Anda di halaman 1dari 24

MODUL 03

PENYAJIAN ALGORITMA DENGAN TEKNIK GAMBAR


A. FLOW CHART
Flowchart adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian
suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.
Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu:

a. System Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam system dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media
penyimpanan dalam proses pengolahan data.

Data
jawaban
ujian

Koreksi

Daftar Koreksi
Data

File
utama
ujian

Tabel Siswa

Periksa
Ujian

Laporan
Hasil
Ujian

File
siswa
lulus

contoh : system Flowchart

b. Program Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan symbol tertentu untuk memecahkan masalah
dalam suatu program.

Start

Print Judul

READ
Data

Ya

Akhir
file ?

End

Tidak

Ya

PRINT
Nama, Alamat
"Perempuan"

Kode = "P"

Tidak

Contoh : Program Flowchart


Dari contoh flowchart di atas terlihat bahwa program flowchart memberikan gambaran secara rinci tentang uturan instruksi yang
disusun oleh program untuk diterapkan ke komputer.

A.1. Simbol - Simbol Flowchart


Flowchart disusun dengan symbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu
menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:
1. Flow Direction Symbols (Simbol penghubung/alur)
2. Processing Symbols (Simbol proses).
3. Input-output Symbols (Simbol input-output)

A.1.1. Flow Direction Symbols


Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga
connecting line.
Simbol-simbol tersebut adalah :

1.

Simbol arus /flow

simbol Communication link


2.

untuk menyatakan bahwa adanya transisi


suatu data/informasi dari satu lokasi ke
lokasi lainnya

Simbol Connector
3.

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke


proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama.
3

Simbol Offline Connector


4.

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke


proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.

A.1.2. Processing Symbols


Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur.
Simbol-simbol tersebut adalah :
1.

Simbol Offline Connector


Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses
lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.

2.

Simbol Manual
Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh
komputer (manual).

3.

Simbol Decision / logika


Untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua
kemungkinan jawaban, ya / tidak.

4.

Simbol Predefined Proses


Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan
untuk memberi harga awal.
4

5.

Simbol Terminal
Untuk menyatakan permulaan atau akhir
suatu program

6.

Simbol Keying Operation


Untuk menyatakan segala jenis operasi
yang diproses dengan menggunakan suatu
mesin yang mempunyai keyboard

Simbol off-line storage

7.

Untuk menunjukkan bahwa data dalam


symbol ini akan disimpan ke suatu media
tertentu.

Simbol Manual input

8.

Untuk memasukkan data secara manual


dengan menggunakan online keyboard.

A.1.3. Input-Output Symbols


5

Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebgai media input atau output.
Simbol-simbol tersebut adalah :

1.

Simbol Input-output
Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung
dengan jenis peralatannya.

2.

Simbol Punched Card


Untuk menyatakan input berasal dari
kartu atau output ditulis ke kartu.

3.

Simbol Magnetic-tape unit


Untuk menyatakan input berasal dari
pita magnetic atau ouput disimpann ke
pita magnetic.

4.

Simbol Disk storage


Untuk menyatakan input berasal dari
disk atau output disimpan ke disk.

5.

Simbol Document
Untuk mencetak laporan ke printer.

6.

Simbol Display
6

Untuk menyatakan peralatn output yang


digunakan
berupa
layar
(video,

A.1.4. Kaidah-kaidah Pembuatan Flowchart

Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau kaidah baku yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan
gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga flowchart yang dihasilkan dapat
bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.

Namun secara garis besarnya, setipa pengolahan selalu terdiri dari 3 (tiga) bagian utana, yaitu :

Input

Proses

Output

Input

Proses

Output

Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu :

START

Berisi instruksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah.

READ

Berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.

PROCESS

Berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah sesuai dengan data yang dibaca.

WRITE

Berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan output.

END

Mengakhiri kegiatan pengolahan.


Gambar ini memperlihatkan flowchart dari kegiatan dasar di atas :

START

READ

ya

Habis ?

END

tidak

PROCESS

WRITE

Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran yaitu :

Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat.

Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas.

Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END

A.1.5. Analisis Persoalan

Untuk mengimplementasi persoalan ke bentuk flowchart, maka dilakukan analisa masalah dengan merinci spesifikasi
programnya. Spesifikasi ini terdiri dari :

Penentuan hubungan antara data input dengan hasil pengolahan.

