PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN
DISUSUN OLEH
NAMA
NPM
:D0G015006
PRODI
:D3 SEKRETARI
MATA KULIAH
:ASAS-ASAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS BENGKULU
mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai
kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950 dan terus
berlangsung
hingga
sekarang.
Ahli sosilogi Jerman Max Weber, menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut
sebagai birokrasi bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang
didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang
impersonal. Weber menyadari bahwa bentuk birokrasi yang ideal itu tidak ada dalam
realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai
landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar.
Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirlkan
ilmu riset operasi yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi.
Dikenal dengan Sains Manajemen. Beliau mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan
masalah dalam manajemen khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946 Peter
F. Drucker sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen menerbitkan salah satu buku
paling awal tentang manajemen terapan: Konsep Korporasi (Concept of the Corporation).
Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan
penelitian tentang organisasi
TEORI
Ilmu manajemen dikemukakan dalam beberapa aliran, yaitu aliran klasik, aliran hubungan
manusiawi dan aliran manajemen modern . Aliran aliran tersebut merupakan cikal bakal teori
manajemen
yang
berkembang
terus
dengan
berbagai
aliran
lainnya.
Aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi. Sedangkan aliran
hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang berada
dalam organisasi. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara
keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah rnenghasilkan teori-teori
manajemen yang muncul dari berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori
yang
paling
sesuai
untuk
menghadapi
situasi
tertentu.
Menurut Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu yang mempelajari seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat
hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat
yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu. Ilmu ini disebut juga ilmu
eksakta, contohnya : fisika, kimia dan biologi
2. IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam
hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Ilmu ini dinamakan ilmu sosial/non eksakta misalnya : ekonomi, politik,
psikologi, sosiologi, hukum, administrasi dan lain-lain
3. IImu humaniora yaitu kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni,
misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara
IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W.
Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari
sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Pada tahun 1911 Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management yang
merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Ilmu manajemen sebagai ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri :
1. Adanya kelompok manusia ( terdiri atas dua orang atau lebih )
2. Adanya kerjasama dalam kelompok
3. Adanya kegiatan proses
4. Adanya tujuan
ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat
manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modern. Dimana fenomena masyarakat
modern itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi.
Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi,
yaitu :
1. Tekanan pemilik perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Pengaruh dunia Internasional
Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Yang berarti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan.
Stoner mendefenisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari defenisi
tersebut terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata proses, bukan
seni. Mengartikan manajernen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu
adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu proses adalah cara
sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses
karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan
khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam
pencapaian tujuan yang diinginkan.
Pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsifungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan
pengawasan (controlling).
Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik
Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada
abad 18. Tokoh yang berperan dalam aliran klasik ini antara lain :
1. Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan
anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh
dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya
perbaikan temadap kondisi kerja ini.
Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak
berdaya, Owen berusaha rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum
kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan
pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang
layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan
membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik
rnenjadi menarik. Karena semua itu akhirnya beliau disebut Bapak Personal
Manajemen Modern. Owen juga lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya
investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan
kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti
prosedur penilaian kerja dan bersaing secara terbuka.
2. Charles Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi
pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan
lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat yang sekarang kita ketahui sebagai kalkulator.
Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822 yang disebut rnesin
penambah dan pengurang (Difference Machine), Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah
Mesin analitis (Analysical Machine) yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar
komputer modern sehingga beliau juga dinamakan Bapak Komputer. Beliau tertarik pada
prinsip efisiensi
dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah untuk menentukan seorang
manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang
sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia
menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan
pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka
ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja
selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan
dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam
peningkatkan produktivitas.
3. Frederick W. Taylor (1856 -1915)
Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan
produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat
prinsip-prinsip yang menjadi intinya. manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana
pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu,
pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Taylor menetapkan 4 prinsip yaitu :
1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
Tingkatan manajemen dalam organisasi dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda :
1. Manajer lini pertama
Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga
operasional disebut manajemen lini (garis) pertama.
2. Manajer menengah
Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer
menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan
kadang-kadang juga karyawan operasional.
3. Manajer puncak
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
Beberapa alasan untuk mengetahui dan mempelajari perkembangan ilmu manajemen yang
akan diuraikan di bawah ini yaitu antara lain:
1.) Membentuk pandangan kita mengenai organisasi.sehingga kita tertarik untuk mempelajari
teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita di mana kita mendapatkan beberapa ide
mengenai organisasi dan manusia didalamnya.
2.) Membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha. membuat kita dapat memahami bahwa
setiap teori itu berdasarkan lingkungannya yaitu ekonomi, sosial, politik dan pengaruh
teknologi yang dirasakan pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu.
3.) Kita bisa mempelajari evolusi manajemen membantu memahami proses dasar sehingga
dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Dengan adanya pengetahuan ini kita bisa
rnenerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda
4.) Merupakan sumber ide baru. Mempelajari perkembangan teori manajemen
memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi
sehari-hari.
FUNGSI
Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama
Henry Fayol pada awal abad ke-20. Beliau menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1.) Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber
yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai
rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsifungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.) Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugastugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.) Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau
bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan
4.) Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa
perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional
perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.