Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A KELUARGA Tn.

R
DENGAN ASMA DI DUSUN CIJAMBE DESA CIJAMBE RT 02/02
DESA CIJAMBE KECAMATAN PASEH KABUPATEN SUMEDANG 2014

Di Susun Oleh :
DIKY PRAYOGA
4013140004

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN (NERS)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA PUTERA BANJAR
2014

I.

PENGKAJIAN
Hari/Tgl

: September 2014

Oleh

: Diky.Prayoga, S.Kep

Metode

: Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik

A.

IDENTIFIKASI DATA
1. Nama Kepala Keluarga

: Tn. R

2. Jenis Kelamin

: Laki-laki

3. Umur

: 64 tahun

4. Suku

: Sunda

5. Agama

: Islam

6. Pendidikan

: SD

7. Pekerjaan

: Tani

8. Alamat

: Dusun Cijambe RT 02/RW 02

9. Komposisi Keluarga

: nuclear family

No
1
2
3

Nama
Tn.R
Ny. A
Ny. E

Hubungan Sex Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Ket


Suami
64 th
SD
Tani
Islam Sehat
Ibu
54 th
SD
Tani
Islam Klien
Anak
22 th
SLTA
karyawan Islam Sehat

10. Genogram

Dari Ayah

Dari Ibu

Keterangan :
= Pria
= Wanita

= Anak Kandung

= Pria Meninggal
= Wanita Meninggal

= Tinggal satu rumah

= Klien
= Menikah

11. Tipe Keluarga :


nuclear family Tipe keluarga Tn. R adalah keluarga inti dimana dalam
satu rumah terdapat ayah, ibu, dan 1 anak.
12. Latar Belakang Budaya (etnis)
Suku bangsa Sunda-Indonesia. Sehinnga keluarga sangat dipengaruhi
oleh budaya setempat. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
bahasa sunda, tetapi menggunakan bahasa indonesia dapat dengan
lancar.
13. Identifikasi Religius
Keluarga menganut agama Islam. Dalam keluarga tidak ada anggota
keluarga yang berbeda keyakinan. Keluarga juga melakukan ibadah
sesuai dengan agama yang dianutnya.
14. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga :
Jumlah Pendapatan Perbulan

: Rp. 1.000.000 - 1.500.000/ bulan

Sumber-sumber pendapatan

: Hasil pertanian

Jumlah pengeluaran perbulan

: Rp. 700.000 1.000.000/ bulan

Sumber pendapatan keluarga cukup untuk mencukupi kebutuhan


keluarga, sisa dari pengeluaran perbulan kadang di tabungkan
kemudian dibelanjakan dan kadang dipakai untuk berobat.

15. Aktifitas Rekreasi Keluarga


Keluarga Tn. R mengatakan untuk rekresi tidak dilakukan di luar
rumah. Kegiatan yang sering dilakukan adalah menonton TV bersama
istrinya.
B.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga :
Tn. R mempunyai 4 orang anak, anak pertama perempuan dengan
umur 38 thn. Anak kedua laki-laki umur 35 tahun, dan anak ketiga
laki-laki umur 33 thn,dan anak keempat umur 22 tahun. Ke 3 orang
anak sudah meninggalkan rumah dan berumah tangga. Maka keluarga
Tn. R saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan usia
dewasa muda.
2. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah tahap
perkembangan anak usia dewasa karena ke 2 orang tua belum siap
melepas anak yang ke 4 untuk berumah tangga.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga Tn. R tidak ada riwayat penyakit menular dan
menahun. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
sebagai berikut :
Kepala keluarga : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan Tn. R
untuk berobat dan rawat inap sakit.
Istri : Ny. A menderita asma sejak 12 tahun, sering mengalami sesak
nafas tiba-tiba bila terkena debu, bersin, tertawa, atau bicara keras
dan kecapaian. Bila merasa asmanya akan kambuh, Ny. R segera
minum obat yang dibeli diapotik ( prednison, ctm, asmasoho ). Bila
diajak bicara lama nafasnya tampak tersengal. Bila sedang
membersihkan sesuatu dalam rumah Ny. A tidak pernah memakai
masker untuk melindungi saluran pernafasannya.

Anak ke-4 : Tidak riwayat sakit yang mengharuskan untuk berobat


dan rawat inap di rumah sakit.
C.

PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah :

Dinding Rumah
Terbuat dari tembok di cat berwarna putih.

Ventilasi
Rumah cukup mendapat ventilasi, karena ruangan yang ada adalah
banyak jendela yang menggunakan bahan dari kaca yang bisa
dibuka dan di tutup.

Lantai
Lantai menggunakan keramik dan tampat bersih, pada bagian
dapur dan bekas warung diplester cukup terjaga kebersihannya.

Sirkulasi Air
Air yang digunakan dalam rumah tangga seperti mandi, mencuci
pakaian dan minum adalah air sumber dari PAM yang tidak
berwarna dan tidak berbau atau air dalam keadaan baik.
Pembuangan air limbah dengan menggunakan selokan yang berada
di belakang rumahnya yang mengarah kesungai, saluran air limbah
lancar karena posisi rumah lebih tinggi dari saluran pembuangan
dan terlihat tidak ada genangan air kotor yang menimbulkan bau.

Kamar Tidur
Terdapat 3 kamar tidur dengan ventilasi yang sudah cukup baik
mendapatkan cahaya dan sirkulasi udara.

MCK
Mempunyai WC berjenis angsatrin yang terlihat baik dan terjaga
kebersihannya.

Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah oleh keluarga Tn. R yang biasa dilakukan
adalah di kumpulkan kemudian diangkut oleh petugas sampah dan
kadang dibakar serta dibuang ke suangai.

Status Rumah
Rumah merupakan milik sendiri.

2. Denah rumah
18.5 M
mMMm

7M

A
F

Keterangan :
A : Ruang Tamu ukuran 6 x 3 m
B : Kamar Tidur ukuran 3 x3 m
C : Ruang Keluarga (Tempat Nonton TV) ukuran 3x 3 m
D : Ruang Makan ukuran 3 x3 m
E : Dapur ukuran 3 x3 m
F : Kamar Tidur ukuran 3 x3 m
G : Kamar Tidur 3 x3 m
H : Ruang Bekas Warung ukuran 6 x 3 m
I : Kamar Mandi ukuran 2 x 3 m
J : Gudang 4,5 m x 1,5 m

Luas Rumah : 18.5 x 7 m2

Karakteristik Tetangga dan Komunitas Tempat Tinggal Yang Lebih


Luas
Tetangga Tn. R memiliki pekerjaan yang bervariasi diantaranya
Pedagang, Karyawan, Petani kebun dan sawah dll. Lingkungan
tempat tinggal keluarga Tn. R merupakan daerah pedesaan dimana
rumah-rumah penduduk cukup berdekatan. Disekitar tempat
tinggal keluarga Tn. R tidak terdapat industri, jalan-jalan sudah
beraspal.

Karakteristik Demografis Dari Lingkungan Dan Komunitas


Karakteristik etnis penghuni sebagian besar adalah suku sunda.
Fasilitas kesehatan ada seperti Pustu yang berjarak kurang lebih
300 meter. Fasilitas rekreasi di lingkungan tersebut tidak ada,
fasilitas transportasi umum yang dapat menjangkau sampai ke
tempat tinggal cukup mudah yaitu adanya angkutan kota dan ojek.

Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Tn. R tinggal di lingkungan Dusun Cijambe dengan
kantor Desa Cijambe dengan jarak 1km. Keluarga Tn. R sudah
cukup lama tinggal di rumah sekarang 14 tahun. Perkumpulan
Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga Tn. R pernah ikut dalam organisasi kemasyarakatan yaitu
menjadi Ketua RT pada tahun 2002 menjabat selama 1 tahun
kemudian diangkat menjadi sesepuh desa. Keluarga Tn. R juga
aktif mengikuti kegiatan gotong royong dan perkumpulan
musyawarah desa.
Interaksi keluarga dengan masyarakat maupun antar anggota
keluarga cukup baik.

Sistem Pendukung Keluarga


Sistem Pendukung Keluarga cukup baik dimana saat dilakukan
pengkajian keluarga dalam keadaan sehat. Fasilitas kesehatan yang
mudah dijangkau adalah Pustu dan praktek swasta. Dukungan

sosial masyarakat cukup baik serta secara psikologis keluarga


sangat mendukung agar anggota keluarga selalu dalam keadaan
sehat. Dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh keluarga sudah
baik. Dimana setiap ada anggota keluarga yang menderita sakit
selalu diajak berobat ke Pustu atau Puskesmas. Setiap keluarga
percaya dengan petugas dan fasilitas kesehatan.
D.

