Oleh :
Reza Indri Saraswati, S.Ked
NIM. FAA 111 0015
Pembimbing:
dr. Bambang, Sp.S
BAGIAN/SMF NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA/RSUD DORIS SYLVANUS
MARET
2016
Klasifikasi Headache
Headache
Primer / Idiopathic
Nyeri kepala yang
bukan disebabkan
karena adanya penyakit
lain.
Sekunder
Nyeri kepala yang
merupakan gejala
penyerta karena adanya
penyakit lain.
Klasifikasi
menurut: International Headache Society
Nyeri kepala Primer
1.
2.
3.
4.
Migrain
Tension-type headache
Cluster headache
Other primary headache
disorder
Nyeri kepala
Sekunder
1. Nyeri kepala dengan
trauma kepala
2. Nyeri kepala dengan
kelainan vaskuler
3. Nyeri kepala dengan
kelainan pada cranium,
leher, mata, telinga,
hidung, sinus, gigi, mulut,
dll.
Zagami A, Goddard S. Practical neurology recurrent headache with visual disturbance. The Medical
Journal of Australia. 2012. Diakses di: https://
www.mja.com.au/journal/2012/196/3/practical-neurology-part-7-recurrent-headaches-visual-disturbance
MIGRAIN
Definisi:
Migrain merupakan suatu kondisi yang
dikarakteristikkan oleh sakit kepala yang
bersifat episodik dengan intensitas sedangberat yang berakhir dalam waktu 4 72 jam
Epidemiologi:
Diperkirakan sekitar 12 persen populasi US
mengalami migrain.
Penderita migrain sebagian besar memiliki
riwayat keluarga migrain.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke National, Institutes of Health.
Headache, Hope Trough Research. US. 2009.
Rohkamm R. Color atlas of neurology. Chapter 3: Neurological syndromes, central
nervous system. US; 2004. page: 182-190.
Klasifikasi Migrain
1. Migrain dengan aura
2. Migrain tanpa aura
3. Tipe migrain lainnya:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Abdominal migrain
Basilar type migrain
Hemiplesia migrain
Menstrually related migrain
Ophtlamoplegia migrain
Retinal migrain
Mumenthaler M, Mattle H. Fundamentals of Neurology. Chapter 13:
Painful syndromes. US. 2006. Page: 243-261.
Faktor Pemicu
Faktor psikologis
Stress, depresi
Faktor lingkungan
Rokok
Bau menyengat
Perubahan cuaca
Cahaya atau suara
Faktor makanan
Yg mengandung tiramin
Food additive
Cokelat, kopi
Obat-obatan
Simetidin
Kokain
Fluoksetin
Indometasin
Nikotin
Faktor hormonal
Menstruasi
Hamil, menopause
Gaya hidup
Kurang atau kebanyakan
tidur
Terlambat makan
Patogenesis Migrain
Penatalaksanaan Migrain
Terapi bertujuan untuk menghilangkan gejala/ nyeri pada
saat serangan (terapi abortif) atau mencegah serangan
(terapi preventif).
Terapi abortif : dimulai pada saat terjadinya serangan
Terapi preventif : diperlukan jika serangan terjadi
lebih dari 2-3 kali sebulan, serangan berat dan
menyebabkan gangguan fungsi, terapi simptomatik
gagal atau menyebabkan efek samping yang serius.
Terapi abortif
1. Triptan : agonist reseptor serotonin vasokonstriksi PD
menurunkan ambang nyeri.
Terapi preventif
Antikonvulsan : Meningkatkan kadar neurotransmitter
tertentu dan meredam impuls nyeri
Beta bloker : Merupakan obatt untuk terapi hipertensi
yang sering efektif untuk migrain.
CCB : Mencegah PD mengalami penyempitan atau
pelebaran, yang mempengaruhi aliran darah ke otak.
Antidepresan : Meningkatkan produksi serotonin dan
dapat mempengaruhi level/ jumlah bahan kimia lainnya
seperti norepinefrin dan dopamin.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke
National, Institutes of Health. Headache, Hope Trough
Research. US. 2009.
TENSION-TYPE HEADACHE
Merupakan jenis nyeri kepala yang paling
banyak dijumpai
Etiologi: masih belum diketahui. Diduga
karena adanya kontraksi otot di kepala
Biasanya terjadi pada usia 20-40 tahun
Patofisiologi
Keterlibatan otot-otot wajah dan leher
m. splenius capitis
m. temporalis
m. masseter
m. sternocledomastoideus
m. trapezius
m. cervicalis posterior
m. levator scapulae
NYERI
Gejala
Tension-type headache memiliki sedikitnya 2 dari
tanda-tanda dibawah ini :
1. Rasa menekan/ berat yang berlokasi di kedua
belah sisi kepala
2. Sakit dengan intensitas ringan sampai sedang
3. Tidak bertambah berat dengan aktivitas fisik rutin
4. Tidak mual atau muntah
5. Mungkin sensitif terhadap cahaya atau suara, tapi
tidak keduanya
Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). The
International Classification of Headache Disorders,
3rd edition (beta version). International Headache Society. 2013.
Klasifikasi
Tatalaksana
(Non-farmakologi)
Tatalaksana
(Farmakologi)
Ibuprofen : Merupakan Drug of Choice untuk
tension type headache ringan. Bekerja dengan
menghambat mekanisme enzim siklooksigenase
sehingga prostaglandin tidak terbentuk
Acetaminophen : Bekerja pada hipotalamus,
menghambat sekresi prostaglandin
Kombinasi antara Benzodiazepin dan Paracetamol :
Benzodiazepin seperti diazepam dosis 0,1 mg
hingga 1 mg dapat membantu meredakan gejala
karena bekerja sebagai muscle relaxant.
Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). The
International Classification of Headache Disorders,
3rd edition (beta version). International Headache Society. 2013.
CLUSTER HEADACHE
Suatu bentuk nyeri kepala primer yang cukup
berat, yang dapat terjadi secara tiba-tiba, sering
terjadi di daerah orbita atau nyeri pada belakang
mata baik unilateral maupun bilateral, sehingga
dikatakan klaster.
Umumnya terjadi pada regio yang sama
berulang-ulang, terjadi pada malam hari
sehingga membangunkan pasien dari tidur.
Tidak bersifat herediter.
Gejala klinis
Nyeri biasanya tajam, seperti menusuk, terasa
seperti mendorong mata keluar
Lokasi terdapat di retroorbital, baik unilateral
maupun bilateral. Dapat terjadi penjalaran ke
temporal
Onset memuncak dalam 5-10 menit
Durasi 15 menit hingga 3 jam
Dikatakan sebagai Cluster headache, sekurangkurangnya harus memenuhi 2 dari kriteria diatas.
Terima Kasih