Anda di halaman 1dari 5

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022

Yogyakarta, 20 Juni 2009

DAMPAK E-GOVERNMENT PADA GOOD GOVERNANCE:


TEMUAN EMPIRIS DARI KOTA JAMBI
Karin Afriani, Fathul Wahid
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta 55501
E-mail:fathulwahid@fti.uii.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk mengukur dampak implementasi layanan e-government untuk dunia bisnis
dilihat dari prinsip-prinsip good governance. Layanan e-government yang diselenggarakan oleh Kota Jambi
dijadikan sebagai kasus. Menggunakan data dari 80 pengusaha, penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa
implementasi e-government telah meningkatkan kualitas kepedulian pemerintah terhadap stakeholder,
efektivitas dan efisiensi, tingkat partisipasi masyarakat, transparansi, and akuntabilitas.

Kata kunci: e-government, Kota Jambi, good governance.

1. PENDAHULUAN pada Bagian 4. Tulisan ditutup dengan kesimpulan


Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah di pada Bagian 5.
seluruh dunia, termasuk Indonesia, berusaha
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi 2. TINJAUAN LITERATUR
(TIK) untuk meningkatkan kualitas administrasi 2.1 Lingkup dan Tahapan e-Government
pemerintahan dan kualitas komunikasi dengan Menurut Heeks (2001), e-goverment lahir karena
warga negara. TIK menawarkan peluang kepada dua revolusi: revolusi informasi dan revolusi
pemerintah untuk memberikan layanan dan pemerintahan. Kedua revolusi ini berdampak pada
berinteraksi yang lebih baik kepada semua pola interaksi pemerintah dengan masyarakat dan
konstituen; masyarakat, kalangan bisnis, dan mitra bagaimana masyarakat dikelola.
pemerintah lainnya (Chen, 2002; West, 2006). Meskipun e-government meliputi beragam
Konsep ini disebut dengan e-government yang aktivitas dan aktor, terdapat tiga ranah penerapan
secara umum didefiniskan sebagai sebagai yang dapat diidentifikasi, yaitu government-to-
penggunaan TIK di sektor publik untuk government (G2G), government-to-business (G2B),
meningkatkan kualitas operasi dan pemberikan dan government-to-citizen (G2C). Beberapa peneliti
layanan (Kumar dan Best, 2006). mengenalkan domain keempat, government-to-
Dalam konteks Indonesia, sejak didorong dengan employee (G2E), namun beberapa yang lain
Instruksi Presiden No. 3/2003, lembaga-lembaga memasukkan domain terakhir ke dalam domain G2G
pemerintah mulai dari pusat sampai dengan tingkat (Seifert dan Bonham, 2003).
kabupate/kota berlomba-lomba menjadi yang Dalam banyak hal, domain G2G
terdepan dalam implementasi e-government. merepresentasikan tulang punggung e-government
Anggaran yang cukup besar pun dikucurkan untuk yang mengacu kepada proses standar yang
mendukung implementasi. Implementasi e- digunakan lembaga-lembaga pemerintah untuk
government diharapkan dalam menjamin saling berkomunikasi dan memudahkan proses.
pelaksanaan prinsip-prinsip tatakola pemerintahan Proses internal ini perlu diperbaiki di semua
yang baik (good governance) (Haryono dan tingkatan sebelum memberikan layanan yang terbaik
Widiwardono, 2004). untuk publik.
Namun demikian, penelusuran literatur belum Domain G2B menjembatani pemerintah dalam
menemukan penelitian yang mengkaji secara memberikan layanan yang lebih baik kepada dunia
empiris dampak e-government pada good bisnis. Layanan ini, di antaranya, dapat berupa
governance dalam konteks Indonesia. Penelitian penyediaan informasi potensi bisnis dan simplifikasi
yang dilakukan ini mencoba mencari jawaban atas dan transparansi proses perijinan. Domain G2C
pertanyaan: apakah implementasi e-government dirancang untuk memfasilitasi warga negara
mempunyai dampak pada good governance? berinteraksi dengan pemerintah, yang oleh beberapa
Layanan e-government untuk kalangan bisnis di peneliti disebut sebagai tujuan utama implementasi
Kota Jambi diambil sebagai kasus. e-government (Seifert dan Bonham, 2003).
Selanjutnya, tulisan ini dibagi dalam beberapa Dalam literatur ditemukan berbagai model
bagian. Bagian 2 berisi tinjauan literatur tentang e- implementasi e-government (e.g. Layne dan Lee,
government dan kaitannya dengan good governance. 2001; Kunstelj dan Vintar, 2004). Salah satu model
Bagian 3 menjelaskan metodologi yang digunakan. tersebut melihat tahapan implementasi e-
Selanjutnya, temuan dan diskusi akan dijabarkan government, mulai dari dari tahapan (1) web-

