Disusun Oleh :
Uchi Erian Febriana
151 0221 037
Pembimbing :
dr. Jumbo Utomo, Sp.An
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN PROFESI KEDOKTERAN
SMF ILMU BEDAH RS Tk.II dr. AK GANI
PALEMBANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bantuan hidup dasar atau basic life support
(BLS) adalah pendekatan sistematik untuk
penilaian pertama pasien, mengaktifkan respon
gawat darurat dan juga inisiasi CPR atau RJP
Tindakan RJP ini berlaku di ruangan operasi dan
diluar ruangan operasi jika terdapat suatu
kejadian darurat yang mengancam jiwa
seseorang dalam usaha mempertahankan
kelangsungan hidupnya
Tujuan
Tujuan BHD ialah oksigenasi darurat
secara efektif pada organ vital seperti
otak dan jantung melalui ventilasi
buatan dan sirkulasi buatan sampai
paru dan jantung dapat menyediakan
oksigen dengan kekuatan sendiri secara
normal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Tujuan
Bantuan
hidup
dasar
adalah tindakan darurat
untuk membebaskan jalan
napas,
membantu
pernapasan
dan
mempertahankan sirkulasi
darah tanpa menggunakan
alat bantu.
T.d
beberapa
elemen:
penyelamatan pernapasan
dan
kompresi
dada
eksternal
Tujuan
utama
dari
bantuan hidup dasar
adalah suatu tindakan
oksigenasi
darurat
untuk
mempertahankan
ventilasi
paru
dan
mendistribusikan
darah-oksigenasi
ke
jaringan tubuh
Indikasi
Henti nafas
Henti Jantung
Henti
nafas
ditandai
dengan
tidak
adanya
gerakan dada dan aliran
udara
pernafasan
dari
korban atau pasien
Pada awal henti nafas,
jantung masih berdenyut,
masih teraba nadi, dan
penyaluran oksigen ke
otak dan organ vital
lainnya
masih
cukup
sampai beberapa menit
Melakukan
kompresi
dada
dan
menyediakan ventilasi
untuk semua pasien
dewasa
yang
mengalami serangan
jantung
adalah
tindakan yang perlu
dilakukan oleh HCP,
baik yang disebabkan
maupun
tidak
disebabkan
oleh
jantung
Kedalaman Kompresi
Dada*
Rekoil Dada*
Penting bagi penolong untuk
tidak bertumpu di atas dada di
antara
kompresi
untuk
mendukung rekoil penuh dinding
dada pada pasien dewasa saat
mengalami serangan jantung.
Bertumpu di atas dinding dada di
antara kompresi menghalangi
rekoil penuh dinding dada
meningkatkan
tekanan
intrathoraks dan mengurangi
pengembalian vena, tekanan
perfusi koroner, dan aliran darah
miokardium,
serta
dapat
mempengaruhi hasil resusitasi.
Meminimalkan Gangguan
dalam Kompresi Dada*
Penolong
harus
berupaya
meminimalkan
frekuensi dan durasi
gangguan
dalam
kompresi
untuk
mengoptimalkan
jumlah
kompresi
yang dilakukan per
menit.
Tanggapan Kompresi
Dada
Menggunakan
perangkat
umpan balik audiovisual
saat CPR berlangsung untuk
pengoptimalan
performa
CPR
secara
real-time
mungkin perlu dilakukan.
Teknologi
akan
memungkinkan
pemantauan,
perekaman,
dan
tanggapan
tentang
kualitas CPR secara realtime, termasuk parameter
pasien fisiologi dan metrik
kinerja penolong
Ventilasi Tertunda
Menunda
ventilasi
bertekanan
positif
(PPV/positivepressure
ventilation)
dengan
menggunakan
strategi
hingga 3 siklus dari 200
kompresi
berkelanjutan
dengan insuflasi oksigen
pasif
dan
tambahan
saluran udara.
Peningkatan kelangsungan
hidup
pasien
dengan
status neurologis yang
dapat diterima
Untuk
HCP,
Pembaruan Pedoman
2015 memungkinkan
fleksibilitas
untuk
pengaktifan
sistem
tanggapan
darurat
dan
manajemen
berurutan untuk lebih
menyesuaikan dengan
kondisi klinis penyedia
BAB III
PENUTUP
Bantuan hidup dasar merupakan tindakan darurat
untuk membebaskan jalan napas, membantu
pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah
tanpa menggunakan alat bantu. Tujuannya ialah
untuk oksigenasi darurat secara efektif pada organ
vital seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan
dan sirkulasi buatan. Indikasi nya adalah henti nafas
dan henti jantung. BHD terdiri dari elemen:
penyelamatan pernapasan dan kompresi dada
eksternal , keduanya disebut Resusitasi jantung paru
Pada Panduan CPR tahun 2015, AHA menambahkan
beberapa perubahan yaitu kecepatan kompresi
jantung dan kedalaman kompresi
DAFTAR PUSTAKA