Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ILMU UKUR TANAH

PETA"

Disusun Oleh :
TENGKU SYAHILLA INDRIYATI

(1507113188)

PROGRAM STUDI TEKNIK


SIPIL S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU 2016

A. Pengertian Peta
Peta adalah gambaran umum (konvensional) permukaan bumi pada
bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan
tulisan serta simbol sebagai keterangan. Oleh karena merupakan gambaran
konvensional, maka peta menggambarkan semua kenampakan yang ada di
permukaan bumi, antara lain gunung, danau, sungai, laut, dan jalan. Namun
kenampakan-kenampakan tersebut hanya dilukiskan atau digambarkan dengan
simbol-simbol tertentu yang sesuai.
B. Syarat-Syarat Membuat Peta
Untuk membuat peta yang baik harus memenuhi syarat-syarat
pembuatan peta. Peta yang baik adalah peta yang dapat memberikan informasi
geografis secara jelas dan tepat. Syarat-syarat peta yang baik adalah sebagai
berikut:

a. Konform, artinya bentuk yang digambar pada peta harus menunjukan


bentuk yang sesuai dengan penampakan sebenarnya.
b. Ekuivalen, artinya perbandingan luas pada peta harus sesuai dengan luas
daerah yang sebenarnya.
c. Ekuidistan, artinya perbandingan jarak pada peta harus sesuai dengan jarak
yang sebenarnya.
d. Penyajian data informasi pada peta harus lengkap.
e. Peta yang dibuat harus mudah dipahami.
f. Peta harus bersih, rapi, dan indah.
g. Setiap peta harus memiliki komponen dasar pembuatan peta.
C. Manfaat Peta

Manfaat peta antara lain adalah:


a. Memberikan gambaran fisiografis secara umum permukaan bumi dan
suatu daerah / wilayah (bentuk, relief, iklim, jenis tanah. jenis vegetasi).
b. Menunjukkan dan menggambarkan lokasi atau letak suatu kawasan atau
wilayah atau obyek geografis lainnya.
c. Memperlihatkan ukuran (luas, bentuk, arah, dan jarak) suatu obyek
geografi peta.
d. Mengetahui keadaan sosial, budaya, ekonomi suatu daerah (jumlah
penduduk, persebaran penduduk).
e. Dapat menjadi alat bantu pendidikan untuk mempelajari muka bumi dan
segala fenomena geografi.
f. Dapat menjadi alat bantu analisis suatu penelitian.
D. Unsur-Unsur pada Peta
a. Judul Peta
Judul peta adalah deskripsi singkat tentang informasi yang
digambarkan dalam peta. Judul peta hendaknya menggambarkan seluruh
informasi yang dituangkan di dalam peta. Contoh-contoh judul peta,
seperti Peta Curah Hujan Indonesia, Peta Persebaran Penduduk Provinsi
Jawa Tengah, dan Peta Geologi Indonesia.
b. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol atau lambang pada peta.
c. Skala Peta
Skala peta adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak di
peta dengan jarak sesungguhnya, misalnya dalam peta tertulis skala 1 :
2.000.000. Artinya, jarak satu sentimeter dalam peta sama dengan
2.000.000 sentimeter atau 20 kilometer jarak sebenarnya di permukaan
bumi. Biasanya sebuah peta menggunakan skala peta seperti di bawah ini.
1) Skala angka numerik, yaitu skala yang dinyatakan dalam angka
perbandingan. Misalnya, 1:50.000. Artinya, satu sentimeter di peta
menggambarkan jarak sesungguhnya 50.000 sentimeter atau 5
kilometer di lapangan.
2) Skala garis/batang, yaitu skala yang ditunjukkan dengan garis yang
dibagi dalam bagian-bagian yang sama, tiap bagian menunjukkan

kesatuan panjang yang sama. Misalnya, satu sentimeter pada peta


sesuai dengan satu kilometer di lapangan.
d. Petunjuk Arah
Petunjuk arah mata angin yang biasa digunakan adalah anak panah
dengan ujungnya bertanda huruf U. Hal itu menunjukkan bahwa arah
panah menunjukkan arah utara. Bila tidak ada petunjuk arah maka
lazimnya sisi atas peta adalah bagian utara
e. Sumber
Peta dapat dipercaya oleh pengguna jika mencantumkan pembuat
atau penyusun peta. Penyusun dituliskan pada bagian tepi bawah sebelah
kanan. Hal itu dimaksudkan untuk menjamin keakuratan data atau
informasi dalam peta.
f. Inzet
Inzet adalah peta dengan ukuran kecil yang terletak di sudut kanan
atau kiri suatu peta. Peta inzet digunakan untuk memudahkan mengenal
wilayah yang digambarkan dalam peta.
Inzet banyak digunakan pada peta yang menggambarkan daerah
kecil atau daerah yang belum dikenal. Misalnya, bila ada peta suatu desa
dari Provinsi Yogyakarta, dibuat peta Yogyakarta dengan ukuran kecil di
sudut kanan pada peta desa tersebut.
Di permukaan bumi terdapat 180 garis lintang yang terbagi
menjadi dua, yaitu 90 garis di belahan bumi utara (0 90 LU) dan 90
garis di belahan bumi selatan (0 90).
g. Garis Astronomi
Garis astronomi dalam peta terdiri dari garis lintang dan garis bujur
atau meridien. Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut
antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa
dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan
Lintang Selatan.
Garis bujur yaitu horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik
dengan titik nol di Bumi yaitu Greenwich di London Britania Raya yang
merupakan titik bujur 0 atau 360 yang diterima secara internasional.

