: ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
: 29 Mei 2015
: 5 Juni 2015
Masalah Kesehatan
: RT 4/ RW 01 Kelurahan
Gedong, Kecamatan Ps. Rebo
: Juli 2015
Tempat ujian
: Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia
Nama
: Kharisma Pertiwi
NIM
: 1061050168
Tanda tangan:
Page 1
prevalensi
global penderita DM pada tahun 2012 sebesar 8,4 % dari populasi penduduk dunia, dan
mengalami peningkatan menjadi 382 kasus pada tahun 2013. IDF memperkirakan pada
tahun 2035 jumlah insiden DM akan mengalami peningkatan menjadi 55% (592 juta) di
antara usia penderita DM 40-59 tahun. Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia WHO
Indonesia merupakan urutan ke-7 terbesar, dalam jumlah penderita Diabetes Melitus di dunia
pada tahun 2013, dengan
8,5 juta
penderita setelah Cina (98,4 juta), India (65,1 juta), Amerika (24,4 juta), Brazil (11,9 juta),
Rusia (10,9 juta), Mexico (8,7 juta), Indonesia (8,5 juta) Jerman (7,6 juta), Mesir (7,5 juta),
dan Jepang (7,2 juta).2 Sementara berdasarkan data IDF (International Diabetes Federation)
tahun 2014, Indonesia menduduki urutan ke 5 terbsar di dunia. Prevalensi diabetes mellitus
di dunia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Laporan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan
(RISKESDAS) tahun 2013 menyebutkan terjadi peningkatan prevalensi pada penderita
diabetes melitus yang diperoleh berdasarkan wawancara yaitu 1,1% pada tahun 2007 menjadi
1,5% pada tahun 2013 sedangkan prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter
atau gejala pada tahun 2013 sebesar 2,1% dengan prevalensi terdiagnosis dokter tertinggi
pada daerah Sulawesi Tengah (3,7%). di Pulau Jawa adalah di provinsi DKI Jakarta sebesar
1,8%, dan paling rendah pada daerah Jawa Barat (0,5%). 3
Prevalensi dari penderita DM cenderung meningkat pada perempuan dibandingkan
dengan laki-laki dan terjadi peningkatan prevalensi penyakit diabetes melitus sesuai dengan
pertambahan umur namun mulai umur 65 tahun cenderung menurun dan tersebut
cenderung lebih tinggi bagi penderita yang tinggal diperkotaan dibandingkan dengan
dipedesaan. Dan prevalensi diabetes melitus cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan
tingkat pendidikan tinggi.
Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong
Page 2
berupa:
Lemas, mudah lelah, kesemutan, gatal
Penglihatan kabur
Penyembuhan luka yang buruk
Disfungsi ereksi pada pasien pria
Gatal pada kelamin pasien wanita
Di samping gejala diatas, ada juga gejala yang sering tampak setelah terjadi
Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong
Page 3
Host
Agent
Environment
Faktor Host
Host atau pejamu pada DM Tipe 2 adalah manusia. Faktor yang mempengaruhi
pejamu pada kasus Diabetes Melitus tipe 2 ini antara lain
Usia merupakan salah satu karakteristik yang melekat pada host atau
penderita penyakit. Diabetes seringkali ditemukan pada masyarakat dengan
usia tua karena pada usia tersebut, fungsi tubuh secara fisiologis menurun dan
terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan fungsi
tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi kurang optimal.
Page 4
Genetik
Risiko seorang anak mendapat DM adalah 15% bila salah seorang tuanya
menderita DM dan kemungkinan 75% bilamana kedua-duanya menderita
DM. Pada umumnya apabila seseorang menderita DM maka saudara
kandungnya mempunyai risiko DM sebanyak 10% (KemenkesRI, 2008).
Jenis kelamin
Analisis data Riskesdas 2007
Faktor Agen.
Agen penyakit pada kasus diabetes melitus tipe 2 yaitu agen kimiawi (metabolic).
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh
kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau
ganguan fungsi insulin (resistensi insulin).7
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa
oleh hati. Sel tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya
terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya
sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama
bahan perangsang sekrasi insulin lain. Berarti sel pankreas mengalami desensitisasi
terhadap glukosa.
Page 5
GENETIK
- HEREDITER
FAKTOR
LINGKUNGAN
SEHAT
Fisik, Mental
Sosial
FAKTOR
PELAYANAN
KESEHATAN
PERILAKU
KESEHATAN
Bagan Hendrik L. Blum
Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan
masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas
kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga
kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang
berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti
kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.
Page 6
Kejadian
DiabetesMelitus lebih tinggi dialami oleh individu yang berasal dari kondisis sosial
ekonomi yang baik. Hal ini kemungkinan dikaitkan dengan akses kesehatan,
2. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh
kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain
yang melekat pada dirinya.
Kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan Diabetes Melitus misalnya kesalahan
terhadap konsumsi makanan atau minuman, keadaan ini menimbulkan ketidakseimbangan
gizi dan beresiko obesitas. Berdasarkan beberapa teori menyebutkan bahwa obesitas
merupakan faktor predisposisi terjadinya resistensi insulin. Semakin banyak jaringan lemak
pada tubuh, maka tubuh semakin resisten terhadap kerja insulin, terutama bila lemak tubuh
atau kelebihan berat badan terkumpul didaerah sentral atau perut (central obesity). Lemak
dapat memblokir kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat diangkut kedalam sel dan
menumpuk dalam pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah.
Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya diabetes mellitus tipe 2 dimana sekitar 80-90%
penderita mengalami obesitas.4
Page 7
Page 8
serangkaian
kegiatan terus-menerus dalam rangka pemecahan masalah. Metode ini umum digunakan
dalam pemecahan masalah kesehatan. Beberapa langkah utama PSC :
Page 9
REBO
B.1 DATA GEOGRAFI KECAMATAN PASAR REBO
Peta Batas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur
Sumber data : Laporan Tahunan Kecamatan Pasar Rebo 2013
KELURAHAN
Gedong
LUAS ( Ha )
263.40 Ha
2.
Cijantung
238.57 Ha
3.
Baru
188.55 Ha
4.
Kalisari
289.45 Ha
5.
Pekayon
317.73 Ha
Jumlah
1.297.70 Ha
Sumber data : Laporan Tahunan Kecamatan Pasar Rebo 2013
Page 10
B.2.
DATA DEMOGRAFI KECAMATAN PASAR REBO
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta
Timur Tahun 2013 berjumlah 204.599 jiwa, terdiri dari laki-laki 103.348 jiwa dan
perempuan 101.251 jiwa, sedangkan jumlah kepala keluarga 54.118 KK.
Tabel 2. Jumlah Penduduk di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo
No.
Kelurahan
Jumlah
1.
Pekayon
46.497
2.
Kalisari
44.861
3.
Baru
25.331
4.
Cijantung
46.252
5.
Gedong
41.658
JUMLAH
204.599
2. Struktur Penduduk
Jumlah penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin di Wilayah Kecamatan
Pasar Rebo, Jakarta Timur pada akhir Tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3. Data Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Kecamatan Pasar Rebo.
