Oleh :
Rifah Hazmar (1102012245)
Pembimbing :
Dr. Nenden Setiasih, Sp.KK
Dra. Siti Nur Riani, M.Ag
PERMASALAHAN
Apa yang dimaksud dengan dermal filler?
Anatomi Hidung
Hidung luar
paling atas kubah tulang
yang tidak dapat
digerakkan
dibawahnya terdapat
kubah kartilago yang
sedikit dapat digerakkan
paling bawah adalah
lobulus hidung yang
mudah digerakkan
Dorsum nasi
Puncak
hidung
Kolumela
Lubang
hidung (nares
anterior)
Perdarahan Hidung
Bagian bawah rongga
hidung : cabang a.maksilaris
interna, diantaranya ialah
ujung a.palatina mayor dan
a.sfenopalatina yang keluar
dari foramen sfenopalatina
bersama n.sfenopalatina dan
memasuki rongga hidung
dibelakang ujung posterior
konka.
Persarafan Hidung
Fisiologi Hidung
Fungsi Hidung
Sebagai Indra
Penghidu
Resonansi suara
Proses bicara
Indikasi
Ingin memancungkan
hidung, memiliki nasal
tip asimetris, defisiensi
struktur tulang dan
deformitas hidung
spesifik antara lain
termasuk hidung
bengkok, rhinoplasty
sekunder atau revisi,
saddle nose (Masrani,
2013).
Kontraindi
kasi
3. Columella
2. Langkah Kedua
>Penambahan keseluruhan
dorsum
> Membentuk radix baru
>Pengisian
sebaiknya
dengan tepat agar hasilnya
memuaskan
3. Langkah Ketiga
4. Langkah Terakhir
Gambar 8. Pembentukan
hidung sesuai yang diinginkan
setelah semua filler di suntikkan
(Donde Enrico, 2015).
Gambar11.Kerusakanjaringan(Nekrosis)yangterjadi
akibatpenyuntikandenganjarumtajamdanmengenai
pembuluhdarah(Donde Enrico, 2015).
Properti fisik dan kimiawi yang ditawarkan oleh dermal filler memiliki
landasan ilmiah yang kuat untuk perawatan kecantikan, dokter atau ahli
klinik tetap harus menerapkan peraturan artistik dan menguasai
keterampilan teknis untuk mencapai hasil yang memuaskan (Michael
Gold, 2009).
Tujuan hidup seseorang muslim baik laki-laki maupun perempuan tua ataupun
muda adalah mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat, salah satu kebahagiaan
duniawi yang setiap manusia inginkan adalah mendapatkan kecantikan atau
ketampanan sebagaimana Islam juga menganjurkan umat muslim untuk berhias
agar mencapai kebahagiaan duniawinya (Syahril, 2010).
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu kebahagiaan akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan dunia, dan berbuat baiklah kepada orang
lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai terhadap orang-orang yang berbuat kerusakan (Q.S. AlQashas (28) : 77)
Anjuran berhias diri agar indah juga terdapat dalam hadis Nabi, antara lain :
Dari Abdillah Ibnu Mas'ud, dari Nabi saw, beliau bersabda: Sesungguhnya Allah itu Indah
menyukai yang indah" (HR. Muslim dan at-Tirmidzi).
Dalil-dalil di atas menegaskan bolehnya berhias, hukum asalnya mubah. Berhias merupakan
kebutuhan manusia untuk menjaga dan mengaktualisasikan dirinya menurut perkembangan zaman
(Fatihulihsan, 2012)
Artinya: Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong
pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar
memotongnya, dan akan Aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka
merubahnya". barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka sesungguhnya
ia menderita kerugian yang nyata. (Q.S. An-Nisa (4): 119)
Dari ayat tersebut dapat dipahami, bahwa melakukan operasi plastik yang hanya bertujuan
mempercantik diri termasuk perbuatan syaitan yang dilaknat Allah .
Kesempurnaan tersebut banyak yang tidak disadari oleh manusia, karena jika
melihat realitas yang ada banyak manusia yang ingin merubah dirinya dengan
jalan yang tidak diridhai oleh Allah. Perbuatan tersebut dirasa akan
memperindah kesempurnaan dirinya, padahal itu semua pada hakekatnya akan
menghancurkan dirinya dan itu salah satu tipu daya syaitan untuk
memperdaya manusia (Ichwan, 2012).
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.(Q.S. Ibrahim (14) : 7)
Dalam ayat di atas, Allah menyatakan pasti akan menambah nikmat apabila hambaNya bersyukur.
Janji Allah tersebut di atas dikuatkan dengan kata pasti, dan tidak ada syarat apapun setelahnya.
Artinya, secara absolut orang orang yang bersyukur akan diberi oleh Allah tambahan nikmatnya
(Syahril, 2010).
Manusia yang tidak bersyukur atas segala sesuatu yang diberikan oleh Allah akan mendapatkan azab
karena Dialah Yang Maha Pemberi yang telah memberikan nimat dan kebaikan yang tidak terhitung
banyaknya tanpa batas, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran (Syahril, 2010).
Terima
Kasih