Di Susun
Oleh :
Dosen Pembingbing :
Erfinawati, M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kata
Sifat” tepat pada waktunya. Salawat serta taslim tak lupa pula kita panjatkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang benderang seperti saat ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini semata-
mata karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua pihak agar makalah
ini menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
A. Keimpulan ............................................................................................................. 6
B. Saran ..................................................................................................................... 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya kata adalah satu kesatuan yang utuh yang mengandung arti dan
makna.Kata dapat digolongkan ke dalam kelas-kelas yang berbeda-beda yang sering kita
sebut dengan kelas kata.Kelas kata termasuk salah satu permasalahan yang selalu
diperbincangkan dalam analisis bahasa, hal ini terjadi karena adanya perbedaan alam
penggolongan atau pengelasan kata oleh para ahli.
Kosa kata bahasa Indonesia yang berkategori atau berkelas adjektiva pada umumnya
berupa kata yang telah ‘jadi’, atau bentuk yang berupa akar. Maka tidak ada yang perlu
dibentuk terlebih dahulu dengan proses pemberian afiks. Jadi, tidak sama dengan kata-kata
berkategori nomina dan verba yang sebagian besar perlu dibentuk dulu dengan proses
afiksasi. Namun, dalam hampir semua buku tata bahasa, termasuk juga buku Kridalaksana
(1989) dan buku Alwi (1998) ada sejumlah kata berafiks yang bentuk dasarnya berkategori
adjektiva dan berkategori nomina tetapi memiliki kompenen makna ( + sifat) atau (+
keadaan) digolongkan juga sebagai kata berkelas adjektiva. Memang kadang-kadang diakui
juga bahwa kata bentukan bertumpang tindih dengan kategori lain.
Ciri gramatikal kosakata bahasa Indonesia ‘asli’ yang berkategori adjektiva memang
tidak tampak. Hal ini berbeda dengan kosakata yang berasal dari unsur serapan bahasa Arab,
bahasa Inggris dan bahasa Belanda.Kita hanya bisa mengenal kosakata berkategori adjektiva
yang berasal ‘asli’ bahasa Indonesia dari segi semantic dan segi fungsi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi kata sifat atau adjektiva adalah suatu kata yang digunakan untuk
mengungkap sifat atau keadaan suatu objek, baik itu manusia, hewan dan tumbuhan serta
barang/ benda. Sehingga dapat di simpulkan bahwa arti kata sifat (adjektiva) adalah suatu
kelas kata yang merubah suatu kata benda ataupun kata ganti, dengan menjelaskan serta
membuat kata tersebut menjadi lebih khusus (spesifik) yang bisa menjelaskan kuantitas,
kecukupan, urutan, kualitas, ataupun penekanan dari suatu kata.
1. Kata sifat (adjektiva) dapat ditambahkan atau diberikan dengan kata keterangan
pembanding yang menggunakan dari kata seperti berikut dibawah ini :
a. Paling
Contohnya adalah paling cantik, paling indah, paling tampan dan lain sebagainya.
b. Lebih
Contohnya adalah lebih cantik, lebih indah, lebih tampan dan lain sebagainya.
2. Kata sifat (adjektiva) dapat ditambahkan atau diberikan dengan kata keterangan
penguat yang menggunakan dari kata seperti berikut dibawah ini :
a. Benar
Contohnya adalah menawan benar, indah benar, dermawan benar dan lain
sebagainya.
b. Sekali
Contohnya adalah menawan sekali, indah sekali, dermawan sekali dan lain
sebagainya.
3. Kata sifat (adjektiva) bisa diingkari/ditolak dengan kata “tidak”. Contohnya adalah
sebagai berikut :
a. Tidak pandai.
b. Tidak buruk.
c. Tidak benar.
4. Kata sifat (adjektiva) bisa diulang-ulang (kata pengulangan) dengan diawali (se-) dan
diakhiri dengan (-nya). Contohnya adalah seperti berikut :
a. Sebaik-baiknya.
b. Setulus-tulusnya.
c. Semulus-mulusnya.
d. Selancar-lancarnya.
.
2
5. Kata sifat (adjektiva) terdapat didalam kata-kata tertentu yang menggunakan akhiran
seperti berikut :
a. Akhiran –er
Contohnya adalah karier, honorer, kaskuser, hijaber dan lain sebagainya.
b. Akhiran –wi
Contohnya adalah manusiawi, duniawi, surgawi, kimiawi dan lain sebagainya.
c. Akhiran –iah
Contohnya adalah alamiah, islamiah, ilmiah dan lain sebagainya.
d. Akhiran –if
Contohnya adalah naif, positif, aktif, pasif, naratif, konsumtif dan lain sebagainya.
e. Akhiran –al
Contohnya adalah normal, formal, struktural, fungsional, netral dan lain sebagainya.
f. Akhiran –ik
Contohnya adalah elektrik, munafik, menarik dan lain sebagainya.
Bentuk Adjective (Kata Sifat) Yang Digunakan Sebagai Noun (Kata Benda) Kata
benda (noun) jenis ini biasanya didahului dengan kata "the". Noun tersebut biasanya diikuti
verb (kata kerja) bentuk plural (jamak) jika merujuk pada orang-orang.
Contoh: The rich grow richer and the poor grow poorer.
Kata "the rich" berasal dari kata sifat (adjective) rich (kaya), dan 'the rich' berarti : orang-
orang kaya (kaum agniya). sedangkan "the poor" berasal dari kata "poor" (miskin), dan "the
poor" berarti : orang-orang miskin (kaum masakin).
Bentuk noun dari adjective kebangsaan suatu negara biasanya juga menggunakan
"the", khususnya yang berakhir dengan : ~ch; ~sh; ~ese.
Contoh: (the) French, bentuk adjective dari France (negara), dan the French (bangsa Perancis)
(the) Irish, bentuk adjective dari Ireland (negara), dan the Irish (bangsa Irlandia)
(the) Chinese, bentuk adjective dari China (negara), dan Chinese (bangsa China)
Bentuk noun dari adjective kebangsaan suatu negara dengan suffix "~an" biasanya
memiliki bentuk jamak regular dengan "~s".
Contoh: American, berasal dari : America (negara), dan Americans (bangsa Amerika)
Bentuk Adjective yang digunakan sebagai kata benda (noun) bisa juga dalam
bentuk Komparatif (kalimat perbandingan).
3
Contoh: The richest are not always the happiest. (Yang paling kaya tidak selalu yang paling
bahagia)
"the richest" berasal dari kata adjective "rich" (kaya), dan "richest" adalah bentuk
perbandingan superlative (paling), penggunaannya dalam kalimat merujuk pada bentuk
jamak. Demikian pula kata "the happiest".
Kata sifat atau adjektiva merupakan suatu kata yang menerangkan sifat suatu objek,
entah itu manusia, hewan, atau benda-benda lainnya. Kata ini mempunyai berbagai jenis, di
mana salah satu diantara jenis-jenis kata sifat tersebut adalah kata sifat dasar. Kata sifat ini
merupakan kata sifat yang masih berbentuk kata dasar atau kata ulang semu. Kata sifat ini
juga tergolong ke dalam jenis-jenis kata sifat berdasarkan bentuknya.
a. Kata sifat dasar yang dapat diikuti kata sangat dan lebih.
Contoh: adil, ajaib, ampuh, canggung, cukup, bahaya, gemuk, geram, jahat, kagum,
lapar, lucu, pelit
b. Kata sifat dasar yang tidak dapat diikuti kata sangat dan lebih.
Contoh : Buntu, langsung, musnah, tentu, gaib, cacat
Kata sifat turunan merupakan salah satu diantara jenis-jenis kata sifat berdasarkan
bentuknya, selain kata sifat dasar, Kata sifat ini merupakan jenis-jenis kata sifat dasar yang
telah mengalami proses gramatikalisasi yang terdiri atas afiksasi atau pengimbuhan,
redupilkasi atau pengulangan kata, serta pemajemukkan atau penggabungan kata. Di artikel
kali ini, salah satu jenis kata sifat tersebut akan ditampilkan beberapa contohnya dalam
bentuk kalimat.
4
Contoh: melengking, memalukan, membenci, mencekam, menjengkelkan,
menyenangkan, merangsang, terburu-buru, terganggu, terharu, terhormat,
terpaksa, tertutup, tersinggung
2. Denominalisasi
Contoh: berbusa, berbisa, berbahaya, berhati-hati, bersahabat, bermanfaat,
budiman, dernawan, kesatria, lebar, luas, malam, membudaya, menggunung,
meradang, menyimpang, pagi, panjang, pemalas, pemarah, penyayang, rahasia,
serasi, siang, sukses, tinggi
3. Deadverbialisasi
Contoh: berkurang, bertambah, menyengat, melebih, bersungguh-sungguh,
mungkin
4. Denumeralisasi
Contoh: mendua, menyeluruh
5. Deinterjeksi
Contoh: aduhai, sip, wah
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kata-kata berafiks bahasa Indonesia sebagai kata berkelas adjektiva yang bertumpang
tindih antara lain dasar adjektiva berprefiks pe-, dasaradjektiva berprefiks se-, dasar adjektiva
berprefiks ter-, dasar adjektiva berkonfiks ke-an, dasar adjktiva berklofiks me-kan, dasar
adektiva berklofiks me-i, dasar lain berkomponen makna ( + keadaan), dan pembentukan
adjektiva dengan “afiks” serapan ( serapan dri bahasa Inggris, Belanda, dan Arab).
Adjektiva dari segi perilaku semantisnya terbagi atas adjektiva bertaraf dan adjektiva
tak bertaraf, adjektiva dari segi perilaku sintaksisnya dapat berfungsi atributif dan predikatif,
dan adjektiva dari segi bentuknya terdiri atas adjektiva dasar yang selalu monomorfemis dan
adjektiva turunan yang selalu polimorfemis.
Pertarafan adjektica dapat menunjukkan berbagai tingkat kualitas atau intensitas dan
berbagai tingkat bandingan. Dan adjektiva dengan kelas kata lain ada golonga yang
dihasilkan dari verba dan nomina lewat proses transposisi, yang mengubah kelas kata tanpa
perubahan bentuk, dianggap penurunan dengan afiksasi nol.
B. Saran
Mempelajari lebih banyak tentang bahasa kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia.Kita
harus bisa menciptakan suasana kelas yang pas dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
Mampu berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mampu mempraktikkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
6
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Cetakan
Kedelapan. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka
Cipta.
Dola, Abdullah, 2011. Linguistik Khusus Bahasa Indonesia. Cetakan Pertama. Makassar:
badan Penerbit UNM.
Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Bentuk Infleksional).
Cetakan Kedua. Bandung: PT Refika Aditama.
Arifin, Zaenal, dan Junaiyah, 2007. Morfologi Bahasa Indonesia (Bentuk, Makna, dan
Fungsi). Jakarta: PT Grasindo
http://www.materibelajar.id/2016/09/pengertian-ciri-ciri-kata-sifat.html
http://nonobahasainggris-smp.blogspot.com/2011/06/bentuk-adjective-kata-sifat-yang.html
https://goresankertasadres.blogspot.com/2015/06/makalah-bahasa-indonesia-jenis-
jenis.html?m=1