Disusun Oleh:
Nama : Linda Mahadita
Nim
: 111.120.079
Kelas D
1. KELURUSAN MAKRO
Gambar 1. Kelurusan makro gunung api di Pulau Sumatera dan Jawa karena
adanya pergerakan lempeng berupa subduksi
Kelurusan gunung api bersifat makro adalah suatu kelurusan yang dihasilkan karena
adanya pergerakan lempeng bumi yang berdampak pada kelurusan gunung api pada
dua pulau atau lebih. Akibat dari pergerakan lempeng tersebut menghasilkan zona
lemah yang menyebabkan terjadinya sesar untuk kelurusan gunung api. Suatu
kelurusan yang bersifat makro mempengaruhi cangkupan wilayah yang luas. Seperti
gambar diatas
KELURUSAN MESO
Gambar 2. Kelurusan meso gunung api di Pulau Jawa karena adanya pergerakan
lempeng berupa subduksi
Kelurusan meso adalah suatu kelurusan yang cangkupannya lebih kecil daripada
kelurusan makro. Biasanya cangkupan kelurusan suatu gunung api pada kelurusan ini
hanya satu pulau. Salah satu contohnya adalah adanya kelurusan di Pulau Jawa yang
disebabkan karena adanya zona subduksi dibagian selatan pulau Jawa.
KELURUSAN MIKRO
Gambar 3. Kelurusan mikro gunung api Kawi dengan Gunung Api bromo
karena zona lemah yang berdekatan karena adanya subduksi. Dari kelurusan gunung
api yang berdekatan kita dapat meneliti kandungan magmanya , letak subduksi dan
lainnya.
Kerucut adalah bentukan positif dari gunung api yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya magma kepermukaan dan bentuknya ada yang bermacam-macam
tergantung dari sifat magma.
Kaldera adalah bentukan negative yang terbentuk setelah letusan karena tanah
nya ambles, sehingga puncaknya runtuh dan menutup bagian tengah/ pipa
gunung api.
Danau kawah adalah danau yang berada di puncak gunung api yang terbentuk
karena akibat dari letusan yang besar lalu memotong kerucutnya sehingga
meninggalkan cekungan di pusat letusan lalu terisi oleh air hujan.
Kawah adalah bentukan negative karena adanya letusan dari gunung api
sebagai lubang gas.
Kerucut parasiter adalah bentukan positif seperti kerucut gunung api tetapi
ukurannya lebih kecil dan terletak di tubuh gunung api utamanya. Hal itu dapat
terbentuk karena adanya zona lemah dan tekanan dari dalam.
Maar adalah bentukan negative yang ada setelah adanya erupsi dimana letusan
gunung apinya hanya terjadi sekali sehingga membentuk cekungan. Jika
cekungan itu bagian bawaahnya bersifat impermeable maka cekungan itu dapat
menampung air untuk menjadi danau.
Kubah lava adalah suatu bentukan positif seperti sumbat yang ada karena
aktivitas vulkanik
Kaki gunung adalah berada di dataran dekat gunung api yang letaknya paling
jauh dibandingkan yang lain.