Anda di halaman 1dari 6

BATANG

A. LATAR BELAKANG
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung sumbu titik
tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas terminal. Di bagian batang
yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun melekat pada
batangdapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang di antar dua buku
yang berurutan. Di ketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada
pertumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuhan. Batang bisa
memperlihatkan sumbu yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya,
batang dapat juga amat pendek dan letaknya merapat membentuk roset. Taraf
percabangan yang terjadi jika tunas ketiak tumbuh menjadi ranting menambah keragaman
bentuk. Berkaitan dengan habitat tumbuh dibedakan batang yang tumbuh di bawah
(rizoma, umbi lapis, umbi batang), di dalam air, atau di darat. Batang juga ada yang
tegak, memanjat, atau merayap. Ragam lain adalah susunan daun pada batang, ada atau
tidak adanya tunas ketiak yang tumbuh menjadi cabang, serta taraf percabangan, bila ada.
(Rachmadiarti, Fida dkk ; 2013: 43)
B. PEMBAHASAN
1. STRUKTUR BATANG
Struktur batang lebihkompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh
dibawah tanah yang berfungsi untk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada
tanaman jahe.
Organ batang dikategorikan sebagai penghasil alat-alat lateral, misalnya daun, tunas,
dan bunga. Pada bagian batang terdapat buku (node) atau tempat daun melekat dan
ruas (internode) yaitu bagian batang yang letaknya diantara buku-buku. Selain buku
dan ruas, pada batang juga terdapat suatu tunas.
Gambar 1. (a) penampang batang dikotil (b) batang monokotil
(sumber : www.perpusku.com)
1.1 Struktur Morfologi Batang (Struktur Luar)
Berdasarkan keadaan batang, batang tumbuhan tingkat tinggii dapat dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batag tumbuhan berkayu.
a. Batang Tumbuhan Herba
Batang tumbuhan herba biasanya lunak dan berwarna hijau (karena terdapat
klorofil), memiliki stomata, sedikit atau tidk ada kambium (jaringan kayu).
Berukuran kecil dan usianya relatif singkat.
Contohnya : Jagung, bayam, kangkung, bunga matahari, dan lain sebagainya.
b. Batang Tumbuhan Berkayu
Batangmya keras dan berwarna coklat, memiliki kambium (jaringan kayu) dan
lentisel, ukurannya besar akibat dari aktfitas pertumbuhan jaringan meristem
kambium, usianya relatif panjang.
Contohnya : Pohon Mangga, Jati, sawo, dan lain sebagainya.
1.2 Struktur Anatomi Batang (Struktur Dalam)
Struktur anatomi batang tumbuhan memiliki struktur primer dan struktur sekunder.,
tetapi hanya tmbuhan dikotil saja yang memiliki pertumbuhan struktur sekunder.
a. Struktur Primer Batang
Struktur primer batang monokotil terdiri atas epidermis paa bagian luar, dan pada
bagian dalam terdiri atas sklerenkim, parenkim korteks, ikatan pembuluh, dan
parenkim empulur.ikatan pembuluh pada struktur primer batang monokotil
tersebar acak hingga ke empulur, sehingga batas korteks dan empulur tidak
tampak.
b. Struktur Primer Batang Dikotil
Struktur Primer batang dikotil dibangun oleh jaringan-jaringan primer sebagai
beriku :
(1) Epidermis
Terbentuk atas sel-sel pipih yang berfungsi melindungi jaringan yang ada
didalamnya, umunya satu lapis. Dinding sel tebal dan dilapisi kitin atau
kutikula.
(2) Korteks
Daerah dibawah epidermis yang tersusun dari sel-sel parenkim, fungsinya
dapat untuk menyimpan cadangan makanan. Pda beberapa jenis tumbuhan,
dinding sel-sel parenkimnya menebal membentuk kolenkima dan sklerenkima,
yang berfungsi memperkuat batang.
(3) Stele (Silinder Pusat)
Merupakan bagian terdalam dari batang. Stele tersebut disusun oleh :
(a) Xilem Primer
Merupakan jaringan yang kompleks, yang tersusun atas pembuluh xilem
(trakea) dan trakeid, terbentyk pada pembuluh primer.
(b) Floem Primer
Merupakan jaringan korteks yang tersusun oleh beberapa macam sel yang
mampu mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke tempat lain.
Misalnya floem, dan serabut floem.
(c) Kambium Vascular (kambium pembuluh)
Merupakan jaringan yang bersifat meristematis dan terbentuk dari
prokambium. Kambium ini terletak diantara jaringan xilem dan floem.
Pembelahan kearah luar sel-sel kambium akan membentuk floem sekunder
sedangkan kearah dalam akan membentuk xilem sekunder.
(d) Empulur
Bagian dalam batang yang tersusun oleh sel parenkima dan dapat
berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan.
(Fahn,A ; 1982)
c. Struktur Sekunder Batang
Hanya tumbuhan dikotil yang memiliki kambium sehingga tumbuha dikotil yang
mengalami pertumbuhan sekunder. Macam-macam jaringan sekunder yang
dimiliki oleh tumbuh dikotil yaitu :
(1) Floem sekunder
Merupaka jaringan floem yang letaknya lebih dalam dari jaringan floem
primer, yang dibentuk oleh kambium kearah luar. Akibat terus terbentuknya
jaringan floem sekunder kulit batang tanamn dikotil membesar atau
mengalami pertumbuhan sekunder.
(2) Xilem sekunder
Merupakan jaringan xilem yang dibentuk oleh jaringan kambium kearah
dalam. Letak xilem sekunder lebih kearah luar daripada letak xilem primer.
Prtumbuhan xilem seknder menyebabkan jari-jari xilem semkin besar.
Pertumbuhan jari-jari xilem tidak sama setiap thun, tergantung pada curah
hujan, persediaan air, makanan, dan pengaruh musim.
(3) Gabus dan kambium gabus
Gabus (felem) merupakan jaringan yang dibentuk oleh kambium gabus
(felogen) kearah luar. Sebaliknya kearah dalam felogen akan membentuk
feloderma atau parenkim gabus. Gabus terdiri dari sel-sel yang dinding selnya
mengalami penebalan oleh suberin, dan bersifat impermeabel.pada jaringan
gaus dikulit batang, terdapat lentisel.
(Hidayat,E.B ; 1995 : 9-14)
2. FUNGSI BATANG
a. Sebagai penopang tumbuhan
b. Organ pelintasan air dan makanan, karena adanya berkas pengangkut xylem dan
floem.
c. Tempat menyimpan cadangan makanan
d. Merupakan alat perkembangbiakan vegetatif, contohnya batang mangga yang
dicangkok
e. Tempat melekatnya daun untuk mendapat cahaya matahari
f. Tempat melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan
g. Tempat melekatnya buah, dan lain sebagainya.
(Hidayat, Estiti ; 1995)

3. PERBEDAAN STRUKTUR BATANG TUMBUHAN DIKOTIL DAN


MONOKOTIL

No Monokotil No Dikotil
1. Batang tidak bercabang-cabang 1. Batang bercabang-cabang
2. Hipodermis berupa sklerenkim 2. Hipodermis berupa kolenkim
Pembuluh angkut tersebar Pembuluh angkut teratur dalam
3. 3. susunan lingkaran atay berseling
radial
Tidak mempunyai jari-jari empulur Jari-jari empulur berupa deretan
4. 4.
parenkim diantara berkas pengangkut
Tidak mempunyai kambium vascular, Mempunyai kambium faskular,
5. 5.
sehingga tidak dapat tumbuh membesar sehingga dapat tumbuh membesar
Empulur tidak dapat dibedakan dengan Dapat dibedakan daerah korteks dan
6. 6.
daerah korteks empulur
Tidak ada kambium diantara xilem dan Ada kambium diantara xilem dan
7. 7.
floem floem
(Hidayat, Estiti ; 1995)
KESIMPULAN
1. Struktur morfologi batang dibedakan pada batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan
berkayu
2. Struktur anatomi batang terbagi menjadi struktur primer dan struktur sekunder dimana
hanay tumbuhan dikotil yang memiliki struktur sekunder
3. Fungsi batang meliputi sebagai penopang tubuh tumbuhan, sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan, dan sebagai organ perlintasan air dan makanan, dan lain sebgainya.
4. Perbedaan struktur batang tumbuhan dikotil dan monokotil yaitu jika batang tumbuhan
dikotil dapat tumbuh membesar dan bertahan hidup lama sedangkan tumbuhan monokotil
tidak dapat tumbuh membesar.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta : Gajdah
Mada University Press
http://www.perpusku.com/2016/05/struktur-morfologi-dn-anatomi-batang.html (Diakses pada
tanggal 09 Mei 2017 pukul 16.30 wib)

Anda mungkin juga menyukai