Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR MENJELANG AJAL DAN

KEMATIAN

Oleh: Emi Febriani, S.Kep

TAHAP MENJELANG AJAL (KUBLER- ROSA, 1969)


Menolak/denial
tahap ini pasien/klien tidak siap menerima keadaan yang sebenarnya
terjadi, dan menunjukkan reaksi menolak. Timbul pemikiran2
seperti : seharusnya tidak terjadi dengan diriku, tidak slahkah
keadaan ini ?
Beberapa orang bereaksi pada fase ini dengan menunjukan keceriaan
yang palsu.
2. Marah/Anger
kemarahan terjadi karena kondisi klien mengancam kehidupannya
dengan segala hal yang telah diperbuatnya sehingga menggagalkan
cita-citanya. Timbul pemikiran pada diri klien, seperti : mengapa
hal ini terjadi pada diriku?
Kemarahan tersebut biasanya diekspresikan kepada obyek2 yang
terdekat dengan pasien.
1.

3. Menawar/bargaining
kemarahan biasanya mereda dan pasien malahan dapat
menimbulkan kesan sudah dapat menerima apa yang terjadi
dengan dirinya. Sering kali pasien berkata : ya tuhan, jangan
dulu saya mati sebelum anak saya lulus jadi sarjana.
4. Kemurungan/depresi
pasien cenderung untuk tidak banyak bicara dan mungkin banyak
menangis. Ini saatnya bagi perawat untuk duduk dengan tenang
disamping pasien yang sedang melalui masa sedihnya sebelum
meninggal.
5. Menerima/pasrah/acceptance
terjadi proses penerimaan secara sadar oleh klien dan keluarga
tentang kondisi yang terjadi dan hal-hal yang akan terjadi yaitu
kematian. Fase ini sangat membantu apabila klien dpat mnytakan
reaksi2 atau rencna2 yang terbaik bgi drinya mnjlang ajal. Misal:
ingin bertemu kluarga terdekat.

DAMPAK SAKIT
1.

2.

Terhadap prilaku dan emosi


penyakit dgn jangka wktu yg sgkt n tdak mengancam khidupan
akan menimbulkan sdkit prbahan prilaku dlm fngsi klien n kluarga.
Misalnya seorang ayah yg mngalami dmam, mgkin akan mgalami
pnrunan tnga atau ksbaran utk nghbiskan wktunya dlm kgiatan
kluarga n mgkin akn mnjdi mdah mrah. Sedgkan pnykit brat,
apabila jika mgancam khidupannya dapt mnimblkan prbahan
emosi n prilaku yang lbih luas, seperti : ansietas, syok, marah.
Terhadap peran keluarga
setiap orang memiliki peran dalam kehidupanya, seperti pencari
nafkah, pengambil keputusan, seorang profesional, atau sebagai
orang tua. Saat mengalami penyakit, peran-peran klien tersebut
dapat mengalami perubahan. Peran perawat adalah melibatkan
keluarga dalam pembuatan rencana keperawatan

3. Terhadap citra tubuh


citra tubuh merupakan konsep subyektif seseorang terhadap
penampilan fisiknya. Reaksi klien/keluarga terhdap prbhan gmbran
tbuh tergntung pda : jnis prbahan ( khlangan tngan atau indra
tertentu ), kapasitas adaptasi, kecepatan perubahan.
4.
Terhadap konsep diri
Konsep diri adalah citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri,
mencakup bagaimana mereka melihat kekuatan dan kelemahannya
pada seluruh aspek kepribadiannya. Konsep dri berpran pnting
dlam hubngan seseorg dgn anggota kluarga yg lain. Klien yang
mengalami konsep dri krena sktnya mgkn tdak mampu lgi mmnuhi
hrapan kluarganya, yg akhirnya mnumblkan ktgangan dan konflik.
Akibatnya anggota kluarga akn mrbah intraksi mrka dgn klien.

bagaimana peran Perawat ????

