Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SMESTER (UTS)

INSTITUT AGAMA ISLAM MAARIF (IAIM) NU


METRO LAMPUNG
Nama

: Fina Fitri Kurniasih

NPM

: 14260016

Mata Kuliah

: Filsafat Pendidikan Islam (FPI)

Semester/Lokal
Prodi

IV

: Pendidikan Guru Madrasah Ibditaiyah (PGMI)

Soal:
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang aliran filsafat pendidikan
Behaviorisme dan apa hubungannya dengan teori Tabularasa..!
2. Jelaskan apa kaitan ayat di bawah ini (Q.S. Al-Syams: 8) dengan konsep
asas pendidikan Islam..!
Jawaban:
1. Behaviorisme adalah salah satu aliran psikologi yang meyakini bahwa
untuk mengkaji prilaku individu harus dilakukan terhadap setiap aktivitas
individu, yang dapat diamati bukan pristiwa hipotesis yang terjadi dalam
diri individu.
Sedangkan pengertian belajar menurut behaviorisme adalah perubahan
tingkahlaku sebagai akibat dari adanya reaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dapat dikatakan sudah belajar apabila ia mampu menunjukan
perubahan

pada

tingkah

laku

atau

pola

berfikir.

Teori

ini

sangat

mementingkan adanya input yang berupa stimulus, dan output yang


berupa respon. Jadi, aliran filsafat pendidikan behaviorisme adalah teori
belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia.
Sedangkan teori Tabularasa adalah Bahwa manusia yang baru dilahirkan
itu dapat diumpamakan sebagai kertas putih yang belum ditulis. Jadi,
sejak lahir manusia tidak mempunyai bakat dan pembawaan apa-apa.

Manusia dapat dibentuk oleh lingkungan sosialnya. Lingkungan berkuasa


atas pembebtukan prilaku bahkan kepribadian manusia.
Jadi, hubungan antara teori Tabularasa dan filsafat

pendidikan

Behaviorisme adalah Proses belajar atau perkembangan tingkah laku atau


pola pikir manusia yng diamati dari awal proses belajar samapai
perkembangannya (dari tidak bisa menjadi bisa). Yang di pengaruhi oleh
lingkungan soial.
2. Hubungan atau kaitan antara Q.S. Al-Syams :8 dengan konsep asas
pendidikan islam adalah bahwa ALLAH SWT, telah mengilhamkan jalan
pada manusia yg mau belajar, dan memberikan kecerdasan serta
ketakwaan pada setap jiwa itu dalam setiap pemikiran dalam pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai