Anda di halaman 1dari 16

Pendekatan Kedokteran Keluarga

pada Penatalaksanaan Hipertensi


Sri Rezki Yuniarti
C111 11 289

LATAR BELAKANG
Salah satu keadaan yang harus ditangani
oleh dokter keluarga adalah Hipertensi.
Hipertensi
merupakan
salah
satu
penyakit tidak menular yang menjadi
masalah kesehatan penting di seluruh
dunia karena prevalensinya yang tinggi
dan terus meningkat serta hubungannya
dengan penyakit kardiovaskuler, stroke,
retinopati, dan penyakit ginjal.

prevalensi hipertensi terus meningkat sejalan dengan


perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas,
inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap
negara, hipertensi menduduki peringkat pertama
sebagai penyakit yang paling sering dijumpai. Menurut
laporan pertemuan WHO di Jenewa tahun 2002
didapatkan prevalensi penyakit hipertensi 15-37% dari
populasi penduduk dewasa di dunia.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross
sectional, deskriptif melaui wawancara langsung (face
to face interview).
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan
diagnosa hipertensi dengan keluhan kepala pusing dan
kaku pada leher dan bahu dan pada pemeriksaan fisik
didapatkan tensi melebihi batas normal.

LOKASI DAN WAKTU


SURVEY
Survey dilakukan di puskesmas Maradekaya Jl. Sungai
Saddang Baru pada tanggal 2 Mei 2016

KASUS
Seorang perempuan Ny. H umur 57 tahun
datang puskesmas dengan keluhan kepala
pusing. Rasa pusing dirasakan hilang timbul.
Pusing dirasakan terutama bila pasien kurang
istirahat. Nyeri kepala dirasakan di kepala
bagian bawah disertai rasa pegal dan kaku
pada leher dan bahu.
Rwayat stroke sejak 10 tahun yang lalu
Riwayat hipertensi dalam keluarga ada yaitu
orang tua pasien.

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum


baik, tampak sakit ringan.
Tanda vital: tekanan darah 170/100, nadi 88 x/menit,
nafas 20 x/menit.
Status generalisata dalam batas normal.
Status gizi pasien : berat badan 60 kg, tinggi badan
155 cm.

Pasien merupakan ibu rumah tangga dan tinggal


bersama suami, anak, menantu dan cucunya
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga

DIAGNOSIS HOLISTIK
Axis 1 : kepala pusing hilang timbul terutama bila
kurang istirahat. Nyeri kepala disertai rasa kaku pada
leher dan bahu.
Axis 2 : Diagnosis kerja adalah hipertensi
Axis 3: mengkonsumsi makanan tinggi garam, pasien
tidak teratur minum obat, dan adanya riwayat keluarga
yaitu orang tua pasien
Axis 4: pendapatan keluarga yang kurang
Axis 5: Skala fungsional pasien derajat 1, yaitu dalam
aktivitas kehidupan sehari-hari tidak ada kesulitan.

Mandala of Health

PEMBAHASAN
Diagnosis hipertensi ditegakkan atas dasar keluhan
rasa pusing dan nyeri kepala serta rasa kaku pada
leher dan bahu. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan tensi 170/100 mmHg.
Penegakkan
diagnosis
hipertensi
hanya
dapat
ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran
tekanan darah pada kunjungan yang berbeda dimana
tekanan melebihi normal 140/90 mmHg.

Faktor risiko hipertensi di bagi dua yaitu Faktor yang


tidak dapat seperti Usia , jenis kelamin, riwayat
keluarga dan genetik dan Faktor yang dapat diubah
seperti merokok, konsumsi garam/makanan asin,
konsumsi
minuman
beralkohol
dan
kurangnya
aktivitas/olahraga.

Pada kunjungan pasien ke puskesmas terapi


medikamentosa yag diberikan adalah amlodipin 5 mg
Amlodipin termasuk dalam golongan obat antagonis
kalsium golongan dihidropiridin (antagonis ion kalsium)
bekerja menghambat infulks masuknya ion kalsium
melalui membran kedalam otot polos vaskular dan otot
jantung.

Terapi non medikamentosa berupa edukasi yang


mengenai penyakit (hipertensi), faktor resiko,
komplikasi penyakit, komplikasi jika tidak minum obat
teratur serta penanganan penyakit tersebut, agar
merubah pola hidup sehari-hari menjadi lebih sehat
dan olahraga teratur, minum obat teratur.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai