Anda di halaman 1dari 12

Dibuat sebagai pengganti Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Bunpou Riron 2

PERBANDINGAN PARTIKEL「は」DAN「が」

Disususn oleh :

NAMA : Wawan Agung Gumelar


NIM : 12117069
PRODI : SASTRA JEPANG
DOSEN PEMBIMBING : Aulia Arifbillah A, S.S., M.Hum.

SEKOLAH TINGGI ILMU BAHASA ASING (STIBA) INVADA CIREBON


Jl.Bridgen Darsono No.20, Kertawinangun, Kedawung, Cirebon, Jawa Barat 45153
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga makalah yang berjudul “PERBANDINGAN PARTIKEL
「は」DAN「が」” ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan


wawasan kepada pembaca mengenai perbandingan antara partikel 「は」dan「が」yang
tepat. Dengan begitu, kita dapat mengetahui seperti apa perbandingan antara partikel
「は」dan「が」 yang tepat itu.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak


Aulia Arifbillah A, S.S., M.Hum. selaku pengampu mata kuliah Bunpou Riron 2,
yang telah mengajar kami dengan sepenuh hati selama satu semester ini dan juga
telah memberikan berbagai penjelasan mengenai materi di semester ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis dan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun
demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Cirebon, Januari 2021

Penyusun,

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang…………………………………………………………...……...1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

A. Teori dan Metode............................................................................................3

B. Hasil dan Pembahasan....................................................................................3

BAB III PENUTUP.....................................................................................................9

A. Simpulan...............................................................................................................9

B. Saran.....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ada banyak pernyataan teoritis dalam penelitian sebelumnya tentang "wa"
dan "ga" dalam bahasa Jepang, diantaranya ada beberapa contoh penggunaan
partikel “wa” dan “ga”. Namun, untuk pembelajar bahasa Jepang, perbedaan
antara "wa" dan "ga" sangat sulit untuk dipahami dan sulit menggunakannya
dengan benar, serta perlu dipertimbangkan lebih lanjut.
Banyak penelitian yang telah dilakukan pada partikel "wa" dan "ga".
Berdasarkan hal ini, beberapa analisis telah dibuat tentang penyalahgunaan
partikel "wa" dan "ga" oleh pelajar bahasa Jepang. Ada juga analisis yang
menunjukkan perbedaan ketika "wa" dan "ga" dapat digunakan dalam ungkapan
yang sama. Namun, hal yang paling sulit bagi pelajar adalah gramatika terlepas
dari apakah "wa" atau "ga" yang digunakan. Sebenarnya, konteks, situasi dan
maksud pembicara dapat diekspresikan secara berbeda. Contoh :
はんしん
Data 1 :阪神が勝ちましたよ。
Data 2 :阪神は勝ちましたよ.。
Jika tanpa konteks, baik contoh 1 maupun contoh 2 adalah gramatika.
Namun, selalu ada konteks di balik ungkapan tersebut. Ada batasan kontekstual
seperti situasi aktual yang digunakan atau latar belakang percakapan, yang secara
alami menentukan apakah "wa" atau "ga" yang harus digunakan. Artinya,
penggunaan "wa" dan "ga" yang tepat harus tercermin dengan benar dalam
konteks itu. Penting bagi peserta didik untuk memahami teori gramatika dari
"wa" dan "ga", tetapi juga penting bagi mereka untuk memahami dengan benar
perbedaan maknanya tergantung pada konteks dan penggunaannya dalam
lingkungan bahasa.

1
2

B. Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan makna ketika "wa" dan "ga" dapat digunakan dalam
ungkapan yang sama, dalam kalimat majemuk, kontrastifitas, konteks, dan
ketegasan?

C. Tujuan
Untuk menjelaskan perbedaan makna ketika "wa" dan "ga" dapat digunakan
dalam ungkapan yang sama, dalam kalimat majemuk, kontrastifitas, konteks, dan
ketegasan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori dan Metode


Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis kontrastif.
Teori ini digunakan untuk membandingkan dan mengetahui bagaimana
penggunaan partikel “wa “ dan “ga”. Metode penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan pendekatan kontrastif.

