Anda di halaman 1dari 20

Dipresentasikan pada SETALI UPI 2016

Pemaknaan Konsep Harmoni dalam


Novel Kokoro karya Natsume Soseki
(Kajian Linguistik Forensik)
Aulia Arifbillah Anwar, S.S
Universitas Padjadjaran
arifaslimakassar@gmail.com

Latar Belakang
Forensik (Forensik & Investigasi Makna)
Forensik investigasi meliputi banyak hal,
salah satunya kesalahan interpretasi.
Ketiadaan kekerasan menjadi acuan
mengeksplorasi makna kedamaian.
Novel Kokoro mengandung konsep Harmoni
dengan proses pematangan Identitas.

DATA
Kalimat bermajas Simile yang bersumber
dari Novel Kokoro karya Natsume Soseki.
Data dianalisis berdasarkan pandangan :
1. Untuk mengidentifikasi korespondensi
makna digunakan pandangan Lakoff dan
Johnson (1980)
2. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai dan
bidang-bidang kedamaian digunakan
pandangan Ishida (2007) dan Matsuo
(2007).

Kerangka Teori
Konsep Harmoni

Ilmu Kedamaian
(Peace Studies)
Terbagi menjadi

Nilai- Nilai
Kedamaian
(Peace Values)

Bidang-bidang
Kedamaian
(Peace Spheres)
Hubungan timbal balik dan
basis klasifikasi

Eksplorasi
pemaknaan

Pemaknaan
secara linguistik
Kognitif
menggunakan

Teori Majas Lakoff


& Johnson
Diterapkan pada data

Kalimat bermajas
Simile dalam
Novel Kokoro
menghasilkan

Pemaknaan
Konseptual Simile
dalam novel Kokoro

Landasan Teori
Kajian Linguistik Forensik menurut Grant (2007)
Kedamaian berdasarkan kebudayaan tua (Ishida,
2007)
Konsep Harmoni bangsa Jepang menurut Ishida
(2007)
Bidang-bidang Kedamaian menurut Galtung
(2007)
Sketsa historis kedamaian orang Jepang
menurut Mastuo (2007)
Keamanan Internasional menurut Paris (2001)
Metafora konseptual Lakoff dan Johnson (2004)

Linguistik Forensik (Grant,


2007)
Linguistik forensik dan linguistik investigasi mencakup
Pertama, pembelajaran mengenai teks-teks resmi
seperti; kontrak, undang-undang, konstitusi dan
sebagainya.
Kedua, pembelajaran mengenai proses linguistik
murni
seperti
perumusan
kuesioner
dalam
wawancara oleh kepolisian, dan sebagainya.
Ketiga,
pengumpulan
bukti-bukti
linguistik
sementara seperti; perselisihan merek dagang,
penghakiman berdasarkan kemampuan linguistik,
kesalahan interpretasi, dan investigasi secara
linguistik.

Bidang-bidang Kedamaian
(Galtung dalam Matsuo, 2007)
Universalis

Dalam/luar Kelompok

Orientasi batin

Kedamaian dalam peradaban tua dan


konsep Heiwa bangsa Jepang
(Ishida, 2007)

Menurut Ishida Konsep Harmoni ( Heiwa) mencakup 3


hal;
1. Prinsip Keadilan.
2. Pelayanan permintaan secara baik (pelayanan prima).
3. Kedamaian pikiran.

Nilai-nilai Kedamaian dan bidang-bidang


kedamaian
Orang Jepang.
(Matsuo, 2007)

Klasifikasi nilai-nilai dan bidang-bidang


Kedamaian orang Jepang dalam fiksi Heiwa
(Matsuo, 2007)
Bidang-bidang Kedamaian Orang Jepang

Hubungan Kuat dengan Nilai-nilai Kedamaian

jinrui (kompetisi)

kebahagiaan

sekai (dunia)

perselisihan/masalah harapan

kuni (negara)

konflik kemakmuran

shudan (grup)

ketenangan

mura (desa)

perang konflik/masalah ketenangan


rasa aman

katei (keluarga)

perang rasa aman

kojin (individu)

perang perselisihan/masalah ketenangan

shizen (alam)

kemakmuran rasa aman

Acuan dan Sumber Pencegahan


Paris (2008)

Metode dan Teknik


Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif.
Teknik yang digunakan adalah teknik simak
catat.

