Anda di halaman 1dari 1

Sirkulasi darah janin

Darah janin mengalami proses pembentukan yang unik yaitu bermula


diproduksi di yolk sac, kemudian di hati dan akhirnya di sumsum tulang. Eritrosit
janin relatif besar dan berinti. Hemoglobin mengalami peningkatan dari 12 g/dl
pada pertengahan kehamilan menjadi 18 g/dl pada aterm. Eritrosit janin berbeda
dengan eritrosit orang dewasa secara struktur dan metabolik yaitu lebih lentur
karena berada dalam viskositas tinggi, dan mempunyai banyak enzim. Eritropoesis
janin dikendalikan oleh hormone eritropoetin janin. Volume darah diperkirakan 78
ml/kg berat, sedangkan isi darah plasenta segera setelah pemotongan tali pusat
ialah 45 ml/kg. Hemoglobin janin ialah suatu tetramer yang terdiri atas 2 pasang
masing-masing rantai B dan alfa. Gen alfa berasal dari kromosom 16 sedangkan
gen B berasal dari kromosom 11. Eritropoesis yang terjadi di yolk sac menghasilkan
hemoglobin awal yaitu Gower 1, 2, dan Portland, setelah eritropoesis beralih ke hati
dihasilkan hemoglobin F, dan setelah beralih ke tulang akan dihasilkan hemoglobin
A sampai janin matur
Pada tekanan oksigen dan pH tertentu, HbF akan mengikat lebih banyak
oksigen dibandingkan dengan HbA, hal ini disebabkan karena HbA mengikat 2,3
difosfogliserat (2,3 DPG) lebih kuat dibandingkan HbF sehingga afinitas HbA dengan
oksigen lebih rendah. Karena kadar 2,3 DPG lebih rendah, afinitas oksigen janin
menjadi lebih tinggi. Pada kehamilan aterm Hb lebih rendah dibandingkan
kehamilan awal, yaitu masih berupa HbF. Namun, setelah kelahiran sampai 6
bulan HbF sangat menurun, sementara HbA mendekati kadar pada orang dewasa.
Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh peran glukokortikoid.

Anda mungkin juga menyukai