B. Hasil dan Pembahasan


1. Perbedaan makna ketika "wa" dan "ga" dapat digunakan dalam ungkapan
yang sama.
Dalam beberapa kasus, baik "wa" dan "ga" dapat digunakan dalam
ungkapan yang sama, dan dalam kasus lain, hanya satu yang dapat
digunakan. Sebelum mempertimbangkan penggunaan yang tepat dari "wa"
dan "ga" dalam kasus di mana keduanya dapat digunakan dan perbedaan
artinya, mari kita buat daftar kasus utama di mana hanya satu yang dapat
digunakan.

a. Jika menggunakan "wa" karena batasan gramatika :


Data 3 :あの人は誰ですか。
Data 4 :私の一番好きなスポーツは野球です。
Data 5 :私の祖父は毎日 9 時に寝て、5 時に起きます。
b. Jika menggunakan "ga" karena batasan gramatika :
Data 6 :どの人が田中さんですか。
Data 7 :電話のベルが鳴っていますよ。誰か出てください。
Dalam kasus contoh 3 sampai 7, karena batasan gramatika, ungkapan
yang menggunakan "wa" tidak dapat diganti dengan "ga", dan ungkapan
yang menggunakan "ga" tidak dapat diganti dengan "wa".
c. Jika menggunakan "wa" karena batasan makna (semantik) :
Data 8 .彼は成長につれて、たくましい若者になった。

3
4

Data 9 :彼はまだ若いのに、髪が真っ白だ。
d. Jika menggunakan "ga" karena batasan makna (semantik) :
Data 10 :雨が降っているのに、傘をささずに出掛けた。
Data 11 :涙が出るほど嬉しい。
Kalimat majemuk yang menggunakan "wa" dalam contoh 8 dan 9
dapat dikatakan lebih mendekati ke situasi sebenarnya dan kalimat
majemuk yang menggunakan "ga" dalam contoh 10 dan 11 tidak tepat jika
dilihat secara semantik tanpa memperdulikan batasan gramatika. 「彼」dan
「 若 者 」 pada contoh 8 dan 「 彼 」 pada contoh 9 harus orang yang sama
dengan「髪」. Oleh karena itu, "ga" yang wilayah kendalinya dibatasi pada
klausa bawahan menjadi tidak tepat. Pada contoh 10, 「 雨 」 dari klausa
bawahan tidak bisa menjadi orang 「 出 掛 け た 」 dalam klausa utama, dan
「 涙 」 dari klausa bawahan pada contoh 11 tidak bisa menjadi orang yang
merupakan subjek 「 嬉 し い 」 dari klausa utama. Oleh karena itu, wilayah
kendalinya harus dibatasi pada klausa bawahan. Dengan cara ini, ada kasus
di mana hanya "wa" atau "ga" yang dapat digunakan karena batasan
gramatika atau semantik.
Di sisi lain, ada kasus di mana "wa" dan "ga" dapat digunakan dalam
ungkapan yang sama tanpa memperdulikan batasan gramatika. Dalam
kasus seperti itu, apakah "wa" atau "ga" yang digunakan ditentukan oleh
konteks dalam ungkapan, maksud pembicara, dan sejenisnya. Dengan kata
lain, setiap kali "wa" tidak digunakan, "ga" digunakan, atau sebaliknya,
konteks di balik ungkapan atau maksud pembicara akan berbeda. Kasus-
kasus seperti itu dapat dipertimbangkan.
Dalam kalimat majemuk, jika mengubah "wa" menjadi "ga" atau
sebaliknya, artinya akan berubah. Ketika ungkapan "ga" diubah menjadi
"wa", itu berarti mengandung makna yang tidak tersirat. Meskipun "wa"
dan "ga" dapat digunakan secara gramatika, pemilihan "wa" dan "ga"
dibatasi oleh konteksnya sehingga "wa" dan "ga" harus digunakan dengan
5

benar. Dengan kata lain, konteksnya dapat disimpulkan dengan


menggunakan "wa" atau "ga".
"Wa" dan "ga" secara kasar dibagi menjadi empat, seperti pada contoh
1 sampai 4. Keduanya dapat digunakan tanpa batasan gramatika. Namun,
nuansanya sangat berbeda bergantung pada cara penggunaannya. Jika
pembicara tidak memilih dan tidak menggunakannya dengan benar,
mungkin akan menyesatkan karena penyalahgunaan, dan jika pendengar
tidak memahaminya dengan benar, ada risiko kesalahpahaman. Pemilihan
dan penggunaan pembicara yang akurat serta pemahaman pendengar yang
akurat sangat diperlukan. Sangat penting untuk menggunakan "wa" dan
"ga" dengan benar.

2. Perbedaan makna ketika "wa" dan "ga" dapat digunakan dalam kalimat
majemuk, kontrastifitas, tergantung pada konteksnya dan ketegasannya.
Di bawah ini, kita akan mempertimbangkan penggunaan yang tepat
dari "wa" dan "ga" yang disebutkan di atas, dan mempertimbangkan
perbedaan nuansanya bergantung pada penggunaan yang tepat dari "wa"
dan "ga".

a. Dalam kasus kalimat majemuk.


Dalam kalimat majemuk, rentang "ga" tetap berada di dalam klausa
bawahan, dan "wa" dapat melompati klausa bawahan dan meluas ke klausa
utama, sehingga artinya berbeda-beda tergantung pada penggunaan yang
tepat dari "wa" dan "ga".
Data 20 :父がうるさいので友達ができません。
Data 21 :父はうるさいので友達ができません。
Rentang tindakan "ga" dalam contoh 20 berhenti di klausa subordinat
「うるさい」dan tidak dapat melompati ke「友達ができません」. Oleh karena
itu, orang yang「友達ができません」menjadi orang selain 「父」, dan dalam
hal ini menjadi pembicara. Namun, Contoh 21 biasanya dipahami sebagai
「うるさい父は友達ができない」.
6

b. Ketika "wa" menjadi sebuah perbandingan (kontrastif).


Data 14 :花子さんは目が美しいですね。
Data 15 :花子さんは目は美しいですね。
Contoh 14 mengungkapkan bahwa mata Hanako terasa indah, tetapi di
contoh 15 menyatakan bahwa seseorang memuji mata Hanako.
Penggunaan "wa" sering kali menyiratkan sesuatu selain Hanako yang
kontras dengan sesuatu yang negatif yang tidak dapat dinyatakan secara
terbuka.
Data 26 :学生:私が先に来ましたが、彼は後から来ました。
Data 27 :学生:私は先に来ましたが、彼は後から来ました。
Dalam contoh 26, pembicara mungkin ingin menekankan bahwa dia
datang lebih dulu dan ingin gurunya memujinya, tetapi dalam contoh 27,
dia membandingkan dengan datang lebih awal dan datang kemudian. Anda
hanya akan melakukannya, dan Anda tidak akan merasakan keinginan
untuk dipuji. Ketika "ga" digunakan dengan cara ini, artinya ada
penekanan, sedangkan "wa" memiliki fungsi yang kontras dan ungkapan
berubah menjadi arti kontras.
c. Menggunakan "wa" dan "ga" tergantung pada konteksnya.
Tanpa konteks, baik "wa" dan "ga" adalah ungkapan gramatika, tetapi
dalam percakapan aktual, konteks selalu dibentuk dalam beberapa cara.
Selama konteksnya terbentuk, apakah "wa" atau "ga" yang digunakan
ditentukan oleh konteksnya. Artinya, alih-alih dibatasi secara gramatika, ia
tunduk pada pembatasan kontekstual. Pada saat itu, konteks percakapan
lebih penting, apakah "wa" ataukah "ga" yang harus digunakan. Pembicara
harus memilih dan mengekspresikan "wa" dan "ga" untuk disesuaikan
dengan konteksnya. Di sisi lain, pendengar perlu memahami konteks di
balik ungkapan dari kata "wa" atau "ga" yang digunakan oleh pembicara.
Artinya, pembicara perlu menggunakan "wa" dan "ga" dengan tepat dalam
mempertimbangkan konteks, sedangkan pendengar juga harus memahami
ungkapan konteks dari "wa" atau "ga". Untuk melangsungkan percakapan,
pembicara dan pendengar membutuhkan pemahaman bersama dalam
konteksnya.
7

