Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN

PERUBAHAN DAN INOVASI

Oleh :
1. Arifin
2. Maratus Sholihah
3. Raditya Arief P

F0214020
F0214072
F0214092

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

1. Proses Perubahan
Perubahan adalah realitas yang dihadapi organisasi. Tugas
manajer akan lebih mudah jika sama sekali tidak ada
perubahan yang terjadi. Perencanaan akan lebih sederhana
karena hari esok tidak jauh berbeda dengan hari ini.
Organisasi menghadapi tantangan karena faktor eksternal
dan internal yang menuntut adanya perubahan.
a. Faktor Eksternal
- Perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen
- Peraturan pemerintah yang baru
- Perubahan teknologi
- Perubahan situasi ekonomi
b. Faktor Internal
- Strategi organisasi yang baru
- Perubahan dalam komposisi tenaga kerja
- Peralatan baru
- Perubahan sikap dan perilaku karyawan
DUA PANDANGAN MENGENAI PROSES PERUBAHAN
a. The Calm Water Metaphor
Proses perubahan tiga langkah dari Kurt Lewin.
Menurut Lewin, perubahan yang sukses bisa direncakan
dan menuntut pencairan (unfreezing) status quo,
perubahan (changing) menuju kondisi yang baru, dan
pembekuan
kembali
(refreezing)
untuk
membuat
perubahan tersebut permanen. Agar menjauh dari
ekuilibrium, pencairan harus dilakukan. Pencairan bisa
dianggap sebagai persiapan terhadap perubahan yang
diperlukan. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan
kekuatan pendorong (driving forces), yakni suatu
kekuatan
yang
mendorong
perubahan;
dengan
mengurangi kekuatan penghambat (restraining forces),
yakni kekuatan yang menolak perubahan; atau dengan
menggunakan kedua pendekatan tersebut.
Setelah
selesai
pencairan,
perubahan
dapat
diimplementasikan. Namun, hanya memperkenalkan
perubahan tidak akan menjamin bahwa perubahan akan
berjalan untuk selamanya, maka dari itu diperlukan
pembekuan kembali, agar perubahan yang telah
diimplementasikan tersebut dapat bertahan sepanjang
waktu.
Tujuan
dari
pembekuan
kembali
adalah

menstabilkan situasi baru ini dengan memperkuat


perilaku yang baru.
Skenario lautan tenang adalah ketika gangguan
datang, hal ini menuntut organisasi untuk mengubah dan
menyesuaikan diri dengan gangguan tersebut. Ketika
gangguan tersebut bisa diatasi, maka segala hal akan
berjalan seperti biasanya. Lingkungan ini sudah tidak lagi
dihadapi oleh para manajer sekarang.
b. White-Water Rapids Metaphor
Dalam kiasan ini diibaratkan di atas rakit ada
setengah lusinorang yang belum pernah melakukan hal ini
bersama, tidak mengenal lika-liku sungai, tidak yakin arah
dan tujuan, dan mereka mengarunginya pada malam hari.
Dalam kisah yang terakhir ini, perubahan sudah
diperkirakan dan penanganannya merupakan sebuah
proses yang berkesinambungan.
Kini, organisasi yang menganggap perubahan
sebagai gangguan sesekali dalam situasi yang tenang dan
stabil menghadapi resiko besar. Terlalu banyak yang
berubah terlalu cepat bagi perusahaan atau manajernya
sehingga manajer tidak bisa berpuas diri. Bisnis tidak lagi
seperti dulu. Manajer harus siap mengelola perubahan
yang terjadi dalam organisasi atau bidang kerja mereka
secara efektif.
2. Jenis-jenis Perubahan Organisasi
PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan organisasi adalah di mana terjadi pergantian
orang, struktur, atau teknologi. Perubahan teknologi
seringkali membutuhkan seseorang yang bertindak sebagai
katalisator dan memikul tanggung jawab untuk mengelola
proses perubahan-agen perubahan.
Agen perubahan ini bisa berupa manajer dari dalam
organisasi itu sendiri maupun orang dari luar organisasi
tersebut yang bukan merupakan manajer.
Untuk perubahan yang besar, biasanya suatu organisasi
mendatangkan konsultan dari luar untuk memberikan
masukan ataupun bantuan. Hal ini dikarenakan orang dari
luar organisasi tersebut memiliki pandangan yang lebih
objektif dibandingkan dengan orang dalam. Kelemahan dari