NO
1
2
3
4
KELOMPOK
JUMLAH PENDUDUK
UMUR (Tahun)
LAKI-LAKI
04
59
10 14
15 19
10.399
9.158
7.675
7.117
PEREMPUA
N
10.046
8.886
7.456
7.384
LAKI-LAKI &
PEREMPUAN
20.445
18.044
15.131
14.501
Page 11
20 24
25 29
30 34
35 39
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
75+
JUMLAH
8.497
10.569
11.187
9.482
8.056
6.817
5.616
3.925
2.284
1.361
720
485
9.016
10.643
10.655
9.178
7.941
6.603
5.176
3.592
2.054
1.267
712
642
17.513
21.212
21.842
18.660
15.997
13.420
10.792
7.517
4.338
2.628
1.432
1.127
103.348
101.251
204.599
485
642
720
712
1,361
1,267
2,054
2,284
3,592
3,925
5,176
5,616
6,603
6,817
7,941
8,056
9,178
9,482
10,655
11,187
10,643
10,569
9,016
8,497
7,384
7,117
7,456
7,675
8,886
9,158
10,046
10,399
10000.0
5000.0
JUMLAH Laki - Laki
0.0
5000.0
10000.0
15000.0
JUMLAH Perempuan
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013
Keterangan :
1
2
Page 12
Dasar piramida dimulai untuk umur muda (0-4) makin ke atas untuk penduduk yang lebih
4
5
6
tua
Puncak piramida dibuat open end interval. Mis: 75+
Bagian kiri untuk laki-laki, kanan untuk perempuan
Besarnya balok diagram untuk masing-masing kelompok harus sama
Dependency ratio
= Usia non produktif : Usia produktif x 100 %
= 58.807 X 100 = 40,33 %
145.792
Interpretasi
sebanyak 145.792, angka ini lebih tinggi daripada penduduk dengan usia tidak
produktif (usia 0-14 dan 65+ tahun) sebanyak 58.807. Komposisi tersebut
berimplikasi pada angka beban ketergantungan (dependency ratio) pada tahun 2013
yang masih signifikan besarannya yaitu 40,33%. Jadi, setiap 100 penduduk usia
produktif harus menanggung beban kehidupan sebanyak 41 jiwa penduduk tidak
produktif.
2
Sex ratio
= Jumlah laki-laki : Jumlah perempuan x 100
= 103.348 X 100 = 102
101.251
Interpretasi : Jumlah perempuan di Kecamatan Pasar Rebo lebih tinggi dibandingkan
jumlah laki-laki. Setiap 100 penduduk perempuan di kecamatan Pasar Rebo terdapat
102 laki-laki.
Page 13
Sarana
Pekayon
Kalisari
Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rumah Sakit
Rumah Bersalin
Puskesmas
Pos Kesehatan
KIA
Apotik
Poliklinik
Praktek Dokter
Posyandu
Bidan
1
2
1
3
2
3
23
8
1
1
1
2
5
21
8
1
2
1
2
8
16
5
1
2
1
4
3
5
30
8
2
1
1
13
1
1
2
15
-
2
2
6
17
3
10
10
23
105
29
Page 14
Gedong
7
Cijantung
12
Baru
4
Kalisari
10
Pekayon
8
SD
14
16
13
18
SLTP
4
5
6
SLTA/SMU
SLB
UNIV/ST/Akademi
6
1
12
2
1
2
1
2
-
4
-
33
49
16
28
33
Jumlah
Mata Pencaharian
O
1.
Pegawai Negeri/Abri/Polri
2.
Dagang
3.
Tani
4.
Wiraswasta / Pengusaha
5.
Buruh
6.
Jasa dan Lain-lain
Jumlah
Jumlah
30.719 Orang
15.428 Orang
3.460 Orang
8.375 Orang
1.974 Orang
52.913 Orang
112.869 Orang
Page 15
Kelurahan
Islam
Protestan
Katolik
Hindu
Budha
Pekayon
27.452
2.250
1.671
93
203
Cijantung
26.801
3.216
3.859
294
420
Baru
24.183
1.967
1.439
1.042
515
Kalisari
27.892
3.293
730
84
23
Gedong
41.152
1.858
1.189
1.145
679
147.480
12.584
8.888
2.605
1.840
Jumlah
Sarana
Gedong
Kalisari Baru
Cijantun
Pekayon
Jml
17
69
Masjid
14
13
g
20
Mushollah 29
38
14
28
28
137
Gereja
14
Pure
Klenteng
Wihara
Tabel 10. Lingkungan Fisik& Biologis Perumahan Penduduk Kecamatan Pasar Rebo
No
Kelurahan
Permanen
Semi Permanen
Biasa
1.
Pekayon
4.966
2.
Kalisari
3.406
1.565
3.
Cijantung
3.997
166
1.177
4.
Baru
839
1.989
1.412
5.
Gedong
Jumlah
2.875
16.083
2.698
6.418
1.756
4.345
Page 16
B.4.
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Gedong Tahun 2014 adalah 39.457
jiwa, terdiri dari 20.028 laki-laki; dan 19429 perempuan, dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Umur & Jenis Kelamin di Kelurahan Gedong
Page 17
Page 18
Nama Pendidikan
1
2
3
4
TK
SD
SMP
SMU
5
Perguruan Tinggi
Jumlah
Jumlah
7
12
3
3
1
26
Sarana
Jumlah
Page 19
Rumah Sakit
Puskesmas
Klinik Swasta
Bidan Swasta
Balai Pengobatan umum
Praktek Dokter Umum
Praktek Dokter Gigi
RB
Posyandu Balita
Posyandu Lansia
2
1
1
5
2
8
0
1
19
10
Pola Penyakit
Pola penyakit terpilih di wilayah kelurahan Gedong berdasarkan pasien yang berkunjung ke
Puskesmas, yaitu 10 penyakit terbanyak sebagai berikut :
Tabel 15. Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Gedong
No
Nama Penyakit
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
ISPA
Penyakit lainnya
Penyakit sistem otot dan jaringan pengikat
Darah Tinggi
Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal
Penyakit Kulit Alergi
Iritatio Pulpa,Pulpitis
Diare
Diabetes Melitus
Gastritis dan Duodenitis
2884
1261
1070
1045
948
576
443
415
375
35
Page 20
ISPA
4%
5%
4% 4%
Penyakit Lainnya
31%
6%
10%
11%
11%
Diare
Diabetes Melitus
Gastritis dan duodenitis
Page 21
Masalah
B.
Wilayah Masalah
C.
Sasaran
D.
Jumlah Penduduk
: 282 orang
E.
Jumlah KK
: 72 Kepala Keluarga
F.
Jumlah sasaran
: 282 orang
G.
Target Peserta
: 30 orang
H.
: 23 orang
Sebelum penyuluhan
warga RT 04/RW 01, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai
Diabetes Melitus. Setiap orang diberikan 10 (sepuluh) pertanyaan yang sama, dan hasilnya
akan dievaluasi.
I.Tabel Orang Yang Menjawab Benar
Tabel 2.1 Pengetahuan Kesehatan
NO
1
2
3
4
5
6
7
Pertanyaan
Yang mengetahui nama lain Diabetes Melitus
Yang mengetahui tipe diabetes melitus
Yang mengetahui sifat penyakit diabetes
melitus
Yang mengetahui gejala umum diabetes
melitus
Yang mengetahui faktor risiko diabetes
melitus
Yang mengetahui kadar gula darah normal
Yang mengetahui pola makan untuk
penderita DM
Sebelum Intervensi
N
%
16
69,5
9
39,1
15
65,2
13,0
26,0
11
47,8
10
43,4
Page 22
21,7
16
18
69,5
78,2
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
(16) dari (23) responden (69,5%) mengetahui tentang nama lain Diabetes Melitus.
(9) dari (23) responden (39,1%) mengetahui tentang tipe Diabetes Melitus.
(15) dari (23) responden (65,3%) mengetahui sifat Diabetes Melitus.
(3) dari (23) responden (13.0%) mengetahui gejala umum Diabetes Melitus.
(6) dari (23) responden (69,5%) mengetahui faktor risiko Diabetes Melitus.
(11) dari (23) responden (47,8%) mengetahui kadar gula darah normal.
(10) dari (23) responden (43,4%) mengetahui pola makan untuk penderita Diabetes
8.
Melitus.
(5) dari (23) responden (21,7%) mengetahui fungsi pengaturan pola makan Diabetes
9.
10.
Melitus.
(16) dari (23) responden (26,0%) mengetahui pemeriksaan Diabetes Melitus.
(18) dari (23) responden (78,2%) mengetahui penatalaksanaan Diabetes Melitus.
Page 23
Keterangan :
No.
Nilai
60
30
50
70
70
50
60
30
50
10
40
11
40
12
60
13
20
14
30
15
30
16
50
17
60
18
40
19
40
20
40
21
30
22
80
23
30
Jumlah
1060
Rata-rata
46,08
Page 24
nilai Ratarata=
1 ( 80 )+ 2 ( 70 ) + 4 ( 60 ) + 4 ( 50 ) +5 ( 40 ) +6 ( 30 )+1(20)
23
nilai Ratarata=46,08
1. Masalah
2. Rencana Intervensi
3. Tujuan Umum
Page 25
5. Jumlah Sasaran
: 282 Orang
6. Rencana Kegiatan
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
SumberDaya Manusia
Dokter Muda
: 1 Orang
Petugas Kesehatan
: 1 Orang
Evaluasi
Quantitas
60
IDR 500.00
IDR 30,000.00
40
IDR 1,500.00
IDR 60,000.00
Snack
30
IDR 10,000.00
IDR 300,000.00
NO
1
Harga
Jumlah
IDR 390,000.00
V.