Penentuan hubungan antara data input dengan pengolahannya.

Penentuan hubungan antara pengolahan dengan data output.

Penentuan prosedur/langkah-langkah pengolahannya.

Contoh persoalan sederhana yang memperjelas analisa persoalan


PT. Bahagia mempunyai data pegawai yang terdiri dari 1000 orang. Setiap data terdiri atas empat item, yaitu nama
pegawai, golongan, jabatan dan gaji. Data-data tersebut tersimpan di dalam disk dengan nama file PEGAWAI.DAT.
Direktur perusahaan tersebut minta agar daftar gaji pegawai tiap bulan dibuat melalui komputer. Dibawah ini terlampir system
flowchart yang telah dibuat oleh system analist.

Pegawai.dat

Laporan

Berdasarkan contoh tersebut dibuat analisa sebagai berikut :

Hubungan antara data input dengan hasil pengolahan.


Input data yang akan diolah diperoleh melalui dua peralatan yaitu disk dan keyboard. Input dari disk berupa data setipa
pegawai yang akan diolah. Sedangakn input dari keyboard berupa tanggal, bulan, tahun yang akan digunakan untuk
pencetakan daftar pegawai. Hasil pengolahan terhadap data tersebut berupa dokumen yang tercetak melalui printer.

Hubungan antara data input dengan pengolahannya.

Pengolahan data dilakukan pada saat tanggal, bulan dan tahun di-entry melalui keyboard. Setelah itu dilakukan
pembacaan data dari disk. Proses pengolahan akan berakhir jika data yang dibaca dari disk mengidentifikasi data terakhir.
Oleh karena itu dalam proses pengolahan harus terdapat proses seleksi untuk mengetahui isi data, jika ternyata isi data
merupakan data terakhir maka proses berakhir. Namun jika tidak, maka dilakukan proses pencetakan ke kertas melalui
printer.

Hubungan antara pengolahan dengan data output.


Dari system flowchart di atas terlihat bahwa hasil pengolahan dicetak ke kertas melalui printer. Oleh karena itu dalam
proses pengolahan harus terdapat proses untuk melakukan pencetakan tersebut. Cetak data tercetak, maka kembali ke
awal proses tersebut. Setelah data tercetak, maka kembali ke awal proses untuk pembacaan data selanjutnya.

Prosedur pengolahan.
1.

Proses pertama kali menunggu input data yang diketik melalui keyboard yaitu tanggal, bulan dan tahun. Untuk itu
perlu dipersiapkan sebuah variable yang dipakai sebagai penampung data tersebut. Untuk contoh ini digunakan
nama variable TGL.

2.

Baca data dari dalam disk. Data ini terdiri dari empat item. Untuk itu perlu dipersiapkan

empat buah variable

penampung, yaitu :
NM

START

INPUT
TGL
3.

variabel berisikan nama pegawai

GOL :

variabel berisikan golongan/tingkat.

JBT

variabel berisikan jabatan

GJ

variabel berisikan gaji

Lakukan penyeleksian isi data yang dibaca untuk mengetahui kondisi data terakhir. Jika data tersebut ternyata data
terakhir maka proses diakhiri. Sebaliknya jika tidak, maka dilanjutkan dengan proses berikutnya.

4.
5.

READ
NM,GOL,
Lakukan proses pencetakan melalui printer.
JBT,GJ
Kembali ke awal proses yaitu membaca data berikut dari disk.

ya

data
terakhir ?

END

Implementasi ke dalam flowchart

tidak

Setelah persoalan dianalisa, selanjutnya lakukan langkah untuk mengimplementasikan hasil analisa tersebut
ke bentuk flowchart.PRINT
Berikut ini flowchart sesuai dengan analisa di atas.

laporan

10

A.1.6. AKUMULATOR
Akumulator merupakan tempat penampungan suatu nilai. Nilai yang masuk akan dijumlahkan dengan nilai
yang ada di dalamnya. Sehingga akumulator dapat dipakai untuk menentukan nilai total dari penjumlahan suatu bilangan.
Dalam implementasi bentuk flowchart, akumulator digambarkan dengan menggunakan symbol proses
(persegi panjang). Misalnya untuk menghitung nilai total gaji pegawai makan dapat digambarkan sebagai berikut :

TOTGAJI = TOTGAJI - GAJI

Pada awal proses TOTGAJI bernilai 0. Pada waktu proses di atas dilaksanakan, besarnya nilai GAJI ditambahkan ke
akumulator TOTGAJI.
A.1.7. Penelusuran Flowchart
Penelusuran flowchart merupakan tindakan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran flowchart. Penelusuran
ini dapat dilakukan dengan percobaan yang memakai data fiktif, sehingga hasilnya dapat diketahui.

