1.PERENCANAAN
Menurut Luther Gullick, Perencanaan yang kata dasarnya rencana pada dasarnya
merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang akan
dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu.
Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa
depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan
aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal.
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
Robbins
dan
Mary
Coulter
mengemukakan
banyak
tujuan
bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan.Selain itu, dengan rencana, seorang
manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan
inefesiensi dalam perusahaan.Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan
standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan
pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan
rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai
kinerja perusahaan.
Perencanaan, Menurut Newman perencanaan (planning) is deciding in advance what
is to be done. Sedangkan menurut A.Allen perencanaan yaitu planning is the determination
of a course of action to achieve a desired result.Pada dasarnya yang dimaksud dengan
perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what) siapa (Who)
kapan (When) dimana (When) mengapa (why) dan bagaimana (How) .
1.
Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan yaitu :
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Sifat Rencana Yang Baik Rencana yang baik harus memuat sifat-sifat sebagai
berikut :
a.
Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang
Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya bila
ada perubahan keadaan maka tidak semua rencana dirubah dan dimungkinkan diadakan
penyesuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan
lain dari yang direncanakan.
c.
Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga
d.
Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan factor-faktor produksi
Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam
organisasi.
3.
a. Menetapkan tugas dan tujuan, Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu
rencana tidak dapat difrmulir tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan
tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau
nilai yang akan diperoleh.
b. Observasi dan analisa, Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam
pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa
terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan.
c. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan Faktor yang tersedia memberikan perencanaan
membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah
diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarbya biaya
yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.
d.
Membuat sintesa Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-
Tahap-tahap perencanaan :
a.
Perumusan tujuan, pada tahap ini penyusunan perencanaan harus merumuskan tujuan yang
hjendak di capai di masa yang akan datang.
b. Perumusan kebijaksanaan, yakni merumuskan bagaiaman usaha untuk mencapai tujuan yang
telah dirumuskan dalam bentuk tindakan-tindakan yang terkoordinir terarah dan terkontrol.
c.
d. Perencanaan skala kemajuan, merumuskan standar hasil yang yang akan diperoleh melalui
pelaksanaan aktivitas pada waktu tertentu.
e. Perencanaan bersifat menyeluruh, maksudnya setelah tahap a s/d d dirumuskan dengan baik.
Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak
bersifat muluk-muluk.
c. Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian tindakan yang
akan dilaksanakan.
d. Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku.
e. Terdapat perimbangan antara unsure atau komponen yang terlibat dalam pencapaian tujuan.
f. Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan diadakannya
sumberdaya tersebut di masa-masa aktivitas sedang berlangsung.
Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.
Kegiatan seorang manejer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana, berarti
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan
yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada enam
pertanyaan berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
a. Tahap 1 :
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.Perencanaan dimulai dengan keputusankeputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan
tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya-sumber daya nya secara tidak
efektif.
b. Tahap 2:
Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang
hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan,
adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa rencana dapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegitan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi
c.
Tahap 3:
mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan kelemahan serta
kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan.Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan
ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin
menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan
kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi
dari proses perencanaan.
d. Tahap 4:
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Tahap akhir
dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk
pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik
(paling memuaskan) di antara berbagai alternatif yang ada.
Lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana:
1. Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.
Setiap faktor memerlukan tipe perenanaan yang berbeda. Misal, rencana produksi akan
meliputi penrencanaan kebutuhan bahan, scheduling produksi, jadwal pemilharaan mesin,
dsb.
Sedang
rencana
pemasaran
berisi
target
pejualan,
program
promosi.
Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks dari pada perencanaan suatu satuan
kerja organisasi.
3.
Karakteristik-Karakteristik
(sifat)
rencana,
meliputi
faktor-faktor
kompleksitas,
Perencanaan Strategi
Perencanaan
Strategis
adalah
serangkaian
kegiatan
yang
bertujuan
untuk
digunakan
sebagai
alat
untuk
mentransformasi
(transforming)
dan
merevitalisasi
rencana
yang
memandang
perubahan
yang
lebih
baik,
positif
dan
Suatu penilaian komprehensif dan realistis dari keterbatasan dan kekuatan yang
dimiliki komunitas.
Menerapkan pendekatan inklusif yang mendorong berbagai pihak yang terlibat dalam
konflik untuk menentukan sukses di masa depan.
Mempertajam
tanggung
jawab
seluruh
elemen
dalam
masyarakat
untuk
melaksanakannya.
Rencana Operasional
rencana sekali pakai khusus bagi proyek tersebut. Tipe-tipe pokok rencana sekali pakai
adalah program, proyek, dan anggaran.
- Program. Suatu program meliputi serangkaian kegiatan yang relatif luas.Program
menunjukkan; langkah-langkah pokok yang diperlukan untuk mencapai tujuan, satuan atau
para anggota organisasi yang yang bertanggung jawab atas setiap langkah, dan urutan waktu
setiap langkah.
- Proyek adalah rencana sekali pakai yang lebih sempit dan merupakan bagian terpisah dari
program.
- Anggaran adalah laporan sumberdaya keuangan yang disusun untuk kegiatan-kegiatan
tertentu dalam jangka waktu tertentu.
b. Rencana tetap (standing plans) merupakan pendekatan-pendekatan penganan situasi-situasi
yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.
Wujud umum rencana-rencana tetap antara lain:
- Kebijaksanaan. Suatu kebijakansanaan (policy) adalah pedoman umum pembuatan
keputusan. Kebijaksanaan merupakan batas bagi keputusan, menentukan apa yang dibuat.
Dengan cara ini kebijakan menyalurkan pemikiran para anggota organisasi agar konsisten
dengan tujuan organisasi.
- Prosedur standar. Kebijaksanaan dilaksanakan dengan pedoman-pedoman yang lebih
terperinci, disebut prosedur standar atau metoda standar atau sering dikenal sebagai
stadart oprating procedure (SOP). Suatu prosedur memberikan sejumlah instruksi yang
terperinci untuk pelaksanaan serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur.
- Aturan (rules atau regulations) adalah pernyataan (ketentuan) bahwa suatu kegiatan tertentu
harus atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu.
Hambatan-hambatan Perencanaan
A. Hambatan pembuatan rencana
- Kurang pengetahuan tentang organisasi
- Kurang pengetahuan tentang lingkungan
- Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif
- Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang
- Biaya
- Takut gagal
2 .EVALUASI
Evaluasi (bahasa Inggris:Evaluation) adalah proses penilaian. Dalam perusahaan,
evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan
dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Evaluasi adalah suatu proses yang teratur dan
sistematis dalam membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang
telah ditetapkan kemudian dibuat suatu kesimpulan dan penyusunan saran pada setiap tahap
dari pelaksanaan program (Azwar, 1996).
Evaluasi adalah
a) cara sistematis untuk belajar dari pengalamanpengalaman yang dimiliki dalam
meningkatkan perencanaan yang baik dengan melakukan seleksi yang cermat terhadap
alternatif yang akan diambil;
b) merupakan proses berlanjut dengan tujuan kegiatan pelayanan kesehatan menjadi
lebih relevan, efisien dan efektif;
c) proses menentukan suatu keberhasilan atau mengukur pencapaian suatu tujuan
dengan membandingkan terhadap standar/ indikator menggunakan kriteria nilai yang sudah
ditentukan;
d) didukung oleh oleh informasi yang sahih, relevan dan peka (WHO, 1990).
Tujuan evaluasi adalah meningkatkan mutu program, memberikan justifikasi atau
penggunaan sumber-sumber yang ada dalam kegiatan, memberikan kepuasan dalam
pekerjaan dan menelaah setiap hasil yang telah direncanakan. Suprihanto (1988), mengatakan
bahwa tujuan evaluasi antara lain:
a) sebagai alat untuk memperbaiki dan perencanaan program yang akan datang,
b) untuk memperbaiki alokasi sumber dana, daya dan manajemen saat ini serta dimasa
yang akan datang,
c) memperbaiki pelaksanaan dan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program
perencanaan kembali suatu program melalui kegiatan mengecek kembali relevansi dari
program dalam hal perubahan kecil yang terus-menerus dan mengukur kemajuan target yang
direncanakan.
sumber daya, baik sumber dana, tenaga dan ataupun sumber sarana;
2) evaluasi terhadap proses (process) lebih dititik beratkan pada pelaksanaan program,
apakah sesuai rencana, mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan;
3) evaluasi terhadap keluaran (output), evaluasi pada tahap akhir ini adalah evaluasi
yang dilakukan pada saat program telah selesai dilaksanakan(summative evaluation) yang
tujuan utamanya secara umum dapat dibedakan atas dua macam yaitu untuk mengukur
keluaran serta untuk mengukur dampak yang dihasilkan. Dari kedua macam evaluasi akhir
ini, diketahui bahwa evaluasi keluaran lebih mudah dari pada evaluasi dampak. Pada
penelitian ini yang akan dilihat adalah evaluasi keluaran
Ruang lingkup evaluasi dibedakan atas 4 kelompok, yaitu:
a) evaluasi terhadap masukan (input) meliputi pemanfaatan berbagai sumber daya,
sumber dana, tenaga dan sarana,
Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat merencanakan suatu program
dengan tujuan menghasilkan informasi yang akan dipergunakan untuk mengembangkan
b.
c.
target sasaran.
Evaluasi hasil yaitu menilai perubahan-perubahan atau perbaikan dalam hal morbiditas,
mortalitas atau indikator status kesehatan lainnya untuk sekelompok penduduk tertentu.
Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas
yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan,
mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang
mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang
ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan
anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan.Evaluasi tersebut perlu
diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih
strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara
general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai.Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang
enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan
penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan,
dan banyak membuang waktu.
Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest) dan diakhir
(posttest). Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan
eksekusi yang direncanakan. Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk
melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasi
berikutnya.Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau diluar ruangan. Evaluasi yang diadakan di
dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel
akan dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang
dapat diterapkan. Sementara, evaluasi yang diadakan di luar ruangan akan menggunakan
metode penelitian lapangan dimana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati
kebebasan dari lingkungan sekitar. Realisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang
harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan
permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk
mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil
penelitian.
MAKALAH
PENERAPAN FUNGSI PERENCANAAN
DAN EVALUASI
DI SUSUN OLEH
NAMA
: TRISNA HAYATI
NPM
PRODI
: D3-
D0G015001
SEKRETARI
MATA KULIAH : ASAS-ASAS
MANAJEMEN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2015/2016
MAKALAH
TENTANG MANAJER DAN LINGKUNGAN
EKSTERNAL ORGANISASI
DI SUSUN OLEH
NAMA
: TRISNA HAYATI
NPM
PRODI
: D3-
D0G015001
SEKRETARI
MATA KULIAH : ASAS-ASAS
MANAJEMEN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2015/2016