Anda di halaman 1dari 8

10.

gambaran radiografi polos pada kasus osteomyelitis, RA, OA, dan Gout
Artritis
Osteomyelitis
Osteomielitis Akut

- Prosesnya cepat.
- Lokal dan General.

Ro pada osteomielitis :

* Akut lokal :

- destruksi tulang – osteolitik


- Terbatas pada 1 tulang
- Rx. Periosteal (+)
- Soft tissue swelling (+)

*General :

- osteolitik soliter/multipel
- Banyak tulang
- Rx periosteal (+)
- Soft tissue swelling (+)

Pada osteomielitis akut tanda-tanda radang jelas, fokus primer diketahui.

Osteomielitis kronik :

Ro:

- Osteolitik dan osteosklerotik.


- Korteks tebal dan irreguler.
- Sequester +.
- Involukrum +.
- Rx.periosteal +
Rheumatoid Artritis

Pada tahap awal penyakit, biasanya tidak ditemukan kelainan pada


pemeriksaan radiologis kecuali pembengkakan jaringan lunak. Tetapi setelah
sendi mengalami kerusakan yang lebih berat, dapat terlihat penyempitan ruang
sendi karena hilangnya rawan sendi. Juga dapat terjadi erosi tulang pada tepi sendi
dan penurunan densitas tulang. Perubahan-perubahan ini biasanya ireversibel.

Tanda pada foto polos awal dari arthritis reumatoid adalah peradangan
periartikular jaringan lunak bentuk fusiformis yang disebabkan oleh efusi sendi
dan inflamasi hiperplastik sinovial. Nodul rheumatoid merupakan jaringan yang
biasanya tampak diatas permukaan ekstensor pada aspek ulnar pergelangan tangan
atau olekranon, namun adakalanya terlihat diatas prominensia tubuh, tendon, atau
titik tekanan. Karakteristik nodul ini berkembang sekitar 20% pada penderita
arthritis rheumatoid dan tidak terjadi pada penyakit lain, sehingga membantu
dalam menegakkan diagnosis.
Osteoarthritis

Kriteria diagnosis dari OA lutut berdasarkan American College of Rheumatology


yaitu adanya nyeri pada lutut dan pada foto rontgen ditemukan adanya gambaran
osteofit serta sekurang-kurangnya satu dari usia > 50 tahun, kaku sendi pagi hari
< 30 menit dan adanya krepitasi.

Pada awal penyakit, radiografi sendi sering normal. Gambaran radiologis sendi
yang merupakan tanda kardinal OA adalah:

 Penyempitan celah sendi yang sering kali asimetris (lebih berat pada
bagian yang menanggung beban, seringnya pada Genu)
 Peningkatan densitas (sclerosis) tuang subkondral
 Kista tulang subkondral
 Osteofit pada pinggir sendi (marginal)
 Perubahan struktus anatomi sendi

Grading osteartritis

Menurut Kellgren dan Lawrence, secara adiologis Osteoartritis di klasifikasikan


menjadi:

a. Grade 1 : Gambaran celah sendi seringnya normal dan jarang ada

penyempitan, terdapat osteofit minim (lipping).

b. Grade 2 : minimal/mild, osteofit tervisualisasi dengan jelas dan

permukaan sendi menyempit asimetris.

c. Grade 3 : moderate, adanya osteofit moderate pada beberapa

tempat/tepi tulang, permukaan sendi menyempit, tampak


skelrosis subkondral, dan mungkin akan terlihat adanya
deformitas pada kontur tulang.

d. Grade 4 : severe, adanya osteofit yang besar, permukaan sendi


menyempit (marked narrowing), sklerosis subkondral berat,
dan kerusakan permukaan sendi.
Gout Arthritis
Pada stadium akut arthritis gout, tanda awal gambaran radiologisnya hanya
tampak berupa pembengkakan jaringan lunak disekitar persendian (periartikular)
yang asimetrik. Keadaan ini terjadi akibat reaksi peradangan pada stadium awal.

Perubahan gambaran radiologis pada arthritis gout kronisnya hanya terlihat:

1. Bila tulang sudah mengalami erosi sehingga terbentuk bulat dan lonjing
dengan tepi yang sklerotik akibat deposit urat di sekitar sendi.
2. Kadang-kadang ditemukan pengapuran di dalam focus.
Tanda khas arthtitis gout yaitu apabila pada foto rontgent ditemukan erosi
“punch out”

Pada pasien yang pertama kali menderita serangan arthtisis gout tidak akan
dijumpai kelainan apapun pada foto polos, kecuali hanya peningkatan pada
jaringan lunak. Pada gout arthtitis kronik akan ditemukan kelainan berupa tofi
berupa massa pada jaringan lunak atau massa intraosseous. Selain itu akan
dijumpai kerusakan sendi berupa daerah yang mengalami erosi dan
demineralisasiyang ditandai dengan bagian tulang sklerotik dan pinggir yag
terangkat. Celah sendi biasanya mengalami perubahan hingga pada fase lanjut.
Pada tahap lanjut akan dijumpai formasi tulang-tulang baru periosteal, erosi
ekstra-artikular, klasifikasi intraosseus, pelebaran celah sendi, dan kilapsnya
daerah subkondral. Paling sering kelainan ini dijumpai pada kaki terutama pada
sendi metatarsalphalangeal-1. Kelainan pada tahap lanjut biasanya tampak setelah
15 tahun dari onset penyakit, pada pemeriksaan klinik pada pasien ini akan
tampak jelas kelainan berupa tofi di subkutan. Mungkin dibutuhkan proyeksi
obliq pada beberapa kasus untuk mengevauasi erosi yang kecil.

Anda mungkin juga menyukai