Abstrak
Telah dilakukan eksperimen tekanan hidrostatik yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kedalaman terhadap tekanan hidrostatik, untuk mengetahui pengaruh massa jenis terhadap tekanan
hidrostatik dan untuk mengetahui prinsip percobaan tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatik
adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan
pada kedalaman tertentu. Dimana tekanan zat cair dipengaruhi oleh massa jenis, kedalaman zat
cair dan percepatan gravitasi. Percobaan tekanan hidrostatik akan dilakukan dua kegiatan, yaitu
kegiatan pertama, akan diuji atau dibuktikan pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik.
Dan kegiatan yang kedua adalah akan diuji atau dibuktikan pengaruh massa jenis zat cair terhadap
tekanan hidrostatik. Pada kegiatan pertama kedalaman diukur dari permukaan air ke permukaan air
didalam corong. Sedangkan pada kegiatan kedua, kita akan melihat pengaruh antara massa jenis
terhadap tekanan hidrostatik. Untuk menghitung massa jenis suatu zat didapat dari hasil
3
pembagian antara massa dengan volume suatu zat. Diperoleh massa jenis minyak 874,2 kg/ m
3
, massa jenis air sebesar 984 kg/ m , massa jenis garam 20 gr sebesar
3 3
9 8 9, 25 kg/ m , massa jenis garam 50 gr sebesar 10 11 ,7 kg/ m , dan massa jenis
3
gliserin sebesar 1230 ,5 kg/ m . Dari hasil analisis, dapat dikatakan bahwa kedalaman dan
massa jenis berpengaruh terhadap besarnya tekanan hidrostatik. Semakin besar nilai kedalaman
dan massa jenis, semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Sehingga kedalaman dan massa
jenis berbanding lurus dengan tekanan hidrostatik.
Kata kunci : Massa jenis, tekanan, kedalaman, zat cair, selisih ketinggian.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik ?
2. Bagaimana pengaruh massa jenis terhadap tekanan hidrostatik ?
3. Bagaimana prinsip percobaan tekanan hidrostatik ?
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan
hidrostatik.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan
hidrostatik.
3. Mahasiswa dapat memahami prinsip percobaan tekanan hidrostatik.
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Tekanan ialah gaya yang bekerja pada tiap satuan luas. Dapat dituliskan dalam
pernyataan rumus. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya
yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu.
Fluida berbeda dengan zat padat, yaitu tak dapat menopang tegangan geser. Jadi,
fluida berubah bentuk untuk mengisi tabung dengan bentuk bagaimanapun. Bila
sebuah benda tercelup dalam fluida seperti air, fluida mengadakan sebuah gaya
yang tegak lurus permukaan benda di setiap titik pada permukaan. Jika benda
cukup kecil sehingga kita dapat mengabaikan tiap perbedaan kedalaman fluida,
gaya per satuan luas yang diadakan oleh fluida sama di setiap titik pada
permukaan benda. Gaya persatuan luas ini dinamakan tekanan fluida P :
F
P=
A
Dalam sistem Satuan Amerika sehari - hari, tekanan biasanya diberikan dalam
pound per inci persegi (lb/in2 (kadang-kadang disingkat psi)). Satuan tekanan
lain yang biasaya digunakan adalah dyne/cm2, dan atmosfer (atm). Satuan
atmosfer (atmospheric pressure) adalah tekanan atmosfer bumi, tekanan di dasar
lautan udara laut, dimana kita hidup. Tekanan ini berubah berdasarakan
perubahan cuaca dan ketinggian. . Sekarang atmosfer didefinisikan sebagai
101,325 kilopascal, yang hampir sama dengan 14,70 lb/in2 :
F Ahg
P= = = gh
A A
Dengan demikian, takanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair, dan
dengan kedalaman di dalam zat cair. Pada umumnya, tekanan pada kedalaman
yang sama dalam zat cair yang serba sama adalah sama. Persamaan diatas
menyatakan tekanan disebabkan oleh zat cair itu sendiri. Jika diberikan tekanan
eksternal di permukaan zat cair, maka tekanan ini harus diperhitungkan.
