Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Analisis wacana
Tentang
Analisis wacana krisis dan media massa

Disusun oleh :
M.Iqbal Seprianto : 1811010049
Shabrina Bintani : 1811010045

Dosen pengampuh
Dra. Hetti Waluati Triana, M.Pd. Ph.D

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Di zaman yang modern ini media massa memiliki peranan yang


fundamental dalam perkembangan kehidupan peradaban manusia, salah
satu peran yang menjadikan media massa memiliki pengaruh yang kuat
dalam perkembangan zaman karena media massa menjadi sarana penyedia
informasi sehingga banyak orang-orang yang menggunakan media massa
sebagai sarana pencari informasi.
Dengan peran media massa sebagai sarana penyedia informasi maka
informasi yang dimaksud dalam konteks ini adalah informasi berupa
wacana kritis, sesuai dengan topik makalah ini,dalam menyampaikan
wacana dalam berbagai bentuk media massa menjadi sarana yang dianggap
penting saat ini. Jika berbicara mengenai adanya wacana, maka akan ada
analisis wacana salah satu jenis analisis wacana yaitu analisis wacana
kritis. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa analisis wacana kritis adalah
merupakan media pengungkapan kekuasaan, dominasi, dan ketidaksetaraan
dipraktikkan, direproduksi, atau dilawan oleh teks tertulis maupun
perbincangan dalam konteks sosial dan politis. Jika membahas analisis
wacana kritis maka media massa menjadi topik perbincangan yang cukup
penting dibahas lebih lanjut,pasalnya media massa yang ada sudah semakin
berkembang. Maka dari itu untuk memahami lebih lanjut bagaimana
fenomena yang terjadi mengenai analisis wacana kritis dengan media massa
kami akan menguraikannya pada bab selanjutnya.

B. Rumusan masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Dominasi,marjinalisasi dan Hegemoni
media dalam pembahasan analisis wacana kritis?
2) Bagaimana bentuk kuasa dan Idiologi dalam media massa?
3) Apa saja macam-macam media massa Arab mainstream?

C. Tujuan pembuatan makalah


1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud Dominasi,marjinalisasi dan
Hegemoni dalam pembahasan analisis wacana kritis.
2) Untuk mengetahui bagaiman kuasa dan Idiologi analisis wacanakritis
pada media massa
3) Untuk mengetahui pa saja media massa Arab mainstream

BAB II
PEMBAHASAN

A. DOMINASI, MARJINALISASI DAN HEGEMONI MEDIA MASSA


Media massa merupakan sarana pertukaran informasi sekaligus sarana
komunikasi. Oleh sebab itu media massa menjadi pusat informasi bagi
masyarakat sosial. Informasi yang ada pada media massa dapat memberikan
arahan bagi orang yang mengakses informasi tertentu terhadap suatu hal. Oleh
karena itu media massa juga memiliki peranan sebagai pembentuk
karakter,pola pikir dan keadaan sosial yang ada. Karena informasi berupa
konten visual,audiovisual ataupun berita tertulis yang ada pada media massa
akan di sebarkan melalui media itu sendiri dan bisa diakses secara umum.
Kehadiran media massa pada awalnya dimaksudkan untuk mendidik,
menghibur, menginformasikan Dan mempengaruhi, namun dalam praktiknya
media massa ternyata mengajarkan kepada kita gaya hidup yang diyakini benar
dan mengkhotbahkan nilai-nilai yang dipandang benar Informasi yang ada pada
media massa bersifat fakta dan opini. 1
Media massa serta segala yang ada di dalamnya juga termasuk berita-
berita yang disampaikan kepada masarakat tidak terbebas dari nilai dan tanpa
kepentingan. Berita yang terdapat pada koran, majalah, bulletin, media visual
maupun audiovisual lainnya yang biasa diakses oleh masyarakat umum juga
merupakan bentuk antara fenomena yang terjadi dan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat pada umumnya,termasuk nilai-nilai dan kaedah-kaedah yang
berlaku pada media massa itu sendiri. Salah seorang filsuf yang bernama
Antonio Gramsci berpendapat bahwa media merupakan alat dari oknum-
oknum tertentu yang digunkan untuk mendominir,yang berujung kepada
hegemoni,dominasi dan marjinalisasi. Hal ini bukan dilakukan tanpa alasan
yang jelas. Setiap oknum yang menggunakan media sebagai representasi
Idiologi mempunyai maksud tersendiri. Berikut penjelasan mengenai
dominasi,marjinalisasi dan hegemoni.

