Anda di halaman 1dari 4

Volume : V, Nomor : 1 , Januari 2015

Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)


ISSN : 2339-210X

PERANCANGAN APLIKASI PREDIKSI PRODUKSI KOPI DENGAN


METODE SINGLE MOVING AVERAGE
(Studi Kasus: PT. Indo Cafco)
Iska Palenta Purba (1011525)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan
Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan
http://www.stmik-budidarma.ac.id // Email: Iska.purba@yahoo.com
ABSTRAK
PT. Indo Cafco merupakan anak perusahaan dari ECOM agroindustri, sebuah perusahaan yang
bermarkas di Swiss, dengan operasi asal di lebih dari dua puluh negara dan kantor penjualan merchandise di
Amerika Serikat dan Swiss. PT. Indo Cafco adalah perusahaan yang bergerak dalam produksi kopi. PT. Indo
Cafco memiliki sistem prediksi yang kurang efektif, dapat diketahui melalui metode pengamatan yang diambil
oleh penulis adalah dengan mengambil dan mengumpulkan data-data dari PT.Indo Cafco Medan. Selain itu,
penulis mengumpulkan data dari buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan yang ingin penulis
paparkan dan melakukan tanya jawab dengan Karyawan PT.Indo Cafco Medan yang bersangkutan dengan
pembahasan. Penulis juga membaca beberapa Jurnal dan buku yang bersangkutan dengan bahan pembahasan.
Aplikasi prediksi produksi kopi dengan metode single moving average merupakan aplikasi yang digunakan
untuk memprediksi produksi kopi di periode berikutnya. Dengan adanya aplikasi ini, maka diharapkan pihakpihak yang berkepentingan dapat dengan mudah dalam memprediksi produksi kopi.
Kata Kunci : Prediksi, single moving average, produksi, kopi.

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara penghasil kopi
terbesar di dunia setelah Brazil
dan Columbia.
Kopi merupakan salah satu komoditas yang sangat
penting, tidak saja sebagai mata pencaharian tapi
juga menduduki tanaman perekonomian nasional,
usaha tani kopi memberikan sumbangan cukup
besar sebagai sumber devisa dalam menopang
pembangunan nasional yang tinggi sehingga dapat
dijadikan sebagai sumber pendapatan petani. Pada
tahun 1885 perkembangan perkebunan kopi di
Indonesia berhenti akibat penyakit karat daun dan
antar tahun 1986 dan 1990 produksi kopi merosot
menjadi 25% dari semula, salah satu penyebabnya
adalah akibat terserang hama dan penyakit
(Sukamto,1998).
Prediksi sangat berguna terutama dalam bidang
pemasaran, produksi, keuangan dan bidang ekonomi
lainnya. Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan
atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian
atau peristiwa di waktu yang akan datang. Prediksi
bisa bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk
angka. Prediksi juga bisa bersifat kuantitatif, artinya
berbentuk angka. Prediksi kuantitatif dapat
berbentuk prediksi tunggal (point forcast) dan
prediksi selang (interval forcast).
PT. Indo Cafco yang berada di daerah
Patumbak Deli Serdang bergerak di bidang Agro
Industri dengan memiliki satu pabrik kopi. Produk
kopi yang dimiliki oleh PT. Indo Cafco tidaklah
100% milik perusahaan, melainkan milik petani.

Permasalahan yang terjadi adalah PT. Indo Cafco


tidak efektif dalam
memprediksikan jumlah
produksi kopi untuk bulan kedepannya.
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai latar belakang pemilihan judul
diatas, yang menjadi rumusan masalah di dalam
skripsi ini adalah:
1.
Bagaimana proses prediksi produksi kopi
pada bulan berikutnya di PT. Indo Cafco?
2.
Bagaimana menerapkan metode Single
Moving Average pada prediksi produksi kopi
pada PT. Indo Cafco?
3.
Bagaimana merancang aplikasi prediksi
produksi kopi di PT. Indo Cafco?
1.3.

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari latar
belakang di atas antara lain:
1.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
mencakup 12 bulan produksi kopi dari bulan
Januari 2013 sampai bulan Desember 2013.
2.
Lokasi penelitian dilakukan pada bagian
produksi PT. Indo CafCo
3.
Aplikasi hanya akan menampilkan informasi
tentang prediksi jumlah produksi kopi untuk
satu bulan berikutnya.
4.
Aplikasi yang digunakan untuk merancang
aplikasi adalah Microsoft Visual Studio 2008.
1.4.

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
Perancangan Aplikasi Prediksi Produksi Kopi Dengan Metode Single Moving Average
(Studi Kasus: PT. Indo Cafco). Oleh : Iska Palenta Purba

78

Volume : V, Nomor : 1 , Januari 2015

Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)


ISSN : 2339-210X
1.

Untuk mengetahui proses prediksi produksi


kopi dengan metode Single moving Average.
2.
Untuk menerapkan metode Single Moving
Average dalam prediksi produksi kopi.
3.
Untuk merancang aplikasi prediksi produksi
kopi dengan metode Single Moving Average
di PT.Indo Cafco.
Dengan dilakukannya analisis dan
implementasi ini, manfaatnya adalah:
1.
Mempermudah proses prediksi produksi
kopi.
2.
Mempermudah
penyelesaian
prediksi
produksi kopi di PT. Indo Cafco
3.
Dapat digunakan oleh pihak PT.Indo Cafco
dalam memprediksi produksi kopi.
2. LANDASAN TEORI
2.1. Perangkat Lunak Aplikasi
Perangkat lunak aplikasi (application
software) menurut
(Jogiyanto, 2005:149)
merupakan program yang ditujukan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan dalam aplikasi
tertentu yang sudah dibuat oleh pabrik pembuat
perangkat lunak aplikasi. Program aplikasi dibuat
dengan menggunakan perangkat lunak bahasa
(language software). Perangkat lunak aplikasi
dapat berupa perangkat lunak aplikasi tujuan
umum (general purpose application software) dan
perangkat lunak aplikasi tujuan khusus (special
purpose application software).

3. ANALISA DAN PERANCANGAN


3.1. Analisa Produksi
Analisa produksi bisa dilakukan dengan
memperhitungkan hasil kontribusi suatu produk.
Hasil tersebut dihitung dengan melihat dan
mempertimbangkan
jumlah-jumlah
produksi
sebelumnya. Perusahaan bisa menambah dan
mengurangi proses produksi dan menyesuaikan
dengan permintaan pasar.
3.1.1. Prediksi Menggunakan Metode Single
Moving Average
Prediksi yang dilakukan oleh peneliti yaitu
dengan penerapan metode-metode prediksi, adapun
prediksi yang digunakan adalah Single Moving
Average 2 bulanan dan 3 bulanan. Rumus Single
Moving Average:
=
a.

= F T+1
Dimana:
= Nilai Single Moving Average
F T+1 = Nilai prediksi untuk periode berikutnya
T = jumlah periode dalam moving average

=
=

= 48
Nilai prediksi untuk bulan maret:

2.2. Prediksi
Menurut (Eddi Henjanto, 2008: 78)
Prediksi adalah proses peramalan suatu variabel
dimasa datang dengan lebih mendasarkan pada
pertimbangan intuisi daripada masa lampau.
Meskipun lebih menekankan pada intuisi, dalam
prediksi juga sering digunakan dalam kuantitatif
sebagai pelengkap informasi dalam melakukan
peramalan.
2.3. Metode Single Moving Average
Menurut (Spyros Makridakis, 1991:68)
data historis masa lalu dapat diratakan dalam
berbagai cara. Dalam Moving average, membahas
beberapa metode perataan yang mudah dikerjakan,
meliputi nilai tengah, rata-rata bergerak tunggal,
rata-rata bergerak berganda, dan rata-rata bergerak
dengan orde yang lebih tinggi. Untuk semua kasus,
tujuannya adalah memanfaatkan data masa lalu
untuk mengembangkan suatu sistem prediksi pada
periode mendatang.

Metode Single Moving Average 2 bulanan


1. Bulan Maret 2013:

FT+1= =
2. Bulan April 2013:

= 48 ton

=
=

= 57.6
Nilai prediksi untuk bulan April:

b.

=
= 57.6
FT+2=
ton
Metode Single Moving Average 3 bulanan
1. Bulan April 2013 :
=

=
= 51.20
Nilai prediksi untuk bulan April:
FT+1
=
=

Perancangan Aplikasi Prediksi Produksi Kopi Dengan Metode Single Moving Average
(Studi Kasus: PT. Indo Cafco). Oleh : Iska Palenta Purba

= 51.20 ton

79

Volume : V, Nomor : 1 , Januari 2015

Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)


ISSN : 2339-210X
3.2. Perancangan Proses
3.2.1. Flowchart
Flowchart ini berguna untuk membantu
dalam perancangan aplikasi yang dibuat. Flowchat
ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan sistem, yang
berisikan sub-sub menu yang memiliki fungsi
dalam sistem. Gambaran secara umum proses yang
terjadi dalam aplikasi prediksi produksi kopi
dengan metode Single Moving Average adalah
sebagi berikut:
Mulai

Data Produksi

Form menu utama merupakan tampilan


depan program yang akan dirancang pada saat
program dijalankan. Pada tampilan form menu
utama terdiri dari menu File dan About. User
terlebih dahulu memilih salah satu menu tersebut
kemudian dilanjutkan dengan mengklik untuk
masuk ke tampilan berikutnya.

