Anda di halaman 1dari 39

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA


Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 1
STATUS UJIAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PERIODE 11MEI 2015 S/D 25 JULI 2015
MATA UJIAN

: ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT

Hari/Tanggal pengambilan data

: 29 Mei 2015

Hari / Tanggal intervensi masalah kesehatan

: 5 Juni 2015

Masalah Kesehatan

: Diabetes Melitus tipe 2

Tempat pengambilan data/wawancara

: RT 4/ RW 01 Kelurahan
Gedong, Kecamatan Ps. Rebo

Hari / Tanggal ujian

: Juli 2015

Tempat ujian

: Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia

Nama
: Kharisma Pertiwi
NIM
: 1061050168
Tanda tangan:

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 1

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 2
I. PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah


Saat ini perhatian penyakit tidak menular semakin meningkat karena frekuensi

kejadiannya pada masyarakat semakin meningkat salah satunya diabetes melitus.


Menurut American Diabetes Association (ADA), Diabetes Melitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hipoglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.1
International Diabetes Federation(IDF) menyebutkan bahwa tingkat

prevalensi

global penderita DM pada tahun 2012 sebesar 8,4 % dari populasi penduduk dunia, dan
mengalami peningkatan menjadi 382 kasus pada tahun 2013. IDF memperkirakan pada
tahun 2035 jumlah insiden DM akan mengalami peningkatan menjadi 55% (592 juta) di
antara usia penderita DM 40-59 tahun. Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia WHO
Indonesia merupakan urutan ke-7 terbesar, dalam jumlah penderita Diabetes Melitus di dunia
pada tahun 2013, dengan

kejadian diabetes mellitus tertinggi dengan jumlah

8,5 juta

penderita setelah Cina (98,4 juta), India (65,1 juta), Amerika (24,4 juta), Brazil (11,9 juta),
Rusia (10,9 juta), Mexico (8,7 juta), Indonesia (8,5 juta) Jerman (7,6 juta), Mesir (7,5 juta),
dan Jepang (7,2 juta).2 Sementara berdasarkan data IDF (International Diabetes Federation)
tahun 2014, Indonesia menduduki urutan ke 5 terbsar di dunia. Prevalensi diabetes mellitus
di dunia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Laporan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan
(RISKESDAS) tahun 2013 menyebutkan terjadi peningkatan prevalensi pada penderita
diabetes melitus yang diperoleh berdasarkan wawancara yaitu 1,1% pada tahun 2007 menjadi
1,5% pada tahun 2013 sedangkan prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter
atau gejala pada tahun 2013 sebesar 2,1% dengan prevalensi terdiagnosis dokter tertinggi
pada daerah Sulawesi Tengah (3,7%). di Pulau Jawa adalah di provinsi DKI Jakarta sebesar
1,8%, dan paling rendah pada daerah Jawa Barat (0,5%). 3
Prevalensi dari penderita DM cenderung meningkat pada perempuan dibandingkan
dengan laki-laki dan terjadi peningkatan prevalensi penyakit diabetes melitus sesuai dengan
pertambahan umur namun mulai umur 65 tahun cenderung menurun dan tersebut
cenderung lebih tinggi bagi penderita yang tinggal diperkotaan dibandingkan dengan
dipedesaan. Dan prevalensi diabetes melitus cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan
tingkat pendidikan tinggi.
Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 2

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 3
Tingginya prevalensi Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan oleh faktor risiko yang tidak
dapat berubah misalnya jenis kelamin, umur, dan faktor genetik yang kedua adalah faktor
risiko yang dapat diubah misalnya kebiasaan merokok tingkat pendidikan, pekerjaan,
aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, Indeks Masa Tubuh, umur. Diabetes
Mellitus disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ
tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Untuk menurunkan kejadian dan
keparahan dari Diabetes Melitus tipe 2 maka dilakukan pencegahan seperti modifikasi gaya
hidup dan pengobatan.4
Definisi
Penyakit Diabetes mellitus adalah penyakit dengan gejala kadar gula darah yang
tinggi yang disebabkan tubuh tidak lagi memiliki hormon insulin atau insulin tidak dapat
bekerja sebagaimana mestinya.
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh
kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan
fungsi insulin (resistensi insulin).7
Insulin disekresikan oleh sel-sel beta yang merupakan salah satu dari empat tipe sel
dalam pulau-pulau Langerhans pankreas. Sekresi insulin akan meningkat dan menggerakkan
glukosa ke dalam sel-sel otot, hati serta lemak. Insulin di dalam sel-sel tersebut menimbulkan
efek seperti menstimulasi penyimpanan glukosa dalam hati dan otot (dalam bentuk glikogen),
meningkatkan penyimpanan lemak dari makanan dalam jaringan adiposa dan mempercepat
pengangkutan asam-asam amino (yang berasal dari protein makanan) ke dalam sel.
Gambaran Klinis
Pasien sering kali tidak menyadari bahwa dirinya mengidap diabetes melitus, bahkan
sampai bertahun-tahun kemudian. Namun, harus dicurigai adanya diabetes melitus jika

seseorang mengalami keluhan klasik diabetes melitus berupa:


