Anda di halaman 1dari 14

65

BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1 Kerangka Teori
Berdasarkan landasan teori pada Bab II, dapat diketahui bahwa TAM
berfokus pada sikap penerimaan terhadap pengguna teknologi informasi, dimana
pengguna mengembangkannya berdasarkan manfaat dan kemudahan yang dirasa
dalam penggunaan teknologi informasi. Hubungan antara penggunaan sistem dan
tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak
langsung bentuk-bentuk tujuan individu untuk melakukan tindakan yang positif.
Hubungan antara manfaat yang dirasa dan tujuan perilaku didasarkan pada ide
bahwa dalam penyusunan organisasi, orang-orang membentuk tujuan-tujuan
terhadap perilakunya yang diyakini akan meningkatkan kinerjanya.
Peran penting teknologi yang berpengaruh terhadap kinerja pada
tingkat individual digambarkan pada model Technology to Performance Chain
(TPC) . Inti dari model ini adalah agar teknologi informasi memberikan dampak
positif terhadap kinerja individual maka teknologi tersebut harus dimanfaatkan dan
teknologi tersebut harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Untuk
menganalisis pengaruh dukungan kepemimpinan, pengalaman, kemudahan, dan
kemampuan dalam penggunaaan komputer terhadap manfaat yang dirasa dan
kemudahan yang dirasa penggunaan. Penelitian ini menambahkan beberapa
variabel seperti sikap penggunaan, minat perilaku dan penggunaan sesungguhnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka model kerangka pemikiran
teoritis

dalam

penelitian

ini

dapat

digambarkan

sebagai

berikut:

66

Gambar 3.1 Skema Kerangka Pemikiran

3. 2 Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian menurut Sekaran (2003 : 256-266)
didefinisikan sebagai: the entry group of people, event or things of interest that
researcher wishes to investigate. Sedangkan sampel adalah bagian terkecil yang
diambil dari populasi dan diupayakan mewakili seluruh elemen penting dari
populasi. Papulasi penelitian ini adalah karyawan dan pimpinan yang bekerja di
perusahaan yang menggunakan Aplikasi HRIS.
Sampel yang diambil adalah karyawan dan pimpinan yang menggunakan
HRIS. Pada penelitian Jumlah sample adalah 88 karyawan perusahaan PT XYZ.
3. 3 Variabel dan Indikator Penelitian
Berdasarkan penjelasan terdahulu pada bab 2, maka penelitian ini
adalah

pengembangan

dari

penelitian-penelitian

sebelumnya

dengan

menambahkan variabel dukungan pimpinan dalam hal ini adalah Dukungan

67
Pimpinan. Rencana variabel dan indikator penelitian disertasi ini akan dilakukan
dengan ringkasan sebagai berikut:
Variable
Dukungan

Dimensi
Kontribusi

Pimpinan (X1)

Indikator
Tingkat Kontribusi
Q : Apakah atasan terlibat dalam
penggunaan HRIS?

Loyalitas

Tingkat Loyalitas
Q : Apakah atasan memberikan
dukungan dalam penggunaan
HRIS?

Afeksi

Kemampuan sosialisasi
Q : Seberapa anda kenal dekat
dengan atasan anda?

Profesi

Respek terhadap profesi


Q : Seberapa besar atasan anda
menghargai kemampuan dan
kompetensi anda?

Pengalaman (X2)

Pengalaman

Banyak pengalaman
Q : Seberapa banyak varian HRIS
yang telah digunakan?

Lama

Lama menggunakan

Penggunaan

Q : Seberapa lama telah


mengguakan HRIS?

Kemudahan (X3)

Waktu

Waktu yang dibutuhkan untuk


dapat menggunakan HRIS
Q : Seberapa cepat dapat
menggunakan HRIS?

Interaksi

Interaksi dapat dengan jelas dan


mudah dimengerti
Q : Apakah HRIS yang ada dapat

68
mudah dimengeri dalam
penggunaanya?
Fitur

Mempunyai fitur-fitur yang mudah


digunakan
Q : Apakah HRIS yang ada
mempunya fitur-fitur yang mudah
untuk digunakan.

Kemampuan

Waktu

Waktu yang diperlukan untuk

Menggunakan

menyelesaikan sebuah pekerjaan

Komputer (X4)

dengan menggunakan komputer


Q : Berapa lama waktu yang
digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan menggunakan
komputer?
Kuantitas

Banyaknya kerjaan yang dapat

Pekerjaan

diselesaikan dengan menggunakan


komputer
Q : Berapa banyak kerjaan yang
dapat diselesaikan dengan
menggunakan komputer?

Kemampuan

Kemampuan beradaptasi akan

Adaptasi

teknologi baru.
Q : Berapa lama waktu yang
diperlukan untuk dapat berinteraksi
dengan teknologi baru?

Manfaat yang

Kinerja

Dirasakan (Y5)

Peningkatan kinerja individu


Q : Dengan adanya HRIS dapat
meningkatkan kualitas pekerjaan?

Efektifitas

Peningkatan efektifitas kinerja


individu
Q : Dengan adanya HRIS dapat

69
meningkatkan efektifitas pekerjaan?
Produktifitas

Peningkatan produktifitas kerja


individu
Q : Dengan adanya HRIS dapat
meningkatkan produktifitas
pekerjaan?

Manfaat

Peningkatan kebermanfaatan bagi


individu
Q : Dengan adanya HRIS dapat
memberikan manfaat lainnya?

Kemudahan yang

Interaksi

Jelas dan mudah dimengerti

dirasa Pengguna

Q : HRIS dapat dengan mudah dan

(Y4)

jelas dimengerti?
Adaptasi

Kemudahan beradaptasi
Q : Seberapa cepat kita dapat
beradaptasi dengan HRIS?

Mudah

System mudah digunakan


Q : HRIS dapat dengan mudah
digunakan?

Sikap Penggunaan

Kenyamanan

(Y3)

Kenyamanan beriteraksi
Q : Merasa nyaman saat
menggunakan HRIS?

Kesenangan

Senang menggunakan
Q : Merasa senang dalam
penggunaan HRIS?

Menikmati

Menikmati penggunaan
Q : Merasa menikmati dalam
penggunaan HRIS?

Minat Perilaku
(Y2)

Minat Mencoba

Selalu mencoba menggunakan


Q : Akankah selalu mencoba untuk
menggunakan HRIS?

70
Minat

Menggunakan saat bekerja sehari-

Menggunakan

hari
Q : Selalu menggunakan HRIS
dalam setiap harinya?

Minat Terus

Berlanjut dimasa datang

Menggunakan

Q : Akan terus menggunakan HRIS


pada masa mendatang?

Penggunaan

Penggunaan

Sering menggunakan saat bekerja

Sepenuhnya (Y1)

Sesungguhnya

Q : Seberapa sering menggunakan


HRIS saat sedang bekerja?

Lama

Menggunakan lebih dari 120 menit

Penggunaan

Q : Seberapa sering HRIS

Dalam

digunakan tiap harinya?

Keseharian

Tabel 3.1 Operasional Variabel, Dimension dan Indikator Penelitian

3. 4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian


Metode yang digunakan dalam pengumpulan data khususnya pada
penelitian ini, teknik pengumpulan data digunakan antara lain:
a. Instrumen: alat utama pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner
yang diajukan ada responden yang bersifat tertutup.
b. Interview atau wawancara: teknik pengumpulan data dengan cara wawancara
langsung

dengan

responden.

Teknik

ini

dilakukan

dengan

harapan

mendapatkan informasi tambahan untuk melengkapi data yang mungkin saja


belum termuat dalam kuesioner.

71
3. 5 Metode Analisis Data
Pada penelitian ini untuk metode analisis data, penulis menggunakan
Analisis Statistik Deskriptif dan Analisis Statistik Inferensial. Analisis statistik
deskriptif digunakan untuk melakukan pengujian validitas dan reliabilitas dari
kuestioner yang telah diisi oleh responden. Untuk pengujian ini menggunakan
aplikasi SPSS.
Sedangkan analisis statistic inferensial bertujuan untuk menghitung
estimasi dan pengujian hipotesa. Dalam penelitian ini analisis statistik inferensial
menggunakan pendekatan Generalized Structured Component Analysis (GSCA),
dengan applikasi yang bernama GeSCA.
Penelitian ini menggunakan metode analisa data dengan metode GSCA. Secara
umum, langkah-langkah strandar dalam penggunaan GSCA hampir sama dengan
menggunakan SEM, menurut Ferdinand terdapat 7 langkah dalam menjalankan
GSCA:
1) Pengembangan model berbasi teori
2) Menyusun path diagram untuk menyatakan hubungan kausalitas
3) Menterjemahkan path diagram kedalam persamaan-persamaan struktural dan
spesifikasi model pengukuran
4) Memilih jenis input dan estimasi model yang diusulkan
5) Pendugaan parameter
6) Evaluasi kriteria goodness of fit
7) Pengujian hipotesa.