1. Pelaksanaan Intervensi
Hari/Tanggal
Page 26
Tempat
Target Peserta
: 30 orang
: 23 orang
NO
1
2
3
Dokter Muda
: 1 orang
Petugas Kesehatan
: 1 orang
Material
Peralatan presentasi
Biaya operasional
Keterangan
Quantitas
Harga
Jumlah
60
30
30
IDR 5,000.00
IDR 150,000.00
IDR 225,000.00
Page 27
VI. EVALUASI
INPUT
SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Kharisma Pertiwi, S.Ked sebagai
presenter dan narasumber, dibantu 1 orang petugas puskemas yang mendampingi sebagai
pengawas dan dokumentasi,sesuai dengan perencanaan.
Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong
Page 28
OUTPUT
Tabel 6.1 Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No
1
2
Pre-Test
Nilai
60
Post-Test
Nilai
30
60
90
Page 29
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Nilai RataRata=
Nilai RataRata=
50
70
70
80
70
90
50
70
60
80
30
60
50
80
40
70
40
80
60
80
20
60
30
70
30
60
50
80
60
90
40
70
40
70
40
80
30
60
80
90
30
60
4 ( 90 ) +7 ( 80 )+ 6 (70 )+ 6 ( 60 ) +0 ( 50 ) +0 ( 40 )+ 0 ( 30 )+ 0 (20 )+ 0 ( 10 )
23
Page 30
73,9146,08
100
46,08
Keterangan :
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai HASIL pretest rata - rata dari 23 responden
adalah 46,08. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 23
responden adalah 73,91. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden
sebesar 27,83 poin (60,39%). Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Diabetes Melitus
tipe 2 yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Selisih nilai pretest
dan post test warga RT04/RW01 Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo sebesar 27,83
poin (60,39%).
Pertanyaan
Sebelum
Intervensi
Setelah
Intervens
i
Kenaika
n
Page 31
16
69,5
23
100
30,5
39,1
17
73,9 8
34,8
15
65,2
22
95,6 7
30,4
13,0
13
56,5 10
43,5
26,0
18
78,2 12
52,2
11
47,8
20
86,9 9
39,1
10
43,4
16
69,5 6
26,1
21,7
17
73,9 12
30,5
Pemeriksaan DM
16
69,5
23
100
52,2
10
Penatalakasanaan DM
18
78,2
23
100
21,8
VII.
Page 32
Melitus tipe 2 dan mengingatkan masyarakat agar memiliki pola hidup yang lebih baik.
Supaya lebih memahami tentang Diabetes Melitus tipe 2 dan pentingnya pengaturan
pola makan yang tepat sehingga bisa selalu mengingatkan masyarakat mengenai hal-hal apa
saja yang perlu dilakukan untuk mencegah dan menangani Diabetes Melitus tipe 2.
Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara teratur mengenai Diabetes Melitus tipe
2 dalam setiap kesempatan, misalnya saat Posyandu lansia ataupun Posbindu, sehingga
masyarakat semakin memahami mengenai Diabetes Melitus tipe 2 dan agar para petugas
dapat selalu mengingatkan tentang pentingnya keteraturan berolahraga, dan cara bekerja yang
baik dan benar.
V. DAFTAR PUSTAKA
Page 33
Page 34
Umur
Alamat
Page 35
7. Bagaimana pengaturan pola makan yang baik untuk penderita diabetes melitus?
a. Dengan memakan makanan apa saja
b. Dengan memakan makanan menu diet dm saat kadar gula darah tidak normal
c. Dengan menerapkan menu diet diabetes sesuai dengan jumlah, jenis, serta
jadwal makan yang baik.
Page 36
Page 37
Page 38
Page 39