D-48
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009

presence, (2) interaction, (3) transaction, sampai pendukungnya. Masyarakat Transparansi Indonesia
dengan (4) transformation atau horizontal (http://www.transparansi.or.id) mengidentifikasi
integration, yang didalamnya semua sistem banyak prinsip good governance, seperti tingkat
informasi pemerintah sudah diintegrasikan. kepedulian pada stakeholder, efektifitas dan efisien,
Kunstelj dan Vintar (2004) bahwa sebagian partisipasi masyarakat, akuntabilitas, transparansi.
besar negara di dunia telah mencapai tahapan e-Government dengan dukungan teknologi
kedua, termasuk Indonesia. Namun demikian, dalam informasi yang baik dan pelaksana yang mempunyai
tahun-tahun terakhir, beberapa lembaga-lembaga integritas dipercaya akan sangat membantu
pemerintah di Indonesia telah mencapai tahapan pencapain good governance tersebut. Penelitian ini
transaksi dalam beberapa aspek, seperti yang ditujukan untuk mencari bukti empiris keterkaitan
diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang kedua hal ini.
sejak beberapa tahun lalutelah memudahkan wajib
pajak membayar pajak bumi bangunan melalui 2.3 e-Government di Kota Jambi
ribuan ATM dan e-procurment melalui Layanan Berbagai alasan dan tujuan dikemukakan oleh
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang setiap lembaga pemerintah dalam implementasi e-
diperkenalkan oleh Bappenas government. Alasan implementasi e-goverment di
(http://www.pengadaannasional-bappenas.go.id/). Kota Jambi adalah:
1. ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Instruksi
2.2 Manfaat e-Government dan Good Presiden nomor 3 tahun 2003, dan
Governance 2. untuk memberikan layanan dan informasi yang
Penelitian-penelitian sebelumnya, menemukan cepat dan tepat kepada masyarakat Kota Jambi.
bahwa implementasi e-government mempunyai
manfaat dan dampak yang cukup signifikan dalam Tujuan Pemerintah Kota Jambi dalam
banyak hal. Manfaat tersebut antara lain adalah implementasi e-government adalah: menciptakan
peningkatan efisiensi, kualitas layanan publik, pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN serta
transparansi, partisipasi publik, dan pengembangan pemberian informasi yang tepat kepada masyarakat
ekonomi (e.g. Seifert dan Bonham, 2003; Grönlund dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
et al., 2005; Kumar dan Best, 2006). Namun komunikasi.
demikian, supaya efektif, implementasi e- Dalam perkembangannya, dalam implementasi
government harus mempertimbangkan konteks e-government, Pemerintah Kota Jambi
lokal. Menurut Heeks (2003), kata kunci dalam memanfaatkan berbagai sistem informasi seperti
