PAPER EVAPORASI
Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan HidayahNya,
sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Paper ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan tugas Rekaya
Hidrologi Teknik sipil S1 Universitas Riau . Makalah ini disusun berdasarkan pembelajaran yang
dilakukan dengan judul makalah EVAPORASI Selama menyelesaikan tugas ini, saya ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya . Penulis telah banyak memperoleh bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak . menyelesaikan Paper ini saya tak luput dari kesalahankesalahan dengan itu kritik dari pembaca sangatlah berguna bagi saya untuk kepentingan yang
akan datang .
Akhir kata saya berharap paper ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
2.1 Defenisi Evaporasi............................................................................................................................2
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi....................................................................................3
2.3 Proses yang terjadi saat evaporasi berlangsung.................................................................................4
2.4 Perbedaan evaporasi dan proses lain.................................................................................................6
2.5 Parameter fisika yang mempengaruhi peristiwa evaporasi................................................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara menguapkan
air dengan bantuan energi matahari dan angin. Pengertian umum dari evaporasi ini adalah menghilangkan
air dari larutan dengan mendidihkan larutan di dalam tabung yang sesuai yang disebut evaporator.
Evaporasi bertujuan untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah
menguap
dan
pelarut
yang
mudah
menguap.
Evaporasi merupakan proses pemekatan larutan dengan cara mendidihkan atau menguapkan
pelarut. Proses evaporasi akan menurunkan aktivitas air dalam bahan hasil pertanian, penurunan aktifitas
air ini akan membuat bahan lebih awet karena proses pertumbuhan pada mikroba akan terhambat. Oleh
karena itu butuh penanganan lebih lanjut seprti evaporasi. Proses evaporasi selain berfungsi menurunkan
aktivitas air, evaporasi juga dapat meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan dan evaporasi akan
memperkecil volume larutan sehingga akan menghemat biaya pengepakan, penyimpanan, dan
transportasi. Oleh karena itu mengingat pentingnya pengetahuan mengenai evaporasi maka kami
menyusun paper sesuai tugas yang di berikan yaitu dengan judul EVAPORASI.
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Defenisi Evaporasi
Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu: (1) evaporasi yang
berarti proses penguapan yang terjadi secara alami. Evaporasi (diberi notasi E0) adalah penguapan yang
terjadi dari permukaan air (seperti laut, danau , dan sungai) . permukaan tanah (genangan air diatas tanah
penguapan dari permukaan air tanah yang dekat dengan permukaan tanah ), da permukaan tanaman
(intersepsi). Apabila Penguapan / evaporasi ialah proses perubahan molekul dalam kondisi cair (seperti
air) dengan spontan menjadi gas (uap air). Proses ini ialah kebalikan dari kondensasi. Umumnya
penguapan bisa dilihat dari lenyapnya cairan secara terus menerus saat terpapar pada gas dengan volume
signifikan. Rata-rata molekul tak mempunya energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Jika tidak cairan
akan berubah menjadi uap dengan cepat. Saat molekul-molekul saling bertumbuhkan mereka saling
bertukar energi di berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan. Kadang transfer energi
ini sangat berat sebelah sehingga salah satu molekul memperoleh energi yang cukup buat menembus titik
didih cairan. Jika ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul itu bisa terbang ke dalam gas dan
menguap, dan (2) evaporasi yang dimaknai dengan proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap
panas (steam) dalam suatu peralatan.Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid
(cairan) dengan penambahan panas (Robert B. Long, 1995). Panas dapat disuplai dengan berbagai cara,
diantaranya secara alami dan penambahan steam. Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara
intensif yaitu (1) pemberian panas ke dalam cairan, (2) pembentukan gelembung-gelembung (bubbles)
akibat uap, (3) pemisahan uap dari cairan, dan (4) mengkondensasikan uapnya.Evaporasi atau penguapan
juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih (Warren L. Mc Cabe,
1999).
Intersepsi adalah penguapan yang berasal dari air hujan yang berada pada permukaan daun,
ranting, dan batang tanaman. Sebagian air hujan yang jatuh akan tertahan oleh tanaman dan menempel
pada daun dan cabang, yang kemudian akan menguap. Sedangkan Transpirasi (diberi notasi Et) adalah
penguapan melalui tanaman, dimana air tanah diserap oleh akar tanaman yang kemudian dialirkan melalui
batang sampai ke permukaan daun dan menguap menuju atmosfer. Dilapangan, sulit membedakan antara
penguapan dari badan air, tanah dan tanaman. Oleh karena itu, biasanya evaporasi dan transpirasi dicakup
menjadi satu yang disebut evapotranspirasi yaitu penguapan yang terjadi di permukaan lahan, yang
meliputi permukaan tanah dan tanaman yang tumbuh dipermukaan tersebut.
Laju evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi dinyatakan dengan volume air yang hilang oleh
proses tersebut tiap satuan luas dalam satu satuan waktu; yang biasanya diberikan dalam mm/hari atau
mm/bulan. Laju evapotranspirasi tergantung pada ketersediaan air dan kemampuan atmosfer
2
mengevapotranspirasikan air dari permukaan. Apabila ketersediaan air (lengas tanah) tak terbatas maka
evapotranspirasi yang terjadi disebut evapotranspirasi potensial (ETP). Pada umumnya ketersediaan air di
permukaan tidak tak terbatas, sehingga evapotranspirasi terjadi dengan laju lebih kecil dari
evapotranspirasi potensial. Evapotranspirasi yang sebenarnya terjadi di suatu daerah disebut
evapotranspirasi nyata.
2.2
Proses perubahan bentuk dari air menjadi uap air terjadi baik pada evaporasi maupun evapotranspirasi.
Penguapan dipengaruhi oleh kondisi klimatologi, yang meliputi : radiasi matahari, temperatur udara,
kelembaban udara, dan kecepatan angin. Untuk memperkirakan besarnya penguapan yang terjadi
diperlukan data-data tersebut. Beberapa instansi seperti BMKG, Dinas Pengairan, dan Dinas Pertanian
secara rutin melakukan pengukuran data klimatologi.
Radiasi Matahari
Pada setiap perubahan bentuk zat; dari es menjadi air (pencairan), dari zat cair menjadi gas (penguapan)
dan dari es lengsung menjadi uap air (penyubliman) diperlukan panas laten (laten heat). Panas laten untuk
penguapan berasal dari radiasi matahari dan tanah. Radiasi matahari merupakan sumber utama panas dan
mempengaruhi jumlah evaporasi di atas permukaan bumi, yang tergantung letak pada garis lintang dan
musim. Radiasi matahari di suatu lokasi bervariasi sepanjang tahun, yang tergantung pada letak lokasi
(garis lintang) dan deklinasi matahari. Pada bulan Desember kedudukan matahari berada paling jauh di
selatan, sementara pada bulan Juni kedudukan matahari berada palng jauh di utara. daerah yang berada di
belahan bumi selatan menerima radiasi maksimum matahari pada bulan Desember, sementara radiasi
terkecil pada bulan Juni, begitu pula sebaliknya. Radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi juga
dipengaruhi oleh penutupan awan. Penutupan oleh awan dinyatakan dalam persentase dari lama
penyinaran matahari nyata terhadap lama penyinaran matahari yang mungkin terjadi.
-
Temperatur
Temperatur udara pada permukaan evaporasi sangat berpengaruh terhadap evaporasi. Semakin tinggi
temperatur semakin besar kemampuan udara untuk menyerap uap air. Selain itu semakin tinggi
temperatur, energi kinetik molekul air meningkat sehingga molekul air semakin banyak yang berpindah
ke lapis udara di atasnya dalam bentuk uap air. Oleh karena itu di daerah beriklim tropis jumlah evaorasi
lebih tinggi, di banding dengan daerah di kutub (daerah beriklim dingin). Untuk variasi harian dan
bulanan temperatur udara di Indonesia relatif kecil.
-
Kelembaban Udara
Pada saat terjadi penguapan, tekanan udara pada lapisan udara tepat di atas permukaan air lebih rendah di
banding tekanan pada permukaan air. Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan terjadinya penguapan.
Pada waktu penguapan terjadi, uap air bergabung dengan udara di atas permukaan air, sehingga udara
mengandung uap air. Udara lembab merupakan campuran dari udara kering dan uap air. Apabila jumlah
uap air yang masuk ke udara semakin banyak, tekanan uapnya juga semakin tinggi. Akibatnya perbedaan
3
tekanan uap semakin kecil, yang menyebabkan berkurangnya laju penguapan. Apabila udara di atas
permukaan air sudah jenuh uap air tekanan udara telah mencapai tekanan uap jenuh, di mana pada saat itu
penguapan terhenti. Kelembaban udara dinyatakan dengan kelembaban relatif. Di Indonesia yang
merupakan negara kepulauan dengan perairan laut cukup luas, mempunyai kelembaban udara tinggi.
Kelembaban udara tergantung pada musim, di mana nilainya tinggi pada musim penghujan dan berkurang
pada musim kemarau. Di daerah pesisir kelembaban udara akan lebih tinggi daripada di daerah
pedalaman.
-
Kecepatan Angin
Penguapan yang terjadi menyebabkan udara di atas permukaan evaporasi menjadi lebih lembab, sampai
akhirnya udara menjadi jenuh terhadap uap air dan proses evaporasi terhenti. Agar proses penguapan
dapat berjalan terus lapisan udara yang telah jenuh tersebut harus diganti dengan udara kering.
