Anda di halaman 1dari 7

BATAM - Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Kementerian

Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap tiga kapal asing pencuri ikan asal Malaysia.
Ketiganya ditangkap Kapal Patroli (KP) Hiu 3215 saat mencuri ikan di teritorial perairan Selat
Malaka, Kamis 3 Maret 2016.
Ketiga kapal itu adalah KM SLFA 4625, KM KHF1917, dan KM PKFB 1512. Petugas turut
menangkap 14 Anak Buah Kapal (ABK) yang mempekerjakan tiga Warga Negara Indonesia
(WNI), sembilan Warga Negara Myanmar, dan dua Warga Negara Malaysia.
Kapal asing ini mencuri ikan menggunakan alat terlarang atau pukat harimau. Ketiganya
melanggar tindak pidana Pasal 5 Ayat 1 huruf a, Pasal 92 junto Pasal 26 Ayat 1.
Kemudian melanggar Pasal 93 Ayat 2 junto Pasal 27 Ayat 2, Pasal 85 junto Pasal 9 Ayat 1,
Undang-undang (UU) Nomor 45 Tahun 2009 tantang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan. Para pelaku terancam hukuman enam sampai delapan tahun penjara.
"Kita menangkap tiga kapal ini di Perairan Selat Malaka dengan ABK 14, tiga ABK
berkebangsaan Indonesia, sembilan ABK berkebangsaan Myanmar dan dua ABK Malaysia,"
kata Kepala PSDKP Batam, Akhmadon, di Kantor PSDKP, Jalan Trasn Barelang, Jembatan II,
Batam, Senin (7/3/2016).
Akhmadon menuturkan, dari hasil investigasi, khusus ABK asal Myanmar terindikasi
perbudakan yang dilakukan oleh pemilik kapal asal Malaysia. Mereka (ABK Myanmar) dibayar
orang Malaysia sebesar 1.500 ringgit untuk mencuri ikan di Indonesia.
"Pengakuan dari warga Myanmar mereka dibayar untuk mencuri ikan di Indonesia, sedangkan
bagi orang Indonesia sudah biasa bekerja di Malaysia," ujarnya.
Dikatakannya, untuk sekarang ini ketiga kapal sudah berada di dermaga Kantor PSDKP Batam
menjalani proses hukumnya. Khusus bagi warga Myanmar, pihaknya akan terus berkoordinasi
dengan pihak imigrasi Myanmar terkait dugaan perbudakan ini.
Menurutnya, para pencuri ikan ini tidak ada jeranya mencuri ikan di perairan Indonesia karena
sumber daya ikan Indonesia sangat banyak. "Ketiga kapal ini akan diproses sesuai arahan
pimpinan dari pusat," ujarnya.
Nakhoda KP HIU 3215, Margono menambahkan, saat menyergap kapal-kapal pencuri ikan ini
ditemukan banyak sekali kapal asing yang sedang melakukan pencurian ikan.
Dari hasil patroli waktu itu, hanya berhasil menangkap tiga kapal asal Malaysia, sedang kapal
yang lain berhasil lolos. Dia memperkirakan ketiga kapal ini baru melaut sekitar tiga hari melihat
hasil tangkapan mereka yang baru sedikit.

"Waktu kita datang mereka mencoba melarikan diri. Banyak sekali kapal waktu itu. Perkiraan
mereka baru beroperasi sekitar tiga hari," tutur Margono.
Dia menuturkan hasil tangkapan ketiga kapal ini hampir satu ton. Parahnya lagi ikan-ikan yang
sudah ditangkap diawetkan dengan formalin. "Ikan yang diberikan formalin," katanya.
Sementara salah seorang WNI ABK KM PKFB 1512, Syahrul mengaku baru tiga bulan di
Malaysia untuk mencari nafkah. Diakuinya, baru pertama kali ikut melaut menangkap ikan.
Nahasnya, dia tak mengetahui akan mencuri ikan di Indonesia. Sehari dia digaji majikannya
sebanyak 70 ringgit.
"Tidak tahu mau mencuri di Indonesia, saya baru pertama kali ini ikut. Sangat menyesal setelah
tahu kalau mencuri ikan di Indonesia," ujar Syahrul.

BATAM - Supervision of Marine Resources and Fisheries (PSDKP) Batam, Ministry of


Maritime Affairs and Fisheries (MMAF) arrested three foreign illegal fishing vessels
from Malaysia.
The three were arrested Patrol Boats (KP) 3215 Sharks while stealing fish in the
territorial waters of the Strait of Malacca, Thursday, March 3, 2016.
The three ships are SLFA KM 4625, KM KHF1917, and KM participated PKFB 1512.
Officers arrested 14 Ship's Men (ABK) which employs three Indonesian citizens
(citizen), nine citizen of Myanmar, and two citizen of Malaysia.
The foreign vessels to steal the fish using a prohibited or trawling. All three are in
violation of criminal acts Article 5 paragraph 1 letter a, Article 92 junto Article 26
Paragraph 1.
Then violates Article 93 Paragraph 2 junto Article 27 Paragraph 2, Article 85 junto
Article 9 paragraph 1, Act (Act) No. 45 of 2009 challenged amendment of Law No.
31 of 2004 on Fisheries. The perpetrators could face six to eight years in prison.
"We arrested three of these ships in the Strait of Malacca by ABK 14, three crew of
Indonesian nationality, nine crew nationality Myanmar and two crew Malaysia," said
Chief PSDKP Batam, Akhmadon, Office PSDKP, Jalan Trasn Barelang, Bridge II,
Batam, on Monday (07/03/2016).
Akhmadon said, of the results of the investigation, a special crew from Myanmar
indicated slavery committed by the Malaysian shipowner. They (ABK Myanmar) paid
the $ 1,500 ringgit Malaysia for illegal fishing in Indonesia.
"Recognition of Myanmar citizens they are paid to steal the fish in Indonesia, while
Indonesia has been commonplace for people to work in Malaysia," he said.
He said that, for now the third ship was in dock PSDKP Office Batam undergo legal
process. Especially for the people of Myanmar, he will continue to coordinate with
the immigration authorities of Myanmar regarding alleged slavery.
According to him, the illegal fishing is no jeranya illegal fishing in Indonesian waters
because fish resources Indonesia very much. "All three of these vessels will be
processed according to the direction of the central leadership," he said.
The skipper KP HIU 3215, Margono added, when ambushed boats fish thieves have
found a lot of foreign ships that are doing illegal fishing.
From the results of the patrol at the time, only managed to catch three vessels from
Malaysia, while other vessels escaped. He estimates that a third new ship to sail
around three days saw their catches to the new bit.
"When we came they tried to escape. A lot of ships that time. Estimates of them
became operational about three days," said Margono.

He said the results of the third catch this ship nearly one ton. Worse yet the fish that
have been caught preserved with formalin. "Fish given formalin," he said.
While one crew KM PKFB citizen in 1512, Syahrul admitted for three months in
Malaysia for a living. Admittedly, the first-time participants to sea to catch fish.
Nahasnya, he did not know was going to steal the fish in Indonesia. The day he paid
his employer as much as 70 ringgit.
"Do not know want to steal in Indonesia, the first time I have participated. Very
sorry after knowing that illegal fishing in Indonesia," said Syahrul.

JAKARTA - Kebakaran terjadi di Jalan Cibunar, Komplek Jembatan Lima Indah 15 A No 22 - 26


Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, petugas
mengerahkan 18 unit mobil pemadam untuk menjinakan api.
Yadi (53) salah satu saksi mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 12.15 WIB, Senin
(7/3/2016). Awalnya asap terlihat di lantai tiga dan kemudian asap semakin lama semakin tebal.
"Tadi asapnya sedikit, enggak lama langsung banyak dan api juga enggak kelihatan," kata Yadi
kepada wartawan, Senin (7/3/2016).
Kasieops Damkar DKI Jakarta Mulyanto mengatakan api diduga berasal dari lantai empat salah
satu ruko di komplek itu.
"Kami sudah mengerahkan belasan mobil pemadam. Saat ini api berhasil dipadamkan dan
sedang dilakukan pendinginan," kata Mulyanto saat dihubungi Sindonews.
Untuk menjinakan api di lokasi tersebut, petugas mengerahkan 18 mobil pemadam kebakaran.
"Penyebab masih diselidiki. Kerugian juga belum ditaksir," tutupnya.

JAKARTA - A fire occurred in Jalan Cibunar, Jembatan Lima Indah Complex 15 A No.
22-26 Duri Pulo. There were no fatalities in this incident, the officer deployed 18 fire
engines to tame the fire.

Yadi (53) one of the witnesses said the fire occurred at around 12:15 pm, Monday
(03/07/2016). Initially the smoke visible on the third floor and then increasingly thick
smoke.

"That smoke a little, old baseball many direct and fire are also not visible," said Yadi
told reporters on Monday (03/07/2016).

Kasieops Jakarta dept Mulyanto said the fire allegedly came from the fourth floor of
a shop in the complex.
"We have deployed dozens of fire trucks. This time the fire was extinguished and
cooling is being done," said Mulyanto when contacted Sindonews.