implementasi e-government bukan adopsi, tetapi KANTAYA (Kantor Maya) dan SIMDA (Sistem
adaptasi di mana konteks lokal dipertimbangkan Manajemen Pemerintahan Daerah). KANTAYA
dalam perencanaan dan implementasi. adalah sistem informasi perkantoran dengan fitur-
Dalam literatur, ditemukan bahwa fokus fitur antara lain untuk administrasi agenda kegiatan,
implementasi e-government di negara-negara pemesanan fasilitas, buku alamat, lemari berkas,
berkembang, termasuk Indonesia, adalah pada keberadaan pegawai, ruang forum/diskusi, URL-
transparansi dan perang terhadap korupsi (Grönlund Link, surat elektronik, administrasi surat dan profil.
et al., 2005). Meski demikian, peningkatan kualitas Untuk dunia bisnisnya Pemerintah Kota Jambi
layanan, sangat erat kaitannya dengan kedua hal mempunyai aplikasi sistem informasi perkebunan,
tersebut. Kedua hal tersebut merupakan bagian dari sistem infomasi pertanian, sistem informasi
prinsip-prinsip good governance. peternakan, dan sistem informasi hukum dan
Good governance mulai populer menjadi wacana perundang-undangan.
di Indonesia setelah tumbangnya orde baru. Good Untuk mendukung operasional e-government,
governance adalah suatu penyelenggaraan Pemerintah Kota Jamb mempekerjakan 26 orang
manajemen pembangunan yang solid dan pegawai khusus berada pada Kantor Pengolahan
bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip Data Elektronik (PDE) Kota Jambi, dan di luar
demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran kantor sebanyak 40 orang yang berada pada SKPD
salah alokasi dana investasi, dan pencegahan (Satuan Kerja Perangkat Daerah).
korupsi baik secara politik maupun administratif, Dukungan dana implementasi e-government
menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan didapatkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
legal and political framework bagi tumbuhnya Daerah (APBD). Dana dari APBD ini digunakan
aktivitas usaha (http://www.worldbank.org). Good untuik perawatan aplikasi pendukung e-government,
governance merupakan perangkat untuk selain itu juga untuk penggajian pegawai yang
menciptakan penyelenggaraan negara yang solid, mengelola layanan e-government Kota Jambi.
bertanggung jawab, efektif dan efisien, dengan Didalam pengembangan dan implementasi e-
menjaga keserasian interaksi yang konstruktif di government Pemerintah Kota Jambi melakukan
antara domain negara, sektor swasta dan masyarakat beberapa kerja sama dengan pihak luar, seperti
(http://www.menpan.go.id). dengan
Keberhasilan pelaksanaan good governance 1. Departemen Komunikasi dan Informatika
dapat dinilai dari kepatuhan terhadap prinsip-prinsip (Depkominfo), Badan Pengkajian dan

D-49
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009

Penerapan Teknologi (BPPT) untuk baik jadwal pelayanan dan penyelesaian layanan,
pengembangan aplikasi/sistem informasi cepat, adanya kemampuan petugas untuk
pendukung e-government, memberikan layanan sehingga layanan yang
2. Pusat Layanan Jaringan Komputer, Universitas diberikan tidak ada kesalahan, informasi yang
Negeri Jambi untuk pengembangan jaringan didapat dari petugas jelas dan pasti dan petugas
komputer, sudah bekerja optimal dengan didukung perangkat
3. PT Telkom untuk mendapatkan koneksi teknologi informasi.
Internet.
Partisipasi masyarakat
Ke depen, Pemerintah Kota Jambi berencana Semua warga masyarakat mempunyai suara
melakukan penambahan dan pengembangan aplikasi dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung
dan pengembangan jaringan sampai ke kelurahan, maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan yang
dan membangun layanan satu pintu. sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi
Salah satu prestasi yang diraih Kota Jambi yang menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan
berkaitan dengan layanan e-government adalah kebebasan berkumpul dan mengungkapkan
penerimaan bantuan pengembangan e-government pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi.
di daerah dari Depkominfo yang hanya diberikan Variabel ini akan mengukur tingkat partisipasi
kepada 6 kabupaten/kota. mayarakat seperti penyaluran pendapat masyarakat
dan komunikasi antara masyarakat (dalam kasus ini
3. METODE PENELITIAN pelaku bisnis) dengan pemerintah.
3.1 Variabel Penelitian .
Penelitian ini mengukur penilian subyektif Akuntabilitas
pengusaha terhadap lima variabel yang masing- Variabel ini digunakan untuk menilai kinerja
masing mewakili prinsip-prinsip good governance, pemerintah yang bertugas dalam pengambilan
yaitu kepedulian terhadap stakeholder, efektivitas keputusan dengan bertanggungjawab kepada
dan efisiensi, partisipasi masyarakat, akuntabilitas, masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan.
dan transparansi. Tidak semua prinsip good Bentuk pertanggungjawaban tersebut berbeda satu
governance dimasukkan dalam penelitian ini. dengan yang lainnya tergantung dari jenis organisasi
Setiap variabel ini dioperasionalisasikan dengan yang bersangkutan. Selain itu pemerintah juga
beberapa item yang diadopsi dari item-item yang berusaha untuk memprioritaskan kepentingan-
dikembangkan oleh Badan Perencanaan Pemba- kepentingan umum dan berusaha menentukan visi
ngunan Nasional (www.bapenas.go.id) dan Masya- stategi untuk pembangunan wilayah kedepannya.
rakat Transparansi Indonesia (www.transparansi. Adapun penilaian yang dilakukan pada variabel
or.id). akuntabilitasi ini meliputi tanggung jawab
pemerintah terhadap perekonomian (dunia bisnis)
Kepedulian pada stakeholder yaitu: penetapan target dalam pelaksanaan program,
Variabel ini digunakan untuk mengukur pertanggungjawaban yang dilakukan secara reguler,
palayanan yang diberikan oleh Kota Jambi kepada adanya tindak lanjut berupa perbaikan terhadap
dunia bisnis. Kepedulian kepada stakeholder dapat keluhan terhadap layanan yang diberikan, penetapan
berupa kenyamanan dan keamanan yang diberikan kebijakan, ketentuan, dan prosedur layanan bisnis
oleh pemerintah telah sesuai, serta pemerintah mempunyai
Pada variabel ini, penilaian dilakukan pada: pemahaman terhadap dunia bisnis sehingga
pemahaman terhadap hal-hal yang berhubungan pemerintah selalu berusaha untuk memperbaiki
dengan layanan yang dibutuhkan, penilaian layanan yang diberikan.
pengguna layanan terhadap petugas baik berupa
perilaku maupun penampilan, keadaan tempat Transparansi
pelayanan (keamanan dan kenyamanan) serta respon Variabel ini sangat dibutuhkan dalam
atau tanggapan terhadap pengguna yang diberikan menciptakan good governance dan clean
oleh petugas. Penilaian terhadap hal-hal ini government dengan tujuan mengurangi atau bahkan
dilakukan, karena implementasi e-government tidak menghapuskan KKN. Transparansi dibangun atas
lepas dari perubahan pola pikir dan cara pelayanan dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses
kepada masyarakat. pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu
dapat diakses oleh pihak-pihak yang
Efektivitas dan efisien berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus
Variabel ini digunakan untuk mengukur kualitas memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.
proses yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga Adapun informasi tersebut berupa: hak dan
pemerintah yang membuahkan hasil sesuai kewajiban pelaku bisnis, informasi peraturan,
kebutuhan warga masyarakat dan dengan informasi tarif pelayanan, penyebarluasan informasi
menggunakan sumberdaya secara optimal. yang aktif, adanya media untuk menyebarluakan
Adapun penilaian yang dilakukan pada variabel informasi, jaminan transparansi oleh pemerintah,
ini meliputi: pemberian layanan yang tepat waktu, kesesuaian antara informasi dan fakta, Tegaknya