Penggantian tersebut dapat terjadi apabila ada angin. Oleh karena itu kecepatan angin merupakan faktor
penting dalam evaporasi. Di daerah terbuka dan banyak angin, penguapan akan lebih besar daripada di
daerah yang terlindung dan udara diam. Untuk di negara Indonesia, kecepatan angin relatif rendah. Pada
musim penghujan angin dominan berasal dari barat laut yang membawa banyak uap air, sementara pada
musim kemarau angin berasal dari tenggara yang kering .
2.3
tabrakan, transfer energi dapat cukup signifikan untuk menyebabkan molekul yang melarikan diri tubuh
utama cair.
Hal ini juga harus dicatat bahwa penguapan belum tentu selalu terlihat. Kadang-kadang molekul ini tidak
memiliki cukup dari perpindahan panas untuk membuat transisi cukup untuk uap. Namun, penguapan
masih berlangsung selama proses ini tetapi pada tingkat signifikan lebih lambat dari energi tinggi proses
molekul penguapan.
Dalam hidrologi, penguapan ada 2 macam, yaitu :
Evaporasi ( Eo ) : penguapan yang terjadi di permukaan air (sepaert di laut, sungai, danau), pemukaan
tanah, dan permukaan tanaman.
Transpirasi ( Et) : penguapan melalui tanaman, melalui akar ke daun dan diserap ke atmosfer.
Gabungan antara evaporasi dan transpirasi disebut evapotranspirasi. Satuannya mm/hari, mm/bulan dst.
evapotranspirasi potensial (ETP) : penguapan yang terjadi karena pengaruh klimatologi, matahari, suhu
dan angin.
2.4
Evaporasi vs Pengeringan
Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair kadangkadang zat cair yang sangat vuskos dan bukan zat padat. Perbedaan lainnya adalah, pada evaporasi
cairan yang diuapkan dalam kuantitas relatif banyak, sedangkan pada pengeringan sedikit.
Evaporasi vs Distilasi
Evaporasi berbeda pula dari distilasi, karena uapnya biasa dalam komponen tunggal, danwalaupun uap itu
dalam bentuk campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha unutk memisahkannya menjadi
fraksi-fraksi. Selain itu, evaporasi biasanya digunakan untuk menghilangkan pelarut-pelarut volatil,
seperti air, dari pengotor nonvolatil. Contoh pengotor nonvolatil seperti lumpur dan limbah radioaktif.
Sedangkan distilasi digunakan untuk pemisahan bahan-bahan nonvolatil.
Evaporasi vs Kristalisasi
Evaporasi lain dari kristalisasi dalam hal pemekatan larutan dan bukan pembuatan zat padat ataukristal.
Evaporasi hanya menghasilkan lumpur kristal dalam larutan induk (mother liquor).Evaporasi secara luas
biasanya digunakan untuk mengurangi volume cairan atau slurry atau untuk mendapatkan kembali pelarut
pada recycle. Cara ini biasanya menjadikan konsentrasi padatan dalam liquid semakin besar sehingga
terbentuk kristal.
2.5
Panas laten penguapan(latent heat of vaporization) adalah jumlah panas yang harus ditambahkan kepada
zat (cair)pada titik didihnya sampai wujudnya berubah menjadi uap seluruhnya pada suhu yang sama.
Panas laten : panas yang tersembunyi. ada 3 jenis panass laten yaitu penguapan es menjadi air, air menjadi
uap air, dan es menjadi uap air.
lv = 597,3 0,564 T,
T : suhu (C) ,
lv : panas laten (cal/gr)
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Evaporasi adalah penguapan air dari permukaan tanah, air, dan permuaakan bukan vegetasi
lainnya oleh proses fisika. Energi matahari dan ketersediaan air adalah dua unsur utama dari
proses evaporasi. Evaporasi dapat terjadi pada tubuh perairan (seperti laut, sungai, danau,
waduk) permukaan tanah dan tumbuh-tumbuhan (disebut transpirasi), adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan dan kelambatan evaporasi dan transpirasi disuatu kawasan ada
bermacam-macam antara lain : temperatur air dan udara, kelembaban udara, kecepatan tiupan
angin, tekanan udara, intensitas sinar matahari, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.galeripustaka.com/2013/03/pengertian-dan-faktor-evaporasi.html
http://dokumen.tips/documents/penguapan-55b085ae2192a.html
https://masdiisya.wordpress.com/2010/08/28/mendidih-menguap-evaporasi-apa-bedanya/#more-933
https://www.google.com/search?q=paper+tentang+evaporasi&ie=utf-8&oe=utf8#q=paper+pembahasan+evaporasi
http://www.ataya.xyz/2015/06/pengertian-dan-proses-penguapan-evaporasi.html
https://www.academia.edu/12417259/Irigasi_evapotranspirasi
https://www.google.com/search?q=paper+tentang+evaporasi&ie=utf-8&oe=utf8#q=pembahasan+evaporasi
http://sidqimulia.blogspot.co.id/2014/04/panas-laten.html
http://bestananda.blogspot.co.id/2014/01/evaporasi.html