Anda di halaman 1dari 9

Abstak

Di sisi sendi yang menyempit , hal yang penting adalah membedakan kondisi inflamasi dengan
kondisi degenerative. Adanya osteophytes, sclerosis pada tulang, dan kista subchondral, serta
tidak adanya tanda inflamasi seperti erosi, dapat dikatakan sebagai osteoarthritis . Osteoarthritis
tipikal melibatkan sendi yang spesifik pada pasien dengan usia tertentu. Ketika osteoarthritis
melibatkan sendi atipikal, terjadi pada usia lebih dini , atau ada gangguan radiografik yang tidak
biasa gambarannya , maka penyebab lain dari erosi tulang rawan harus dipertimbangkan, seperti
trauma , deposisi kristal, neuropati sendi dan hemofilia. Ada beberapa jenis arthritis , seperti
arthritis juvenil kronik dan arthritis gout yang memiliki gambaran yang bervariasi dibandingkan
dengan inflamasi arthritis yang umum terjadi.
Radiografi umumnya digunakan dalam mengevaluasi kasus-kasus arthritis. Sebuah algortme
dasar berdasarkan pada temuan radiografik dapat diikuti untuk mencapai diagnosis akhir yang
benar (Gambar 1). Meskipun tidak mungkin untuk memasukkan semua bentuk dari arthritis
dengan vasiasinya ke dalam suatu skema, algoritme ini dapat digunakan sebagai kerangka untuk
mengevaluasi, mencakup fitur radiografi arthritis yang paling umum ditemukan.

Gambar 1. Grafik yang memperlihatkan pendekatan evaluasi radigrafi pada arthritis. Algoritme
dimulai pada penyempitan celah sendi dan awalnya digunakan untuk membedakan antara
temuan inflamasi dan degenratif untuk mencapai diagnosis akhir.

Titik awal pada algoritme ini adalah penyempitan celah sendi. Langkah selanjutnya adalah untuk
menentukan proses yang terjadi pada sendi apakah degenerative ataukan inflamasi. Ketika
kondisi inflamasi ditunjukkan dengan adanya osteopenia dan pembengkakan jaringan lunak, hal
tersebut merupakan pertanada adanya erosi tulang yang ditandai dengan temuan inflamasi. Erosi
dini akan nampak seperti diskontinyuitas dari piringan tulang subkondral yang tipis dan putih,
dimana sering melibatkan batas sendi (Gambar 2). Gambaran penyempita celah sendi yang
seragam juga mungkin didapatkan. Sebaliknya, penyempitan celah sendi yang diakibatkan oleh
proses degenerative biasanya ditandai dengan adanya osteophytes, sclerosis pada tulang, kista
subkondral atau geodes, penyempitan ruang sendi yang asiametris, dan sedkitnya gambaran
inflamasi pada tulang seperti erosi pada tulang (Gambar 3).

Gambar 2. Arthristis inflamatori (Rhematoid arthritis). Gambaran posteroanterior


memperlihatkan diskontinyuitas dari korteks tulang, yang menerangkan terjadinya erosi marjinal
(Panah).

Gambar 3. Osteoarthritis. Gambaran posteroanterior menunjukan penyempitan celah sendi


interphalangeal, subkondral sclerosis, dan pembentukan osteophytes (panah)
Pada bagian 1 artikel ini, telah dibahas artyhritis yang umum. ulasan berikutnya akan berfikus
pada penyakit sendi degenerative, yang meliputi typical osteoarthritis dan juga osteoarthritis
atypical yang dapat dilihat pada kejadian trauma, pemyakit deposisi kristal, dan hemophilia.
Akhirnya, vasiasi dari bentuk algoritme akan dibahas, termasuk kondisi seperti arthritis kronik
juvenile, osteoarthritis inflamatori, dan arthritis gout.
Penyakit Sendi Degenratif
Sebuah proses degenerative dicurigai bila didapatkan penyempitan celah sendi, pembentukan
osteophytes, sclerosis tulang, dan kista subkondral terlihat pada kasus dengan tanpa adanya
proses inflamasi (Gambar 3). Ketika penyakit sendi degeneratif melibatkan artikulasi synovial,
istilah osteoarthritis atau osteoarthrosis dapat digunakan. Umumnya, penyempitan celah sendi
dari osteoarthrisis dihubungkan dengan adanya pembentukan osteophytes, khususnya pada lutut.
Pada panggul dan lutut, gambaran radiografi dapat meningkatkan deteksi dini dari penyempitan
celah sendi. Temuan adanya osteophytes kecil khas digunakan untuk mendeteksi osteoarthritis,
sedangkan temuan penyempitan celah sendi , sclerosis pada tulang, dan kista subkondral

digunakan untuk menilai beratnya penyakit. seperti yang nampak pada celah sendi yang
menyempit, dapat ditemukan pembentukan osteophytes nampak lebih besar, terjadi peningkatan
sclerosis pada tulang dan kista subkondral atau geode. Ketika osteoarthritis telah diidentifikasi
apda gambaran radiografi, penting untuk menentukan sendi mana yang terlibat, usia dari pasien,
dan gambaran dari adigrafi sebagai langkah lanjutan yang ditujukan pada algoritme.

Osteoarthritis Tipikal

Osteoarthritis biasanya merupakan akibat dari kerusakan ligamen tulang rawan sendi dan
keausan yang terjadi karena mikrotrauma berulang akibat rutinitas sehari-hari, meskipun genetik,
riwayat keluarga, gizi, kondisi metabolik, penyakit ligamen sebelumnya, dan kebiasaan
merupakan faktor yang berperan pada beberapa kasus. Proses ini cenderung terjadi pada sendi
tertentu selama suatu titik usia kehidupan seseorang dan tergantung pada bagian tubuh pasien
tubuh yang biasa digunakan dan tingkat aktivitas fisiknya. Misalnya, salah satu sendi pertama
yang mungkin mengalami arthiritis adalah pada sendi acromioclavicular, di mana terdapat
pembentukan osteophyte yang minimal yang dapat terlihat pada decade keempat kehidupan,
akibat stress yang terjadi pada sendi (Gambar 4). Tempat lain terjadinya osteoarthritis atipikal
adalah pada sendi carpometacarpal pertama, sering mulai muncul setelah decade kelima
kehidupan, oleh karena stress akibat penggunaan ibu jari yang terus-menerus ke arah yang
berlawananatau akibat kelemahan sendi (Gambar 5a).Osteoarthritis juga terjadi pada sendi
interphalangeal setelah decade kelima kehidupan karena penggunaan berlebihan dan terusmenerus (Gambar 5b).

Gambar 4. Osteoarthritis. Gambaran sendi mioclavicular anteroposterior menunjukkan


penyempitan celah sendi , sklerosis, dan pembentuk osteophytes yang melibatkan sendi
acromioclavicular (panah)

Gambar 5. Osteoarthritis. Gambaran tangan (a) Posteroanterior dan (b) Oblique menunjukan
penyempitan celah sendi, seklerosis, dan pembentukan osteophytes dari (a) carpometacarpal
pertama (panah) dan (b) sendi interphalangeal dan metacarpophalangeal.
Keterlibatan sendi metacarpophalangeal tidak jarang terkait dengan osteoarthritis dari sendi
interphalangeal, meskipun keterlibatan biasanya memperlihatkan keparahan penyakit yang lebih
rendah. Tidak seperti sendi yang lebih besar, penyempitan celah sendi interphalangeal dan
metacarpophalangeal pada osteoarthritis kemungkinan simetris. Osteoarthritis pada
metatarsophalangeal pertama umum terjadi pada dekade kelima kehidupan (Gambar 6) dan dapat
dihubungkan dengan kelinan hallux valgus.

Gambar 6. Osteoarthritis. Gambaran kaki anteroposterior menunjukan penyempitan celah sendi


endi metatarsophalangeal pertama, sclerosis, dan pembentukan osteophytes (panah)
Sebagai seorang sudah berusia lanjut, osteoarthritis ditemukan pada sendi lutut dan panggul dan,
dimulai setelah decade keempat atau kelima kehidupan .Berkaitan dengan sendi lutut,
penyempitan celah sendi biasanya asimetris dan paling sering melibatkan bagian femorotibial
medial, mungkin juga pada bagian pallatofemoral (Gambar 7). Hal yang sama, penyempitan
celah sendi panggul biasanya simetris, dengan migrasi kepala femoral kea rah superior lebih
sering daripada migrasi ke arah medial (Gambar 8). Displasia Acetabular superolateral berkaitan

dengan migrasi superolateral. Osteoarthrosis dini pada sendi panggul, gambaran kaki katak akan
sering terlihat melingkari atau kearah osteophytes yang mungkin sulit untuk divisualisasi pada
foto anteroposterior.

Gambar 7. Osteoarthritis. Gambaran lutut anteroposterior menunjukan penyempitan celah sendi,


sclerosis, dan pembentukan osteophytes (panah), predominan pada bagian medial.

Gambar 8. Osteoarthritis. Gambaran (a) Anteroposterior dan (b) panggul kaki katak menunjukan
penyempitan celah sendi superolateral, sclerosis, kista subkondral, dan pembentukan osteophytes
(panah) dengan memperkuat leher femoralis.
Urutan terjadinya osteoarthritis yang dijelaskan di atas mungkin didapatkan variabel.
Bagaimanapun, ketika osteoarthritis ditemukan, penting untuk menentukan sendi mana yang
terlibat, beratnya gambaran perubahan pada temuan radiografi, distribusi osteoarthritis, dan umur
pasien untuk membuat perbedaan antara tipikal dan atipikal osteoarthritis.

Anda mungkin juga menyukai