D-50
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009

supermasi hukum termasuk pula didalam variabel Kepedulian terhadap stakeholder


transparansi yang digunakan untuk pengukuran Implementasi e-government telah dinilai oleh
kualitas penegakan hukum yang adil utnuk pengusaha meningkatkan kepedulian pemerintah
masyarakat. terhadap stakeholder, dalam hal ini dunia bisnis.
Peningkatan kualitas ini maujud dalam pemahaman
3.2 Pengumpulan Data prosedur layanan yang lebih baik oleh petugas, citra
Kuesioner digunakan sebagai instrumen pokok petugas yang lebih baik dalam melayani, dan
dalam penelitian ini. Selain berisi beberapa item perbaikan lingkungan pelayanan. Selain penggunaan
untuk mendapatkan informasi demografis, kuesioner sistem informasi yang memudahkan dalam
ini berisi item-item untuk mengoperasionalisasikan melayani, Pemerintah Kota Jambi juga memberikan
beberapa variabel yang merepresentasikan prinsip- informasi terkait prosedur layanan baik di situs web
prinsip good governance yang sudah disebut di atas. maupun di kantor pelayanan dalam bentuk poster
Responden penelitian ini adalah pengusaha yang yang ditempel pada dinding. Lingkungan pelayanan
menggunakan layanan pemerintah untuk dunia juga ditingkatkan kenyamanannya dengan berbagai
bisnis untuk dunia bisnis sebelum dan sesudah tambahan fasilitas.
implementasi e-government. Hal ini dilakukan
supaya kualitas layanan antara dua waktu tersebut Efektifitas dan efisien
dapat dibandingkan dengan lebih valid karena Pada Tabel 1 terlihat bahwa penilaian pengusaha
menggunakan sumber informasi yang sama. terhadap kualitas layanan dari sisi efektivitas dan
Pemilihan sampel dilakukan dengan efisiensi meningkat secara signifikan setelah
mempertimbangkan visibilitas tempat usaha dan implementasi e-government.
snowball sampling karena ketiadaan daftar Efektivitas dan efisiensi layanan ini dapat dilihat
perusahaan yang cukup representatif. dari layanan yang tepat waktu, cepat, sama untuk
Dari 100 kuesioner yang disebar, sebanyak 80 semua pengguna layanan, termasuk penerbitan
terisi dan dapat dianalisis lebih lanjut. Sebanyak peraturan yang memudahkan pengusaha.
51% responden adalah wanita. Rata-rata usia Beberapa contoh yang dapat menunjukkan
responden adalah 27 tahun dengan rentang antara 19 peningkatan kualitas layanan e-Government untuk
dunia bisnis yang diberikan Pemerintah Kota Jambi
sampai 49 tahun. Sebagian besar (66,25%)
berdasarkan efektifitas dan edisiensi kinerja
responden berumur 19-26 tahun. Sebanyak 55%
pemerintah adalah:
responden berpendidikan S1.
a. Adanya keadilan untuk mendapatkan layanan,
Umur rata-rata perusahaan adalah 5 tahun
ini ditunjukkan dengan budaya antri, di mana
dengan jumlah karyawan 9 orang. Sebanyak 76,25% setiap pelaku bisnis yang datang diwajibkan
responden adalah karyawan perusahaan yang terlibat mengambil kartu antrian sehingga tidak ada
dalam berinteraksi dengan layanan pemerintah, dan perbedaan pemberian layanan.
sisanya adalah pemilik/manajer. Sektor usaha b. Petugas mempunyai kemampuan dalam
responden adalah industri dan perdagangan memberikan layanan, hal ini ditunjukkan
(80,00%), kesehatan (17,50%), dan energi dan dengan adanya pelatihan kepada pemberi
sumberdaya mineral (2,50%). layanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota
Jambi
Tabel 1. Hasil analisis c. Layanan yang diberikan sudah cepat karena
Rata-Rata pada kantor pelayanan telah dilengkapi dengan
No Variabel T
Sebelum Sesudah perangkat komputer dan petugas tidak perlu lagi
Kepedulian
1 terhadap 2,72 3,79 -12.08*
menjelaskan prosedur pelayanan karena
stakeholder prosedur layanan telah diberitahukan melalui
Efektivitas dan Internet dan ditempelkan di dinding loket
2 2,60 3,85 -16,46*
efisiensi pelayanan.
3
Partisipasi
2,45 4,08 -22.,49* d. Kedisiplinan petugas dan pemberian layanan
masyarakat tepat waktu meningkat karena Pemerintahan
4 Akuntabilitas 2,86 3,91 -15.13*
Kota Jambi mempunyai aplikasi sistem
5 Transparansi 2.33 4.31 -21.62*
Catatan: *p<0,05 informasi yang cukup baik, termasuk Kantaya.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Partisipasi masyarakat


Tabel 1merangkum hasil analisis menggunakan Seperti halnya kepedulian kepada staksholder,
t-test yang membandingkan kualitas pelayanan efektivitas dan efisiensi, partisipasi masyarakat juga
pemerintah terhadap dunia bisnis antara sebelum terbukti meningkat secara signifikan setelah
dan sesudah implementasi e-government. Pada implementasi e-government.
Tabel 1, terlihat adanya perbedaan yang yang Pada pegusaha menilai bahwa setelah
signifikan untuksemua variabel yang implementasi e-government, pemerintah merasa
merepresentasikan prinsip-prinisp good governance. memerlukan partisipasi masyarakat yang lebih baik

