Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SINTAKSIS
Tentang
Klausa inti dan bawaan

ss

Disusun Oleh :

M Iqbal Seprianto : 1811010037


Husnul Fikri : 1811010033

Dosen Pengampu:
Reflinaldi

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1441 H/2020
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena berkat rahmat dan
Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Klausa
inti dan bawahan sesuai watu yang ditentuan”Shalawat dan salam selalu tercurah keharibaan
junjungan kitaNabi besar Muhammad SAW, beserta sahabat dan pengikutnya hingga akhir
zaman.tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Sintasis .semoga apa yang beliau ajarkan bermanfaat bagi kita dan menjadi amal jariyah
.untuk beliau kelak
Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian terhadap makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena tidak ada gading yang tak
retak. Oleh karena, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita
semua.

Padang, 05 Maret 2020

Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………........................................
DAFTAR ISI………………………………………………………........................................
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….......................................1
A.LatarBelakang…………………………………………………..............................1
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………..1
C.Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN……………..…………………………………………………........2
A. JENIS JENIS PENELITIAN…………...……………………....……………........2
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..........3
A.Kesimpulan………………………………….............………………………........3
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...…….........
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam memahami suatu kalimat ,haruslah merujuk kepada beberapa kaidah-
kaidah yang ada dalam linguistik,agar dapat mengerti makna yang terkandung dalam
kalimat tersebut. Dalam hal ini salah satu yang harus kita ketahui adalah mengenai
klausa dan dalam lingkup yang lebih kecil lagi kita harus tau yang mana
subjek,predikat, objek dan keterangan,maka dari itu pada makalah ini pemakalah akan
memaparkan mengenai pembagian klausa berdasarkan peranannya hal ini dikarnakan
untu mempermudah kawan-kawan sekalian dalam memahami suatu makna yang
terkandung dalam kalimat .

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan klausa inti?
2. Apa yang dimaksud dengan klausa bawahan?

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetaui dan memahami apa itu klausa inti
2. Untuk mengetahui dan memahami apa itu klausa bawaan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Klausa inti dan Klausa bawaan
Klausa inti adalah klausa yang memiliki makna didalamnya dan dapat berdiri
sendiri klausa ini memiliki kedudukan sebagai induk kalimat jika berada pada kalimat
majmuk,istilah lain dari klausa ini adalah klausa atasan,dalam bahasa inggris klausa
inti ini disebut juga dengan main clouse atau principal clouse1.
Contoh : eko mendapat nilai yang bagus karna rajin belajar
Yang termasuk klausa inti pada kalimat diatas adalah,eko mendapat nilai yang
bagus,karna inti alimat diatas sebenarnya adalah eko mendapat nilai yang
bagus,sedangan “ karna rajin belajar” hanya sebagai pelengkap saja.
“‫”لعب الالعبون قرةالقدم للظفر بكأس ذهبية‬2
Para atlit bermain bola untuk meraih piala emas
jika kita tentukan klausa inti dan bawaan pada jumlah diatas yang termasuk,klausa
intinya adalah “ ‫ ”لعب الالعبون قرةالقدم‬sedangkan klausa bawaannya adalah "‫للظفر‬
‫ ”بكاأس قرةالقدم‬. akan tetapi kami tidak menemukan istilah klausa inti dan bawaan
dalam linguistik arab . karna tidak ada penjelasan secara jelas mengenai klausa inti
dan bawaan dalam bahasa arab . Dalam bahasa Arab istilah klausa kurang dikenal
oleh para pengkaji sintaksis bahasa Arab. Hal tersebut terjadi karena di dalam buku-
buku induk ilmu nahwu sendiri tidak ada istilah khusus mengenai klausa. Di dalam
buku-buku nahwu terdapat tiga istilah kunci yaitu: kalimah, jumlah, dan kalam.
Jumlah dan kalam adalah istilah dalam bahasa Arab yang lazim disepadankan dengan
kalimat dalam bahasa Indonesia, sedangkan kalimah lazim disepadankan dengan kata.
Namun demikian, Al-Ghalayaini (1984) dalam bukunya yang berjudul jami’ ad-durus
al-lugah arabiyah membedakan istilah jumlah dengan kalam. Menurutnya jumlah-
disebut juga dengan murakkab isnady- adalah konstuksi yang terdiri dari S (musnad
ilaih) dan P (musnad). sedangkan kalam adalah konstruksi yang terdiri atas S dan P,
mengandung makna yang utuh, dan dapat berdiri sendiri. Dari definisi yang
dikemukakan Al-Ghalayani tersebut dapat diartikan bahwa jumlah memang terdiri
dari S dan P, tetapi tidak harus mengandung makna yang utuh dan tidak harus dapat
berdiri sendiri. Dengan demikian, definisi jumlah yang dikemukakan Al-Ghalayaini
dapat disepadankan dengan klausa. Dan kami juga menemukan beberapa istilah yang
maknanya hampir sama atau bisa dibilang sama dengan klausa bawaan dan klausa
inti. Yaitu jumlah syartiyah dan jumlah jawab. Istilah ini sama artinya dengn klausa
inti dan bawan jika dilihat dari fungsinya, akan tetapi hanya dapat berfungsi pada
pola kalimat sebab akibat saja. sedangkan dalam linguistik indonesia klausa inti dan
bawaan ini tidak hanya dalam bentuk sebab akibat saja, karna klausa bawaan dan inti
1
Abdul Chaer,Linguistik umum,2012,hal 236.
2
Mansyur moh. Dkk,2002, ‫دليل الكاتب و لمترجم‬,hal 74.
2
ini menggunakan bermacam-macam kata hubung,seperti karna,supaya,ketika dan
lain-lain.Jumlah syartiyah sepadan dengan klausa bawaan,sedangkan jumlah jawab
sepadan dengan klausa inti seperti pada contoh eko mendapat nilai bagus karna rajin,
eko mendapat nilai bagus adalah jumlah jawab, sedangan karna rajin menjadi
jumlah syarthiyah.

Klausa bawahan adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri kehadirannya
sangat tergantung dengan klausa inti atau klausa atasan 3. Dalam kalimat majmuk
klausa bawahan berkedudukan sebagai anak kalimat . dalam bahasa inggris disebut
juga dengan Subordinatif clouse. Klausa bawahan bisanya memiliki kata hubung
dalam kalimat majmuk seperti “karna,supaya sejak ,ketika dan lain-lain. Contohnya
pada kalimat “eko mendapat nilai yang bagus karna rajin belajar”,yang menjadi k
lausa bawahan adalah karna rajin belajar,karna klausa ini merupakan pelengkap dari
klausa kalimat eko mendapat nilai bagus.

3
Op.Cit 3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klausa dilihat dari dibagi menjadi dua macam yaitu klausa inti dan bawaan. Klausa inti
merupakan kalimat inti pada kalimat majmuk,klausa inti dapat berdiri sendiri dan berfungsi
sebagai kalimat pokok. Klausa bawahan adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri
kehadirannya sangat tergantung dengan klausa inti atau klausa atasan. Dalam kalimat majmuk
klausa bawahan berkedudukan sebagai anak kalimat . dan biasanya dipasahkan dengan
menggunakan kata hubung.

4
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,Abdullah,2002.Linguistik umum.
Mansyur,moh. Dkk.2002., ‫ دليل الكاتب و لمترجم‬,Jakarta:PT.MOYO SEGORO AGUNG
Rani.2010.klausa dalam bahasa Indonesia dan Arab.
https://riungsastra.wordpress.com/2010/09/23/klausa-dalam-bahasa-indonesia-dan-arab/.tgl
23 April.

Anda mungkin juga menyukai