Program Data About

Exit

APLIKASI PREDIKSI PRODUKSI


KOPI DENGAN
METODE SINGLE MOVING
AVERAGE
PT. INDO CAFCO
LO

Perhitungan dengan metode


=

Gambar 3 : Antar Muka


Perhitungan
Prediksi

Data

Selesai

4. ALGORITMA
Menghitung Nilai Single Moving Average
Input
: X1 masukkan data produksi
1 bulan sebelumnya
X2 data produksi pada bulan
sekarang
T periode
Output :
= nilai Single Moving
Average

Gambar 1 : Rancangan Flowchart


3.2.2.

Data Flow Diagram Level 0

Data Flow Diagram (DFD) adalah


diagram alir yang dipresentasikan dalam bentuk
lambang-lambang tertentu yang menunjukkan
aliran data, proses, tempat penyimpanan data, dan
entitas eksternal. DFD dibuat untuk memperinci
diagram konteks yang telah dibuat pada gambar 2.

=
Proses :
hasil Single Moving Average untuk 1
bulan
berikutnya

= hasil
Single Moving Average untuk bulan
berikutnya setelah prediksi pertama
1. Menghitung Nilai prediksi
Input
:
masukkan nilai
Single Moving Average
Output
: F+1 = nilai prediksi 1
bulan ke depannya
Proses
:
F+1

Gambar 2 : DFD Level 0

=
Setelah melakukan perhitungan dua proses di atas
maka kita dapat mengetahui nilai prediksi produksi
kopi untuk satu bulan ke depan.

3. Perancangan Antarmuka
Perancangan Aplikasi Prediksi Produksi Kopi Dengan Metode Single Moving Average
(Studi Kasus: PT. Indo Cafco). Oleh : Iska Palenta Purba

80

Volume : V, Nomor : 1 , Januari 2015

Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)


ISSN : 2339-210X
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penyelesaian aplikasi prediksi
produksi kopi dengan metode Single Moving
Average ini, dapat diambil kesimpulan yaitu :
1.
Proses prediksi produksi kopi bulan
berikutnya
pada
PT.
Indo
Cafco
menggunakan penambahan produksi 10% dari
data produksi satu bulan sebelumnya sehingga
data prediksi dapat diketahui.
2.
Metode penyelesaian masalah prediksi dengan
metode Single Moving Average menggunakan
data-data produksi yang sudah ada pada PT.
Indo Cafco.
3.
Aplikasi prediksi produksi kopi dirancang
dengan menggunakan (DFD) data flow
diagram, flowchart, data base, Visual studio
2008. Tampilan didesain dengan tampilan
yang di mengerti dengan semudah mungkin
untuk mempermudah dalam pemakaian.

[7]. Spyros. (1991). Metode dan Aplikasi


Peramalan. Jakarta: Erlangga
[8]. Widyo. (2009). Visual
Basic 2008.
Yogyakarta: Andi Offset

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
yang telah diuraikan di atas, maka ada beberapa
saran yang dapat diberikan, yaitu :
1.
Hendaknya aplikasi ini bisa dikembangkan
dalam memprediksi produksi kopi tidak
hanya berdasarkan data 2 bulanan.
2.
Demi penyempurnaan aplikasi prediksi yang
dirancang dengan metode Single Moving
Average ini dapat dikembangkan dengan
penambahan metode prediksi yang lain.
3.
Sebaiknya
PT.
Indo
Cafco
dapat
mempertimbangkan
untuk
menerapkan
aplikasi prediksi produksi kopi yang
diusulkan penulis untuk mempermudah
bagian produksi dalam menentukan jumlah
pembelian
produk
sehingga
dapat
meminimalkan biaya dan kerugian pada
perusahaan.
Daftar Pustaka
[1]. Abdul Kadir.(2005). Pengenalan Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Andi
[2]. Arifin.
(2010).
Perancangan
Sistem
Informasi Prediksi Pemesanan Stok AlatAlat Musik Pada CV. Graha Music &
Lighting. 1907-5022
[3]. Haizer.
(2009).
Manajemen Operasi.
Surabaya: Salemba Empat
[4]. Jogiyanto. (2005). Analisi dan Desain.
Yogyakarta: Andi.
[5]. Jogiyanto.
(2005).
Sistem
Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Andi
[6]. Satia Negara Lubis (2006) , Keragaan
Industri Kopi dan Dampak Intervensi
Harga Ekspor/Impor Terhadap Ekspor
Kopi Indonesia. 2301-9425.
Perancangan Aplikasi Prediksi Produksi Kopi Dengan Metode Single Moving Average
(Studi Kasus: PT. Indo Cafco). Oleh : Iska Palenta Purba

81

Anda mungkin juga menyukai