D-51
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009

dengan memberikan kesempatan dalam memberikan ditingkatkan. Layanan yang diberikan Pemerintah
saran dalam pengambilan keputusan. Kanal Kota Jambi hanya sebatas bentuk layanan
komunikasi pun telah dipermudah. keterbukaan informasi, yaitu layanan yang diberikan
Contoh inisitiatif e-government untuk dunia hanya sebatas pemberian data dan informasi yang
bisnis yang diberikan Pemerintah Kota Jambi untuk dapat diakses secara bebas melalui Internet.
meningkatkan partisipasi masyarakat adalah: SMS Meskipun harus diakui, solusi ini merupakan pilihan
center dan forum diskusi online. Kedua hal ini masuk akal untuk konteks Kota Jambi di mana
memungkinkan masyarakat memberikan kritis dan koneksi Internet yang cukup baik masih sulit
sran kepada pemerintah. didapatkan.
Selain itu, simplifikasi yang lebik baik, terutama
Akuntabilitas dari prosedur pelayanan (seperti perizinan) yang
Para pengusaha menilai bahwa Pemerintah Kota masih melibatkan banyak lembaga perlu ditata lebih
Jambi setelah implementasi e-government, menjadi baik. Jika hal tersebut dilakukan, tidak mustahil
lebih akuntabel. Akuntabilitas ini ditandai dengan semakin banyak manfaat yang dirasakan oleh dunia
berbagai indikator, termasuk respon terhadap bisnis.
keluhan , kejelasan program pemerintah untuk dunia
bisnis, standarisasi proses layanan, pembuatan PUSTAKA
kebijakan yang relevan, dan perbaikan kualitas Chen, H. (2002). Digital Government: Technologies
layanan secara berkesinambungan. and Practices. Decision Support Systems, 34,
Pemerintah Kota Jambi memperbaiki layanan 223-227.
dengan berbagai usaha seperti penambahan Grönlund, A., Andersson, A., dan Hedström, K.
aplikasi/sistem informasi. Selain itu pengusaha (2005). NextStep E-Government in Developing
menerima laporan tindaklanjut atas keluhan yang Countries. Sweden: Örebro University,.
dimasukkan kepada pemerintah. Haryono, T., dan Widiwardono, Y. K. (2004).
Current status and issues of e-Government in
Transparansi Indonesia. Diakses pada 4 September 2004 dari
Transparansi juga dinilai meningkat secara http://www.aseansec.org/13802.htm
signifikan setelah implementasi e-government. Heeks, R. (2001). Understanding E-Governance for
Pengusaha menilai bahwa informasi tentang hak dan Development. Dalam iGovernment Working
kewajiban, peraturan, persyaratan dan biaya layanan Paper Series. Manchester: Institute for
untuk dunia bisnis dalam diperoleh dengan Development Policy and Management,
mudah.juga dinilai aktif menyebarluaskan informasi. University of Manchester.
Melalui situs web, Pemerintah Kota jambi Heeks, R. (2003). Most eGovernment-for-
memberikan beragam informasi yang terkait dengan Development Project Fail: How Can Risks be
dunis bisnis, seperti peluang investasi dan prosedur Reduced? (No. 14). Manchester: Institute for
layanan. Selain menggunakan Internet, Development Policty and Management.
penyebarluasan informasi juga dilakukan dilakukan Kumar, R., dan Best, M. L. (2006). Impact and
dengan aktif dengan bantuan media elektronik: Sustainability of E-Government Services in
Jambi TV dan TVRI Jambi. Developing Countries: Lessons Learned from
Tamil Nadu, India. The Information Society,
Kendala 22(1), 1-12.
Penelitian juga mengidentifikasi beberapa Kunstelj, M., dan Vintar, M. (2004). Evaluating the
kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Jambi Progress of E-Government Development: A
dalam pengembangan e-government: Critical Analysis. Information Polity, 9(3-4),
1. Dari segi kelembagaan, pengawal e-government 131-148.
masih berupa kantor sehingga sulit untuk Layne, K., dan Lee, J. (2001). Developing Fully
melakukan koordinasi dengan SKPD lain. Functional E-Government: A Four Stage Model.
2. Pendanaan yang masih kurang Government Information Quarterly, 18(2), 122-
3. Tingkat melek dan budaya teknologi informasi 136.
yang masih rendah Seifert, J. W., dan Bonham, G. M. (2003). The
Transformative Potential of E-Government in
5. KESIMPULAN Transitional Democracies. Proccedings of The
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa kualitas International Conference on Public
layanan e-Government Kota Jambi untuk dunia Administration in the 21st Century: Concepts,
bisnis berdasarkan pencapaian prinsip good Methods, Technologies, School of Public
governance mengalami peningkatan secara Administration, Lomonosov Moscow State
signifikan. Penelitian ini memberikan bukti empiris University.
atas hal tersebut. West, D. M. (2006). Global E-Government 2006.
Walaupun demikian, pada layanan e- Diakses pada 13 Februari 2007 dari
governmnent untuk dunia bisnisnya masih perlu http://www.insidepolitics.org/egovt06int.pdf.

D-52

Anda mungkin juga menyukai