orang luar adalah mereka memiliki pengetahuan terbatas


mengenai sejarah, sistem dan bagaimana seluk beluk
organisasi tersebut. Akan tetapi, orang luar biasanya akan
memicu perubahan yang drastis disebabkan karena dia tidak
akan mengalami penolakan dari perubahan yang telah
ditetapkan.
Sebaliknya, manajer internal mungkin lebih memahami
bagaimana
kondisi,
seluk
beluk,
sistem,
sejarah
perusahaanya akan tetapi manajer internal akan lebih
berhati-hati dalam menerapkan sebuah perubahan, karena
pada akhirnya mereka akan menanggung dari keputusan
yang telah mereka ambil.
JENIS-JENIS PERUBAHAN
a. Perubahan Struktur
Perubahan kondisi atau strategi sering kali
menyebabkan perubahan dalam struktur organisasi. Suatu
struktur organisasi dibatasi oleh spesialisasi kerja,
departementalisasi, rantai komando, rentang kendali,
sentralisasi dan desentralisasi, serta formalisasi, dan
manajer bisa mengubah satu atau lebih dari komponen
struktural ini. Sebagai contoh, tanggungjawab departemen
bisa dikombinasikan, level organisasi dihilangkan, atau
rentang kendali diperluas agar organisasi lebih datar dan
tidak terlalu birokratis. Prosedur dan aturan yang lebih
banyak bisa diterapkan untuk meningkatkan standarisasi.
Atau desentralisasi bisa ditingkatkan untuk mempercepat
pengambilan keputusan. Contoh : Siemens, setelah insiden
salah satu skandal korporasi terbesar dalam sejarah,
merombak
total
manajemen
puncaknya
dan
merekonstrukturisasi cara perusahaan berbisnis.
b. Perubahan Teknologi
Manajer bisa mengubah teknologi yang digunakan
dalam mengubah input menjadi output. Studi manajemen
awal sebagian besar membahas tentang perubahan
teknologi. Manajemen ilmiah menerapkan perubahan yang
bisa meningkatkan efisiensi produksi. Kini, perubahan
teknologi melibatkan pengenalan peralatan, perangkat,
atau metode baru; otomatisasi; atau komputerisasi.

Faktor-faktor kompetitif atau inovasi baru dalam


suatu industri sering kali menuntut manajer untuk
memperkenalkan peralatan, perangkat, atau metode
operasional baru.
Otomatisasi merupakan perubahan teknologi yang
mengganti tugas-tugas tertentu yang dilakukan oleh orang
dengan mesin. Perubahan teknologi yang paling kentara,
sebagian besar kantor sekarang berbasis komputer.
c. Perubahan Personel
Perubahan personel melibatkan perubahan sikap,
ekspektasi, persepsi, dan perilaku, hal ini tidaklah mudah.
Organizational Development adalah istilah yang digunakan
untuk menngambarkan perubahan metode yang berfokus
pada manusia dan sifat serta kualitas hubungan kerja
antarpribadi. Teknik OD yang paling populer ditunjukkan
dalam peraga dibawah. Masing-masing bertujuan untuk
menghasilkan perubahan dalam orang-orang yang terlibat
dalam organisasi dan mendorong mereka agar bekerja
sama dengan lebih baik. Manajer menggunakan beragam
teknik OD selama perubahan strategis berlangsung,
meliputi pembinaan tim (team building), umpan balik
survei
(survey
feedback),
dan
pengembangan
antarkelompok (intergroup development).
3. Mengelola Tantangan Terhadap Perubahan

Perubahan bisa jadi


ancaman bagi sebagian
organisasi.
Organisasi
membangun
semacam

menjadi
orang
di
bisa
kelembaman yang
memotivasi orang

untuk
menentang
perubahan kondisi
quo
mereka,
perubahan ini bermanfaat.

