Anda di halaman 1dari 3

5.3.

Kemampuan keterampilan dasar yang perlu dilatih dalam keterampilan proses


Ada tujuh jenis kemampuan yang hendak dikembangkan melalui proses pembelajuan
berdasarkan pendekatan keterampilan proses, yakni:
1. Mengamati : Siswa harus mampu menggunakan alat-alat inderanya
2. Menggolongkan / mengklasifikasikan : Siswa harus terampil mengenal perbedaan dan
persaman atas hasil pengamatannya terhadap suatu objek, serta mengadakan klasifikasi
3. Menafsirkan (meginterpretasikan) : Siswa harus memiliki keterampilan menafsirkan fakta,
data, informasi, atau peristiwa.
4. Meramalkan : Siswa harus memiliki keterampilan menghubungkan data, fakta, dan informasi.
5. Menerapkem : siswa harus mampu menerapkan konsep yang telah dipelajari dan dikuasai
ke dalam situasi dan pengalaman baru.
6. Merencanakan penelitian : siswa harus mampu menentukan masalah dan variabel-vatiabel
yang akan diteliti, tujuan, dan ruang lingkup penelitian.
7. Mengkomunikasikan : Siswa harus mampu menyusun dan menyampaikan laporan secara
sistimatis dan menyampaikan perolehannya.

5.3.4

Penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran


Siswa bentuk penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran adalah pemecahan
masalah atau inquiry (penemuan).Pengertian pemecahan masalah
Masalah pada hakekatnya adalah mengundang jawaban. Suatu pertanyaan mempunyai
peluang tertentu untuk dijawab dengan tepat, bila pertanyaan itu dirumuskan dengan baik dan
sistematis. lni berarti, pemecahan suatu masalah menuntut kemampuan tertentu pada diri individu
yang hendak memecahkan masalah tersebut. Pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan
intelektual dalam menemukan suatu nasalah dan memecahkannya berdasarkan data dan informasi
yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Proses penecahan
masalah memberikan kesempatan peserta didik berperan aktif dalam mempelajari, mencari dan
menemukan sendiri informasil data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, read, atau kesimpulan.
Kemampuan memecahkan masalah harus ditunjang oleh kemampuan penalaran,

yakni

kemampuan melihat hubungan sebab akibat.


Langkah-langkah pemecahan masalah :
1. Langkah-lmgkah tersebut pada umumnya terdiri dari
2. Siswa menghadapi masalah, artinya dia menyadari adanya suatu masalah tertentu;
3. Siswa merumuskan masalah, artinya menjabarkan masalah dengan jelas dan spesifikasi;
4. Siswa merumuskan hipotesis, artinya merumuskan kemungkinan-kemungkinan jawaban
atas masalah tersebut, yang masih perlu diuji kebenarannya;
5. Siswa mengumpulkan dan mengolah data / informasi dengan teknik dan prosedur tertentu;

BAB VI
KONSEP DASAR EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
6.1. Pengertian Kedudukan Dan Syarat-Syarat Umum Evaluasi
Dengan evaluasi, akan diketahui apakah proses belajar mengajar, dimana pembelajaran dan
guru berinteraksi, telah mencapai sasaran yang dikehendaki ataukah belum. Secara rinci, alasanalasan bagi perlunya evaluasi pembelajar adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan mengajar guru akan diketahui, setelah diadakan evaluasi.
2. Taraf penguasa pembelajaran terhadap materi pelajaran yang diberikan akan diketahui setelah
diadakan evaluasi.
3. Letak kesulitan pembelajar akan diketahui setelah diadakan evaluasi.
4. Tingkat kesukaran dan kemudahan bahan pelajaran yang diberikan pembalajar akan diketahui
setelah diadakan evaluasi.
5. Termanfaatkan didalmya sarana dan fasilitas pendidikan akan diketahui setelah adanya
evaluasi.
6. Remidi-remidi spa saja yang dapat diberikan kepada pembelajaran yang mengalami kesulitan
juga. akan diketalmi setelah melihat hasil
7. Tujuan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan akan diketabui seberapa tingkat
pencapaiannya setelah diadakan evaluasi.
8. Pembelajar dapat dikelompokkan kedalam kelompok mana juga akan diketahui setelah
evaluasi.
9. Pembelajar maua yang perlu mendapatkan prioritas dalam bimbingan penyuluhan, dan mana
yang tidak menjadi prioritas akan diketahui setelah evaluasi.
6.1.1 Pengertian evaluasi
Kata kerjanya adalah evaluate yang berarti menaksir atau menilai. Sedangkan orang yang
menilai atau menaksir disebut sebagai evaluator (Echols, 1975). Secara harfiah, evaluasi
pendidikan (educationnal evaluation = al-Taqdir al-Tarbawiy) dapat diartikan sebagai penilaianpenilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan.
Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dam Gerald W.
Brown (1977): Evaluation refer to act or process to determining the value of some thing. Menurut
definisi int, maka istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Atau singkatnya: Evaluasi
pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui
mutu atau hasil-hasilnya.
Batasan mengenai Evaluasi Pendidikan sebagai berikut:
a) Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibanding tujuan yang telah
ditentukan;
b) Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan
pendidikan
Secara teminologis, evaluasi dikemukak oleh para ahli sebagai berikut:
1. Grounlund (1976) mengartikan evaluasi sebagai berikut:
.... a systematic process of determining the extend to which instructional objectives are
achieved by pupil.
2. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan dengan proses
kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu.

