Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN MEDIA


PEMBELAJARAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Matematika
Dosen : Dr. H. M. Royani, M.pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Nama

No. NPM

1. Fitriani
2. Hidayat
3. Muhammad Yuseran

306 12E 3005


306 12E 3007
306 12E 3026

STKIP PGRI BANJARMASIN


JURUSAN MATEMATIKA
TAHUN 2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas mata
kuliah Pendidikan Sosial Dan Budaya.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan
kami, semoga bias menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman atas masukkannya,
dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami harapkan.
Dan kami ucapkan terima kasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam
penyusunan makalah ini.
Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang Model,
Pendekatan, Strategi, Metode, dan Media dalam Pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran
matematika. Untuk lebih jelas simak pembahasannya dalam makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bias memberikan sumbang pemikiran sekaligus
pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.

Hormat Kami,

Kelompok 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembuatan Makalah

BAB II URAIAN
A. Model Pembelajaran
B. Pendekatan Pembelajaran
C. Strategi Pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
E. Media Pembelajaran

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari
unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling
berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan.
Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti membelajarkan
siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah
dirumuskan dalam kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses
pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan
menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar mengajar menentukan jenis interaksi di dalam
proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang di gunakan harus menimbulkan aktivitas
belajar yang baik, aktif, kreatif, efektif dan efesien, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara maksimal.
Dalam mengajar diperlukan suatu variasi. Dalam pengembangan variasi mengajar tentu
saja tidak sembarangan tetapi ada tujuan yang hendak dicapai. Selain itu metode mengajar juga
diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang
harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode mengajar guru
yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
Dalam mengajar hendaknya guru menggunakan lebih dari satu metode. Dengan
menguasai teori belajar mengajar peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan baik bahkan
dapat memotivasi anak didik untuk berminat belajar matematika. Teori belajar mengajar

matematika yang dikuasai para tenaga pendidik akan dapat diterapkan pada peserta didik jika
dapat memilih strategi belajar mengajar yang tepat.

B. Rumusan Masalah
1.

Apakah pengertian strategi belajar mengajar ?

2.

Bagaimana kedudukan SBM dalam sistem pengajaran?

3.

Apakah perbedaan antara strategi,metode dan teknik pembelajaran ?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Strategi
Pembelajaran Matematika, dan agar calon guru mampu memahami apa itu strategi pembelajaran
dalam proses pembelajaran, serta mengetahui pengertian antara model, pendekatan, strategi,
teknik dan media pembelajaran dalam proses pembelajaran.

BAB II
URAIAN

A. Model Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dikenal istilah model pembelajaran. Menurut Sudrajat (2008)
Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru.
Gunter et al (1990) mendefinisikan an instructional model is a step-by-step procedure
that leads to specific learning outcomes. Joyce & Weil (1980) mendefinisikan model
pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar.
Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
Oemar Hamalik (2010) menyatakan bahwa ada 4 (empat) kelompok model pembelajaran,
yaitu:
(1) model interaksi sosial ;
(2) model proses informasi;
(3) model personal; dan
(4) model modifikasi tingkah laku.
Sudrajat (2008) membuat ilustrasi posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut
sebagai berikut:

Jenis-Jenis Model Pembelajaran


1. Model pembelajaran kontekstual
2. Model pembelajaran kooperatif
3. Model inquiry training
4. Model reasoning dan problem solving
5. Model problem based instruction
6. Model perubahan konseptual
7. Model group investigation
8. Model tematik
9. Model model reciprocal learning
10. Model advance organizer
11. Model berbasis web

B. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Akhmad Sudrajat pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
a. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach) dan
b. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam
strategi pembelajaran, metode pembelajaran, serta teknik dan taktik dalam pembelajaran.
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun dalam Akhmad Sudrajat, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
1. mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat
yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak
titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard)
untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Tipe-tipe pendekatan pembelajaran:
1. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
2. Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
3. Pendekatan Pembelajaran Deduktif

4. Pendekatan Pembelajaran Induktif


5. Pendekatan Pembelajaran Proses
6. Pendekatan Pembelajaran Konsep
7. Pendekatan Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat

C. Strategi Pembelajaran
Setelah pendekatan pembelajaran ditentukan, maka pendekatan tersebut selanjutnya
dijabarkan ke dalam Strategi Pembelajaran.
Adapun beberapa pengertian strategi belajar mengajar menurut para ahli adalah sebagai
berikut :
a. Hamzah B. Uno ( 2008:45)
Strategi pembelajaran adalah merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses
pembelajaran.
b. Dick dan Carey (2005:7)
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas
sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran
yang digunakan kegiatan selanjutnya.
c. Suparman (1997:157)
Strategi pembelajaran adalah merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan,dan waktu yang
digunakan dalam proses pembelajran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
d. Gerlach dan Ely (1990)
Strategi pembelajaran adalah merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan
metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
e. Kemp (1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

f. Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung semua
variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
g. Moedjiono (1993)
Strategi Pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya
konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu
guru menggunakan siasat tertentu
h. J.R David (1976)
Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Untuk memahami strategi pembelajaran, pahami dahulu unsur-unsur umum strategi


berikut ini.

Newman dan Logan (Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari

setiap usaha, yaitu:


a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat
yang memerlukannya.
b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai sasaran.
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak
titik awal sampai dengan sasaran.
d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard)
untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil
perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling
efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik
pembelajaran.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan
ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Sanjaya, 2008) mengemukakan bahwa "strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien"
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Sanjaya (2008) menyebutkan
bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada
dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu:
(1) exposition-discovery learning dan
(2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Sanjaya, 2008).
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi
pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan
berbagai metode pembelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi lima, yaitu:
1. Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh
guru. Bahan pelajaran disajikan dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan
tersebut. pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
2. Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi ini sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan,
dan penemuan. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, guru hanya sebagai fasilitator, dan

pengelola lingkungan belajar, peserta didik diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
3. Strategi pembelajaran interaktif
Pembelajaran ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara peserta didik. Diskusi
dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman,
pendekatan, pengetahuan guru atau teman sebaya serta untuk membangun cara berfikir dan
merasakan.
4. Strategi pembelajaran empiric (experiential)
Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik,
dan berbasis aktivitas.
5. Strategi pembelajaran mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.

D. Metode Pembelajaran
Metode

pembelajaran

dapat

diartikan

sebagai

cara

yang

digunakan

untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode dalam pembelajaran adalah prosedur untuk
membantu siswa dalam menerima dan memperoleh informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran
Terdapat

beberapa

metode

pembelajaran

mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:


a. ceramah;
b. demonstrasi;
c. diskusi;

yang

dapat

digunakan

untuk

d. simulasi;
e. laboratorium;
f. pengalaman lapangan;
g. brainstorming;
h. debat,
i. simposium, dan sebagainya.

E. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan.
Beberapa pengertian media menurut para ahli akan diberikan sebagai berikut:
1. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.Dalam pengertian ini guru, teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media.Secara lebih khusus pengertian media dalam
proses belajar mengajar cendrung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau
elektronis untuk menangkap,memproses dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.
2. AECT memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
3. Menurut Fleming (1987) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua
pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau

perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses
belajar- siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau
menghantarkan pesan-pesan pengajaran.

4. Heinich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang
mengantar inforamasi antara sumber dan penerima. Apabila media itu membawa pesanpesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran maka media itu disebut media pengajaran.

5. Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua bentuk
perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau meyebar ide, gagasan
atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

6. Gagne dan Brigs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi
alat yang secara fisik digunakan untuk meyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri
dari buku,tape-recorder, kaset, video camera, viseo recorder, film, slide (gambar bingkai),
foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

7. National Education Association memberikan definisi media sebagai bentu-bentuk


komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya. Dengan demikian
media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar atau dibaca.
Beberapa jenis media pembelajaran yang sering digunakan diantaranya:
1. Media pandang, dengar, dan gerak: VCD,Film.
2. Media pandang gerak: film tak bersuara
3. Media pandang diam: OHT (Over Head Transparancy), slide, gambar, chart, poster.
4. Media dengar: rekaman (kaset dan CD)
5. Media cetak: buku ajar, LKS, majalah, koran.
6. Multimedia: komputer, slide berangkai.

Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.Sedangkan secara lebih khusus manfaat
media pembelajaran adalah penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan dengan
media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antara guru dapat dihindari dan dapat mengurangi
terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
Kelebihan menggunakan media dalam pembelajaran matematika antara lain:
a. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih jelas dipahami siswa sehingga
memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
b. Metode mengajar akan lebih bervariasi
c. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar
d. Motivasi belajar dari para siswa dapat ditumbuhkan / dinaikkan
e. Dapat mengatasi sifat pasif dari para siswa.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara model
pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media
pembelajaran. Walaupun perbedaan itu tidak begitu tegas, karena semua istilah merupakan satu
kesatuan yang saling menunjang, untuk melaksanakan proses pembelajaran. Jadi model
pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran yang didalamnya ada pendekatan,
strategi, metode dan tehnik. Contoh : model yang digunakan guru adalah PAKEM, Pendekatan
pembelajaran yang telah ditetapkan pemerintah adalah pendekatan pembelajaran yang terfokus
pada siswa, dimana strategi pembelajaran siswa aktif, bisa mengungkapan gagasan, penemuanpenemuan
Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum
aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara
merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran
tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai
kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah
modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan
unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun
beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria
penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah
yang akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai

dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan,
sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para
guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang
kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan)
sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah
dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta
konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun
dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas,
sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan
muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin
memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.

B. Saran Saran
Seorang guru harus memiliki pemahaman yang luas tentang model, pendekatan, strategi,
metode dan media pembelajaran khususnya pada pelajaran matematika.
Seorang guru harus bisa memanfaatkan media pembelajaran, dan memperdalam
pengetahuan tentang media pembeljaran demi mendukung tercapainya tujuan yang
diinginkan,danmendapatkan siswa dan siswi yang berprestasi.

DAFTAR PUSTAKA
Widya Wati. 2010. Model Pembelajaran. Padang: Universitas Negeri Padang
Widya Wati. 2010. Pendekatan Pembelajaran. Padang: Universitas Negeri Padang
Shulfan, S. Ag. 2009. Model dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika
Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran), Modul Diklat Terintegrasi
Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat PLP.
Rahmadi Widdiharto. (2006). Model-model Pembelajaran Matematika. Makalah diklat guru
pengembang matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Slavin (1994). Cooperative Learning, Theory, Research, and Practice (Second Edition).
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah).
Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
S. Nasution.Prof. Dr. M.A, 2003, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,
Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta.
Syaiful Sagala,H. DR. M.Pd, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit ALFABETA,
Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Aprodita, Yeni. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Pekanbaru: Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.

Purwanto, Drs. Strategi Pembelajaran Matematika. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
2003.
Noormandiri dan Endar S. Buku Pelajarn Matematika SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
2004.
Djamarah, Syaiful Bahri, Drs. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2002.
http://www.scribd.com/doc/17451310/Penggunaan-Metode-Yang-Tepat-Dalam-MengajarMatematika
Nur Fadillah Hasanah Z. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Pekanbaru: Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Dra. Erna Suwangsih, M.Pd. Pendekatan Pembelajaran Matematika. Hal 105-147

Anda mungkin juga menyukai