Anda di halaman 1dari 4

No.

Dokumen
SOP/ HCU /
010

RSIA
ASSYIFA
TANGERAN
G

Tanggal Terbit
19 Maret 2013

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

HALAMAN
1/4

Ditetapkan Oleh
Direktur

SOP
PEMBERIAN
TERAPI OKSIGEN

dr. Hj. Mela Roselawati, MARS


Pengertian :
Memberikan terapi oksigen.
Tujuan :
1. Sebagai acuan petugas ruangan untuk memenuhi kebutuhan oksigenisasi pasien
2. Agar petugas ruangan mampu melakukan pemberian oksigen kepada pasien dan
mengetahui cara dan indikasinya sesuai dengan kondisi pasien dan kebutuhan oksigen.
3. Agar petugas ruangan dapat menerapkan prosedur pemberian oksigen sesuai dengan
kebijakan Rumah Sakit Ibu dan Anak ASSYIFA dengan benar.
Kebijakan :
1. Semua Bidan dan perawat yang berkompeten dan bekerja di RSIA ASSYIFA berkewajiban
melakanakan prosedur keperawatan sesuai dengan intruksi kerja yang dibuat oleh Rumah
Sakit.
2. Tindakan ini diberikan pada pasien yang mengalami hypoksemia.
Prosedur :
1. Persiapan Alat
a. Flowmeter oksigen dan oksigen konektor
No. Dokumen

STANDAR

HALAMAN

SOP/ HCU /
010

RSIA
ASSYIFA
TANGERAN
G

Tanggal Terbit
19 Maret 2013

2/4

OPERASIONAL
PROSEDUR
SOP
PEMBERIAN
TERAPI OKSIGEN

Ditetapkan Oleh
Direktur

dr. Hj. Mela Roselawati, MARS


b. Nasal Prong / masker ( simple mask, non rebreathing mask, rebreathing mask )
2. Pelaksanaan :
a) Menyapa pasien dengan menyebut namanya dan memperkenalkan diri anda.
b) Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan.
c) Memeriksa order dokter.
d) Mengatur posisi pasien dengan aman.
e) Perawat mencuci tangan.
1. Untuk Nasal Prong:
a) Sambungan nasal prong ke flowmeter.
b) Tes aliran oksigen di punggung tangan.
c) Posisikan selang di atas telinga dan kemudian kencangkan dibawah dagu.
d) Pasang nasal prong pada kedua cuping hidung
e) Atur oksigen minimal 5 liter/menit.
2. Untuk simple masker:
a) Sambungkan simple mask ke flowmeter.
b) Letakan masker sedemikian rupasehingga menutupi hidung dan mulut.
c) Pastikan tidak terjadi kebocoran.
d) Atur oksigen minimal 6 liter/ menit.
3. Untuk NR Mask:
a) Sambungkan NRM ke flowmeter.
b) Isi reservoir sampai penuh dengan cara menutup One-way valve.
c) Atur volume oksigen yang dibutuhkan.
No. Dokumen
SOP/ HCU /
010

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

HALAMAN
3/4

RSIA
ASSYIFA
TANGERANG

Tanggal Terbit
19 Maret 2013

SOP
PEMBERIAN
TERAPI OKSIGEN

Ditetapkan Oleh
Direktur

dr. Hj. Mela Roselawati, MARS

d) Letakan masker sedemikian rupa sehingga menutupi hidung dan mulut.


e) Pastikan One-way valvedi antara reservoir membuka pada saat inspirasi dan menutup
pada saat ekspirasi.
f) Pastikan valve yang ada disamping kiri dan kanan masker bergerak pada saat inspirasi
dan ekspirasi sesuai dengan pernafasan pasien.
g) Berikan oksigen minimal 6 liter/menit.
4. Untuk Re-breathing Mask:
a) Sambungkan RM dengan flowmeter.
b) Isi reservoir sampai penuh.
c) Atur volume oksigen yang dibutuhkan.
d) Letakan masker sedemikian rupa sehingga menutupi hidung dan mulut.
e) Berikan oksigen minimal 6 liter/menit.
f) Memeriksa kondisi pasien terhadap dari perubahan pemberian oksigen.
g) Membuang peralatatan pada tempat yang telah disediakan.
h) Meninggalkan pasien dalam keadaan nyaman.
i) Mencatat prosedur yang telah dilakukanpada lembar catatan asuhan keperawatan.

No. Dokumen
SOP/ HCU /
010

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

HALAMAN
4 /4

RSIA
ASSYIFA
TANGERANG

Tanggal Terbit
19 Maret 2013

SOP
PEMBERIAN
TERAPI OKSIGEN

Ditetapkan Oleh
Direktur

dr. Hj. Mela Roselawati, MARS

Hal yang perlu di perhatikan :


1. Perhatikan potensi adanya bahaya kebakaran pada saat memberikan terapi oksigen.
2. Oksigen mask/ prog dicuci sehari sekali / jika perlu.
3. Pasien yang terpasang RM dan RNM sebaiknya dipasang oxymeter.
4. Periksa terhadap kemungkinan adanya aspirasi atau muntah pada pasien dengan
menggunakan masker.
5. Periksa kadar saturasi oksigen secara reguler untuk menentukan terapi oksigen selanjutnya.
6. Pantau kemungkinan adanya tanda-tanda oksitoksisiti atau gagal nafas/ depresi pernafasan.
Unit terkait :
IGD, Ruang Perawatan, Rawat Jalan.

Anda mungkin juga menyukai