5. Terhadap dinamika keluarga


dinamika keluarga merupakan proses dimana keluarga
melakukan fungsi, mengambil keputusan, memberi dukungan
kepada anggota keluarganya, dan melakukan koping terhdp
prbhan n tantangan hdup sehri-hri. Misal : jika salah satu ortu
skit maka kegiatan dan pengambilan keputusan akn tertunda
sampai mrka smbuh.

KEMATIAN
Kematian sering didefinisikan sebagai kematian serebral
yang diikuti oleh kematian somatik, pasien yang
menghadapi kematian mempunyai harapan tertentu.
kematian adalah suatu pengalaman tersendiri, dimana
setiap individu akan mengalami/menghadapinya seorang
diri, sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan merupakan
suatu kehilangan.

TANDA-TANDA KLINIS MENJELANG


KEMATIAN
1.

Kehilangan tonus obat, ditandai :


a. Relaksasi obat muka shngga dgu mnjdi trun.
b. Ksulitan dlam berbicara, proses mnlan n hlgnya reflek mnlan.
c. Pnrunan kgiatan traktus gastrointestinal, (muntah, prut kmbung)
d. Penurunan control spinkter urinari dan rektal.

2.

Kelambatan dalam sirkulasi, ditandai :


a. Kemunduran dlam sensasi.
b. Cyanosis pada daerah ekstermitas.
c. Kulit dingin, prtama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan
hidung.

3.

prbhan2 dlm tanda vital


a. Nadi lmbat dan lmah.
b. Tekanan darah turun
c. Pernapasan cpat, cpat dgkal n tdak teratur.

4.

Gangguan Sensori
a. Penglihatan kabur
b. Gangguan penciuman ndan perabaan

Tanda2 klinis saat meninggal


5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Pupil mata mlbar


Tdak mmpu untuk brgrak.
Khlgan reflek
Nadi cpat n kecil
Pernafasan chyene-stoke dan ngorok
Tknan drah sgat rndah
Mta dpat terttup atau agak terbuka.

Tanda2 meninggal secara klinis


Secra tradisional, tanda2 klinis kmatian dapat dilihat
melalui perubahan2 nadi, respirasi dan tekanan drah.
Pada tahun 1968, world Medical assembly,
menetapkan beberapa petunjuk tentang indikasi
kmatian, yaitu :
1. tdak ada respon terhdp rngsangan dri luar secara
total.
2. tidak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan.
3. tidak ada reflek.
4. gambaran mndatar pada EKG.

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN


DALAM PROSES MENJELANG AJAL
Pasien yang menghadapi kematian mempunyai harapan
tertentu kesiapan seseorang menghadapi kematian
tergantung pada beberapa aspek, antra lain :
1. aspek psikologis
2. aspek spiritual
3. aspek sosial
4. aspek fisik
Sebab2 kematian
1. Penyakit
a. Keganasan
b. Penyakit kronis
2. kecelakaan

HAK2 ASASI PASIEN MENJELANG


AJAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Berhak u/ diperlakukan sebagai manusia yang hdup smpai mati.


Berhak u/ ttap mrasa pnya hrpan.
Berhak u/ drawat
Berhak u/ mrsakan prsaan n emosi mengenai kmtian.
Berhak u/ mgambil n berpartipasi mengenai prwatannya.
Berhak u/ mghrapkan trus mndapatkan plyanan mdis.
Berhak u/ tdak mti dlm ksepian.
Berhak u/ bbas dlam rsa nyeri.
Berhak u/ mmperoleh jwban yg jujur.
Berhak u/ tdak d tipu
Berhak u/ mndpatkan bantuan dari dan u/ kluarga
Berhak u/ mati dgn tenamg n terhormat

13. Berhak u/ mmperthankan individualitas.


14. Berhak u/ mmbcrakan n mmperluas pengalaman2 keagamaan
15. Berhak u/ mghrapkan bahwa ksucian tbuh mnusia akan
dihormati sesudah mati.

Hierarki kebutuhan seseorang menjelang ajal


1.
2.
3.
4.
5.

Kebutuhan Integralitas Biologi


Kebutuhan safety dan scurity
Kebutuhan belonging
Kebutuhan self asteem
Kebutuhan aktualisasi diri

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.

Ketakutan b/d ancaman kematian (proses sekarat)


Keputusasaan b/d penyakit terminal

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


1.

2.
3.
4.

Memberi dukungan & mengembalikan


kontrol diri pasien dengan cara mengatur
tempat perawatan, mengatur kunjungan,
dan penggunaan sumber pelyn kesehatan.
Membantu pasien mengatasi kesepian,
depresi dan rasa takut
Membantu pasien mempertahankan rasa
aman, percaya diri dan harga diri
Membantu pasien mempertahankan
harapan yang dimiliki

5.
6.
7.

Membantu pasien menerima kenyataan


Memenuhi kebutuhan fisiologis
Memberi dukungan spiritual dengan memfasilitasi
kegiatan spiritual pasien

PERAWATAN PASIEN SAKARATUL


MAUT
Adalah memberikan prwatan khusus kepada pasien yg
akan mninggal sakaratul maut.
Tujuannya untuk memberikan kepuasan dan ketenangan
kepada pasien dan keluarganya, memberi kesan baik
pada pasien lain disekitarnya.

PERSIAPAN ALAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

tempat/ruang khusus
Alat pemberian oksigen
Alat resusitasi
Tensi meter
Stetoskop
Pinset
Kain kasa penekan dan air matang pada tempatnya.
Kertas tissue
Kapas
Handuk kecil/washlap u/ mnyeka keringat pasien.
Alat tenun

PERSIAPAN
PASIEN
1.
2.

Disiapkan sesuai agama dan kepercayaan


Keluarga pasien diberitahu secara bijaksana

Pelaksanaan
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pasien ditempatkan terpisah dengan pasien lain.


Pasien didampingi oleh keluarga
Memberi penjelasan kepada keluarga tentng keadaan pasien
Usahkan pasien dalam keadaan bersih dan suasana tenang.
Bla bibir pasien kering, basahi dengan kain kasa basah.
Memberikan bantuan kpada keluarga klien untuk klncaran
plksanaan upcra keagamaan

PERAWATAN PASIEN
MENINGGAL
Adalah perawatan khusus kepada pasien yang baru saja meninggal.
Tujuannya untuk membersihkan dan merapihkan jenazah, memberi rasa
puas kepada keluarga pasien.
Persiapan alat
1.
Pakaian khusus
2.
Pembalut atau perban
3.
Bengkok
4.
Pinset
5.
Kapas lembab dan kain kasa secukupnya.
6.
Peralatan yang diperlukan u/ mmbersihkan jenazah misal baskom
7.
Spray/kain penutup jenazah
8.
Tempat pakaian kotor
9.
Surat kematian sesuai peraturan yang berlaku

PELAKSANAAN
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.
10.

Keluarga pasien diberitahu dengan seksama, bagaimana


jenazah akan dibersihkan.
Petugas memakai pakaian khusus
Jenazah dibersihkan dan dirapihkan sesuai kebutuhan.
Letak tangan pasien diatur menurut agama.
Kelopak mata dirapatkan dan lubang2 pada tubuh ditutup.
Mulut dirapatkan dengan cara mengikat dagu.
Kedua kaki dirapatkan, pergelangan kaki dan kedua ibu jari
diikat perban.
Jenazah ditutup rapi dengan kain penutup.
Surat kematian harus diisi dengan lengkap.
Jenazah dibawa kekamar mayat.

PERAWATAN TERHADAP
KELUARGA
1.
2.

3.
4.
5.

Dengarkan ekspresi keluarga


Berikan kesempatan bagi keluarga untuk
bersama dengan jenazah selama beberapa
saat
Siapkan ruangan khusus untuk memulai
rasa berduka
Bantu keluarga untuk membuat keputusan
serta perencanaan pada jenazah
Beri dukungan jika terjadi disfungsi
berduka

sekian.....................!!!!!!
Wassalamualaikum wr. wb

Anda mungkin juga menyukai