a. System Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam system dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media
penyimpanan dalam proses pengolahan data.
Data
jawaban
ujian
Koreksi
Daftar Koreksi
Data
File
utama
ujian
Tabel Siswa
Periksa
Ujian
Laporan
Hasil
Ujian
File
siswa
lulus
b. Program Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan symbol tertentu untuk memecahkan masalah
dalam suatu program.
Start
Print Judul
READ
Data
Ya
Akhir
file ?
End
Tidak
Ya
PRINT
Nama, Alamat
"Perempuan"
Kode = "P"
Tidak
1.
Simbol Connector
3.
2.
Simbol Manual
Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh
komputer (manual).
3.
4.
5.
Simbol Terminal
Untuk menyatakan permulaan atau akhir
suatu program
6.
7.
8.
Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebgai media input atau output.
Simbol-simbol tersebut adalah :
1.
Simbol Input-output
Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung
dengan jenis peralatannya.
2.
3.
4.
5.
Simbol Document
Untuk mencetak laporan ke printer.
6.
Simbol Display
6
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau kaidah baku yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan
gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga flowchart yang dihasilkan dapat
bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.
Namun secara garis besarnya, setipa pengolahan selalu terdiri dari 3 (tiga) bagian utana, yaitu :
Input
Proses
Output
Input
Proses
Output
Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu :
START
Berisi instruksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah.
READ
PROCESS
Berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah sesuai dengan data yang dibaca.
WRITE
END
START
READ
ya
Habis ?
END
tidak
PROCESS
WRITE
Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran yaitu :
Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat.
Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas.
Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END
Untuk mengimplementasi persoalan ke bentuk flowchart, maka dilakukan analisa masalah dengan merinci spesifikasi
programnya. Spesifikasi ini terdiri dari :
Pegawai.dat
Laporan
Pengolahan data dilakukan pada saat tanggal, bulan dan tahun di-entry melalui keyboard. Setelah itu dilakukan
pembacaan data dari disk. Proses pengolahan akan berakhir jika data yang dibaca dari disk mengidentifikasi data terakhir.
Oleh karena itu dalam proses pengolahan harus terdapat proses seleksi untuk mengetahui isi data, jika ternyata isi data
merupakan data terakhir maka proses berakhir. Namun jika tidak, maka dilakukan proses pencetakan ke kertas melalui
printer.
Prosedur pengolahan.
1.
Proses pertama kali menunggu input data yang diketik melalui keyboard yaitu tanggal, bulan dan tahun. Untuk itu
perlu dipersiapkan sebuah variable yang dipakai sebagai penampung data tersebut. Untuk contoh ini digunakan
nama variable TGL.
2.
Baca data dari dalam disk. Data ini terdiri dari empat item. Untuk itu perlu dipersiapkan
penampung, yaitu :
NM
START
INPUT
TGL
3.
GOL :
JBT
GJ
Lakukan penyeleksian isi data yang dibaca untuk mengetahui kondisi data terakhir. Jika data tersebut ternyata data
terakhir maka proses diakhiri. Sebaliknya jika tidak, maka dilanjutkan dengan proses berikutnya.
4.
5.
READ
NM,GOL,
Lakukan proses pencetakan melalui printer.
JBT,GJ
Kembali ke awal proses yaitu membaca data berikut dari disk.
ya
data
terakhir ?
END
tidak
Setelah persoalan dianalisa, selanjutnya lakukan langkah untuk mengimplementasikan hasil analisa tersebut
ke bentuk flowchart.PRINT
Berikut ini flowchart sesuai dengan analisa di atas.
laporan
10
A.1.6. AKUMULATOR
Akumulator merupakan tempat penampungan suatu nilai. Nilai yang masuk akan dijumlahkan dengan nilai
yang ada di dalamnya. Sehingga akumulator dapat dipakai untuk menentukan nilai total dari penjumlahan suatu bilangan.
Dalam implementasi bentuk flowchart, akumulator digambarkan dengan menggunakan symbol proses
(persegi panjang). Misalnya untuk menghitung nilai total gaji pegawai makan dapat digambarkan sebagai berikut :
Pada awal proses TOTGAJI bernilai 0. Pada waktu proses di atas dilaksanakan, besarnya nilai GAJI ditambahkan ke
akumulator TOTGAJI.
A.1.7. Penelusuran Flowchart
Penelusuran flowchart merupakan tindakan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran flowchart. Penelusuran
ini dapat dilakukan dengan percobaan yang memakai data fiktif, sehingga hasilnya dapat diketahui.
