Anda di halaman 1dari 3

Interpretasi

Foto 1 :
Pada foto 1 terdapat morfologi bentang alam eolian yang merupakan hasil pengendapan dari
erosi yang dilakukan oleh angin. Morfologi yang ditemukan yaitu dune. Dune merupakan
timbunan dari material material yang dibawa oleh angin, material matrial yang
terendapkan ini disebabkan angin tidak mempunyai energi lagi untuk mengangkut dan
mentransportasikan material tersebut. . Jenis dari dune yang ditemukan pada foto 1 yaitu
barchan, barchanoid, dan seif. Barchan memiliki puncak yang bentuknya seperti tanda koma
dengan lereng yang satu lebih landai dari lereng yang lainnya dan mempunyai sayap. Barchan
ini terbentuk akibat dari arah angin yang selalu tetap, penambahan pasir terbatas dan di
bawahnya terdapat batuan besar yang padat. Vegetasi tidak terlalu mempengaruhi dalam
pembentukan barchan ini. Lalu terdapat barchanoid yang merupakan kumpulan para barchan
yang menyambung. Bentuknya barchanoid ini seperti barisan puncak pasir yang berbentuk
bulan sabit dan saling menyambung. Barchanoid ini merupakan perkembangan yang lebih
lanjut dari longitudinal dune yang berbentuk barchan. Yang terakhir terdapat seif yang
merupakan perkembangan lain dari barchan. Seif ini bentuknya seperti barchan dengan satu
saap yang lebih panjang. Satu sayap yang lebih panjang ini disebabkan oleh perbedaan
kecepatan angin, yang mana angin yang lebih cepat mengalir pada bagian sayap yang lebih
panjang. Intinya ketiga morfologi ini berasosiasi satu sama lain dan arah angin yang
menyebabkan ketiga morfologi ini mengarah ke timur menghadap bagian puncak yang lebih
landai.
Foto 2:
Pada foto 2 terdapat morfologi bentang alam eolian hasil pengendapan angin berupa
barchanoid dan seif. Barchanoid memiliki bentuk seperti gundukan material yang memiliki
puncak seperti bulan sabit dengan salah satu lereng yang lebih landai. Barchanoid ini
merupakan kumpulan dari barchan yang saling menyambung satu sama lain. Pembentukan
barchanoid ini disebabkan oleh arah angin yang selalu tetap, penambahan pasir sampai di
sekeliling barchan dan di bawahnya terdapat batuan besar. Vegetasi tidak terlalu
mempengaruhi dalam pembentukan barchanoid ini. Selian itu terdapat seif, seif merupakan
perkembangan yang lebih lanjut dari barchan atau barchanoid, karena kecepatan angin yang
mengenai salah satu sayap pada barchan menjadi lebih cepat sehingga membuat salah satu
sayap barchan menjadi lebih panjang. Arah angin yang dominan dari pembentukan kedua
morfologi ini adalah mengarah ke Barat Laut Barat dan menghadap ke bagian lereng yang
lebih landai.
Foto 3:
Pada foto 3 terdapat morfologi bentang alam eolian hasil pengendapan angin berupa
dune dengan jenis longitudinal dune. Longitudinal dune memiliki ciri ciri seperti
punggungan pasir yang memanjang dengan kelerengan antara dua sisinya hampir sama.
Pembentukan longitudinal dune ini disebabkan oleh intensitas perubahan arah angin yang
sedang, kecepatan angin yang cepat dan pertambahan material pasir yang banyak. Vegetasi
merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan dune ini. Arah angin yang

menyebabkan pembentukan dune ini yaitu mengarah ke timur sejajar dengan orientasi
punggungan.
Foto 4:
Pada foto 4 terdapat morfologi bentang alam eolian hasil pengendapan oleh angin berupa
complex dune(star). Dune ini sebenarnya terdiri dari berbagai macam morfologi dune seperti
barchan, seif, barchanoid dan transversal dune yang berada pada satu tempat dan berkembang
sehingga menjadi penuh dan bentuknya saling tumpang tindih satu sama lain. Ketika saling
tumpang tindih maka jenis jenis dune ini kehilangan bentuk aslinya dan memiliki berbagai
macam kelerengan. Keadaan seperti ini disebabkan oleh arah angin dan pertumbuhan pasir
yang selalu berubah, vegetasi juga merupakan salah satu faktor penting dari pembentukan
dune ini.
Foto 5:
Pada foto 5 terdapat morfologi bentang alam eolian hasil pengendapan angin berupa barchan
dan seif. Barchan memiliki bentuk seperti gundukan material yang memiliki puncak seperti
bulan sabit dengan salah satu lereng yang lebih landai. Pembentukan barchanoid ini
disebabkan oleh arah angin yang selalu tetap, penambahan pasir terbatas dan di bawahnya
terdapat batuan padat. Vegetasi tidak terlalu mempengaruhi dalam pembentukan barchan ini.
Selian itu terdapat seif, seif merupakan perkembangan yang lebih lanjut dari barchan atau
barchanoid, karena kecepatan angin yang mengenai salah satu sayap pada barchan menjadi
lebih cepat sehingga membuat salah satu sayap barchan menjadi lebih panjang. Arah angin
yang dominan dari pembentukan kedua morfologi ini adalah mengarah ke Timur dan
menghadap ke bagian lereng yang lebih landai.

Foto 6:
Pada foto 6 terdapat morfologi bentang alam eolian hasil pengendapan angin berupa dune
dengan jenis transversal dune. Transversal dune ini memiliki bentuk seperti punggungan pasir
yang memanjang dengan salah satu lereng yang lebih landai. Pembentukan transversal dune
ini disebabkan oleh arah angin yang tetap dan pertambahan pasir yang banyak. Selian itu
vegetasi tidak terlalu mempengaruh dalam pembentukan dune ini. Arah angin yang dominan
dalam pembetukan dune ini adalah arah angin ke selatan tegak lurus terhadap arah
perpanjangan punggungan pasir dan menghadap ke sisi lerang yang lebih landai.

Daftar Pustaka
Hugget, Richard John. 2011. Fundamentals of Geomorpholog. London: Routledge Taylor &
Francis Group
U, Srijono S. 2011. Buku Ajar Geomorfologi. Yogyakarta:Departemen Teknik Geologi FT
UGM

Anda mungkin juga menyukai