Banyak alat yang dibuat untuk mengukur tekanan. Yang palin sederhana
adalah monometer tabung terbuka, dimana tabung berbentuk U yang sebagian
diisi dengan zat cair, biasanya air raksa atau air. TekananP yang terukur
dihubungkan dengan perbedaan tinggi h dari dua ketinggian zat cair dengan
P = P 0 + gh
Hanya N/m2 = Pa, satuan SI, yang digunakan dalam perhitungan yang
melibatkan besaran-besaran yang digunakan dalam perhitungan yang melibatkan
besaran besaran lain yang dinyatakan dalam satuan SI.
Dalam percakapan sehari-hari, kata tekanan dan gaya hampir memiliki
arti yang sama . akan tetapi dalam mekanika fluida, kedua kata tersebut
melambangkan besaran yang berbeda dengan karakteristik yang berbeda pula.
Tekanan fluida bekerja tegak lurus terhadap setiap permukaan dalam fluida, tidak
perduli ke arah mana permukaan itu menghadap. Karena itu tekanan tidak
memiliki arah yang hakiki; tekanan merupakan besaran skalar. Sebaliknya, gaya
merupakan besaran vektor dengan arah tertentu. Ingat juga bahwa tekanan
merupakan gaya per satuan luas.
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel manipulasi: kedalaman zat cair (cm)
2. Variabel kontrol : air (gr/cm3)
3. Variabel respon : perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi: massa jenis zat cair (gr/cm3)
2. Variabel kontrol : kedalaman zat cair (cm)
3. Variabel respon : perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
ProsedurKerja
Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
1. Menentukan massa jenis zat cair
a. Mengukur massa gelas ukur yang digunakan menggunakan Neraca
Ohauss 311 gram.
b. Mengambil sampel zat cair sebanyak 40 mL dan dimasukkan ke dalam
gelas ukur.
c. Menimbang zat cair yang telah ada dalam gelas ukur.
d. Menghitung massa zat cair dengan memperkurangkan massa zat cair
dalam gelas ukur dengan massa gelas ukur.
e. Menentukan massa jenis zat cair dengan cara menghitung massa dibagi
dengan volumenya.
f. Lakukan langkah a-e pada zat cair yang kedua dan ketiga
2. Menghubungkan pipa U yang berisi zat cair dengan sebuah corong gelas oleh
selang plastik.
3. Memasukkan air ke dalam gelas kimia hingga gelas kimia.
4. Memasukkan corong ke dalam air, tekan dengan kedalaman tertentu,
kemudian mengukur kedalaman menggunaan mistar (diukur dari permukaan
air ke permukaan air dalam corong)
5. Mengamati perubahan tinggi permukaan zat cair pada kedua pipa U dan
mengukur selisih ketinggian zat cair pada pipa U serta mencatat hasil
pengukuran dalam tabel pengamatan.
6. Mengulangi percobaan dengan kedalaman yang berbeda - beda, dan
mengamati selisih ketinggian sebanyak tiga kali.
Kegiatan 2
1. Berdasarkan tabel pengamatan/pengukuran, membuat grafik yang
menunjukkan hubungan antara tinggi permukaan dengan tekanan hidrostatik.
2. Jika tan yang diperoleh dari grafik sama dengan g, dengan =
massa jenis air dan g = percepatan gravitasi, maka tentukanlah rumus tekanan
hidrostatik.