YA
TIDAK
11
Berdasarkan symbol tersebut dihasilkan dua jalur proses. Jalur yang pertama merupakan aksi yang akan dilakukan
sesuai dengan kondisi yang dinyatakan. Jalur ini yang diberi tanda Y (ya). Sedangkan jalur kedua merupakan aksi yang akan
dilakukan jika kondisi bertentangan dengan pernyataan. Jalur ini diberi tanda T (Tidak).
Persoalan persoalan yang memerlukan suatu kondisi antara lain:
1.
Relational Test
Pemilihan keputusan dari hasil perbandingan nilai antara dua data atau lebih
Contoh :
ya
A>B
Tidak
2.
Question Test
Pemilihan keputusan sebgai jawaban atas pertanyaan dengan pilihan benar atau salah ; ya atau tidak.
Contoh :
ya
Data ok ?
Tidak
3.
Sing Test
Merupakan symbol untuk memeriksa atau men-cek daripada sebuah nilai data.
Contoh :
12
ya
A=5
PRINT A
Tidak
B=A+5
ya
Umur >=17
Mendapat
KTP
Mendapat
SIM
Tidak
2.
Hubungan dari beberapa kondisi yang akan menghasilkan satu jawaban atau aksi.
ya
N >= 60
Tidak
3.
ya
Dosen "A"
"LULUS"
Tidak
Hubungan AND jika ada dua atau lebih kondisi dan kondisi ini harus dipenuhi semua. Jika salah satu dari kondisi tidak
terpenuhi maka proses/tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah kondisi yang bernilai false atau tidak.
Berikut ini terlampir tabel yang memperlihatkan nilai benar atau salah dari hubungan AND.
Kondisi I
Kondisi II
Hasil
Benar
Benar
Benar
13
Benar
Salah
Salah
Salah
Benar
Salah
Salah
Salah
Salah
Hubungan OR jika ada dua atau lebih kondisi dan dapat dipenhuhi salah satu dari kondisi. Kondisi benrnilai false atau
tidak hanya dapat tercapai jika kedua kondisi tidak terpenuhi.
Contoh sama dengan No. 2
Berikut ini lampiran tabel yang memperlihatkan nilai dari hubungan ATAU.
Kondisi I
Kondisi II
Hasil
Benar
Benar
Benar
Benar
Salah
Benar
Salah
Benar
Benar
Salah
Salah
Salah
Contoh :
ya
N >= 60
Tidak
"LULUS"
ya
DOSEN
"A"
Tidak
"TIDAK
LULUS"
14
A.1.9. LOOPING
Merupakan pengolahan data yang berulang yang lebih dari satu diadalam arus diagram alur untuk itu digunakan tanda panah
ke pengolahan data tersebut.
Contoh :
START
READ
A, B
C=A+B
Y
C>5
PRINT
C
N
PRINT
D
D=C+3
1.
Flag
Digunakan jika ada instruksi read atau input data . Fungsi dari flag ini adalah :
a. Untuk menghindari out of data.
b. Flag biasanya digunakna berupa data string atau character dan bisa berupa data numeric atau angka-angka.
Contoh :
String
= XXX, ZZZ
15
Numeric
= 999, 000
c. Variabel dari flag harus benar-benar data yang tidak dipakai didalam pelaksanaan proses.
d. Banyaknya flag yang digunakan dan jenisnya harus disesuaikan dengan variabel yang dibaca.
Contoh : READ A, B Maka Flagnya yang digunakan ada 2 flag.
Contoh :
START
START
data 1,2,3,4,5,6,999,99
READ
A,B
READ
A,B
C=A+B
A = 999
END
N
PRINT
C
C=A+B
PRINT
C
Hasil : 3
Hasil: 3
7
11
11
2. Teknik Kounter
16
Teknik kounter dipakai untuk mengontrol pengulangan proses. Pengontrolan ini dilakukan dengan memeriksa isi
variabel yang digunakan sebagai kounter, sehingga junlah pengulangan dapat diketahui.
Misalnya terdapat beberapa proses yang harus dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
Proses A
Proses B
Proses C
Proses D
Proses B
Proses C
Proses D
Proses B
Proses C
Proses D
Proses E
Dari contoh di atas bahwa proses B, C, dan D diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan ini terjadi setelah proses A
dan sebelum proses E dikerjakan.
Jika diimplementasikan ke bentuk flowchart, maka terbentuk rangkaian symbol yang tersusun berderet. Hal ini tidak efisien.
Agar flowchart menjadi lebih efisien maka digunakan kounter sebagai pengontrol jumlah pengulangan ketiga proses tersebut.
Contoh :
17
START
K=0
PROSES B
PROSES C
PROSES D
K=K+1
T
K=3
Y
PROSES E
END
18
1.
2.