To tame the fire in that location, officers deployed 18 fire trucks. "The cause is still
being investigated. Losses were also not yet estimated," he concluded.
JAKARTA - Indah Pennywati didampingi manajer Kiki Sport Piers Hunniset hadir dalam acara
Solidaritas Merah Putih untuk Rio Haryanto di Auditorium Wisma Menpora Senayan, Jakarta,
Senin (7/3/2016) pagi. Kegiatan yang digagas oleh pejabat eselon I,II,III,IV, pegawai dan staf di
lingkungan Kemenpora telah menghasilkan Rp262 juta.
Keseriusan pemerintah dalam membantu karier Rio di Formula 1 bersama tim Manor Racing
membuat Indah terharu. Ibunda Rio mengaku merasa gembira dan berterimakasih atas
perhatian dan upaya besar dari Kemenpora agar pembalap berbakat asal Solo, Jawa Tengah,
22 Januari 1993 itu berlaga di ajang jet darat musim ini.
Indah awalnya mengira jika acara ini merupakan bentuk sumbangan dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS) di lingkungan Kemenpora. Namun setelah mengetahui acara tersebut ia baru menyadari
bahwa dana yang dimaksud adalah dari dana sponsor dan dunia usaha.
"Kami tidak mengharapkan upaya seperti ini karena Rio tidak bisa menerima dana atau
sumbangan dari PNS, karena dana yang dimaksud adalah dari dana sponsor dan dunia usaha.
Kami berterimakasih atas upaya ini," sedih Indah seperti dikutip situs resmi Kemenpora.
Penggalangan dana secara iklas ini merupakan bentuk solidaritas untuk ikon kebanggaan
bangsa dari Kemenpora. Pada kesempatan ini diluncurkan pula Nomor rekening untuk Rio
haryanto 122.0000.882.012 Bank Mandiri KCP Jakarta Gd. Pusat Kehutanan a.n Rio Haryanto.
"Ini adalah pertama kali dan mewakili Asia karena belum tentu kita akan menemukan seperti
Rio 20 sampai 30 tahun kedepan, orang seperti Rio tidak banyak di Indonesia karena mungkin
hanya ada 20-an saja, kenapa mahal? Karena Rio harus membeli mobil Mercy, membiayai kru
minimal 70-orang kru dan berpindah-pindah," kata Alfitra Salamm selaku Sesmenpora.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini
adalah upaya untuk menggelorakan semangat berprestasi untuk Rio.Politikus PKB juga
menegaskan bahwa penggalangan dana ini tidak ada unsur pemotongan gaji Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di lingkungan Kemenpora. Ini adalah jawaban terkait rumor yang telah berkembang
di masyarakat.
"Ini bukan berlebihan karena seiklasnya karena yang di butuhkan Rio adalah dana dari BUMN
dan para sponsor. Ini merupakan bentuk semangat nasionalisme untuk melihat anak bangsa
berlaga di balap bergengsi F1. Rio akan membawa imbas positif bagi merah putih dan
mengajak pemuda semangat berprestasi," kata Menpora di Auditorium Wisma Menpora
Senayan, Jakarta.
Sesuai rencana, Rio akan berlaga di seri pembuka F1 musim 2016 di Sirkuit Melbourne,
Australia, pada 20 Maret 2016 mendatang. Ini akan menjadi debut perdananya di ajang jet
darat.

JAKARTA - Beautiful Pennywati accompanied by manager Kiki Sport Piers Hunnisett


Solidarity attended the Red and White for Rio Haryanto at Auditorium Wisma Affairs
Senayan, Jakarta, Monday (07/03/2016) morning. Activities initiated by echelon I, II,
III, IV, employees and staff of the Kemenpora has generated Rp262 million.
The seriousness of the government in helping Rio's career in Formula 1 with the
team Manor Racing made a beautiful emotion. Rio's mother claimed he is happy
and grateful for the attention and efforts of the talented racer Kemenpora order
from Solo, Central Java, January 22, 1993 was competing in the pole position this
season.
Beautiful originally thought if this event is a contribution of Civil Servants (PNS) in
the Kemenpora. But after learning the event he realized that the funds in question
are from the fund sponsor and the business world.
"We did not expect such efforts because Rio is not able to receive funds or
donations from civil servants, because the funds in question are from the fund
sponsor and the business world. We are grateful for these efforts," sad Beautiful as
quoted by the official website Kemenpora.
Iklas fundraising is a form of solidarity to the icons of national pride Kemenpora. On
this occasion also launched The account number for Rio Haryanto
122.0000.882.012 Bank Mandiri KCP Jakarta Gd. Forestry Center a.n Rio Haryanto.
"This is the first time and representing Asia not necessarily because we will find as
Rio 20 to 30 years down the road, people like Rio are not many in Indonesia
because there may be 20s, why expensive? Because Rio had to buy a car Mercy,
finance crew minimum 70-person crew and move, "said Alfitra Salamm as
Sesmenpora.
Meanwhile, Imam Nahrawi Affairs in his speech said that this event is an attempt to
inflame the spirit of achievement for Rio.Politikus CBA also confirmed that the fund
raising is no element of the pay cut civil servants (PNS) in the Kemenpora. It is an
answer related to rumors that have been developed in the community.
"This is not excessive because seiklasnya because it is needed Rio is a fund of SOEs
and the sponsors. It is a form of nationalism spirit to see the nation's children to
compete in racing prestigious F1. Rio will bring a positive impact for the red white
and invite the youth spirit of achievement," said Affairs at the Auditorium Wisma
Affairs Senayan, Jakarta.
According to the plan, Rio will compete in the series opener 2016 F1 season at the
Circuit Melbourne, Australia, on March 20, 2016. It will be the debut in the
Champions

Anda mungkin juga menyukai