3. Raka Joni (1975) mengartikan evaluasi sebagai berikut: 'suatu proses dimana kita
mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan patokanpatokan tertentu, patokan-patokan mana mengandung pengertian baik tidak baik,
memadai tidak memadai, memenuhi syarat tidak memenuhi syarat dengan perkataan lain
kita menggunakan Value Judgement.
Tujuan Evaluasi hasil belajar pembelajaran adalah suatu proses menentukan nilai prestasi
belajar pembelajar dengan menentukan patokan patokan tertentu guna mencapai tujuan
pengajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
6.1.2 Perbedaan Pengukuran dan Penilaian
Secara etimologis, pengukuran merupakan terjemahan darl measurement (Echols,1975).
Secara terminologis, pengukuran diartikan sebagai suatu usaha untuk mengetalmi sesuatu
sebagaimana adanya.
Jika pengertian evaluasi dan pengukuran tersebut ditarik ke setting belajar dan
pembelajaran, maka dapat dikemukakan pengertian sebagai berikut:
1. Pengukuran adalah suatu upaya atau aktivitas yang dimaksudkan untuk mengetahui
belajar pembelajaran sebagaimana adanya, meliputi: hasil belajar pembelajaran. proses
belajar pembelajaran, mereka yang terlibat dalam belajar pembelajaran (pembelajar dan
guru).
2. Penilaian atau evaluasi adalah suatu aktivitas yang bermaksud menentukan nilai belajar
pembelajaran

(baik

belumnya/tidaknya,

berhasil

belumnya/tidaknya,

memadai

belum/tidaknya, belajar pembelajaran, yang meliputi hasil belajar, proses belajar dan
mereka yang terlibat dalam belajar pembelajaran ).
6.1.3 Pengertian Evaluasi Dalam Proses Pendidikan
Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan
sebagai berikut: Evaluasi pendidikan adalah:
1. Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan
tujuan yang telah ditentukan.
2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan
pendidikan.

BAGAN TENTANG EVALUASI PENDIDIKAN


Tujuan Pendidikan
yang telah
ditentukan

Proses / Kegiatan
Pencapaian Tujuan

Hasil-hasil pendidikan
yang telah dapat
dicapai

6.2 KEDUDUKAN EVALUASI DALAM PROSES PENDIDIKAN


Kedudukan evaluasi sagat penting karena dengan evaluasi akan diketahui apakah belajar dan
pembelajaran tersebut telah mencapai tujuuan ataukah belum. Dengan evaluasi juga akan diketahui
faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tersebut berhasil dan
faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau belum berhasil.
Tidak hanya itu, dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan
belajar dan pembelajaran. Padahal dikehuinya hal tersebut, akan dapat dijadikan sebagai titik tolak
dalam mengadakan perbaikan belajar duo pembelajaran.
Dalam strategi belajar dan pembelajaran, proses belajar dan pembelajaran menempatkan
evaluasi sebagai salah satu langkahnya.

Anda mungkin juga menyukai