Titik di barat bujur 0 dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0


dinamakan Bujur Timur.
E. Jenis-Jenis Peta
Ada berbagai macam peta yang dapat kita temui. Jenis jenis peta
tersebut diklasifikasikan berdasarkan isi, bentuk, dan skalanya. Nah,
berikut ini adalah pembahasan lengkap mengenai jenis jenis peta beserta
dengan contohnya.
a. Peta Berdasarkan Isinya
Peta dapat dikalsifikasikan berdasarkan isi yang ditampilkan
oleh peta itu sendiri. Ada 2 jenis peta yang diklasifikasikan menurut
isinya, yaitu :
1) Peta Umum
Peta umum adalah sebuah peta yang isianya merupakan
gambaran seluruh kenampakan permukaan bumi, baik yang berupa
kenampakan budaya maupun kenampakan alam. Kenampakan
kenampakan budaya yang dapat ditemui di dalam peta, seperti
pemukiman penduduk, jalan raya, bendungan, dan lain sebagainya.
Sedangkan kenampakan alam, seperti laut, sungai, pegunungan,
gunung, dataran tinggi, dan lain sebagainya.
Peta umum sendiri dapat dibedakan kembali menjadi tiga
macam peta, anatar lain:
Peta dunia, yaitu peta yang menggambarkan letak, bentuk, dan
wilayah Negara Negara di dunia.
Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan sebagian atau
seluruh permukaan bumi umum dengan skala kecil.
Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan
bumi dan bentuk bentuk reliefnya.
2) Peta Khusus
Peta khusus ialah peta yang menggambarkan suatu aspek
atau gejala gejala khusus di permukaan bumi saja. Peta khusus
sering disebut juga dengan peta tematik karena peta ini hanya

memuat tema tema khusus yang ada muka bumi. Contoh dari
peta khusus adalah peta persebaran flora, fauna, peta persebaran
hasil tambang, peta kepadatan penduduk, dan lain lain.
b. Peta Berdasarkan Bentuknya
Peta juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis peta
berdasarkan bentuk peta itu sendiri. Adapaun jenis jenis peta
berdasarkan bentuknya adalah:
1) Peta datar (peta planimetri)
Peta datar merupakan sebuah peta yang dibuat di atas
bidang datar, seperti kain, kertas, kanvas, maupun triplek. Seperti
pada peta peta lainnya, peta ini memiliki berbagai macam simbol
yang digambarkan dengan bentuk, dan warna yang berbeda beda.
2) Peta timbul (peta relief)
Peta timbul atau disebut juga dengan peta relief merupakan
peta yang dibuat secara 3 dimensi sehingga sesuai dengan bentuk
permukaan bumi yang sebenarnya. Peta ini memiliki kontur
kontur dan permukaan bumi yang jelas, seperti pegunungan yang
nampak menjulang, perbedaan dataran dataran tinggi dan rendah,
dan lain lain.
3) Peta digital
Peta digital yaiut peta yang proses pembuatannya
menggunakan komputer. Data data kenampakan permukaan bumi
di dalam peta biasanya disimpan di dalam suatu disket, CD, atau
hard disk. Penampilan gambar peta ini ditayangkan melalui layar
monitor komputer denga menggunakan program map info dan arc
info
c. Peta Berdasarkan Skalanya

Selain dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan isianya, peta


juga dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran skalanya. Adapun jenis
jenis peta berdasarkan skalanya adalah:
1) Peta kadaster
Peta ini mempunyai skala 1 : 100 hingga 1 : 5.000. Peta kadaster
pada umumnya digunakan untuk menggambar peta tanah atau peta
di dalam sertifikat tanah.
2) Peta skala besar
Peta peta yang berskala besar memiliki skala 1 : 5.000
hingga 1 : 250.000. Peta ini biasanya digunakan untuk
menggambarkan suatu wilayah atau daerah yang sempit, contohnya
peta Kelurahan Sukamaju dan peta Kecamatan Beringin Raya.
3) Peta skala menengah
Peta ini memiliki skala 1 : 250.000 hingga 1 : 500.000. Peta
skala menengah biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu
daerah yang cukup luas, peta provinsi.
4) Peta skala kecil
Peta ini memiliki skala 1 : 500.000 hingga 1 : 1.000.000
atau lebih. Peta peta skala besar pada umumnya digunakan untuk
menggambarkan suatu daerah atau wilayah yang luas, misalnya
peta wilayah negara, peta benua, bahkan peta dunia.
Besar kecilnya skala suatu peta akan mempengaruhi besar
peta tersebut. Semakin besar angka skala pembandingnya, maka
semakin kecil ukuran peta tersebut
.
d. Peta Berdasarkan Sumbernya
1) Peta turunan (derived map) yaitu peta yang dibuat berdasarkan
pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei
langsung ke lapangan.

2) Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di


lapangan.
e. Peta Berdasarkan Bentuk/Simetrisnya
1) Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta
planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada
bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan
perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
2) Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta
yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan
sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan
menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentukbentuk muka
bumi tampak seperti aslinya.
3) Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang
tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam disket
atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
4) Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan
buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
5) Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang
dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.
F. Bentuk Peta
Berdasarkan bentuknya, peta dapat dibedakan atas:
a. Peta datar, yaitu peta yang digambarkan pada bidang datar, misalnya pada
kertas, kanvas atau tripleks. Perbedaan bentuk permukaan bumi pada
bidang datar dinyatakan dengan perbedaan warna dan simbol-simbol yang
digunakan.
b. Peta timbul, yaitu peta yang dibuat sesuai dengan bentuk permukaan bumi
sebenarnya.

c. Peta digital, yaitu peta yang dibuat dengan bantuan komputer yang
disimpan pada pita atau disket dan dapat digunakan oleh pengguna melalui
layar monitor.

Anda mungkin juga menyukai