status
sekalipun

MENGAPA
ORANGMENENTANG

ORANG

PERUBAHAN?
Alasan orang-orang menentang perubahan adalah antara
lain ketidakpastian, kebiasaan, cemas akan kerugian pribadi,
dan kepercayaan bahwa perubahan ini tidak menjadi
kepentingan terbaik organisasi.
Perubahan menggantikan hal-hal yang sudah diketahui
menjadi tidak pasti. Penyebab lain dari tantangan ini adalah
bahwa kita melakukan hal-hal di luar kebiasaan. Penyebab
lain adalah ketakutan akan hilangnya sesuatu yang telah
dimiliki. Penyebab terakhir dari tentangan terhadap
perubahan adalah keyakinan seseorang bahwa perubahan itu
tidak sejalan dengan tujuan dan kepentingan organisasi.
TEKNIK-TEKNIK DALAM
TERHADAP PERUBAHAN

MENGURANGI

TENTANGAN

4. Isu-isi Terkini Dalam Mengelola Perubahan


MENGUBAH BUDAYA ORGANISASI
Kenyataan bahwa budaya suatu organisasi terdiri dari
karakteristik-karakteristik yang relatif stabil dan permanen
cenderung membuat organisasi sulit menerima perubahan.
Suatu budaya memakan waktu yang lama untuk terbentuk,
dan biasanya setelah terbentuk budaya ini akan mendarah
daging.
a. Memahami faktor-faktor situasi
- Terjadinya krisis dramatis
- Pergantian tumpuk kepemimpinan
- Organisasi yang masih muda dan kecil
- Budaya yang lemah
b. Membuat Perubahan dalam Budaya Organisasi
STRESS KARYAWAN
Stress merupakan reaksi negatif dari orang-orang
terhadap tekanan berlebih yang dibebankan kepada
mereka dari tuntutan, hambatan, atau peluang yang
begitu besar.

Stress bisa disebabkan oleh faktor-faktor


pribadi dan yang terkait pekerjaan. Perubahan apapun
pribadi atau pekerjaan- berpotensi untuk menyebabkan
stress karena melibatkan tuntutan, hambatan, atau
peluang.
Seorang karyawan yang mengalami stress berat
mungkin akan mengalami depresi, bertindak ceroboh, atau
argumentatif, mungkin mengalami kesulitan dalam
mengambil keputusan rutin, perhatiannya mudah terbagi,
dsb.
Untuk membantu karyawan dalam menangani stress
mereka manajer bisa mengatasi faktor-faktor stress yang
terkait pekerjaan dengan memastikan bahwa kemampuan
karyawan sesuai dengan persyaratan kerja, meningkatkan
komunikasi
organisasi,
menggunakan
program
perencanaan kerja, atau mendesain ulang pekerjaan.
Merubah perubahan yang berhasil melibatkan fokus
terhadap terjadinya perubahan, memastikan agar manajer
memehami peran mereka dalam proses tersebut, dan
memberikan karyawan indibidu suatu peran dalam proses
perubahan.

5. Mendorong
KREATIVITAS

Terciptanya Inovasi

VERSUS INOVASI
Kreativitas
mengacu
pada
kemampuan
mengkombinasikan
ide-ide
dengan cara tertentu atau
membuat keterikatan yang tidak biasa terhadap ide-ide.
Inovasi hasil dari kreatifitas yang telah diolah
menjadi produk atau metode kerja yang berguna.
MENDORONG DAN MEMELIHARA INOVASI
a. Variabel Struktural
Variabel struktural yang penting meliputi struktur
bertipe organik, sumber daya yang berlimpah,
komunikasi yang sering antara unit-unit organisasi,
tekanan waktu yang minimal, dan dukungan.
b. Variabel Budaya
Variabel budaya yang penting meliputi penerimaan
atas ambiguitas, menoleransi ketidakpastian, menjaga
kontrol eksternal agar minimal, menoleransi konflik,
beroroentasi kepada hasil daripada cara, menggunakan
fokus dengan sistem terbuka, dan memberikan umpan
balik positif.
c. Variabel Sumber Daya Manusia
Variabel Sumber Daya Manusia yang penting
mencakup komitmen tinggi atas pelatihan dan
pengembangan, keamanan kerja yang tinggi, dan
mendorong individu agar menjadi pejuan ide.

Anda mungkin juga menyukai