Modul Tugas Perancangan Elemen Mesin1
Modul Tugas Perancangan Elemen Mesin1
Disusun oleh :
SUPRIYONO
Disusun Oleh :
Achmad Risa Harfit, ST.
TUGAS I:
Perhitungan Sambungan Paku Keling Beban Langsung
SAMBUNGAN PAKU KELING
1.1 TIPE SAMBUNGAN
Sambungan paku keling dibagi menjadi 2 tipe :
1. Sambungan tumpang (lap joint)
2. Sambungan temu : - Keling tunggal
- Keling ganda
Sambungan tekanan : Tipe samb.keling dimana biasanya terdiri dari beberapa
baris kelingan dengan samb.temu, dimana plat utama luar lebih kecil dari plat
tutup dalam.
Penampang pemisah : Panjang pola pemisah pada suatu jenis sambungan paku
keling = jarak panjang untuk menetapkan kekuatan paku keling.
Effisiensi samb.keling menunjukkan kesempurnaan rancangan sambungan
Effisiensi.samb.keling =
Ps = As. =
2
d .
4
Pt = At. t = ( p d )t. t
Dimana :
p
= Lebar plat atau panjang penampang pemisah
T
= tebal
(p-d) = lebat netto plat
Dimana terjadi pergerakan relatif antara plat utama, yaitu dari perubahan
bentuk tetap atau pembesaran lubang paku keling yang disebabkan oleh
kelebihan tekanan dukung (paku keling bisa rusak).
Pada prakteknya kerusakan dukung (b) dianggap merata di sepanjang
luas persegi lubang paku keling.
Kerusakan beban dukung : Pb = Ab. b = (t.d ) b
4.* Koyakan sisi belakang plat lubang paku keling (Gambar 12-6a).
* Kerusakan plat geser belakang lubang (Gbr. 12-6b), atau gabungan keduanya
.
Tugas Perencanaan :
Rencanakan suatu sistem sambungan paku keling lipat-3, sambungan temu dengan
memakai 2 buah plat tutup atas dan bawah.
Asumsi :
1. Masing-masing paku keling memikul beban sebanding dengan luas geser
tahanannya
2. Beban tarik sepanjang baris paku keling = beban terpasang dikurangi beban geser
yg ditransmisikan baris paku keling terdahulu.
Data yang diketahui :
Menerima beban yg bekerja pada penampang pemisah (P1) = 144 kN
Panjang penampang pemisah (p) = 200 mm
Garis tengah lubang paku keling (d) = 23,5 mm
Tebal plat utama (t) = 14 mm
Tebal masing-masing plat penutup (t) = 10 mm
Hitung :
1. Tegangan geser, tegangan dukung dan tegangan tarik yg terjadi pada sambungan ?
2. Gambarkan sistem sambungan paku keling tersebut dengan Autocad ?
Tugas 2 :
Perhitungan Sambungan Paku Keling Beban Eksentris
SAMBUNGAN PAKU KELING BEBAN EKSENTRIS
BEBAN EKSENTRIS : Beban pada sambungan paku keling melalui ttk.berat kelompok
paku keling, dimana distribusi beban tdk.merata disemua beban (gbr.12-13a).
Agar stabil dipasang 2 paku keling dengan arah berlawanan yaitu gaya kolinier
(P1 & P2), sehingga beban eksentris (Po) diganti beban terpusat (P) dan kopel torsi
(T = P.e), (Gambar 12-13b) .
P
Efek beban terpusat (P) ditahan oleh beban langsung ( Pd =
), (Gbr. 12-14a).
n
Kopel torsi (T) ditahan oleh beban torsi (Pt) (Gbr.12-14b) yang bekerja tegak
lurus jari2 pusat kelompok paku (P).
Resultante beban setiap paku= jumlah vector beban langsung dan torsi paku
keling (Gambar 12-14c).
Rumus torsi :
T
=
Dimana :
= Tegangan geser rata2 tiap paku
J
= Jarak radial dari pusat ke ttk.berat
kelompok paku
T = Kopel torsi
J = A
Karena (A) = sama untuk semua paku ,dan () bisa dinyatakan dalam 2 sumbu,
2 = X 2 + Y 2 (Gambar 12-14b)
Sehingga : J = A( X 2 + Y 2 )
T
Dan rumus torsi menjadi : = A X 2 + Y 2
Beban torsi : Pt =
T
.dimana: Pt = A.
X + Y2
2
Resultante beban paku keling diperoleh dari jumlah vector (Pd) dan (Pt)
(Gbr 12-4c)
Ptx = Pt.sin = Pt
dan
Ptx =
T
.y
X2 + Y2
dan
Pr =
Pty =
( Pdx +
T
.x
X2 + Y2
Tugas Perencanaan :
Rencanakan suatu sistem sambungan paku keling dengan beban eksentris, untuk
mengikat plat yang menempel pada body mobil.
Data yang diketahui :
Paku keling tersusun menjadi 3 baris 4 kolom, dengan jumlah total paku = 12 paku
Jarak antar paku keling dalam baris = 80 mm
Jarak antar paku dalam kolom = 100 mm
Beban eksentris terpasang pada pusat paku baris-2 kolom-4, sebesar (P) = 200 kN
Kemiringan beban 4/3 ke arah bawah-kanan.
Pertanyaan :
1. Tentukan resultante beban paku keling yang dibebani paling berat ?
2. Gambarkan sistem sambungan paku keling tersebut dalam Autocad ?
Tugas 3:
Perhitungan Kekuatan Sambungan Las Beban Langsung
SAMBUNGAN LAS
PENGELASAN : adalah metode mengikat logam dengan leburan, dengan panas dari
busur listrik atau semburan oxiacetyline logam pada sambungan dilebur dan difuses
dengan logam tambahan dari batang las.
Untuk melindungi lasan dari kelebihan oksidasi, dipakai batang las yang dilapis (guna
menghilangkan gas mulia yang menyelubungi busur arus), disebut proses busur
perisai (shielded arc process).
3.1 METODE PENGELASAN
Metode pengelasan dibagi menjadi 2 :
1. PENGELASAN TEKAN : Bagian yang hendak disambung ditekan satu sama lain
dalam keadaan panas tanpa dicairkan dan tanpa bahan tambahan.
2. PENGELASAN CAIR : Ruangan antara bagian yang disambung (kampuh) diisi
sedemikian rupa dengan bahan cair, sehingga tepi bagian yang berbatasan
mencair (Dimana kalor yang diperlukan dibangkitkan dengan jalan kimia dan
jalan listrik).
Contoh :
Elekroda E-70 untuk mengelas baja A36.
Te gangan geser ijin ()= 145 Mpa
Hitung : Kekuatan las sudut 45 ?
Penyelesaian :
P = .A
= (145x106)(0,707 t.L x10-6) = 103 t L
Biasanya kekuatan las sudut dinyatakan dalam terminologi gaya izin (q)
per (mm) panjang las :
q=
P
= 103.t
L
. Dimana :
p= Beban (N)
L= Panjang las (mm)
Berdasarkan rekomendasi AISC (American Institut of Steel Construction),
ukuran las sudut maks. :
T 6 (mm) : ukuran las sudut maks.
= t-2 (mm)
T < 6 (mm) : ukuran las sudut maks. t (mm)
Faktor2 yg penting dalam mengukur kemampuan las :
1. Sifat fisik & kimia bahan, termasuk prasejarah (cara pengolahan, metode
pemberian bentuk perlakuan panas).
2. Tebal, bentuk & konstruksi yg akan dibuat.
3. Metode las, sifat & susunan elektroda, urutan pengelasan, perlakuan
panas (sebelum, selama & sesudah pengelasan), temperatur sekitar,
keahlian juru las .
