TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2014
1. TUJUAN PERCOBAAN
Menyelidiki sifat gaya-gaya mekanis pada bidang miring
2. ALAT/BAHAN YANG DIPERLUKAN
Nomor Katalog
Nama Alat/Bahan
Jumlah
3. DASAR TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari, pengertian usaha identik dengan kemampuan untuk
meraih sesuatu. Misalnya, usaha untuk bisa naik kelas atau usaha untuk mendapatkan
nilai yang besar. Namun, apakah pengertian usaha menurut ilmu Fisika? Untuk
mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut.
Berdasarkan kegiatan di atas, dapat diketahui bahwa ketika benda didorong ada
yang berpindah tempat dan ada pula yang tetap di tempatnya. Ketika kamu
mendorong atau menarik suatu benda, berarti kamu telah memberikan gaya pada
benda tersebut. Oleh karena itu, usaha sangat dipengaruhi oleh dorongan atau tarikan
(gaya). Menurut informasi tersebut, jika setelah didorong benda itu tidak berpindah,
gayamu tidak melakukan usaha. Dengan kata lain, usaha juga dipengaruhi oleh
perpindahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usaha dihasilkan oleh gaya
yang dikerjakan pada suatu benda sehingga benda itu berpindah tempat.
Bagaimanakah ketika kamu mendorong dinding kelasmu? Apakah dinding
berpindah tempat? Walaupun kamu telah sekuat tenaga mendorongnya, tetapi
dinding tetap ditempatnya. Oleh sebab itu, menurut Fisika gayamu dikatakan tidak
melakukan usaha.
Apabila gaya disimbolkan dengan F dan perpindahan dengan s, secara matematis
usaha dituliskan dalam persamaan berikut.
W=Fs
dengan:
(1)
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
Persamaan (1) berlaku untuk gaya yang arahnya sama dengan perpindahan,
seperti terlihat pada Gambar berikut.
Usaha memiliki satuan yang sama dengan energi, yaitu joule. Dengan ketentuan
bahwa 1 joule sama dengan besar usaha yang dilakukan oleh gaya sebesar 1 N
dengan perpindahan 1 m.
Kamu sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda
ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan
untuk memindahkan sebuah benda ke arah vertikal? Memindahkan benda secara
vertikal memerlukan gaya minimal untuk mengatasi gaya gravitasi bumi yang
besarnya sama dengan berat suatu benda. Secara matematis gaya tersebut
dapat ditulis sebagai berikut.
F=mg
(2)
Karena perpindahan benda ke arah vertikal sama dengan ketinggian benda (h),
dengan memasukkan Persamaan (2) ke dalam Persamaan (1) diperoleh usaha yang
dilakukan terhadap benda tersebut sebagai berikut.
W=Fs
W=mgh
(3)
dengan:
W = usaha (J)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
h = perpindahan atau ketinggian (m)
Usaha Adalah Hasil Kali Perpindaahn dan gaya yang searah dengan perpindaah .
rumus dari usaha adalah :
1. Usaha Bernilai Positif jika gaya menyebabkan perpindaahan benda searah
dengan gaya. Contoh : ani mendorong meja kedepan dan perpindahan meja
ke depan
2. Usaha bernilai negatif jika gaya menyebabkan perpindahan benda berlawanan
arah dengan gaya.Contoh : usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan , Andi
mendorong mobil naik di jalan menanjak, tetapi mobil malah bergerak turun .
3. Usaha Bernilai nol (0) jika gaya tidak menyebabkan benda berpindah atau
perpindahan benda tegak lurus dengan gaya .
4. LANGKAH LANGKAH PERCOBAAN
a. Tentukan berat kedua katrol + steker perangkai (w=mg), catat hasil
pengamatan pada tabel
b. Kaitkan katrol pada dinamometer dan taruh diatas bidang miring
c. Atur ketinggian bidang miring (h= 10cm)
d. Amati gaya yang terjadi (FR) pada dinamometer dan catat hasilnya pada tabel
e. Lepaskan dinamometer dari katrol dan taruh katrol diatas bidang miring yang
paling atas (ketinggian diatas bidang horizontal h=10 cm) . Lepaskan katrol
agar menggelincir pada bidang miring hingga sampai bidang bidang
horizontal (di titik B pada gambar 3). Usaha yang dilakukan gaya FR= FR.l (l=
panjang bidang miring = 50cm)
f. Isikan nilai usaha = FR.l pada tabel dan lengkapi pula harga w.h
g. Ulangi langkah b sampai f dengan mengubah ketinggian(h) bidang miring
sesuai tabel di bawah
h. Ulangi langkah a sampai g setelah menambah dua beban pada katrol.
5. HASIL PENGAMATAN
a. Tanpa tambahan beban
Tinggi w(N
w.h(joule)
h (m)
)
0,5 0,10 = 0,05
0,10
0,5N
0,15
0,20
0,5N
J
0,5 0,15 =
0,5N
0,075 J
0,5 0,20 = 0,10
FR(N)
Usaha = FR.l(joule)
0,10 N
0,15 N
J
0,15 0,5 =
0,20 N
0,075 J
0,20 0,5 = 0,10
J
b. Katrol dengan beban
Tinggi w(N
w.h(joule)
J
FR(N)
Usaha = FR.l(joule)
h (m)
0,10
)
1,8N
1,8 0,10 =
0,3 N
0,15
1,8N
0,18 J
1,8 0,15 =
0,4 N
0,20
1,8N
0,27 J
1,8 0,20 =
0,75 N
0,75 0,5 =
0,36 J
0,375 J
DAFTAR PUSTAKA
Putra,Febrianto.2014.Pengertian Usaha dan Energi, 01 Februari, dalam
http://www.febrian.web.id/2014/02/pengertian-usaha-dan-energi.html/ diakses pada
05 November 2014,20.10.
www.rumus-fisika.com/2013/10/usaha-dalam-fisika.html diakses pada 05 November
2014,20.30.
LAMPIRAN
Gambar 3 pemasangan
batang statif panjang
Gambar 6 pemasangan
bidang miring
Gambar 5 pemasangan
balok pendukung
Gambar 8 menggabungkan
dua buah katrol
dan memasang steker pada
katrol
Gambar 10 memasang
katrol tanpa beban
pada neraca pegas
Gambar 12 pemasangan
neraca pegas
dengan menggunakan
pengait beban
Gambar 13 memasang
katrol dengan beban