Tabel 3. Hubungan antara massa jenis zat cair dengan tekanan hidrostatik
NO Massa Jenis Zat Cair Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
1. |1,90 0,05|
1 984 kg/ m 3 2. |2,00 0,05|
3. |2,00 0,05|
1. |2,20 0,05|
3
2 989 kg/ m 2. |2,20 0,05|
3. |2,10 0,05|
1. |2,30 0,05|
3
3 1011 kg/ m 2. |2,30 0,05|
3. |2,30 0,05|
1. |1,70 0,05|
3
4 874,2 kg/ m 2. |1,70 0,05|
3. |1,60 0,05|
1. |2,40 0,05|
3
5 1230,5 kg/ m 2. |2,40 0,05|
3. |2,40 0,05|
ANALISIS DATA
-1
=m V
=|V -1 m|+|-V-2 m V|
= |
m V -1
+
m V-1 ||
V -1 m -V -2 m V
|
| || |
m V
=
m
+
V
=|
V |
m V
+
m
1. Minyak
m minyak
minyak =
Vminyak
3 4 ,97 10-3 3 3 3 3
minyak = -6
kg/ m =0,8 74 2 10 kg/ m =8 74 , 2 kg/ m
4 0 10
minyak =
| m
+
V
|
m minyak V minyak minyak
Sehingga,
minyak 2 2 ,1
KR = 100 % = 100 % = 2,5 % = 3 AB
minyak 874 ,2
PF = | minyak minyak|kg/ m 3
3
= |874,2 22,1| kg/ m
2. Air
m air
air =
Vair
-3
3 9 , 3 6 10
air = -6
kg/ m 3=0,984 103 kg/ m 3=984 kg/ m 3
4 0 10
air =
| m V
+
m air V air air|
air = |0,01 10 -3
+
1 10-6
3 9 , 3 6 10 -3 4 0 10 -6|air
Sehingga,
air 24,8
KR = 100 % = 100 % = 2,5 % = 3 AB
air 984
3. Garam 20 gr
m
garam = garam
V garam
39,57 10-3 3 3 3 3
garam = -6
kg/ m =0,98 9 25 10 kg/ m =989 , 25 kg/ m
4 0 10
garam =
|
m
+
V
m garam Vgaram garam|
garam = |
0,01 10 -3
+
1 10-6
39, 57 10-3 4 0 10-6 |
garam
Sehingga,
garam 24, 97
KR = 100 % = 100 % = 2,5 % = 3 AB
garam 98 9, 25
4. Garam 50 gr
m
garam = garam
V garam
4 0 , 47 10-3 3 3 3 3
garam = -6
kg/ m =1,0 117 10 kg/ m =10 11 , 7 kg/ m
4 0 10
garam =
|m
+
V
|
m garam Vgaram garam
garam = |
0,01 10 -3
+
1 10-6
4 0 , 47 10-3 4 0 10-6 |
garam
Sehingga,
garam 25, 54
KR = 100 % = 100 % = 2,5 % = 3 AB
garam 10 11 , 7
PF = | garam garam|kg/ m 3
3
= |1011,70 2 5,54| kg/ m
5. Gliserin
m gliserin
gliserin =
Vgliserin
4 9 , 22 10-3 3 3 3 3
gliserin = -6
kg/ m =1,230 5 10 kg/ m =1230 ,5 kg/ m
4 0 10
gliserin =
| m
+
V
|
m gliserin V gliserin gliserink
gliserin = |0,0 1 10 -3
+
1 10 -6
4 9 , 22 10 -3 4 0 10 -6 |
gliserink
Sehingga,
gliserin 31 ,00
KR = 100 % = 100 % = 2,5 % = 3 AB
gliserin 12 30 ,5
PF = | gliserink gliserink|kg/ m 3
3
= |1 230,50 3 1,00| kg/ m
P = P0 + gh
P = h
P
=
P| +
P||
P g h g h
|
P |gh |+| gh |
P g h g h
=
P | | |h |
P h
= +
P= | +
h |
h
P
1. Kedalaman 1
P1 = P 0 + g h1
P1 = 1 105 N/ m 2 + 49,2 N/ m 2
P1 = 1 105 N/ m 2 + 0,00049 10 5 N/ m 2
P1 = | + hh |P