4. Sifat beban (statis, dinamis, tumbukan), dan keadaan pekerjaan
selanjutnya (temperatur, pengaruh korosif).
CATATAN :
1. Sedapat mungkin yg dilas adalah baja bukan paduan, dengan kadar carbon
(0,15 0,17% C) termasuk baja konstruksi biasa Fe 360 (profil, pipa,
batang, plat).
2. Semakin tinggi kadar C (0,2 025% C) akan timbul gejala pengerasan
setelah pengelasan.
Tugas Perencanaan :
Rencanakan sebuah sistem sambungan las sudut dengan beban langsung .
Data yang diketahui :
Sebuah plat siku ukuran (100x100x10) mm dilas pada 2 sisi atas & bawah ke plat guset.
Memikul beban langsung sepanjang sumbu pusat (P) = 190 kN
Jarak beban ke sisi atas plat = 71,3 mm, dan ke sisi bawah plat = 28,7 mm
Pada ujung siku dilas sudut melintang. Asumsi tegangan izin leher las = 145 Mpa.
Tentukan :
1. Panjang sisi las sudut atas (L1) dan sisi las sudut bawah (L2) ?
2. Gambarkan sistem pengelasan tersebut dalam Autocad ?
Tugas 4 :
Gambar 12-21: Analisa sambungan las dibebani eksentris. Bagian (a) adalah jumlah
vector bagian (b) dan (c)
Dalam gambar 12-21b : beban terpusat P ditahan gaya langsung (qd) per-mm las,
terbagi merata sepanjang las.
qd =
P
L
Dalam gambar 12-21c : kopel torsi ditahan oleh variable gaya torsi (qt) per-mm las.
Dengan memisalkan kerja las elastis tetapi plat kaku dan memuntir terhadap pusat C,
maka intensitas gaya torsi dengan menggunakan rumus torsi (dg.menukar harga J) bisa
didapatkan.
Y
y
~
Untuk panjang las (L), harga ttk.berat (J) = Penjumlahan momen inersia empat
persegi panjang terhadap sumbu melalui pusatnya sepanjang & arah tegak lurus
panjangnya. ( 0 1/12 L3).
J = J + L.d 2
Dimana : J= Momen inersia
J= Titik berat
1 3
1 3
L + L.2 =
L + L(x2 + y2 )
12
12
J=
Rumus torsi untuk menghasilkan gaya torsi (qt), yang tegak lurus lokasi radial ()
1
J = L( L2 + x2 + y2 )
12
adalah :
T .
1
L( L2 + x2 + y2 )
12
qtx =
qt =
T.y
1
L( L2 + x2 + y2 )
12
qty =
T .x
1
L( L2 + x2 + y2 )
12
Intensitas maksimum gaya las terjadi pada titik qdx maks. (qdy dan qty maks.).
q=
Tugas Perencanaan :
Rencanakan sebuah sistem sambungan las dengan beban eksentris.
Data yang diketahui :
Sebuah plat dilas ke rangka mesin dengan las sudut 2 sisi dengan ukuran (250x100)
mm . (Pengelasan rata kanan)
Plat tersebut dilas ke rangka sisi bawah sepanjang = 150 mm; sisi atas = 100 mm.
Menerima beban ekesentris tegak lurus plat (P) = 40 kN.
Letak beban di ujung plat,jarak beban tersebut dg pengelasan sisi atas-kanan = 100
mm. Gunakan tegangan geser ijin melalui leher las = 145 Mpa.
Tentukan :
1. Ukuran las tersebut (t) ?
2. Gambarkan sistem sambungan las tersebut dalam Autocad !
Tugas 5:
Perhitungan Kekuatan Poros
POROS
5.1
MACAM-MACAM POROS
Menurut fungsinya dibedakan menjadi 2 :
1. POROS (shaft) :
- Untuk mendukung beban
- Untuk meneruskan daya
Contoh : Straight shaft, crank shaft, flexible shaft
2. GANDAR (axle) : Untuk mendukung beban saja
Contoh :
- Gandar berputar (revolving axle )
- Gandar tetap (fixed axle)
Menurut pembebanannya dibedakan menjadi 3 :
1. POROS TRANSMISI : Poros macam ini mendapat beban puntir murni dan
lentur. Daya ditransmisikan biasanya melalui (kopling, roda gigi, puli sabuk,
sproket rantai).
2. SPINDEL : Poros transmisi yg relatif pendek seperti poros utama mesin
perkakas, dimana beban utama berupa puntiran.
Syarat utama :
- Deformasinya kecil
- Bentuk & ukurannya teliti
3. GANDAR :Poros yg mana tidak mendapat beban puntiran, bahkan kadang2
tidak boleh berputar. Jadi hanya menerima beban lentur (kecuali jika
digerakkan oleh penggerak mula untuk beban puntir).
Contoh : Poros yg dipasang pada kereta, dll.
Menurut bentuknya :
- Poros lurus umum
- Poros engkol
- Poros luwes (u/ transmisi daya)
1. Kekuatan poros : (faktor-faktornya)
Untuk poros propeller dan pompa, bila terjadi kontak dengan fluida
maka bahan harus dipilih yg tahan korosi
Juga untuk poros yg terancam kavitasi & poros mesin yg berhenti
lama.
5. Bahan poros :
U/ konstruksi mesin adalah baja karbon (bahan S-C) yaitu dari ingot
yg dikill (= baja yg dioksidasikan dengan ferro silikon dan dicor).,(Tabel
1.1). Tetapi bahan ini kelurusannya agak kurang tetap & mengalami
deformasi (karena adanya tegangan yg kurang seimbang dan adanya
tegangan sisa diterasnya.
Pd =
Sehingga:
3.
T = 9,74 x105
Pd
(Kg.mm)
n1
T
5,1.T
=
(Kg/mm2)
( .ds 3 / 16)
ds 3
a =
b
( Kg / mm 2 )
( Sf 1xSf 2)
Dimana :
b
Sf1
Sf2
5.
5,1
ds =
Kt .cb.T
a
1/ 3
Kt
cb
Tugas Perencanaan :
Rencanakan perhitungan kekuatan poros.
Data yang diketahui :
Poros bulat meneruskan daya (P) = 10 KW ; pada putaran (n1) = 1450 Rpm
Disamping beban puntir, diperkirakan ada beban lentur.
Sebuah alur pasak pasak perlu dibuat
Bekerja selama 8 jam/hari dengan tumbukan ringan.
Bahan diambil dari baja difinis dingin S45C.
Hitung :
1. Diameter poros tersebut (ds) ?
2. Gambarkan perencanaan poros tersebut dalam Autocad ?
Tugas 6:
Perhitungan Kekuatan Pasak
PASAK
PASAK : adalah suatu elemen mesin yg dipakai untuk menetapkan bagain2 mesin
(seperti : roda gigi, sproket, puli, kopling, dll) pada poros.
Fungsi yg serupa dg pasak adalah dilakukan oleh :
1. Seplain : dimana gigi pada seplain biasanya besar atau sedang .
2. Gerigi (serration) : gigi kecil2 dengan jarak bagi yg kecil juga .
Keduanya dapat digeser secara aksial saat meneruskan daya.
1. Pasak pelana
2. Pasak rata
3. Pasak benam
CATATAN :
Paling banyak dipakai adalah pasak benam, karena dapat meneruskan momen
yg besar.
Untuk momen dg tumbukan dapat dipakai pasak singgung
F=
T
( Kg )
(ds / 2)
Dimana :
k =
F
(kg / mm 2 )
b.l
Dimana :
ka
F
b.l1
Dimana :
k =
atau
l1
b
Sfk1
Sfk2
b
Sfk1xSfk 2
p=
F
(kg / mm 2 )
L(t1.atau.t 2)
F
L(t1.atau.t 2)