STRUKTUR KELUARGA
1.

Pola Komunikasi Keluarga


Keluarga Tn. R berkomunikasi menggunakan bahasa sunda dan bahasa
Indonesia. Jika ada suatu permasalahan selalu dimusyawarahkan untuk
mencari penyelesaiannya.

2.

Struktur Kekuatan Keluarga


Terletak pada kepala keluarga yaitu Tn. R dimana semua anggota
keluarga selalu mengikuti keputusannya, setelah sebelumnya dilakukan
musyawarah.

3.

Struktur Peran
Peran-peran yang dijalankan anggota keluarga sudah sesuai dengan
tahap perkembangannya.

4.

Nilai atau Norma Keluarga


Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit selalu diajak berobat ke
Puskesmas.atau tempat pelayanan kesehatan lain.

E.

FUNGSI KELUARGA
1.

Fungsi Afektif
Keluarga Tn. R mengatakan didalam keluarganya selalu diterapkan
rasa saling menghargai, saling menyayangi dan saling membantu.

2.

Fungsi Sosialisasi
Interaksi atau hubungan dalam keluarga baik semua anggota keluarga
mampu bekerja sama dengan baik antara yang satu dengan yang
lainnya.

3.

Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga


a) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga cukup mengetahui

mengenai

penyakit,

namun

pengetahuan mengenai penanganan jika mengalami kekambuhan


kurang. Terbukti saat Ny. A merasakan penyakitnya kambuh, dia
hanya bergantung pada obat.
b) Mengambil keputusan yang tepat
Keluarga mengatakan untuk mengatasi masalah kesehatan pada Ny.
A adalah dibawa ke Pustu atau ke Puskesmas.
c) Merawat anggota keluarga yang sakit.

Pengetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga


sedikit mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan
kekambuhan dan yang perlu dilakukan untuk mencegah
kekambuahan.

Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu


penanganan

tenaga

kesehatan,

maka

keluarga

akan

mempercayakan perawatan dan penyembuhan pada tenaga


kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan,
keluarga

cukup

menganjurkan

istirahat,

pemenuhan

kebutuhan dan mengkonsumsi obat generic dari toko atau


warung kepada anggota keluarga yang sakit.

Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obat


yang sering dikonsumsi dan cocok bagi masing-masing
anggota keluarga. Bila terlalu parah langsung dibawa ke
tenaga kesehatan.

Keluarga

memberikan

perhatian,

kasih

sayang,

dukungan agar dapat membantu proses penyembuhan.


d) Menjaga lingkungan yang sehat.

dan

Anggota keluarga mengerti potensi yang ada pada setiap


anggota keluarga dan mengerti tentang sumber keluarga
yang dimiliki.

Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan


yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai penyakit.

Keluarga mengerti dan menyadari tentang pentingnya


hygiene sanitasi untuk menciptakan rumah yang sakit.

e) Memanfaatkan sarana fasilitas kesehatan

Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala


fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada disekitar.

Keluarga memahami dan mengerti keuntungan yang


diperoleh

jika

mereka

memanfaatkan

pelayanan

kesehatan yang optimal.

Keluarga percaya

terhadap tenaga

dan fasilitas

kesehatan.

Fasilitas kesehatan yang ada sangat terjangkau oleh


keluarga

4.

Fungsi Reproduksi

Jumlah anak yang dimiliki Ny. R ada 4 yaitu 1 perempuan dan 3


laki-laki.

Keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan


menjaga jarak kelahiran anak satu dengan yang lain.

5.

Tn. R dn Ny. A menggunakan metode program KB.

Fungsi Ekonomi

Keluarga hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan


biaya kuliah tetapi teradang menyisihkan sebagian uang untuk
keperluan yang tidak terduga bila ada uang lebih.

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada


seperti, puskesmas, poliklinik, dan rumah sakit.

F.

STRES DAN KOPING KELUARGA


1.

Jangka pendek : Hal yang belum dapat diselesaikan oleh


keluarga Tn. R adalah masalah kesehatan pada Ny. A yang tidak
sembuh-sembuh dan serimg kambuh. Jangka panjang : Tn. R masih
memikirkan anaknya yang paling terkahir untuk menikah.

2.

Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor


Keluarga Tn. R khususnya Ny. A berusaha untuk mengobati asmanya
dan minum obat untuk mencegah kekambuhan.

3.

Strategi Koping Yang di Gunakan


Setiap kali menemukan masalah selalu dimusyawarah bersama istrinya.

4.

Strategi Adaptasi Disfungsional


Keluarga Tn. R cukup baik dalam menghadapi semua masalah yang
dihadapinya.

G.

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Ny. A
1. Keadaan Umum : baik
Tanda- tanda vital : TD : 130/80 mm Hg

R : 28 x/mnt

N : 92 x/mnt

B : 72 Kg

S : 36,4 C

TB : 155 cm

a. Kepala
-

Rambut dan kulit kepala


Inspeksi : rambut lurus , sedikit beruban, tidak berketombe.

Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Hidung :

Inspeksi : Hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada pembesaran


polip.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
-

Mulut dan Faring


Inspeksi : tida ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada faringitis,
lidah tidak kotor.
Palpasi : tidak terasa lunak, tidak ada nyeri tekan.

Telinga
Inspeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

b. Leher
Inspeksi : Tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
c. Dada
Inspeksi : Bentuk barel chest, menggunakan otot bantu pernafasan terdapat
pernafasan cuping hidung .
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga.
Perkusi : Terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung.
Auskultasi : Terdengar wheezing / mengi pada paru.
d. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada acites.
Perkusi : terdengar timpani pada usus, dan redup pada hati dan gijal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limpa.
Panggul : Ginekoid.
Ginetalia : tidak tepasang kateter.
Anus : Tidak terdapat Hemoroid.
e. Ekstremitas
Inspeksi ; Anggota gerak lengkap, tidak ada luka bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.
kekuataan otot

5 5
4 4
Pemeriksaan Fisik
No.
1

Pemeriksaan Fisik
Tn.R
2
3
Keadaan umum
- baik
-kurus
Tanda-tanda vital:
TD : .......mmHg
Nadi : .......x/mnt
Suhu : .......oC
RR : ........x/mnt

Ny.E
4
-baik
-badan ideal

120/90
88
36,2
24

100/90
70
36,5
20

49
161,5

43
145

Bulat
Tidak rontok
Tidak luka
Tidak ada

Bulat
Tidak rontok
Tidak luka
Tidak ada

Merah muda
Simetris
Jarak baca >
30 cm

Merah muda
Simetris
Jarak baca <
30 cm

Simetris
Simetris
Tidak ada
Sekret

Simetris
Simetris
Tidak ada
Sekret

Telinga:
Ukuran
Lubang telinga
Pendengaran
2

Sedang
Serumen +
Baik
3

Sedang
Serumen +
Baik
4

Mulut dan faring:


Bibir
Gigi
Gusi
Tonsil

Tdk cyanosis
Ada caries
Tdk luka
Tdk bengkak

Tdk cyanosis
Ada caries
Tidak luka
Tdk bengkak

Antropometri
BB : .......Kg
TB : .......Cm
Kepala:
Bentuk
Rambut
Kulit kepala
Kelainan
Mata:
Konjungtiva
Simetris
Visus
Hidung:
Tulang hidung
Septum nasi
Lubang hidung

Leher:
Kelenjar tiroid
integumen & kuku
integumen
kuku
Thorak:
Paru-paru

Tidak ada
Pembesaran

Ada pembeSaran

Warna kuning
Warna kuning
Langsat, tidak ada Langsat, tidak ada
lesi
lesi
Tdk Cyanosis
Tdk Cyanosis
Tdk ada Suara
tambahan
Tidak ada
Pembesaran
Tidak ada
Benjolan
Tdk ada nyeri
Tidak acites
Tidak oedema
Tidak atropi
KKO : 5

Tdk ada Suara


tambahan
Tidak ada
Pembesaran
Tidak ada
Benjolan
Tdk ada nyeri
Tidak acites
Tidak oedema
Tidak atropi
KKO : 5

Neurologis

Compos mentis
R.Patela : -

Compos mentis
R.Patela : -

Pemeriksaan
Penunjang
Penatalaksanaan
Terafi

Jantung
Abdomen

Muskuloskeletal

ANALISA DATA
No
1.

Data
Ds :
- Ny. A mengatakan
sering mengalami

Etiologi
- Ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal masalah

Masalah
Ketidakefektifan pola
nafas pada Ny. A

sesak nafas.
- Ny. A dan keluarga
tahu penyakit asma tapi
tidak tahu penyakit
asma adalah sesak
nafas.
- Ny. A mengatakan dia
menderita asma sejak
umur 12 tahun.
Do :
- Bila diajak bicara lama,
nafas tampak tersengal.
- Terdapat retraksi dada.
- TD : 130 / 80 Mm Hg
- RR : 28 x/mnt
2.

H.

Ds :
- Ny. A mengatakan bila
asmanya kambuh
badan menjadi lemas
dan keluar keringat
dingin.
- Ny. A mengatakan bila
sedang bersin, terkena
debu, suhu dingin akan
sesak nafas.
- Ny. A mengatakan bila
sedang membersihkan
rumah tidak pernah
memakai masker.
- Ny. A mengatakan bila
asmanya kambuh
hanya bergantung pada
obat.
Do :
- TD : 130 / 80 Mm Hg
- RR : 28 x/mnt
- Obat yang dikonsumsi
Ny. A prednison, ctm,
asmasoho.

kesehatan.

- Ketidakmampuan
keluarga dalam
memodifikasi
lingkungan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidakefektifan pola nafas pada

Ny.

Resiko terjadi
serangan ulang asma
pada Ny. A

A berhubungan

dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan dan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit


ditandai dengan Ny. A serimg mengalami sesak nafas, menderita asma
sejak umur 12 tahun, nafas tampak tersengal.
b. Resiko terjadi serangan ulang asma pada Ny. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat ditandai dengan hanya bergantung pada obat bila
asma Ny. A kambuh.
c. SKALA PRIORITAS MASALAH
1.

Ketidakefektifan

pola

nafas

pada

Ny.

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah


kesehatan dan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang sakit ditandai dengan Ny. A serimg mengalami sesak nafas, menderita
asma sejak umur 12 tahun, nafas tampak tersengal.
No
Kriteria
1. Sifat masalah :
Tidak kurang sehat

Kemungkinan masalah dapat


diubah : ringan / sebagian

Potensial masalah untuk diubah :


Cukup

Menonjolnya masalah :
Masalah berat, harus segera
ditangani

Skor
3/3 x 1 = 1

Pembenaran
Ketidakefektifan
pola nafas
merupakan
manifestasi dari
penyakit asma.

x2=1

Ny. A dapat
mengatasi sesak
nafas dengan
minum obat dan
beristirahat.

2/3 x 1 = 2/3

x2=1

Ny. A dan keluarga


sedang berusaha
untuk mengobati
penyakit asma
dengan berobat ke
dokter umum.
Asma merupakan
penyakit yang
mempunyai
riwayat keturunan,

dan serangan asma


dapat muncul tibatiba dan perlu
ditangani segera.
Jumlah
2.

3 2/3
Resiko terjadi serangan ulang asma pada Ny. A

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan


mengenai tindakan kesehatan yang tepat ditandai dengan hanya bergantung
pada obat bila asma Ny. A kambuh.
No
Kriteria
2. Sifat masalah :
Ancaman kesehatan.

Skor
2/3 x 1 = 2/3

Kemungkinan masalah dapat


diubah :
Ringan / sebagian.

x2=1

Potensial masalah untuk diubah :


Cukup

2/3 x 1 = 2/3

Menonjolnya masalah :
Harus segera ditangani.

2/2 x 1 = 1

Jumlah

Pembenaran
Bila serangan asma
muncul dan terjadi
Ketidakefektifan
pola nafas dapat
mengancam
kesehatan.
Resiko terjadinya
serangan ulang
dapat diubah, tapi
faktor pencetus
terjadinya
serangan asma
sangat banyak.
Ny. A masih terus
berusaha
melakukan
pengobatan.
Resiko
kekambuhan harus
segera ditangani
karena dapat
memperburuk
keadaan.

3 1/3

PRIORITAS MASALAH
1) Ketidakefektifan
ketidakmampuan

pola

nafas

keluarga

pada

dalam

Ny.

mengenal

berhubungan

masalah

dengan

kesehatan

dan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit


ditandai dengan Ny. A serimg mengalami sesak nafas, menderita asma sejak
umur 12 tahun, nafas tampak tersengal.
2) Resiko terjadi serangan ulang asma pada Ny. A berhubungan dengan
ketidakmampuan

keluarga

mengambil

keputusan

mengenai

tindakan

kesehatan yang tepat ditandai dengan hanya bergantung pada obat bila asma
Ny. A kambuh.

INTERVENSI
Hari, Tg,
No
Jm
kamis,
1.
29/09/14
, 08.00

Diagnosa
Ketidakefekti
fan pola
nafas pada
Ny. A
berhubungan
dengan
ketidakmamp
uan keluarga
dalam
mengenal
masalah
kesehatan
dan
ketidakmamp
uan keluarga
dalam
merawat
anggota
keluarga
yang sakit.

Tujuan
Umum
Khusus
Setelah
1. Keluarga
dilakukan
mampu
tindakan
mengenal
keperawata
asma.
n selama
2. Keluarga
2x
mampu
kunjungan
memutuskan
rumah,
tindakan
keluarga
keperwatan
diharapkan
yang tepat
mampu
untuk Ny. A
melakukan 3. Keluarga
perawatan
mampu
terhadap
melakukan
klien (Ny.
tindakan
A) yang
keperawatan
menderita
untuk mengatur
penyakit
keefektifan
asma
pola nafas pada
Ny. A
4. Keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan

Kriteria Evaluasi
Kriteria
Standar
Kognitif
Keluarga
mampu
menyebutkan
kembali :
Afektif
1. pengertian
asma.
2. penyebab
asma.
3. tanda dan
gejala.
4. penatalaksa
naan asma.
Psikomotor
Ny. A dan
keluarga dapat
mengambil
keputusan
yang tepat
untuk
perawatan
penyakit Ny. A
yaitu dengan
periksa secara
rutin.
Ny. A dapat

Intervensi
1. kaji pengetahuan
keluarga Ny. A
tentang pengertian,
penyebab, tanda dan
gejala,
penatalaksanaan
asma.
2. Anjurkan keluarga
untuk memutuskan
Ny. A untuk
melakukan tehnik
napas dalam.
3. Anjurkan keluarga
dan Ny. A untuk
meminimalisasikan
hal-hal yang
menyebabkan
ketidakefektifan
pola nafas.Anjurkan
keluarga dan Ny. A
untuk selalu
menjaga kebersihan
lingkungan.

Rasionalisai

Paraf

1. Keluarga dan
Diky P
klien memahami
dan tahu apa saja
pengertian,
penyebab, tanda
dan gejala, dan
penatalaksanaan
asma sehingga
dapat dicegah
sedini mungkin.
2. Agar pola nafas
Ny. A lebih
efektif.
3. Tindakan yang
dapa
meminimalisasi
Pola nafas Ny. A
4. Dengan menjaga
lingkungan akan
dapat mengurangi
resiko
ketidakefektifan
pola nafas.

5. Keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan

melakukan
nafas dalam
ketika
asmanya
kambuh.

4. Anjurkan keluarga
untuk memotivasi
agar Ny. A untuk
periksa secara rutin.

5. Pemeriksaan
kesehatan secara
teratur dapat
mengetahui status
kesehatan Ny. A.

kamis,
30/09/14
, 08.00

2.

Resiko
terjadi
serangan
ulang asma
pada Ny. A
berhubungan
dengan
ketidakmamp
uan keluarga
mengambil
keputusan
mengenai
tindakan
kesehatan
yang tepat

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawat
an selama
2x
kunjungan
rumah,
keluarga
diharapka
n mampu
mengambi
l
keputusan
tindakan
kesehatan
yang tepat
bagi klien
(Ny. A)

1. Keluarga
mampu
mengenal
masalah asma.
2. Keluarga
mampu
memutuskan
tindakan yang
tepat untuk
mengatasi halhal yang
menyebabkan
Ny. A terjadi
serangan ulang
asma.
3. Keluarga
melakukan
tindakan
keperawatan
yaitu mencegah
terjadi serangan
ulang asma
pada Ny. A.
4. Keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan.

Kognitif

Afektif

Psikomotor

Keluarga
mampu :
1. Menjelaska
n manfaat
tindakan
kesehatan
yang tepat.
bagi Ny. A
2. Memutuska
n untuk
menyikapi
kesehatan
Ny. A
dengan
tepat.
3. Keluarga
dapat
segera
memantau
kesehatan
Ny. A

1. Kaji pengetahuan
1. Keluarga dan
keluarga dan klien
klien memahami
tentang faktor yang
dan tahu apa saja
menyebabkan terjadi
faktor penyebab
serangan ulang
terjadi serangan
asma.
ulang asma pada
2. Anjurkan keluarga
Ny. A sehingg
memotivasi Ny. A
dapat dicegah.
agar mau periksa ke 2. Agar serangan
tenaga medis secara
ulang asma Ny. A
rutin.
tidak berlanjut ke
3. Anjurkan keluarga
hal-hal yang lebih
dan Ny. A untuk
lanjut.
meminimalisasikan
3. Untuk
hal-hal yang dapat
meminimalisasi
menyebabkan terjadi
agar tidak terjadi
serangan ulang
serangan ulang
asma.
pada Ny. A.
4. Anjurkan keluarga
4. Dengan menjaga
dan Ny. A untuk
kebersihan rumah
selalu menjaga
mengurangi
kebersihan rumah
resiko terjadi
agar terhindar dari
serangan ulang.
debu.
5. Pemeriksaan
5. Anjurkan keluarga
kesehatan dan
untuk memotivasi
minum obat
agar Ny. A mau
secara teratur
untuk periksa secara
dapat

5. Keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
pelayanan
kesehatan.

rutin dan minum


obat.

menyembuhkan
Ny. A

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tgl/jm
Kamis,
29/09/14,
09.30

Kamis,
29/09/14,
11.00

No
diagnosa
1

Implementasi

Paraf

1. Mengkaji pengetahuan keluarga Ny. A tentang Diky


asma
2. Memberi penjelasan tentang penyakit asma,
meliputi : pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
penatalaksanaan asma.
3. Memberikan motivasi Ny. A untuk melakukan
tindakan nafas dalam bila mengalami sesak nafas.
4. Memberikan
kesempatan
keluarga
untuk
menyebutkan kembali materi yang telah
disampaikan.
5. Menganjurkan keluarga dan Ny. A kontrol rutin.
6. Memberikan reward / reinforcement.
1. Mengkaji pengetahuan keluarga dan klien tentang Diky
faktor yang menyebabkan terjadi serangan ulang
asma.
2. Menganjurkan keluarga memotivasi Ny. A agar
mau periksa ke tenaga medis secara rutin.
3. Menganjurkan keluarga dan Ny. A untuk
meminimalisasikan
hal-hal
yang
dapat
menyebabkan terjadi serangan ulang asma.
4. Memberi kesempatan pada klien dan keluarga
untuk bertanya.
5. Menganjurkan keluarga dan Ny. A untuk selalu
menjaga kebersihan rumah agar terhindar dari
debu.
6. Memberikan reward / reinforcement.

EVALUASI
Tanggal
waktu
01-102014
10.00

01-102014
10.30

No.
diagnosa
1

Evaluasi
S:

S:

Paraf

Ny. A dan keluarga mengatakan sudah Diky


paham dan mengerti yang dijelaskan
meliputi : pengertian asma, penyebab
asma, tanda dan gejala, penatalaksanaan
asma.
O : Ny. A dapat menyebutkan pengertian
asma, penyebab asma, tanda dan gejala,
penatalaksanaan asma.
A : Dengan dilakukan pemberian penkes
tentang penyakit asma selama 1x30 mnt
dengan metode ceramah, tanya jawab,
dan diskusi Ny. A dan keluarga dapat
memahami
tentang
pengertian,
penyebab,
tanda
dan
gejala,
penatalaksanaan penyakit asma. Masalah
teratasi.
P : Intervensi selesai.
Ny. A dan keluarga mengatakan sudah
paham dan mengerti tentang manfaat
pelayanan kesehatan yang tepat bagi Diky
keluarga dan faktor yang mempengaruhi
terjadinya serangan ulang pada pasien
asma seperti : terkena debu dan suhu
tinggi.
O : Ny. A dapat mengerti manfaat tindakan
kesehatan yang tepat bagi keluarga
manfaat tindakan kesehatan yang tepat
bagi keluarga.
A : Dengan dilakukan pemberian penkes
tentang manfaat pelayanan kesehatan
selama 1x30 mnt dengan metode
ceramah, tanya jawab, dan diskusi Ny. A
dan keluarga dapat memahami tentang
pelayanan kesehatan yang tepat dan
faktor yang mempengaruhi terjadinya
serangan ulang pada pasien asma.
Masalah selesai.
P : Intervensi selesai.

Anda mungkin juga menyukai