KALIMAT EFEKTIF
Disusun oleh :
Mohammad Wasil
Imam khomaidi
Ahmad hidayat
Zainor ridha ahmad
Mohammad rifqi wahdani
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
serta karunia-nya kepada hamba-nya,khususnya bagi kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “kalimat efektif” dengan tepat pada waktunya.
Makalah ini mungkin belum sempurna atau masih banyak kekurangan dalam penyusunan
dan penulisannya, untuk itulah kami mohon maaf karena kesempurnaan itu hanya milik
ALLAH SWT. Besar harapan kami,semoga makalah ini bisa menjadi landasan ilmu yang
bermamfaat bagi para dosen,mahasiswa,maupun pembaca makalah ini.
Dalam hal ini kami berharap dengan adanya makalah yang kami buat dapat menambah
ilum dan bermamfaat bagi pembaca. Kami mengharap saran dan kritik yang membangun
dalam menyusun makalah. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
2. Predikat (P)
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa
atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu
kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula
menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P dalam
kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. predikat dapat
juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat
juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Perhatikan contoh berikut:Kuda
meringkik, Ibu sedang tidur siang, Putrinya cantik jelita, Kota Jakarta dalam
keadaan aman, dan Kucingku belang tiga.
Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas adalah Predikat.
3. Objek (O)
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi
oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa
verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O.
Objek dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya dipasifkan.
Perhatikan contoh kalimat berikut yang letak O-nya di belakang dan ubahan posisinya
bila kalimatnya dipasifkan.
a. Martina Hingis mengalahkan Yayuk Basuki (O)
Yayuk Basuki (S) dikalahkan oleh Martina Hingis.
b. Orang itu menipu adik saya (O)
Adik saya (S) ditipu oleh oran itu.
4. Pelengkap (pel)
Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak
Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati
oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina,
frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. Perhatikan
contoh di bawah ini:
a. Ketua MPR membacakan Pancasila.
S P O
b. Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.
S P Pel
Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang Pel dan O-nya sama-sama diisi oleh nomina
Pancasila, jika hendak dipasifkan ternyata yang bisa hanya kalimat (a) yang
menempatkan Pancasila sebagai O.
4. Keterangan (ket)
Keterangan (ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian
kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya
bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Pengisi Ket adalah frasa
nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau klausa.
C. Jenis-jenis Kalimat Efektif
Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau
pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis
atau pembicaranya.
2. Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O),
pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).
3. Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan,
kecermatan, kepaduan, kelogisan.
4. Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:
- Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
- Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar
atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
5. Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan
bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti.
Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus
kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak
menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah.
B. Saran
Sebagai mahasiswa sebaiknya lebih memahami dengan seksama dan benar tentang
Bahasa Indonesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses kegiatan
belajar mengajar terjadi komunikasi yang baik dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.
Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.
http:////Pengertian, Ciri, dan Penggunaan Kalimat Efektif.html
http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat-
tidak-efektif/
http://arifharypurnomo.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh.html
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
6. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis
atau pembicaranya.
7. Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O),
pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).
8. Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan,
kecermatan, kepaduan, kelogisan.
9. Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:
- Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
- Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar
atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
10. Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan
bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti.
Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus
kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak
menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah.
D. Saran
Sebagai mahasiswa sebaiknya lebih memahami dengan seksama dan benar tentang
Bahasa Indonesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses kegiatan
belajar mengajar terjadi komunikasi yang baik dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.
Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.
http:////Pengertian, Ciri, dan Penggunaan Kalimat Efektif.html
http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat-
tidak-efektif/
http://arifharypurnomo.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh.html