Dengan cara ini, perlu untuk menggunakan "wa" atau "ga" dengan
benar tergantung pada ada atau tidaknya konteks yang telah dibicarakan
antara pembicara dan pendengar.
かぎ
Data 34 :これは駅のコインロッカーの鍵ですよ。
Data 35 :これが駅のコインロッカーの鍵ですよ。
Jika ada satu kunci di meja dan Anda tidak tahu apa kuncinya,
sedangkan pembicara kebetulan tahu apa kuncinya, maka "wa" dalam
contoh 34 akan digunakan. Sebaliknya, bagi mereka yang mencoba
menemukan kunci loker koin di stasiun dari banyaknya kunci tetapi tidak
tahu yang mana, pembicara akan berkata, seperti dalam contoh 35, jika dia
mengetahuinya.
d. Ketegasan dari ungkapan “ga”.
Dalam beberapa kasus, ungkapan yang menggunakan "ga" dapat
menunjukkan ketegasan pembicara. Di sisi lain, meskipun ungkapan
menggunakan "wa" mungkin memiliki arti seperti perbandingan dengan
orang lain, ketegasan pembicara tidak dikenali. Inilah perbedaan besar
antara "wa" dan "ga".
Data 36 :私があなたを支える!
Data 37 :私はあなたを支える!
Ketika suaminya jatuh sakit dan putus asa karena penyakitnya, istrinya
menggunakan kata 「私があなたを支える!」dengan niat untuk meyakinkan
suami akan kesediaannya untuk merawatnya sehingga akan memberinya
keberanian besar. Jika Anda mengatakan sesuatu seperti contoh 37, itu
akan menjadi ungkapan yang menunjukkan perbedaan dengan orang lain,
dan Anda tidak akan melihat niat yang kuat untuk mendukungnya secara
aktif dan sepihak. Efek memberi semangat pada suami akan berkurang.
Data 38 :私が行きます。
Data 39 :私は行きます。
Jika seseorang perlu melakukan perjalanan untuk bekerja dan
memutuskan untuk melakukan perjalanan bisnis pada suatu pertemuan,
pembicara akan bersedia mengambil inisiatif ketika berbicara
menggunakan contoh 38, tetapi dalam contoh 39 merupakan ungkapan niat
sambil menyadari bagaimana orang lain akan merespons, ini tidak terasa
seperti pernyataan penegasan.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Di atas, kita telah mempertimbangkan perbedaan penggunaan dan arti "wa"
dengan "ga" terutama dalam kasus ungkapan yang sama, kalimat majemuk,
kontrastif, konteks, dan ketegasan, tetapi masih ada masalah bahwa klasifikasi
yang berbeda dimungkinkan tergantung pada sudut pandang. Seperti yang telah
dibahas, penggunaan "wa" dan "ga" yang tepat dalam ungkapan yang sama dapat
membuat perbedaan besar dalam artinya. Oleh karena itu, penggunaan dan
pemahaman yang akurat tentang "wa" dan "ga" adalah salah satu kesulitan dalam
mempelajari bahasa Jepang, dan sepertinya perlu untuk mengingatkan kita akan
pentingnya penggunaan yang benar. Dari sudut pandang pelajar, penelitian lebih
lanjut tentang penggunaan "wa" dan "ga" yang tepat akan diperlukan di masa
depan.

B. Saran
Untuk mengetahui lebih jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang
pembahasan “wa” dan “ga”, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-
buku dari berbagai pengarang lainnya, karena penulis hanya membahas dari salah
satu penelitian atau jurnal bahasa Jepang saja.

8
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal :

Guolong, Zhou. 2006. “Perbandingan Partikel Wa dan Ga”. Jurnal. Jepang:


Universitas Internasional Suzuka. https://suzuka.repo.nii.ac.jp/index.php?
action=repository_view_main_item_detail&item_id=1312&item_no=1&page
_id=13&block_id=81 (Diakses pada 4 Januari 2021).

Kamus :
Akebi Japanese Dictionary.

Aplikasi Google Terjemahan.

Semita, Muryani J. 2016. Kamus Jepang-Indonesia dan Indonesia-Jepang.


Yogyakarta: Pusat Studi Bahasa.

Anda mungkin juga menyukai