P1 = |
24,8 0,0 5 10-2
984
+
0 ,5 10 -2
P |
P1 = | 0,0 25 2 + 0,1 | P
Sehingga:
P1 0,12526 105
KR = 100 % = 100 % = 12,5 % = 3 AB
P1 1 ,00049 105
= |1,000 0,125|105 N/ m 2
2. Kedalaman 1I
P2 = P0 + g h2
P2 = 1 105 N/ m 2 + 118,08 N/ m 2
P2 = | + hh |P
| |
-2
24,8 0,0 5 10
P2 = + -2
P
984 1 ,2 10
P2 = | 0,0 25 2 + 0,04167|P
Sehingga:
P 0,0669 10 5
KR = 100 % = 100 % = 6,6 % = 2 AB
P 1 ,00118 105
PF = |P2 P2|N/ m 2
= |1,001 0,669|105 N/ m 2
3. Kedalaman III
P3 = P0 + g h3
P3 = 1 105 N/ m 2 + 177,12 N/ m 2
5 2 5 2
P3 = 1 10 N/ m + 0,00177 10 N/ m
P3 = | + hh |P
P3 = | 24,8 0,0 5 10 -2
984
+
1,8 10
-2
P |
P 3 = | 0,0 25 2 + 0,02778| P
Sehingga:
P 0, 05 30 105
KR = 100 % = 100 % = 5 , 20 % = 3 AB
P 1 ,00177 105
= |1,0 01 0, 0 53|10 5 N/ m 2
4. Kedalaman IV
P4 = P0 + g h 4
P4 = 1 105 + ( 984 10 2 , 5 10-2 ) N/ m 2
5 2 2
P4 = 1 10 N/ m + 2 46 N/ m
P4 =| + hh |P
P4 =| 24
984
+
0,0 5 10 -2
2 ,5 10-2
P|
P4 = | 0,0 25 + 0,02|P
Sehingga:
5
P 0, 0 4 5 10
KR = 100 % = 5
100 % = 4 , 48 % = 3 AB
P 1 ,002 46 10
= |1,0 02 0, 04 5|105 N/ m 2
5. Kedalaman V
P5 = P0 + g h5
P5 = 1 105 N/ m 2 + 324 , 72 N/ m 2
P5 = | 0,0 25 + 0,015| P
Sehingga:
5
P 0,040 10
KR = 100 % = 5
100 % = 3, 98 % = 3 AB
P 1 ,00325 10
6. Kedalaman VI
P6 = P0 + g h 5
P6 = 1 105 + ( 984 10 4 ,5 10 -2 ) N/ m 2
P6 = 1 105 N/ m 2 + 4 42 ,8 N/ m 2
P6 =1,00 4 43 105 N/ m 2
P6 = | + hh |P
P6 = | 24
984
+
0,0 5 10-2
4 ,5 10-2
P|
P 6 = | 0,0 25 + 0,011|P
P6 = ( 0, 036 1 ,00443 105 ) N/ m 2=0,03 6 105 N/ m 2
Sehingga:
P 0, 03 6 105
KR = 100 % = 5
100 % = 3 ,58 % = 3 AB
P 1 ,00 4 43 10
7. Kedalaman VII
P7 = P0 + g h 5
P7 =1,00 4 93 105 N/ m 2
P7 =| + hh |P
| |
-2
24 0,0 5 10
P7 = + P
948 5 , 2 10 -2
Sehingga:
P 0, 03 4 105
KR = 100 % = 5
100 % = 3 ,38 % = 3 AB
P 1 ,00 4 93 10
3 9 ,3 6 10-3
air = -6
kg/ m 3=0,984 103 kg/ m 3=984 kg/ m 3
4 0 10
air =
|
m V
+
|
m air Vair air
air = |
0,0 1 10 -3
+
1 10 -6
3 9 , 3 6 10 -3 4 0 10 -6|air
Sehingga:
24,846
KR = air 100 % = 100 % = 2,5 2% = 3 AB
air 9 84
| |
-2
24 0,0 5 10
Pair = + -2
Pair
984 2 , 0 10
Sehingga:
P 0,05 105
KR = air 100 %= 100 % = 4 , 99 % = 3 AB
Pair 1,0 01 97 105
2. Garam 20 gr
a. Massa jenis garam 20 gr
m
garam = garam
Vgaram
39, 57 10-3
garam = -6
kg/ m 3 =0,98 9 103 kg/ m 3=9 8 9 kg/ m 3
4 0 10
garam =
|
m
+
V
|
m garam V garam garam r
garam = |
0,0 1 10-3
+
1 10 -6
3 9 , 57 10-3 4 0 10-6
garam |
garam = | 0,00 025 + 0,0 25 | garam
Sehingga:
24, 9 7
KR = garam 100 % = 100 % = 2,5 2% = 3 AB
garam 989
DK = 100% - KR = 100% - 2 ,52 % = 97,48%
3 3
PF = | garam garam|kg/ m = |9 8 9 2 4,97| kg/ m
Pgaram = 1 105 N/ m 2 + ( 9 8 9 10 2 , 0 10 -2 ) N/ m 2
5 2 2
Pgaram = 1 10 N/ m + 197 ,8 N/ m
Pgaram = |
garam
garam
+
h garam
h garam |
Pgaram
Pgaram =
24
9 80|+
0,05 10-2
2, 0 10-2
Pgaram |
Pgaram =|0,0 25 + 0,025| Pgaram
Sehingga:
P 0,050 10
5
KR = garam 100 %= 5
100 % = 4 ,99 % = 3 AB
Pgaram 1,0 0 198 10
3. Garam 50 gr
a. Massa jenis garam 50 gr
m
garam = garam
Vgaram
-3
4 0 , 47 10
garam = -6
kg/ m 3=1, 0011 103 kg/ m 3=10 11 kg/ m 3
4 0 10
garam =
|
m
+
V
m garam V garam garam |
garam = |
0,0 1 10-3
+
1 10-6
4 0 , 47 10 -3 4 0 10 -6 |
garam
Sehingga:
25, 52
KR = garam 100 % = 100 % = 2,5 2% = 3 AB
garam 10 11
Pgaram = 1 105 N/ m 2 + ( 10 11 10 2 , 0 10 -2 ) N/ m 2
Pgaram = 1 105 N/ m 2 + 2 0 2 ,2 N/ m 2
Pgaram = |
garam
garam
+
h garam
h garam |Pgaram
Pgaram = |
25,52
10 11
+
0,0 5 10-2
2,0 10-2 |
Pgaram
Sehingga:
P 0, 05 1 105
KR = garam 100 %= 100 % = 5,00 % = 3 AB
Pgaram 1,00202 10 5
4. Minyak
a. Massa jenis minyak
m
minyak = minyak
V minyak
-3
3 4 , 97 10
minyak = -6
kg/ m 3=0,8 742 103 kg/ m 3=874 ,2 kg/ m 3
4 0 10
minyak =
|
m
+
V
m minyak V minyak minyak|
| |
-3 -6
0,0 1 10 1 10
minyak = -3
+ -6
minyak
3 4 , 97 10 4 0 10
Sehingga:
2 2 ,1 0
KR = minyak 100 % = 100 % = 2, 67% = 3 AB
minyak 874,2
Pminyak = |
minyak
minyak
+
hminyak
h minyak |
Pminyak
Pminyak = |
2 2,1 0 0,0 5 10-2
+ P
8 74 , 2 2 , 0 10 -2 minyak |
Pminyak =|0, 025 + 0,02 5|P minyak
Sehingga:
P 0, 05 0 10
5
KR = minyak 100 %= 100 % = 4, 99 % = 3 AB
P minyak 1,0 0 175 10 5
5. Gliserin
a. Massa jenis gliserin
m
gliserin = gliserin
Vgliserin
-3
4 9,22 10
gliserin = -6
kg/ m 3=1,2305 103 kg/ m 3=1230,5 kg/ m 3
4 0 10
gliserin =
| m
+
V
|
m gliserin V gliserin gliserin
| |
-3 -6
0,0 1 10 1 10
gliserin = -3
+ -6
gliserin
4 9 ,22 10 4 0 10
Sehingga:
31 ,00
KR = gliserin 100 % = 100 % = 2,5 1% = 3 AB
gliserin 1 230 ,5
Pgliserin = 1 10 5 N/ m 2 + ( 12 30 ,5 10 2 ,0 10 -2 ) N/ m 2
5 2 2
Pgliserin = 1 10 N/ m + 246,1 N/ m
Pgliserin =| gliserin
gliserin
+
hgliserin
h gliserin |
Pgliserin
Pgliserin =| 31, 00
1230 ,5
+
0,0 5 10-2
2,0 10-2 |
P gliserin
Sehingga:
Pgliserin 0, 05 0 105
KR = 100 %= 100 % = 4 , 98 % = 3 AB
Pgliserin 1,0 0 246 105
TABEL PERBANDINGAN