A.1.8. ANALISA KONDISI DAN AKSI

Hubungan Kondisi dan Aksi


Kondisi merupakan syarat, keadaan atau status yang mempengaruhi tindakan atau proses selanjutnya. Sedangkan
aksi merupakan tindakan atau proses yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan kondisi yang ada.
Jika memakai flowchart, kondisi tersebut digambarkan dengan symbol belah ketupat seperti yang terlihat pada gambar berikut
ini :

YA
TIDAK

11

Berdasarkan symbol tersebut dihasilkan dua jalur proses. Jalur yang pertama merupakan aksi yang akan dilakukan
sesuai dengan kondisi yang dinyatakan. Jalur ini yang diberi tanda Y (ya). Sedangkan jalur kedua merupakan aksi yang akan
dilakukan jika kondisi bertentangan dengan pernyataan. Jalur ini diberi tanda T (Tidak).
Persoalan persoalan yang memerlukan suatu kondisi antara lain:
1.

Relational Test
Pemilihan keputusan dari hasil perbandingan nilai antara dua data atau lebih
Contoh :

ya

A>B

Tidak

2.

Question Test
Pemilihan keputusan sebgai jawaban atas pertanyaan dengan pilihan benar atau salah ; ya atau tidak.
Contoh :

ya

Data ok ?

Tidak

3.

Sing Test
Merupakan symbol untuk memeriksa atau men-cek daripada sebuah nilai data.
Contoh :

12

ya

A=5

PRINT A

Tidak
B=A+5

Dalam percabangan dihasilkan suatu hubungan kondisi, yaitu :


1.

Hubungan satu kondisi dengan beberapa jawaban :

ya

Umur >=17

Mendapat
KTP

Mendapat
SIM

Tidak

2.

Hubungan dari beberapa kondisi yang akan menghasilkan satu jawaban atau aksi.

ya

N >= 60

Tidak

3.

ya

Dosen "A"

"LULUS"

Tidak

Hubungan AND jika ada dua atau lebih kondisi dan kondisi ini harus dipenuhi semua. Jika salah satu dari kondisi tidak
terpenuhi maka proses/tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah kondisi yang bernilai false atau tidak.
Berikut ini terlampir tabel yang memperlihatkan nilai benar atau salah dari hubungan AND.

Kondisi I

Kondisi II

Hasil

Benar

Benar

Benar

13

Benar

Salah

Salah

Salah

Benar

Salah

Salah

Salah

Salah

Contoh sama dengan No. 2


4.

Hubungan OR jika ada dua atau lebih kondisi dan dapat dipenhuhi salah satu dari kondisi. Kondisi benrnilai false atau
tidak hanya dapat tercapai jika kedua kondisi tidak terpenuhi.
Contoh sama dengan No. 2
Berikut ini lampiran tabel yang memperlihatkan nilai dari hubungan ATAU.

Kondisi I

Kondisi II

Hasil

Benar

Benar

Benar

Benar

Salah

Benar

Salah

Benar

Benar

Salah

Salah

Salah

Contoh :

ya

N >= 60

Tidak

"LULUS"

ya

DOSEN
"A"

Tidak
"TIDAK
LULUS"

14

A.1.9. LOOPING
Merupakan pengolahan data yang berulang yang lebih dari satu diadalam arus diagram alur untuk itu digunakan tanda panah
ke pengolahan data tersebut.
Contoh :

START

READ
A, B

C=A+B

Y
C>5

PRINT
C

N
PRINT
D

D=C+3

Untuk menghentikan proses diatas dapat digunakan :

1.

Flag

Digunakan jika ada instruksi read atau input data . Fungsi dari flag ini adalah :
a. Untuk menghindari out of data.
b. Flag biasanya digunakna berupa data string atau character dan bisa berupa data numeric atau angka-angka.
Contoh :

String

= XXX, ZZZ

15

Numeric

= 999, 000

c. Variabel dari flag harus benar-benar data yang tidak dipakai didalam pelaksanaan proses.
d. Banyaknya flag yang digunakan dan jenisnya harus disesuaikan dengan variabel yang dibaca.
Contoh : READ A, B Maka Flagnya yang digunakan ada 2 flag.
Contoh :

START

START

data 1,2,3,4,5,6,999,99

READ
A,B

READ
A,B

C=A+B

A = 999

END

N
PRINT
C

C=A+B

PRINT
C

Hasil : 3

Hasil: 3
7

11

11

999 = out of data

2. Teknik Kounter

16

Teknik kounter dipakai untuk mengontrol pengulangan proses. Pengontrolan ini dilakukan dengan memeriksa isi
variabel yang digunakan sebagai kounter, sehingga junlah pengulangan dapat diketahui.
Misalnya terdapat beberapa proses yang harus dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
Proses A
Proses B
Proses C
Proses D
Proses B
Proses C
Proses D
Proses B
Proses C
Proses D
Proses E

Dari contoh di atas bahwa proses B, C, dan D diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan ini terjadi setelah proses A
dan sebelum proses E dikerjakan.
Jika diimplementasikan ke bentuk flowchart, maka terbentuk rangkaian symbol yang tersusun berderet. Hal ini tidak efisien.
Agar flowchart menjadi lebih efisien maka digunakan kounter sebagai pengontrol jumlah pengulangan ketiga proses tersebut.
Contoh :

17

START

K=0

PROSES B

PROSES C

PROSES D

K=K+1

T
K=3

Y
PROSES E

END

18

Dari flowchart di atas dapat ditelusuri sebagai berikut :

1.

Pertama kali dikerjakan adalah proses A.

2.

Persiapkan variabel yang digunakan sebagai kounter yaitu K= 0. Variabel ini digunakan untuk mengontrol jumlah
pelaksanaan proses B, C dan D yang telah dikerjakan.

3.

Kerjakan proses B, C, D secara berurutan.

4.

Variabel kounter ditambah 1. Isi variabel ini menunjukkan jumlah pelaksanaan untuk proses B, C dan D.

5.

Periksa isi variabel kounter yaitu K untuk membatasi jumlah perulangan. Jika isi variabel K =3, maka kerjakan proses
E. Sebaliknya jika K lebih kecil dari 3 berarti proses B, C, D masih perlu diulang.

Berikut ini sebuah contoh untuk memperjelas penerapan teknik kounter dalam flowchart. Sebuah perusahaan ingin
mencetak data pegawai melalui komputer. Data tersebut tersimpan di dalam disk dan dicetak melalui printer.
Spesifikasi proses adalah :

Input data diperoleh dari data yang terdiri dari nomor pegawai, nama pegawai dan alamat.

Data habis jika input data yang dibaca /*

Setiap halaman terdapat judul .

Satu halaman hanya memuat 30 baris data.


Karena dalam satu halaman hanya memuat 30 baris data, maka diperlukan suatu variabel kounter. Kounter ini digunakan

untuk menghitung jumlah data yang telah dicetak pada setiap halaman.
Selain itu juga terdapat proses pemeriksaan isi variabel kounter. Jika ternyata isinya telah mencapai 30 maka pencetakan
dilakukan pada halaman berikutnya dan lakukan proses pencetakan judul. Bentuk flowchart dari persoalan diatas :

19

START

N=0

PRINT
JUDUL

READ
NO, NM,
ALM

Y
/*

END

T
N=N+1

PRINT
NO, NM,
ALM

T
N =30

Y
N=0

20

Berdasarkan flowchart di atas dapat ditelusuri sebagai berikut :

1.

Siapkan variabel yang digunakan untuk kounter yaitu N = 0.

2.

Cetak judul.

3.

Baca data dan simpan di dalam variabel :


NO

untuk data nomor pegawai.

NM

untuk data nama pegawai.

ALM

untuk data alamat pegawai.

4. Periksa input data. Bila isinya berupa simbol /* maka proses berakhir.
5. Variabel N ditambah 1. Variabel ini digunakan sebagai kounter untuk mengetahui jumlah data yang telah dicetak untuk setiap
halaman.
6. Cetak rincian data yaitu NO, NM, ALM.
7. Periksa isi variabel N. Jika N = 30 berarti data telah dicetak sebanyak 30 baris. Oleh karena itu proses selanjutnya adalah
kembali ke langkah 1 yaitu mencetka judul halaman baru. Sedangkan jika N lebih kecil dari 30 maka proses selanjutnya
kembali ke langkah 3 untuk membaca data berikutnya tanpa mencetak judul lagi.

A.1.10. TEKNIK SWITCHING


Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur proses. teknik ini memakai suatu indikator untuk
mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya. Dalam flowchart switch berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi
yaitu 0 atau 1. Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga dapat dilakukan
pengalihan proses tanpa melalui proses sebelumnya. Tentu saja hal ini dapat mempersingkat alur proses.
Contoh soal :
Sebuah perusahaan ingin mengkomputerisasikan perhitungan pemakaian listrik. Pelanggannya mencakup seluruh wilayah di
Jakarta. Spesifikasi proses adalah :

Input dipeoleh melalui entry data oleh operator yang terdiri dari : wilayah, nomor langganan, nama langganan, jumlah
pemakaian.

Data habis jika operator meng-entry nomor pelanggan = 0.

Data sudah urut per kode wilayah yang terdiri dari : Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara,
Jakarta Timur.

Jika wilayah berubah, maka cetak Total Biaya per wilayah dan ganti halaman baru.

Pada akhir laporan cetak Total Seluruh Biaya yaitu jumlah total pemakain listrik di semua wilayah.

21

ST ART

START
SW=0,
WS= ' ,
T OTWIL=0,
TOT SEL=0

T OT1 = 0,
T OT2 = 0,
T OT3 = 0,
TOT 4 = 0

INPUT
NO,KW,NM,J
ST ARTP

1
SW = 0,
T OT
NO ==0 0

y
INPUT
KODE

PRINT
T OTSEL

END

INPUT
KODE

SW = 0

KODE = 0
KW = WS

PRINT
TOT WIL

SW = 1

KODE = 0 y

PRINT
JUDUL

WS = KW

PRINT
TOT 1, T OT2END
TOT 3, T OT4

PRINT
TOT

END
T OTWIL = T OTWIL + JP

t
t

SW = 0
TOT SEL = T OT SEL + TOT WIL

SW = 1
PRINT
JUDUL

KODE = 1

PRINT
NO, NM, JP

KDWS = KODE

T OTWIL = 0

TOT 1 = TOT 1 + 1

T OT = T OT + 1

KODE = KDWS

t
t

PRINT
T OT

KODE = 2

TOT1=+0 1
TOT 1 = TOT

t
y

KODE = 3

T OT1 = T OT 1 + 1

T OT1 = T OT 1 + 1

A.1.11. Penerapan Konsep Tabel Dalam Masalah

Penggunaan Storage untuk Penyimpanan tabel


Data di dalam media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen, dll yang berfungsi sebagai tabel disebut external
tabel. Dalam proses pengolahan data, external tabel ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar proses menjadi cepat. Di dalam
memori external tabel menempati lokasi yang disebut storage. Di storage ini terbentuk suatu tabel yang disebut sebagai internal
22

tabel. Oleh karena itu, pada awal proses pengolahan data harus disusun dahulu proses untuk memindahkan external tabel ke
dalam storage sehingga terbentuk internal tabel.
Flowchart di bawah ini memperlihatkan proses pembentukan internal tabel. Tabel ini dibentuk berdasarkan eksternal
tabel. Data dari eksternal tabel diinput melalui keyboard dan proses input berakhir jika operator mengetik O untuk NIP.
Setiap data yang dibaca dari eksternal tabel disimpan di dalam NIPTAB(I) dan NMTAB(I). variabel ini merupakan variabel
berindeks atau array.

Start

I=0

Input
NIP,NM

NIP = 0

END

I =I +1

NIPTAB(I)=NIP
NIMTAB(I)=NIM

23

24

Anda mungkin juga menyukai