SISTEM IMUN
Dosen Pengampu: Luluk Fajri, M.Pd
Oleh:
Annas Maruf
(201510500003)
Dewi Ayu E. S. S
(201510500004)
Kartika S. F. H
(201510500006)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan YME, atas iji dan kehendaknya
penyusuna makalah yang berjudul Sistem Imun ini dapat terealisasi dengan baik
dan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biologi Dasar II pada semester II untuk program studi Pendidikan Sains angkatan
2015 di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Nganjuk tahun
2016. Terimakasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Biologi
Dasar II, serta teman-teman yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa didalam makalah yang kami susun ini pasti terdapat
banyak sekali kekurangan. Maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dikemudian hari.
Akhirnya kami menghaturkan ucapan terimakasih dan permohonan maaf
kepada dosen pengampu, teman-teman, serta pembaca yang kurang puas terhadap
isi makalah kami.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul...
Kata Pengantar..
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah...
BAB II SISTEM KEKEBALAN TUBUH
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
Kesimpulan...
3.2
Saran.
DAFTAR PUSTAKA...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang
saling mendukung. Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik,
dibantu oleh airmata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung
unsure pertahanan kimiawi.
Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan
jaringan yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk
kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan
pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi
imun yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul
terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem
imun ini sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya
terhadap bahaya yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari
lingkungan hidup.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Membahas tentang Pengertian Imunologi dan Sistem Imun
2. Mengetahui Fungsi-fungsi Sistem Imun
3. Mengetahui Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh
4. Membahas Antigen dan Antibodi
5. Bagaimana Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh
6. Mengetahui Faktor-faktor Yang Merendahkan Sistem Keimunan
7. Mengetahui Penyakit Akibat Ketidakseimbangan Sistem Imun
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN IMUNOLOGI DAN SISTEM IMUN
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses pertahanan
atau imunitas terhadap senyawa makromolekuler atau organisme asing yang
masuk kedalamtubuh. Secara historisistilahini kemudian digunakan untuk
menjelaskan perlindungan terhadap penyakit infeksi. Untuk melindungi
dirinya, tubuh memerlukan mekanisme yang dapat membedakan sel-sel itu
sendiri (Self) dari agen-agen penginvasi (nonself).
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu
organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan
melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel
kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah,
kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan
patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan
terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan
meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
2.2 FUNGSI SISTEM IMUN
Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:
yaitu
histamin.
Signal
kimiawi
berdampak
pada
kekebalan turunan
Sistem kekebalan tiruan hanya merespon imunogen tertentu,
zat
yang
pada
pengenalan
tubuh
kekebalan
tubuh,
tetapi
mereka
biasanya
dapat
adalah
protein
berbentuk
Y dan
disebut
IgA berperan
penting
untuk
menghindarkan
infeksi
pada
atau
fiksasi
komplemen.
Opsonisasi,
akan
dapat
menentang
berbagai
patogen. Walau
mudah
perlawanan
maupun
mendapatkan
baik
dari
dari
luar,
dalam
sehingga
dari
luar.
Sistem imunitas yang sehat adalah jika dalam tubuh bisa membedakan
antara diri sendiri dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya
ketika ada benda asing yang yang memicu respons imun masuk ke dalam
tubuh (antigen) dikenali maka terjadilah proses pertahanan diri. Secara
garis besar, sistem imun menurut sel tubuh dibagi menjadi sistem imun
humoral dan sistem imun seluler. Sistem imun humoral terdiri atas
antibody (Imunoglobulin) dan sekret tubuh (saliva, air mata, serumen,
keringat, asam lambung, pepsin, dll). Sedangkan sistem imun dalam
bentuk seluler berupa makrofag, limfosit, neutrofil beredar di dalam tubuh
kita.
Tubuh kita mempunyai banyak sekali mekanisme pertahanan yang
terdiri dari berbagai macam sistem imun yaitu organ limfoid (thymus, lien,
sumsum tulang) beserta sistem limfatiknya. Organ tubuh kita yang juga
termasuk dalam mekanisme pertahanan tubuh yaitu jantung, hati, ginjal
dan paru-paru.
Sistem limfatik baru akan dikatakan mengalami gangguan jika
muncul tonjolan kelenjar yang membesar dibandingkan pada umumnya.
Hal ini dikarenakan kelenjar limfe sedang berperang melawan kuman yang
masuk ke dalam tubuh. Organ limfoid seperti thymus sendiri mempunyai
tanggung jawab dalam pembentukan sel T dan penting bagi para bayi baru
lahir, karena tanpa thymus, bayi yang baru lahir akan mempunyai sistem
imun yang buruk. Leukosit (sel darah putih) dihasilkan oleh Thymus, lien
dan sumsum tulang. Leukosit bersirkulasi di dalam badan antara organ
tubuh melalui pembuluh limfe dan pembuluh darah. Dengan begitu, sistem
imun bekerja terkoordinasi baik memonitor tubuh dari kuman ataupun
substansi lain yang bisa menyebabkan problem bagi tubuh.
Ada dua tipe leukosit pada umumnya, yaitu fagosit yang bertugas
memakan organisme yang masuk ke dalam tubuh dan limfosit yang
bertugas mengingat dan mengenali yang masuk ke dalam tubuh serta
membantu tubuh menghancurkan mereka. Sedangkan sel lainnya adalah
netrofil, yang bertugas melawan bakteri. Jika kadar netrofil meningkat,
maka bisa jadi ada suatu infeksi bakteri di dalamnya. Limfosit sendiri
terdiri dari dua tipe yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit dihasilkan
oleh sumsum tulang, tinggal di dalamnya dan jika matang menjadi limfosit
sel B, atau meninggalkan sumsum tulang ke kelenjar thymus dan menjadi
limfosit sel T. Limfosit B dan T mempunyai fungsi yang berbeda dimana
limfost B berfungsi untuk mencari target dan mengirimkan tentara untuk
mengunci keberadaan mereka. Sedangkan sel T merupakan tentara yang
bisa menghancurkan ketika sel B sudah mengidentifikasi keberadaan
mereka.
Jika terdapat antigen (benda asing yang masuk ke dalam tubuh)
terdeteksi, maka beberapa tipe sel bekerjasama untuk mencari tahu siapa
mereka dan memberikan respons. Sel-sel ini memicu limfosit B untuk
memproduksi antibodi, suatu protein khusus yang mengarahkan kepada
suatu antigen spesifik. Antibodi sendiri bisa menetralisir toksin yang
diproduksi dari berbagai macam organisme, dan juga antibodi bisa
mengaktivasi kelompok protein yang disebut komplemen yang merupakan
bagian dari sistem imun dan membantu menghancurkan bakteri, virus,
ataupun sel yang terinfeksi.
pulmonari,
kandidiasis,
pneumonia,
cephalitis
dan
kayap,
lain-lain
yang
manakala
enteritis,
disebabkan
oleh
yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak terdapat pada paruparu sehingga saat antibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin
dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan mata berair.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel. Contoh yang
ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau
menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan
pada jaringan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses pertahanan atau
imunitas terhadap senyawa makromolekuler atau organisme asing yang masuk ke
dalam tubuh. Zat asing dapat berupaVirus, Bakteri, Protozoa atau parasit. Sistem
imun terbagi dua berdasarkan perolehannya atau asalnya, yaitu Sistem Imun
Nonspesifik (Sistem imun alami) merupakan lini pertama sedangkan Sistem Imun
Spesifik (Sistem imun yang didapat/hasil adaptasi) merupakan lini kedua dan
juga berfungsi terhadap serangan berikutnya oleh mikroorganisme patogen yang
sama.
Masing-masing dari sistem imun mempunyai komponen seluler dan komponen
humoral, walaupun demikian, kedua sistem imun tersebut saling bekerjasama
dalam menjalankan fungsinya untuk mempertahankan tubuh.
3.2 SARAN
Diharapkan dengan disusunnya makalah ini, dapat menjadi suatu bahan
pembelajaran bagi pembaca. Serta untuk selanjutnya makalah (Imunologi) yang
dibuat penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun.Dikarenakan
penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunannya.
DAFTAR PUSTAKA
Perry & Potter. 2005. Fundamental of Nursing, Edisi 2 Volume 2. Jakarta :EGC.
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Akbar Nugraha . 2011 . Mobilisasi . 28 Maret 2016 . http://story-ofnurse.blogspot.com /2011/03/mobilisasi.html. online.
Guide,Suide,MD. 1990. Mikrobiologi Dasar Ed.3. Jakarta: Binarupa Aksara
Tambayong,Jan,dr. 2000. Mikrobiologi Untuk Keperawatan.Jakarta: Widya
Medika .
Ishimoto H, Yanagihara K, Araki N, et al. (2008). Single-cell observation of
phagocytosis by human blood dendritic cells. Jpn. J. Infect Dis.
M.J.Parka, V.A. Stucke.Microbiology for Nursing.(1982).Bailliere Tindall.