Kegiatan 1. Perbandingan kedalaman dan tekanan hidrostatik
No Kedalaman (m) Tekanan Hidrostatik (N/m2)
1 | 0,50 0,05| x 10-2 | 1,000 0,125 | x 105
2 | 1,20 0,05| x 10-2 | 1,001 0,669 | x 105
3 | 1,80 0,05| x 10-2 | 1,001 0,053 | x 105
4 | 2,50 0,05| x 10-2 | 1,002 0,045 | x 105
5 | 2,30 0,05| x 10-2 | 1,003 0,040 | x 105
6 | 4,50 0,05| x 10-2 | 1,004 0,036 | x 105
7 | 5,20 0,05| x 10-2 | 1,004 0,034 | x 105
PEMBAHASAN
Pada praktikum tekanan hidrostatik ini dilakukan dua kegiatan. Kegiatan
pertama kita membandingkan hubungan antara kedalaman dengan tekanan
hidrostatik. Kegiatan kedua membandingkan antara massa jenis dengan tekanan
hidrostatik. Pada kegiatan pertama didapat hasil pengukuran tekanan pada
kedalaman | 0,50 0,05 | x 10-2 sebesar | 1,000 0,125 | x 105, tekanan pada
kedalaman| 1,20 0,05 | x 10-2 sebesar | 1,001 0,669 | x 105, tekanan pada
kedalaman | 1,80 0,05 | x 10-2 sebesar | 1,001 0,053 | x 105, tekanan pada
kedalaman | 2,50 0,05 | x 10-2 sebesar | 1,002 0,045 | x 105, tekanan pada
kedalaman | 3,30 0,05| x 10-2 sebesar | 1,003 0,040 | x 105, tekanan pada
kedalaman | 4,50 0,05| x 10-2 sebesar | 1,004 0,036 | x 105, tekanan pada
kedalaman | 5,20 0,05| x 10-2 sebesar | 1,004 0,034 | x 105. Dari hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa semakin besar kedalaman maka semakin besar
pula tekanan hidrostatik yang dihasilkan. Jadi kedalaman berbanding lurus dengan
tekanan.
Pada kegiatan kedua didapat hasil pada jenis zat cair air yang massa jenisnya
1,001 97 105 N/ m 2 , pada jenis zat cair garam 20 gr yang massa jenisnya
pada jenis zat cair minyak yang massa jenisnya sebesar 8 74,2 kg/ m 3 didapat
yang massa jenisnya sebesar 1230,5 kg/ m 3 didapat tekanan hidrostatik sebesar
massa jenis maka semakin besar pula tekanan hidrostatik yang dihasilkan. Jadi
massa jenis berbanding lurus dengan tekanan.
Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa tekanan hidrostatik dipengaruhi
oleh kedalaman, massa jenis, dan percepatan gravitasi ternyata terbukti. Sesuai
dengan hasil praktikum yang diperoleh bahwa semakin besar kedalaman maka
tekanan hidrostatiknya juga semakin besar. Dan massa jenis berbanding lurus
dengan tekanan hidrostatik maka semakin besar massa jenis maka semakin besar
pula tekanan hidrostatik yang dihasilkan. Dan percepatan gravitasi dibutuhkan
P = .g.h
Jakarta : Erlangga.