Preface
Istilah lain wasir,
Diderita + 70 % manusia dewasa ditandai oleh jaringan
halus dinding pelepasan membengkak karena
pembuluhnya melebar.
Hemoroid bukan penyakit, tapi suatu perubahan pada
bantalan pembuluh darah di anus (corpus cavernosa
recti).
Penyebab tidak diketahui secara pasti, diduga karena
mengejan saat konstipasi atau diare jangka lama.
Ada 30 pemblh darah kapiler di dubur, bila salah satu
tersumbat, maka akan terjadi pelebaran dan bengkak
bahkan keluar (prolapsus) yang disebut secara umum
sebagai wasir.
Etiologi
Kurang minum
Kurang makanan berserat
Kurang olah raga
Banyak duduk/duduk lama
Mengangkat benda-benda berat
Derajat Keparahan
1.
Derajat I
Perdarahan saat BAB, hemoroid hanya bisa dilihat
dengan anuscope/protoscope
2. Derajat II
Saat BAB/jongkok muncul benjolan dari dubur dan
dapat masuk kembali tanpa bantuan dengan tangan
3. Derajat III
Saat BAB/jongkok muncul benjolan dari dubur dan
tak dapat masuk dengan spontan dan harus dibantu
dengan tangan
4. Derajat IV
Benjolan yang keluar tak dapat masuk kembali,
biasanya tidak sakit. Pada derajat II/III ada
kemungkinan bagian hemoroid yang keluar terjepit,
bengkak, panas dan sakit. Keadaan ini disebut
inkarserasi (incarserata), umumnya setelah makan
makanan pedas/memanaskan tubuh misalnya cabe,
durian, daging kambing dll, mengejan, minuman
alkohol dan perjalanan jauh.
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan fisik
Colon inloop atau colonoscopi
Feses diselimuti darah
Anemia
Gradasi Hemoroid Interna :
1.
2.
3.
4.
Diagnosa banding
Pada klien dewasa harus ada diagnosis banding :
Carsinoma recti
Carsinoma ani
Fisura ani
Pada klien anak harus ada diagnosis banding :
Polip recti
Invaginasi
Fisura ani
Komplikasi
1. Perdarahan
2. Trombosis
3. Prolaps
Pengelolaan
1.
Lanjutan Pengelolaan .
Operasi hanya dianjurkan pada derajat III/IV.
Keberhasilan lebih bagus dibanding tanpa
operasi, tapi rasa sakit tetap tak dapat
dihindari. Lama perawatan hanya membutuhkan
3 4 hari saja.
Saat ini hemoroid dapat dideteksi lebih akurat,
karena hanya 20 % saja yang membutuhkan
operasi dan sisanya 80 % cukup dengan
pengobatan tanpa operasi.
Tingkat kekambuhan tergantung kesediaan klien
untuk mengatur kembali pola kebiasaan
(makan, OR, minum, defekasi, dan duduk lama)
Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
IV. Evaluasi