Anda di halaman 1dari 3

Penyebab lain dari penampakan atipikal osteoarthritis termasuk kelainan sendi neuropathy dini.

Pada kondisi ini, hilangnya mekanisme balik dari sensasi dan proprioseptif menyebabkan ketidak
seimbangan sendi dan terdapat perubahan degeneratif selama menjalankan aktifitas sehari hari.
Meskipun temuan karakteristik dari sendi neuropathy ini khas ditemui pada tahap yang lebih
lanjut, seperti adanya sklerosis, fragmentasi dan subluksasi, pada tahap awal temuan dari sendi
neuropathy ini sering bermanifestasi sebagai osteoarthritis yang atipikal (10). Ciri ciri utama
untuk menegakkan diagnosis dari kelaianan sendi neuropathy dini adalah adanya distribusi
perubahan radiologis, yang tergantung dari penyebab neuropathy itu sendiri. Sebagai contoh,
keterlibatan telapak kaki bagian tengah merupakan karakteristik yang khas pada diabetes melitus
dengan ditemukannya penyempitan area sendi, sklerosisi tulang dan osteophyte (Gambar 13).
Temuan lain dari adanya kalsifikasi arterial mengarahkan lebih lanjut pada diagnosis kelainan
sendi neuropathy, perlu diingat bahwa korelasi terhadap riwayat pasien merupakan hal yang
penting. Penyebab lain dari kelainan sendi neuropathy termasuk syphilis atau keterlibatan tabes
dorsalis (melibatkan sendi pada ekstremitas bawah dan tulang belakang) serta syrinx (melibatkan
sendi bahu bilateral).
Pendarahan intraartikular yang berulang, seperti yang sering terjadi pada pasien pasien
hemophilia, dapat menyebabkan kerusakan kartilago dan temuan radiologis berupa osteroarthritis
atipikal (Gambar 14). Meskipun erosi tulang karena adanya proses sekunder dari inflamasi
synovial dapat terlihat, namun osteophyte, sklerosis tulang dan kista subcondral yang paling
sering terlihat. Kombinasi erosi tulang dan pembentukan osteophyte menciptakan penampakan
ireguler pada permukaan sendi. Ketika ditemui salah satu kriteria tersebut diatas, hal ini mungkin
merupakan distribusi sendi yang atipikal dan pada usia muda, yang berlawanan dengan
karakteristik dari tipikal osteoarthritis (Gambar 15). Kelaianan lain yang dapat ditemukan pada
pasien hemophilia termasuk lebih simetrisnya area sendi yang hilang, adanya pembentukan kista
subcondral yang berlebihan dan kemungkinan efusi padat yang berasal dari pendarahan. Sebagai
tambahan selain adanhya osteopenia, sering terdapat pertumbuhan epiphysial yang berlebihan
karena adanya hiperemia kronis pada masa anak anak (11). Pada lutut, elongasi atau
pengotakan pada patela dan pelebaran cekukan intercondilar mungkin dapat terlihat (Gambar
14). Pendarahan berulang dapat menghasilkan kelainan kerusakan besar yang meluas, yang lebih
dikenal dengan sebutan hemophilliac pseudotumor, sering melibatkan tulang femur dan perlvis.
Sering terdapat tumpang tindih antara temuan radiografis dari hemophilia dengan kronik
arthritis pada remaja, tetapi keterlibatan lutut, pergelangan kaki dan siku lebih sering terjadi pada
hemophilia. Adanya korelasi riwayat pasien merupakan hal penting untuk menegakkan diagnosis
hemophilia.
Penyebab lain osteoarthritis atipikal yang lebih jarang ditemukan termasuk displasia
ephyphyseal, Ochronosis dan acromegali. Dengan adanya displasia ephyphyseal, maka
keterlibatan beberapa sendi akan terlihat, ditambah dengan permukaan articular yang ireguler
dan bentuk epifisis yang abnormal. Ochronosis adalah sebutan yang dipakai untuk
mendeskripsikan pigmentasi abnormal pada kelainan Alkaptonuria, sering dihubungkan dengan

karakteristik berupa kalsifikasi diskus multipel. Dengan adanya acromegali, temuan radiologis
lain yang perlu dicari termasuk falang distal yang berbentuk sekop, pelebaran awal dari area
sendi, peningkatan ketebalan bantalan tumit, vertebra posterior yang bergigi dan pembesaran
mandibula serta sinus.

Gambar 13

Gambar 13: sendi Neuropathy. (a)Anteroposterior (b)lateral gambaran radiografis pedis


menunjukkan area sendi yang menyempit, adanya sklerosi kista subcondral dan pembentukan
osteophyte. (tanda panah). Perhatikan plantar navicular yang miring dan pes planus.

Gambar 14

Gambar 14 : Hemophilia. Gambaran radiografis lutut Anteroposterior pada laki laki usia 20
tahun menunjukkan penyempitan area sendi yang simetris, sklerosis kista subcondral dan
pembentukan osteophyte (segitiga) dengan pelebaran pada cekukan intercondilar (tanda panah).
Perhatikan pendataran dari permukaan kondilus femoral
Gambar 15

Gambar 15: Hemophilia. Gambaran radiologis pedis lateral menunjukkan penyempitan area
sendi, sklerosis, dan pembentukan osteophyte (Tanda panah).

Anda mungkin juga menyukai