Persiapkan variabel yang digunakan sebagai kounter yaitu K= 0. Variabel ini digunakan untuk mengontrol jumlah
pelaksanaan proses B, C dan D yang telah dikerjakan.
3.
4.
Variabel kounter ditambah 1. Isi variabel ini menunjukkan jumlah pelaksanaan untuk proses B, C dan D.
5.
Periksa isi variabel kounter yaitu K untuk membatasi jumlah perulangan. Jika isi variabel K =3, maka kerjakan proses
E. Sebaliknya jika K lebih kecil dari 3 berarti proses B, C, D masih perlu diulang.
Berikut ini sebuah contoh untuk memperjelas penerapan teknik kounter dalam flowchart. Sebuah perusahaan ingin
mencetak data pegawai melalui komputer. Data tersebut tersimpan di dalam disk dan dicetak melalui printer.
Spesifikasi proses adalah :
Input data diperoleh dari data yang terdiri dari nomor pegawai, nama pegawai dan alamat.
untuk menghitung jumlah data yang telah dicetak pada setiap halaman.
Selain itu juga terdapat proses pemeriksaan isi variabel kounter. Jika ternyata isinya telah mencapai 30 maka pencetakan
dilakukan pada halaman berikutnya dan lakukan proses pencetakan judul. Bentuk flowchart dari persoalan diatas :
19
START
N=0
PRINT
JUDUL
READ
NO, NM,
ALM
Y
/*
END
T
N=N+1
PRINT
NO, NM,
ALM
T
N =30
Y
N=0
20
1.
2.
Cetak judul.
3.
NM
ALM
4. Periksa input data. Bila isinya berupa simbol /* maka proses berakhir.
5. Variabel N ditambah 1. Variabel ini digunakan sebagai kounter untuk mengetahui jumlah data yang telah dicetak untuk setiap
halaman.
6. Cetak rincian data yaitu NO, NM, ALM.
7. Periksa isi variabel N. Jika N = 30 berarti data telah dicetak sebanyak 30 baris. Oleh karena itu proses selanjutnya adalah
kembali ke langkah 1 yaitu mencetka judul halaman baru. Sedangkan jika N lebih kecil dari 30 maka proses selanjutnya
kembali ke langkah 3 untuk membaca data berikutnya tanpa mencetak judul lagi.
Input dipeoleh melalui entry data oleh operator yang terdiri dari : wilayah, nomor langganan, nama langganan, jumlah
pemakaian.
Data sudah urut per kode wilayah yang terdiri dari : Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara,
Jakarta Timur.
Jika wilayah berubah, maka cetak Total Biaya per wilayah dan ganti halaman baru.
Pada akhir laporan cetak Total Seluruh Biaya yaitu jumlah total pemakain listrik di semua wilayah.
21
ST ART
START
SW=0,
WS= ' ,
T OTWIL=0,
TOT SEL=0
T OT1 = 0,
T OT2 = 0,
T OT3 = 0,
TOT 4 = 0
INPUT
NO,KW,NM,J
ST ARTP
1
SW = 0,
T OT
NO ==0 0
y
INPUT
KODE
PRINT
T OTSEL
END
INPUT
KODE
SW = 0
KODE = 0
KW = WS
PRINT
TOT WIL
SW = 1
KODE = 0 y
PRINT
JUDUL
WS = KW
PRINT
TOT 1, T OT2END
TOT 3, T OT4
PRINT
TOT
END
T OTWIL = T OTWIL + JP
t
t
SW = 0
TOT SEL = T OT SEL + TOT WIL
SW = 1
PRINT
JUDUL
KODE = 1
PRINT
NO, NM, JP
KDWS = KODE
T OTWIL = 0
TOT 1 = TOT 1 + 1
T OT = T OT + 1
KODE = KDWS
t
t
PRINT
T OT
KODE = 2
TOT1=+0 1
TOT 1 = TOT
t
y
KODE = 3
T OT1 = T OT 1 + 1
T OT1 = T OT 1 + 1
tabel. Oleh karena itu, pada awal proses pengolahan data harus disusun dahulu proses untuk memindahkan external tabel ke
dalam storage sehingga terbentuk internal tabel.
Flowchart di bawah ini memperlihatkan proses pembentukan internal tabel. Tabel ini dibentuk berdasarkan eksternal
tabel. Data dari eksternal tabel diinput melalui keyboard dan proses input berakhir jika operator mengetik O untuk NIP.
Setiap data yang dibaca dari eksternal tabel disimpan di dalam NIPTAB(I) dan NMTAB(I). variabel ini merupakan variabel
berindeks atau array.
Start
I=0
Input
NIP,NM
NIP = 0
END
I =I +1
NIPTAB(I)=NIP
NIMTAB(I)=NIM
23
24