1. Dominasi media massa


Media massa sebagai pusat informasi dalam mesyarakat tentu
memiliki peran yang fundemental. Sehingga kebanyakan orang akan media
massa itu sendiri. Berita yang ada pada media massa baik berita visual,audio
visual ataupun berita tertulis dapat menjadi acuan bagi masyarakat yang
mengaksesnya,sehingga dari hal ini secara tidak langsung media massa dapat
mendominasi masyarakat luas. Berita yang terdapat pada media massa
Menyajikan Bermacam gagasan kemudian Mereka cederung untuk
mendukung Status quo dengan mengistimewakan mengenai realita yang
telah diterima. Hasilnya, peran media masa malah Menjadi produksi
persetujuan, bukannya Pencerminan dari konsensus yang sudah ada.
Menurut Barker persetujuan yang terjadi berarti menyajikan beragam
gagasan-gagasan kemudian mereka cenderung untuk mendukung status quo
dengan mengistimewakan tentang realita yang telah diterimanya. Hasilnya,
peran media masa ternyata menjadi produksi persetujuan, bukannya
pencerminan dari konsensus yang sudah ada. 2

2. Hegemoni media massa


Topik mengenai hegemoni media memang selalu menarik untuk
Diperbincangkan, terutama berkaitan atas penguasaan arus informasi oleh

1 “HEGEMONI MEDIA MASSA DAN PENTINGNYA MEMBANGUN KOMPETENSI KHALAYAK”


http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1728013&val=18625&title=HEGEMO
NI%20MEDIA%20MASSA%20DAN%20PENTINGNYA%20MEMBANGUN%20KOMPETENSI%20KHAL
AYAK . Diakses pada 09-Oktober 2021.
2 Acan Mahdi, Berita sebagai representasi Idiologi media. Jurnal Al hikmah. Hal.208.
segelintir orang yang menguasai media massa. 3 Media dalam kerjanya
memberikan beragam informasi dapat membentuk opini,persepsi bahkan
hegemoni terhadap masyarakat dengan konsensus yang tidak bersifat
paksaan.
Proses Kerja media dalam menghegemoni Masyarakat adalah proses
kerja alam Bawah sadar. Sesuatu yang tidak kita Sadari dengan indra
“telanjang”. Hall (dalam Em Grifin, 2003: 369) menjelaskan Bahwa
hegemoni media bukan merupakan alur cerita yang sadar, tidak teralu
menekan, kursif, dan pengaruh-Pengaruhnya tidak total. 4 Dalam hal ini
hegemoni terjadi melalui media massa merupakan akibat dari dominasi
media massa melalui berita-berita yang disampaikan terhadap hal tertentu.
Dengan adanya masyarakat yang membenarkan berita yang ada pada
media massa atau menjadikan acuan mengenai suatu hal. Maka media
dapat mendominasi masyarakat melalui idiologi-idiologi yang
disampaikan lalu kemudian dari dominasi ini muncullah hegemoni.

3. Marjinalisasi media massa.


Marjinalisasi yang terjadi pada media massa pada umumnya terjadi
secara tidak sadar sama halnya dengan dominasi dan hegemoni dari media
massa. Proses marjinalisasi yang terjadi melalui media massa dilakukan
dengan Pewacanaan mengenai kelompok,individu atau peristiwa tertentu
sesuai dengan maksud atau tujuan dari penerbit berita.
Dari berita-berita yang terdapat pada media massa akan
mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap berita yang ada. Hal ini
akan berdampak terhadap apa yang diberitakan. berita yang
menginformasikan akan hal negatif kelompok atau individu tertentu,akan
menjadikan kelompok atau individu tersebut termarjinalisasi. Contohnya
adalah media massa yang menyiarkan berita tentang Palestina,Yang
mengatakan bahwa bangsa Palestina ddwacanakan sebagai bangsa Yang
anti perdamaian, identik dengan bom, Selalu menebar teror dan ketakutan
Terhadap bangsa Yahudi, yang pada Akhirnnya menciptakan reaksi dari
bangsa Yahudi, dengan membalas atau membela Diri dari serangan bom
atau kekerasan Yang dilakukan oleh pihak Palestina. Dalam konteks ini,
Bangsa Palestina Digambarkan sebagai pihak yang aktif Dalam menyulut
koflik, semantara bangsa Yahudi dideskripsikan sebagai anak manis Yang
hanya membela diri dari kekerasan Dan serangan bangsa Palestina.
Dampak dari penyebaran berita ini adalah terjadinya marjinalisasi akan
bangsa Palestina.5

