Anda di halaman 1dari 27

SIFAT-SIFAT

KOLOID
CREATED BY
1. ANIZA NUR SHOLEHAH
(02)
2. ANNAS MARUF
(03)
3. DEWI AYU EKA
4.(04)
VILLA TUSIA NAVIRI (12)

SIFAT-SIFAT KOLOID

Sistem koloid mempunyai sifat-sifat khas yang


berbeda dari sifat larutan maupun suspensi.

SIFAT-SIFAT KOLOID

Efek Tyndal
Gerak Brown

Koloid
Pelindung

Elektroforesis

Dialis

Adsobrsi
Koagulasi

Koloid Liofil
dan Liofob

1. EFEK TYNDAL/ DAPAT


MENGHAMBURKAN
CAHAYA

Larutan > meneruskan cahaya


Koloid > menghamburkan cahaya
Perhatikan percobaan berikut:

Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikelpartikel koloid disebut efek Tyndall

Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dapat


pula kita amati, seperti:
Seandainya bila terjebak di ruang bawah
tanah berdebu yang gelap gulita pada siang
hari, debu dalam ruangan akan terlihat
jika ada sinar yang masuk melalui celah
yang kecil.

Bila kita terjebak di hutan tropis lebat


pada pagi hari dimana kabut mengelilingi
kita, sinar matahari akan tampak jelas
menerobos sela-sela pepohonan.

Efek Tyndall juga dapat menerangkan mengapa


langit pada siang hari berwarna biru, sedangkan
ketika matahari terbenam di ufuk barat berwarna
jingga atau merah. Hal tersebut dikarenakan
penghamburan cahaya matahari oleh partikelpartikel koloid di angkasa, dan tidak semua
frekuensi sinar matahari dihamburkan dengan
intensitas yang sama.

2. MENUNJUKKAN GERAK BROWN


YANG JELAS
Partikel koloid senantiasa bergerak terus menerus dengan gerakan
patah-patah (zig-zag) yang kemudian dikenal dengan Gerak Brown
Gerak Brown ini pertama kali dikemukakan oleh Robert Brown,
pada waktu mempelajari gerak serbuk tepung sari di atas air.

PENYEBAB GERAK BROWN


Gerak Brown terjadi sebagai akibat tumbukan
yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium
terhadap pertikel koloid.
Gerak Brown dapat menstabilkan koloid.
Mengapa ??

+ Karena bergerak
terus menerus, maka
gerakan itu dapat
mengimbangi gravitasi,
sehingga koloid itu tidak
akan mengendap.

3. SIFAT LISTRIK/ ELEKTROFORESIS


Elektroferesis merupakan
peristiwa pergerakan partikel koloid
yang bermuatan ke salah satu
elektroda. Elektrotoresis dapat
digunakan untuk mendeteksi muatan
partikel koloid. Jika partikel koloid
berkumpul di elektroda positif
berarti koloid bermuatan negatif dan
jika partikel koloid berkumpul di
elektroda negatif berarti koloid
bermuatan positif.
Prinsip elektroforesis digunakan
untuk membersihkan asap dalam
suatu industri dengan alat Cottrell.

4. ADSORPSI

Partikel koloid akan bermuatan listrik, apabila


partikel koloid menyerap ion yang bermuatan, dan ion
tersebut menempel pada permukaan koloid, sehingga
partikel koloid itu akan bermuatan

Peristiwa penyerapan ion pada permukaan


koloid disebut adsorpsi.
Sol Fe (OH)3 mampu mengadsorpsi ion-ion
H+, sehingga Sol Fe (OH)3 bermuatan positif.

Sol As2S3 mempu mengabsorbsi ion-ion S2-,


sehingga sol As2S3 menjadi bermuatan negative.

SIFAT ADSORBSI DARI PARTIKEL KOLOID


DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK :
a. Penjernihan air (misalnya air sungai). Penambahan
tawas pada air sungai, akan membentu koloid Al
(OH)3, yang akan mengadsorbsi pengotor dalam
air,sehingga menggumpal dan mengendap,
sehingga air akan menjadi jernih.
b. Menghilangkan bau badan
Produk roll on deodorant menggunakan
Alumunium stearat sebagai absorben, jika
deodorant digosokkan pada anggota badan, maka
Al-stearat akan mengadsorbsi keringat yang
menyebabkan bau badan.
c. Penggunaan Norit
Norit mengandung arang aktif yang akan
menyerap berbagai racun dalam usus.

PENJERNIHAN AIR

DEODORANT

NORIT

5. KOAGULASI
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid, sehingga
kestabilan system koloid menjadi hilang.
Penyebab koagulasi pada system koloid, antara lain
karena pengaruh :
pemanasan,
pendinginan,
pencampuran elektrolit
elektroforesis yang berlangsung lama.

Koagulasi koloid karena penambahan elektrolit


terjadi sebagai berikut:
Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation),
sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion).
Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan kedua. Apabila
selubung lapisan kedua itu terlalu dekat maka selubung itu akan
menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Makin besar
muatan ion makin kuat daya tariknya dengan partikel koloid, sehingga
makin cepat terjadi koagulasi.