72
Pada Bab ini akan diuraikan setiap langkah dalam menjalankan GSCA. Uraian
langkah-langkah tersebut ialah sebagai berikut:
1) Langkah Pertama: Pengembangan Model Berdasarkan Teori
Model persamaan struktural didasarkan asumsi adanya hubungan
kausalitas dimana perubahan satu variabel akan berakibat pada variabel
lainnya. Untuk itu diperlukan eksplorasi ilmiah melalui telaah pustaka guna
mendapat justifikasi atas model teoritis yang dikembangkan. SEM digunakan
bukan untuk menghasilkan model, melainkan untuk mengkonfirmasi suatu
model teoritis melalui data empirik.
2) Langkah Kedua: Menyususun Path Diagram untuk menyatakan
hubungan kausalitas
Pada langkah ini, model yang telah dibangun pada langkah pertama
akan digambarkan dalam diagram jalur, yang dimaksudkan agar lebih mudah
untuk melihat hubungan-hubungn kausalitas yang hendak diujikan. Dalam
diagram alur hubungan antar variable dinyatakan dengan anak panah. variable
yang dibangun dalam diagram alur dibedakan dalam dua kelompok: (1)
variable eksogen (exogenous constructs) atau dikenal dengan source variable
atau variabel independen yang diprediksi oleh variabel lain dalam model; (2)
variable endogen (endogenous constructs) yang merupakan factor-faktor yang
diprediksi oleh satu atau beberapa variable. Variable eksogen dapat
memprediksi satu atau beberapa variable endogen lainnya, tetapi variable
eksogen hanya dapat berhubungan kausal dengan variable endogen saja.
variabel eksogen dalam penelitian ini adalah: dukungan pimpinan,

73
pengalaman, kerumitan, dan kemampuan dalam menggunakan komputer.
Sedangkan variable endogen dalam penelitian ini ialah: manfaat yang dirasa,
kemudahan yang dirasa penggunaan, sikap penggunaan, minat perilaku, dan
penggunaan senyatanya.
3) Langkah Ketiga: Menerjemahkan ke dalam Persamaan Struktural dan
Spesifikasi Model Pengukuran.
Persamaan yang didapat dari diagram jalur yang dikonversi terdiri dari:

a. Persamaan spesifik model pengukuran (measurement model), dimana harus


ditentukan variabel yang mengukur konstruk dan menentukan serangkaian
matriks yang menunjukan korelasi antar variable yang dihipotesakan.

X1.1
X2
X3

X4

Y5

Y4

Y3

Y2

X1.1 = 1 1
X1.2 = 2 1
X1.3 = 3 1
X1.4 = 4 1
X2.1 = 5 2
X2.2 = 6 2
X3.1 = 7 3
X3.2 = 8 3
X3.3 = 9 3
X4.1 = 10 4
X4.2 = 11 4
X4.3 = 12 4
Y5.1 = 13 5
Y5.2 = 14 5
Y5.3 = 15 5
Y5.4 = 16 5
Y4.1 = 17 4
Y4.2 = 18 4
Y4.3 = 19 4
Y3.1 = 20 3
Y3.2 = 21 3
Y3.3 = 22 3
Y2.1 = 23 2
Y2.2 = 24 2
Y2.3 = 25 2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

74
Y1

26
Y1.1 = 26 1
Y1.2 = 27 1
27
Table 4.5 Matrik korelasi antar variable.

Penjelasan :
= loading faktor indikator.
= Kesalahan pengukuran indikator.

b. Persamaan Struktural, yang dirumuskan untuk menyatakan kausalitas antar


variable. Berikut adalah formula persamaan structural:
Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Kesalahan estimasi
Persamaan structural untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y1 = 1Y2

2Y5

3X3

Y2 = 4Y3

5Y5

6X1

Y3 = 7Y4

8Y5

Y4 = 9X4

Y5 = 10X2

11X3

Penjelsan:
Y1 = Variabel Penggunaan Sesungguhnya.
Y2 = Variabel Minat Perilaku.
Y3 = Variabel Sikap Penggunaan.
Y4 = Variabel Kemudahan yang dirasa.
Y5 = Variabel Manfaat yang dirasa.
= Koefisien Regresi
= Kesalahan Estimasi