3 Mario Antonius Birowo. Melawan hegemoni media dengan strategi komunikasi berpusat pada
masyarakat.
4 Ibid.
5 Ibid.
B. KUASA DAN IDEOLOGI DALAM MEDIA MASSA
Kekuasaan adalah hubungan yang tidak seimbang atau tidak setara antara
pihak yang satu dengan pihak lainnya. Dalam kekuasaan, ada hubungan
dominasi, yaitu ada pihak yang mendominasi atau mengendalikan yang disebut
“penguasa” dan ada pihak yang didominasi, dimarginalkan atau dipinggirkan.
Berdasarkan lingkupannya, dominasi bisa meliputi dominasi bangsa satu dengan
bangsa lainnya, dominasi Negara terhadap rakyatnya, dominasi pejabat terhadap
pegawainya dan lain sebagainya. 6
Bahasa juga memainkan peran penting dalam proses terbentuknya sebuha
media massa. Konsep abstrak yang di kepala kita harus diterjemahkan dalam
bahasa yang lazim, sehingga kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita
tentang sesuatu dengan tandatanda dan simbol-simbol tertentu.
Antara bahasa dengan kekuasan terdapat jarak atau celah untuk
menghadirkan kekuatan-kekuatan dalam teks. Bahasa juga dapat dijadikan alat
untuk mendeteksi ideologi dalam teks, karena ideologi berhubungan erat dengan
kekuasaan. Dan ideologi juga dekat dengan bahasa, karena penggunaan bahasa
adalah bentuk paling umum dari kebiasaan sosial. Kekuasaan dan ideologi
secara lebih jauh dan efektif menyebar dan diaktualisasikan melalui bahasa. 7
Ideologi merupakan sekumpulan ide atau gagasan. Ideologi adalah sistem
pemikiran yang abstrak yang tidak hanya sekedar pembentukan ide yang
diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep menjadi inti politik.
Tujuan utama dari ideologi ialah untuk menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran normatif. Perangkat ideologi yang digunakan kelompok dominan
teehadap kelompok lain akan mengakibatkan hubungan yang terjalin tampak
natural dan diterima sebagai kebenaran. Dan dari sini lah, ideologi itu disebarkan
melalui berbagai instrumen yang salah satu nya ialah media massa.
Dalam konteks media massa, ideologi bukan dibentuk dalam bentuk
ruang yang hampa. Berita merupakan salah satu produk utama media massa
yang dikemas melalui ideologi dalam bentuk jurnalistik. Dan di sana terdapat
seorang wartawan yang mana tugas wartawan ialah menceritakan kembali
peristiwa tersebut menurut sudut pandangnya yang didasarkan pada ideologi
media. Sehingga berita yang yang telah tersampaikan oleh media menjadi
realitas baru yang berbeda dengan realitas sebenarnya sebagai hasil konstruksi
wartawan.
Proses konstruksi wartawan atas suatu realitas melibatkan produkai dan
pertukaran makna sebagak unsur utamanya. Oleh karena itu, realitas bersifat
objektif karena dihadirkan oleh konsep subjektivitas wartawan yang

6Praptomo Baryadi, Analisis Wacana, Universitas Sanata Darma, hlm 8-9


7Catur Nugroho, Relasi Kuasa Media dan Isi Gender dalam Program Televisi di Indonesia, ProTVF,
Vol. 2, No. 2, September 2018, hlm. 118-119
mengonstruksi realitas berdasarkan sudut pandang tertentu. Dan disinilah
konteks penting bagaimana ideologi berpengaruh besar bagi proses mobilisasi
kecendrungan, selera dan berkepihakkan. 8