Gambar di atas memperlihatkan bahwa ion fosfat yang


bermuatan 3- tertarik lebih dekat daripada ion klorida yang
bermuatan 1-, walaupun konsentrasi ion fosfat itu lebih kecil.

CONTOH PROSES KOAGULASI

1.Sistem
koloid dengan
partikelpertikel sol
yang
bermuatan
negatif

2.Ion-ion Na+
ditambahkan
ke sistem
koloid dengan
partikelpertikel sol
yang
bermuatan
negatif
Na+

+
-

+
-

3.Partikelpertikel sol
sistem koloid
menjadi netral

4.Partikelpertikel sol
sistem koloid
akan
menggumpal
dan
selanjutnya
mengendap
(terkoagulasi)

CONTOH KOAGULASI
Coba Anda amati, proses
koagulasi yang
sering terjadi sehari-hari :
- Merebus telur mentah di
dalam air
- Mendinginkan agar-agar
panas
- Pembentukan delta dimuara
sungai
- Penjernihan air sungai.
- Penggumpalan Karet dalam
lateks
- Penggumpalan asap debu
pabrik dengan prngendap
cottrel

PENGENDAP COTTREL
Asap dari pabrik sebelum meninggalkan
cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung
logam yang tajam dan bermuatan pada
tegangan tinggi (20.000 - 75.000). Ujungujung yang runcing akan mengionkan
molekul-molekul dalam udara. Ion-ion
tersebut akan diadsorbsi oleh partikel asap
dan menjadi bermuatan. Selanjutnya,
partikel bermuatan itu akan tertarik dan
diikat pad aelektroda yang lainnya.
Pengendap Cottrel ini banyak digunakan
dalam industri untuk dua tujuan yaitu,
mencegah udar oleh buangan beracun atau
memperoleh kembali debu yang berharga
(misalnya debu logam)

6. KOLOID PELINDUNG

Adalah suatu sistem koloid yang ditambahkan pada


koloid lain, sehingga dihasilkan koloid yang stabil.
Misalnya : pada pembuatan es krim, agar dihasilkan es
krim yang lembut, perlu ditambahkan gelatin sebagai
koloid pelindung.

7. DIALISIS
Dialisis adalah, suatu proses untuk menghilangkan ionion yang dapat mengganggu kestabilan koloid
Pada proses ini, sistem koloid yang berada dalam
kantong koloid, dimasukkan ke dalam bejana yang
berisi air mengalir.
Kantong koloid
terbuat dari selaput semi
permeable, yang dapat
dilewati oleh ion-ion, tetapi
tidak dapat dilewati oleh
partikel koloid.(Lihat
Animasi)

Dari gambar ini, jelas


terlihat bahwa ion-ion
pengganggu keluar dari
sistem koloid, kemudian
hanyut bersama air
mengalir, sekarang
sistem koloid itu sudah
bebas dari ion
pengganggu, sehingga
tetap stabil.

Prinsip dialisis ini


digunakan dalam alat
cuci darah, bagi
penderita gagal ginjal,
dimana fungsi ginjal
diganti dengan mesin
dialisator.

KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB


Koloid Liofil
Koloid Liofil adalah koloid yang
mengadsorbsi cairan, sehingga
terbentuk selubung di
sekeliling koloid atau Koloid
liofil (suka cairan) adalah
koloid dimana terdapat gaya
tarik menarik yang cukup
besar antara fase terdispersi
dan medium pendispersinya.
Contoh: agar-agar, sol kanji,
lem, cat, dispersi kanji, sabun,
deterjen, dan protein dalam
air.

Koloid Liofob
Koloid Liofob adalah koloid yang
tidak mengadsorbsi cairan atau
Koloid liofob (tidak suka cairan)
adalah koloid di mana terdapat gaya
tarik menarik yang lemah atau
bahkan tidak ada gaya tarik
menarik antara fase terdsipersi
dan medium pendispersinya.Agar
muatan koloid stabil, cairan
pendispersi harus bebas dari
elektrolit dengan cara dialisis,
yakni pemurnian medium
pendispersi dari
elektrolit.contohnya sol belerang,
sol emas atau dengan kata lain
dispersi emas, Fe (OH)3, dan
belerang dalam air.

PERBEDAAN SIFAT SOL LIOFIL DAN SOL


LIOFOB

KESIMPULAN :
Dari presentasi di atas dapat kita
simpulkan bahwa koloid mempunyai sifatsitaf khas, sifat-sifat itu antara lain.

Menghamburkan
cahaya/ Efek Tyndal
Menunjukkan Gerak
Brown Yang Jelas

Elektroforesis
Koagulasi

Adsobrsi
Koloid
Pelindung
Dialis
Koloid Liofil
dan Liofob

SEMOGA BERMANFAAT.
AMIN

Anda mungkin juga menyukai