PEMBELAJARAN IPA
Dosen Pengampu:
Triwahyuni Madu Retno M.Pd
Disusun Oleh:
Reva Maulinda
Nilta Nikmatul H
Progam Studi: Sains
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat,inayah, taufik, dan hidayahnya
sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk, maupun pedoman bagi kita dalam pembelajaran IPA.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan motivasi
bagi kita semua. Makalah ini Kami akui masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
1. Kata Pengantar ......................................................................................... i
2. Daftar Isi .................................................................................................. ii
3. Teori piaget .............................................................................................. 1
4. Teori Bruner ............................................................................................. 5
5. Penutup ..................................................................................................... 8
6. Daftar Pustaka ........................................................................................... 9
ii
A. Teori Piaget
1. Dasar Teori
Teori kognitif dari Jean Piaget ini masih tetap diperbincangkan dan diacu dalam bidang
pendidkan. Teori ini mulai banyak dibicarakan lagi kira-kira permulaan tahun 1960-an.
Pengertian kognisi sebenarnya meliputi aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk
mengetahui sesuatu. Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil
kematangan organisme, bukan pula pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi
diantara keduanya.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek , yaitu :
1. kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf;
2. Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara organisme dengan dunianya;
3. Interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya
lingkungan sosial; dan
dengan
4. Ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri organisme agar dia
selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
Sistem yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan adaptasi.
Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur dan diperhatikan oleh organisme
yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga kompleks. Sedangkan
adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses asimilasi
dan akomodasi.
Piaget mengemukakan penahapan dalam perkembangan intelektual anak yang dibagi
dalam empat periode, yaitu :
1. Periode sensori-motor ( 0 - 2 tahun )
Ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah demi langkah.
Kemampuan yang dimliki antara lain:
a. Melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dengan objek disekitarnya.
b. Mencari rangsangan melalui sinar lampu dan suara.
Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
c. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
d. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
e. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi
dengan teman-temannya.
Aplikasi Teori Kognitif Dalam Kegiatan Pembelajaran
Hakikat belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu aktifitas belajar yang
berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi, perceptual, dan proses internal.
Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif ini sudah banyak
digunakan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan strategi dan tujuan
pembelajaran tidak lagi mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam pendekatan
behaviouristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar amat
diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa. Sedangkan kegiatan
pembelajarannya mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam proses berfikirnya. Mereka
mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu.
2. Anak usia pra-sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama
jika menggunakan benda-benda konkrit.
3. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya proses
asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.
4. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengalaman
atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki anak.
5. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pembelajaran disusun dengan
menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.
6. Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar bermakna,
informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa.
7. Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
f) Jadi dalam belajar penemuan, guru tidak begitu mengendalikan proses pembelajaran . Guru
hendaknya mengarahkan pelajaran pada penemuan dan pemecahan masalah. Penilaian hasil
belajar meliputi tentang dasar dan penerapannya pada situasi yang baru.
Penutup
A. Kesimpulan
- Menurut Piaget, kegiatan belajar terjadi sesuai pola tahap-tahap perkembangan tertentu dan
umur seseorang, serta melalui proses asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi.
- Sedangkan menurut Bruner ia mengatakan bahwa belajar terjadi lebih ditentukan oleh cara
seorang mengatur pesan atau informasi. Proses belajar akan terjadi melalui tahap-tahap
enaktif, ikonik, dan simbolik.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
Daftar pustaka
- Bruner, J. (1990). Acts of Meaning . Cambridge: Havard Univesity press.
- Cameron. (2001). Teaching Languages to Young Learnes. Uk: Cambridge University press.
- Ee Ah Meng. (2002). Psikologi Pendidikan 111, Penerbit Fajar Bakti.
- http://www.scribd.com//diakses pada 25 September 2015/
- http://asnaldi.multiply.com/journal/item/5[25 September 2015]
- http://www.psikologizone.com/teori-kognitif-psikologi-perkembangan-jean-piaget
September 2015]
- http://irwantop.blogspot.com/teori-piaget/[24 September 2015]
- Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
[23