C. MENGENAL BEBERAPA MEDIA MAASA ARAB MAINSTREAM


1) Al Jazeera
Al Jazeera adalah organisasi berita independen yang didanai oleh
pemerintah Qatar. Al Jazeera, awal mulanya merupakan sebuah stasiun
televisi berbahasa Arab yang fokus dalam menyiarkan berita dan menjadi
saluran edukasi, terutama tentang sosial dan politik bagi masyarakat Arab.
Al Jazeera diluncurkan pada 1 November 1996 di Doha, Qatar. Kata Al
Jazeera berasal dari bahasa Arab yang berarti pulau atau semenanjung. Kata
Al Jazeera ini memiliki makna simbolis.
Ada 3 poin makna simbolis dari kata Al Jazeera. Pertama, kata
tersebut bisa merujuk pada pengertian ‘semenanjung Arab’ secara umum.
Kedua, kata tersebut bisa merujuk pada Qatar, yang merupakan sebuah
semenanjung yang berada di dalam Arab. Ketiga, makna selanjutnya ialah
bahwa Al Jazeera diartikan sebagai sebuah ‘pulau’ jurnalisme profesional,
berada di sebuah bagian dunia yang menganggap jurnalisme profesional
adalah tidak lazim dan tidak bisa diterima.
2) France 24
France 24 dibaca "France vingt-quatre" yang merupakan sebuah
stasiun televisi dan radio di Prancis pada tahun 2006. France 24 juga
menyediakan berita di internet. Televisi ini memiliki 4 bahasa yaitu bahasa
Prancis, bahasa Inggris, bahasa Spanyol, dan bahasa Arab. Sebelumnya
bernama Chaîne Française d'Information Internationale. Kantor pusat
stasiun televisi dan radio ini berada di Paris, Prancis.

BAB III
PENUTUP

8Ahmad Muttaqin, Ideologi dan Berkepihakkan Media Massa, Jurnal Dakwah dan Komunikasi
Vol. 5 No. 2 Juli - Desember 2011,
A. Kesimpulan
Media massa merupakan sarana pertukaran informasi sekaligus sarana
komunikasi. Oleh sebab itu media massa menjadi pusat informasi bagi
masyarakat sosial. Media massa serta segala yang ada di dalamnya juga termasuk
berita-berita yang disampaikan kepada masarakat tidak terbebas dari nilai dan
tanpa kepentingan. Media massa terkandung dalam 3 hal yaitu dominasi,
hegemoni dan marjinalisasi.
Bahasa juga dapat dijadikan alat untuk mendeteksi ideologi dalam teks,
karena ideologi berhubungan erat dengan kekuasaan. Dan ideologi juga dekat
dengan bahasa, karena penggunaan bahasa adalah bentuk paling umum dari
kebiasaan sosial. Kekuasaan dan ideologi secara lebih jauh dan efektif menyebar
dan diaktualisasikan melalui bahasa. Dalam konteks media massa, ideologi
bukan dibentuk dalam bentuk ruang yang hampa. Berita merupakan salah satu
produk utama media massa yang dikemas melalui ideologi dalam bentuk
jurnalistik.
Adapun beberapa media massa arab yaitu Al Jazeera dan France 24.
B. Saran
Kami sebagai pemakalah menyadari terdapat beberapa kesalahan dalam
pembuatan makalah ini baik itu dari isi maupun dari segi penulisannya.
Oleh sebab itu kami sebagai pemakalah sangat berterimakasih kepada
pembaca jikalau memberikan kritik dan saran nya terhadap makalah kami ini
agar makalah ini dapat lebih baik untuk ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

Baryadi, Praptomo. Analisis Wacana, Universitas Sanata Darma


Birowo, Mario Antonius. Melawan hegemoni media dengan strategi komunikasi
berpusat pada masyarakat

Mahdi, Acan. Berita sebagai representasi Idiologi media. Jurnal Al hikmah


Muttaqin, Ahmad. Ideologi dan Berkepihakkan Media Massa, Jurnal Dakwah dan
Komunikasi Vol. 5 No. 2 Juli - Desember 2011

Nugroho, Catur. Relasi Kuasa Media dan Isi Gender dalam Program Televisi di
Indonesia, ProTVF, Vol. 2, No. 2, September 2018
HEGEMONI MEDIA MASSA DAN PENTINGNYA MEMBANGUN KOMPETENSI
KHALAYAK
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1728013&val=
18625&title=HEGEMONI%20MEDIA%20MASSA%20DAN%20PENTINGNYA%2
0MEMBANGUN%20KOMPETENSI%20KHALAYAK . Diakses pada 09-Oktober
2021

Anda mungkin juga menyukai