PEMBAHASAN
Metafora Konseptual
Simile merupakan metafora in presentia atau
metafora eksplisit. Simile dalam bahasa
Jepang sendiri ditandai dengan cara
menyertakan kata-kata seperti, tampak,
sama seperti, mirip, sama, sebagai,
bagaikan, laksana, dll. Di dalam bahasa
Jepang, majas simile ditandai dengan penanda
berupa
youna/youni/you,
mitai/miru/mita, to onaji, nite iru.

PEMBAHASAN

Watashi wa dorobou o machiukeru youni kokoro mochi de,


gyou toshi nagara ki o dokoka ni kubatta.
Perasaanku seperti menunggu pencuri datang, tenang sambil
waspada.
(Soseki, 1978:42)

Soshite kare no kouidousa wa koto goto no shoujin no ichigo


de keiyousareru youni, watashi wa mieta no desu.
Kemudian bagiku kehidupan sehari-hari K ditunjukkan
dengan satu kata semedi.
(Soseki, 1978:191)

PEMBAHASAN

Sasaran
Sumber

Watashi wa sono toki kare no seikatsu no dandan bousha san rashiku natte iku
no mitometa youni omoimasu.
Kukira pada waktu itulah dapat kuketahui hidupnya semakin mirip dengan
hidup seorang biksu.
(Soseki, 1978:193)

Ima made shomotsu de jouheki o kizuite sono naka ni tate komotte ita youna,
dandan uchi tokete kuru no o mite iru no wa, watashi ni totte nani yori mo
yukai deshita.
Amat menyenangkan hati saat ini melihat K perlahan-lahan keluar dari
benteng buku-bukunya.
(Soseki, 1978 : 209)

PEMBAHASAN
Penentuan ranah sumber sebagai ranah
dengan unsur terbanding dan ranah
sasaran
dengan
unsur
pembanding.
Hubungan
korespondensinya
dapat
dijelaskan melalui tabel di bawah ini.
No
1
2

Acuan
Tokoh
Watashi (saya)
Tokoh K

Ranah Sumber
Dorobou o machi ukeru
(menunggu pencuri)
Shoujin (semedi)

Tokoh K

Bousha san (biksu)

Tokoh K

Jouheki (benteng)

Ranah Sasaran
Kimochi (perasaan)
Kouidousa
(tindakan)
Seikatsu (kehidupan)

Kokoro (hati)

Korespondensi
(Ishiki)
Waspada
(Anshin)
Ketenangan pikiran

Kesucian, kedamaian hidup



Pengendalian diri

PEMBAHASAN
Pemaknaan konsep Harmoni dalam Novel
Kokoro
Nilai-nilai
kedamaian
dalam Novel
Kokoro

Bidang-bidang kedamaian
Berdasarkan
Berdasarkan
Konsentrasi
Tingkatan
(menurut Ishida)
(menurut Galtung)

Waspada
Kedamaian pikiran
Ketenangan
Kedamaian pikiran
pikiran
Kedamaian hidup Pelayanan
Pengendalian
diri

Kedamaian pikiran

Orientasi batin
Orentasi batin
Dalam/luar
kelompok
Orientasi batin

KESIMPULAN

Metafora
konseptual
yang
menjelaskan
kehidupan masyarakat Jepang yang tercermin
dalam novel kokoro merupakan objek yang dapat
dikontrol.
Pemaknaan konsep Harmoni orang Jepang
dipusatkan
pada
kedamaian
pikiran
dan
berorientasi pada batin individu.

REFERENSI

1998
1952
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Grant, T. 2007. Qualitifying evidence for forensic authorship analysis Speech Language
and The Law. The International Journal of Forensic Studies hal 14.
Ishida, Takeshi. 2007. Japan Political Culture : Change and Countinuity. New Brunswick :
Transaction Publishers.
Lakoff, George dan Mark Johnson. 2003. Metaphor We Lived By. Chicago : University of
Chicago Press.
Matsuo, Masatsugu. 2007. Concept of Peace in Peaces Studies : A Short Historical
Sketch. Hiroshima : Institute for Peace Science, Hiroshima University.
Reed, Stephen K. 2011. Kognisi : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika.
Soseki, Natsume.1973. Rahasia Hati. Jakarta : PT DUNIA PUSTAKA JAYA.

ATAS PERHATIAN
HADIRIN SEKALIAN
SAYA UCAPKAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai