Jurnal Ika Palenta
Jurnal Ika Palenta
Majalah Ilmiah
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara penghasil kopi
terbesar di dunia setelah Brazil
dan Columbia.
Kopi merupakan salah satu komoditas yang sangat
penting, tidak saja sebagai mata pencaharian tapi
juga menduduki tanaman perekonomian nasional,
usaha tani kopi memberikan sumbangan cukup
besar sebagai sumber devisa dalam menopang
pembangunan nasional yang tinggi sehingga dapat
dijadikan sebagai sumber pendapatan petani. Pada
tahun 1885 perkembangan perkebunan kopi di
Indonesia berhenti akibat penyakit karat daun dan
antar tahun 1986 dan 1990 produksi kopi merosot
menjadi 25% dari semula, salah satu penyebabnya
adalah akibat terserang hama dan penyakit
(Sukamto,1998).
Prediksi sangat berguna terutama dalam bidang
pemasaran, produksi, keuangan dan bidang ekonomi
lainnya. Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan
atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian
atau peristiwa di waktu yang akan datang. Prediksi
bisa bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk
angka. Prediksi juga bisa bersifat kuantitatif, artinya
berbentuk angka. Prediksi kuantitatif dapat
berbentuk prediksi tunggal (point forcast) dan
prediksi selang (interval forcast).
PT. Indo Cafco yang berada di daerah
Patumbak Deli Serdang bergerak di bidang Agro
Industri dengan memiliki satu pabrik kopi. Produk
kopi yang dimiliki oleh PT. Indo Cafco tidaklah
100% milik perusahaan, melainkan milik petani.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari latar
belakang di atas antara lain:
1.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
mencakup 12 bulan produksi kopi dari bulan
Januari 2013 sampai bulan Desember 2013.
2.
Lokasi penelitian dilakukan pada bagian
produksi PT. Indo CafCo
3.
Aplikasi hanya akan menampilkan informasi
tentang prediksi jumlah produksi kopi untuk
satu bulan berikutnya.
4.
Aplikasi yang digunakan untuk merancang
aplikasi adalah Microsoft Visual Studio 2008.
1.4.
78
Majalah Ilmiah
= F T+1
Dimana:
= Nilai Single Moving Average
F T+1 = Nilai prediksi untuk periode berikutnya
T = jumlah periode dalam moving average
=
=
= 48
Nilai prediksi untuk bulan maret:
2.2. Prediksi
Menurut (Eddi Henjanto, 2008: 78)
Prediksi adalah proses peramalan suatu variabel
dimasa datang dengan lebih mendasarkan pada
pertimbangan intuisi daripada masa lampau.
Meskipun lebih menekankan pada intuisi, dalam
prediksi juga sering digunakan dalam kuantitatif
sebagai pelengkap informasi dalam melakukan
peramalan.
2.3. Metode Single Moving Average
Menurut (Spyros Makridakis, 1991:68)
data historis masa lalu dapat diratakan dalam
berbagai cara. Dalam Moving average, membahas
beberapa metode perataan yang mudah dikerjakan,
meliputi nilai tengah, rata-rata bergerak tunggal,
rata-rata bergerak berganda, dan rata-rata bergerak
dengan orde yang lebih tinggi. Untuk semua kasus,
tujuannya adalah memanfaatkan data masa lalu
untuk mengembangkan suatu sistem prediksi pada
periode mendatang.
FT+1= =
2. Bulan April 2013:
= 48 ton
=
=
= 57.6
Nilai prediksi untuk bulan April:
b.
=
= 57.6
FT+2=
ton
Metode Single Moving Average 3 bulanan
1. Bulan April 2013 :
=
=
= 51.20
Nilai prediksi untuk bulan April:
FT+1
=
=
Perancangan Aplikasi Prediksi Produksi Kopi Dengan Metode Single Moving Average
(Studi Kasus: PT. Indo Cafco). Oleh : Iska Palenta Purba
= 51.20 ton
79
Majalah Ilmiah
Data Produksi
Exit
Data
Selesai
4. ALGORITMA
Menghitung Nilai Single Moving Average
Input
: X1 masukkan data produksi
1 bulan sebelumnya
X2 data produksi pada bulan
sekarang
T periode
Output :
= nilai Single Moving
Average
=
Proses :
hasil Single Moving Average untuk 1
bulan
berikutnya
= hasil
Single Moving Average untuk bulan
berikutnya setelah prediksi pertama
1. Menghitung Nilai prediksi
Input
:
masukkan nilai
Single Moving Average
Output
: F+1 = nilai prediksi 1
bulan ke depannya
Proses
:
F+1
=
Setelah melakukan perhitungan dua proses di atas
maka kita dapat mengetahui nilai prediksi produksi
kopi untuk satu bulan ke depan.
3. Perancangan Antarmuka
Perancangan Aplikasi Prediksi Produksi Kopi Dengan Metode Single Moving Average
(Studi Kasus: PT. Indo Cafco). Oleh : Iska Palenta Purba
80
Majalah Ilmiah
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
yang telah diuraikan di atas, maka ada beberapa
saran yang dapat diberikan, yaitu :
1.
Hendaknya aplikasi ini bisa dikembangkan
dalam memprediksi produksi kopi tidak
hanya berdasarkan data 2 bulanan.
2.
Demi penyempurnaan aplikasi prediksi yang
dirancang dengan metode Single Moving
Average ini dapat dikembangkan dengan
penambahan metode prediksi yang lain.
3.
Sebaiknya
PT.
Indo
Cafco
dapat
mempertimbangkan
untuk
menerapkan
aplikasi prediksi produksi kopi yang
diusulkan penulis untuk mempermudah
bagian produksi dalam menentukan jumlah
pembelian
produk
sehingga
dapat
meminimalkan biaya dan kerugian pada
perusahaan.
Daftar Pustaka
[1]. Abdul Kadir.(2005). Pengenalan Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Andi
[2]. Arifin.
(2010).
Perancangan
Sistem
Informasi Prediksi Pemesanan Stok AlatAlat Musik Pada CV. Graha Music &
Lighting. 1907-5022
[3]. Haizer.
(2009).
Manajemen Operasi.
Surabaya: Salemba Empat
[4]. Jogiyanto. (2005). Analisi dan Desain.
Yogyakarta: Andi.
[5]. Jogiyanto.
(2005).
Sistem
Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Andi
[6]. Satia Negara Lubis (2006) , Keragaan
Industri Kopi dan Dampak Intervensi
Harga Ekspor/Impor Terhadap Ekspor
Kopi Indonesia. 2301-9425.
Perancangan Aplikasi Prediksi Produksi Kopi Dengan Metode Single Moving Average
(Studi Kasus: PT. Indo Cafco). Oleh : Iska Palenta Purba
81