75
4) Langkah Keempat: Memilih jenis input dan estimasi model yang
diusulkan
Pendekatan GSCA tidak menggunakan input data yang berupa matrik
varians/kovarians atau matrik korelasi untuk keseluruhan estimasi yang
dilakukan; melainkan berdasarkan data mentah (raw data) sebagaimana
dikembangkan pada PLS.
Metode pendugaan parameter (estimasi) didalam GSCA adalah metode
kuadrat terkecil (least square methods). Pada GSCA model struktural dan
model pengukuran diintergrasikan menjadi satu model, sehingga proses
pendugaan parameter berorientasi pada meminimumkan residual model
terintegrasi. Metode pendugaan parameter yang digunakan yang mampu
meminimumkan residual model secara terintegrasi adalah Alternating Least
Square - ALS (Hwang, 2009).
Proses perhitungan pada ALS adalah kompleks, yaitu tidak sederhana
seperti pada Ordinary Least Square - OLS. Oleh karena itu, di dalam proses
mendapatkan residual yang minimum dilakukan dengan cara iterasi. Dimana
iterasi akan berhenti jika telah tercapai kondisi konvergen, misalnya selisih
dugaan dengan tahap sebelumnya 0,001.
5) Langkah Kelima: Pendugaan Parameter
Beberapa masalah yang sering muncul sehingga model tidak layak
diantaranya:
Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang
didapat (misal 0,9). Gangguan ini juga sering disebut sebagai singularitas

76
dan menjadikan model tidak layak untuk digunakan sebagai sarana untuk
mengkonfirmasikan suatu teori yang telah disusun.
Applikasi yang masih beta, aplikasi tidak terdapat pada desktop aplikasi,
melainkan harus koneksi via web.
6) Langkah Keenam: Menilai Kriteria Goodness-of-Fit
FIT menujukan varian total dari semua variable yang dapat dijelaskan
oleh model tertentu. Nilai FIT berkisar dari 0 sampai 1. Adjusted dari FIT
(AFIT) hampir sama dengan FIT. Namun, karena variabel yang mempengaruhi
variable lain tidak hanya satu melainkan ada dua atau lebih variabel sehingga
akan lebih baik apabila interpretasi tentang ketepatan model menggunakan FIT
yang sudah terkoreksi atau menggunakan AFIT.
GFI dan SRMR (standardized root mean square residual). Keduanya
sebanding dengan perbedaan antara kovarian sampel dan kovarian yang
diproduksi oleh pendugaan parameter GSCA. GFI akan dibilang bagus jika
>0.9 dan SRMR akan sangat sesuai jika nilainya < 0.05.
3. 6 Hipotesis Penelitian
Untuk Hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1

: Dukungan pimpinan berpengaruh positif terhadap minat perilaku


(Behavioral Intention to Use)
H0 : 6

H2

0 ; H1 : 6

: Pengalaman berpengaruh positif terhadap manfaat yang dirasakan


(Perceived Usefulness)
H0 : 10

0 ; H1 : 10

77
H3

: Kemudahan berpengaruh positif terhadap manfaat kegunaan yang


dirasakan (Perceived Usefulness)
H0 : 11

H4

0 ; H1 : 11

: Manfaat kegunaan yang dirasa (Perceived Usefulness) berpengaruh positif


terhadap sikap penggunaan (Attitude Towards Using)
H0 : 8

H5

0 ; H1 : 8

: Manfaat kegunaan yang dirasa (Perceived Usefulness) berpengaruh positif


terhadap minat perilaku (Behavioral Intention to Use)
H0 : 5

H6

0 ; H1 : 5

: Manfaat kegunaan yang dirasa (Perceived Usefulness) berpengaruh positif


terhadap Pengguna Sesungguhnya (Actual Use)
H0 : 2

H7

0 ; H1 : 2

: Computer self efficacy berpengaruh positif terhadap Kemudahan yang


dirasa penggunaan (Perceived Ease of Use)
H0 : 9

H8

0 ; H1 : 9

: Kemudahan yang dirasa penggunaan (Perceived Ease of Use) berpengaruh


positif terhadap Manfaat yang dirasa (Perceived Usefulness)
H0 : 12

H9

0 ; H1 : 12

: Presepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use) berpengaruh


positif terhadap sikap penggunaan (Attitude Towards Using)
H0 : 7

0 ; H1 : 7

H10 : Sikap penggunaan (Attitude Towards Using) berpengaruh positif terhadap


minat perilaku (Behavioral Intention to Use)

78
H0 : 4

0 ; H1 : 4

H11 : Minat perilaku (Behavioral Intention to Use) berpengaruh positif terhadap


penggunaan sesungguhnya (Actual Use)
H0 : 1

0 ; H1 : 1

H12 : Kemudahan (Simplicity) berpengaruh positif terhadap penggunaan


sesungguhnya (Actual Use)
H0 : 3

0 ; H1 : 3

Selanjutnya ketentuan uji regression weight dilakukan dengan


membandingkan t hitung dengan t tabel, dimana t hitung identik dengan CR
(critical ratio) yang diujikan dengan nilai p (probabilitas), dengan ketentuan
sebagai berikut:
Jika p < 0.05 maka H0 ditolak
Jika p . 0.05 maka Ho diterima

Anda mungkin juga menyukai