Poliuria (banyak berkemih)
Polidipsia (rasa haus sehingga jadi banyak minum)
Polifagia (banyak makan karena perasaan lapar terus-menerus)
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
Untuk memperkuat diagnosis dapat diperiksa keluhan tambahan diabetes melitus

berupa:
Lemas, mudah lelah, kesemutan, gatal
Penglihatan kabur
Penyembuhan luka yang buruk
Disfungsi ereksi pada pasien pria
Gatal pada kelamin pasien wanita
Di samping gejala diatas, ada juga gejala yang sering tampak setelah terjadi
Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 3

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 4
komplikasi kronis antara lain : kesemutan, kulit terasa panas (neuropati), kram, mata kabur,
infeksi jamur pada alat reproduksi wanita, kemampuan seksual menurun bahkan impotensi,
luka lama sembuh, pada ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam
kandungan, atau melahirkan dengan berat badan lahir bayi lebih dari 4000 gram.7
Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah. Diagnosis
tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria. Guna penentuan diagnosis DM,
pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik
dengan bahan darah plasma vena. Penggunaan bahan darah utuh (whole blood), vena ataupun
kapiler tetap dapat dipergunakan dengan memperhatikan angka-angka kriteria diagnostik
yang berbeda sesuai pembakuan oleh WHO. Sedangkan untuk tujuan pemantauan hasil
pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler.20
Diabetes Melitus tipe 2 menurut konsep segitiga epidemiologi dapat diterangkan sebagai
berikut:

Host

Agent

Environment

Faktor Host
Host atau pejamu pada DM Tipe 2 adalah manusia. Faktor yang mempengaruhi
pejamu pada kasus Diabetes Melitus tipe 2 ini antara lain

Usia merupakan salah satu karakteristik yang melekat pada host atau
penderita penyakit. Diabetes seringkali ditemukan pada masyarakat dengan
usia tua karena pada usia tersebut, fungsi tubuh secara fisiologis menurun dan
terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan fungsi
tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi kurang optimal.

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 4

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 5

Genetik
Risiko seorang anak mendapat DM adalah 15% bila salah seorang tuanya
menderita DM dan kemungkinan 75% bilamana kedua-duanya menderita
DM. Pada umumnya apabila seseorang menderita DM maka saudara
kandungnya mempunyai risiko DM sebanyak 10% (KemenkesRI, 2008).

Jenis kelamin
Analisis data Riskesdas 2007

yang dilakukan oleh Irawan mendapatkan

bahwa perempuan lebih berisiko untuk menderita DM dibanding laki-laki.


Wanita lebih berisiko mengidap diabetes karena secara fisik wanita memiliki
peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar.

Faktor Agen.
Agen penyakit pada kasus diabetes melitus tipe 2 yaitu agen kimiawi (metabolic).
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh
kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau
ganguan fungsi insulin (resistensi insulin).7
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa
oleh hati. Sel tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya
terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya
sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama
bahan perangsang sekrasi insulin lain. Berarti sel pankreas mengalami desensitisasi
terhadap glukosa.

Faktor Environment (Lingkungan)


Faktor ligkungan pada kasus diabetes mellitus lebih tinggi dialami oleh individu yang
berasal dari kondisi sosial ekonomi yang baik. Hal ini kemungkinan dikaitkan juga
dengan obesitas yang terjadi karena ketidakseimbangan gizi.

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 5

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 6
Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan
masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

GENETIK
- HEREDITER

FAKTOR
LINGKUNGAN

SEHAT
Fisik, Mental
Sosial

FAKTOR
PELAYANAN
KESEHATAN

PERILAKU
KESEHATAN
Bagan Hendrik L. Blum
Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan
masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas
kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga
kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang
berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti
kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.

Tingkat pendidikan yang di kaitkan dengan Health Literacy yaitu kemampuan


menulis dan berhubungan dengan kesehatan. Semakin rendah pendidikan semakin
terkait dengan rendahnya kesadaran dalam kesehatan. Hal ini juga terjadi pada orang

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 6

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 7
Diabetes Militus, mereka yang pendidikannya rendah cenderung tidak mengetahui

gejala gejala Diabetes Militus.


Status sosial ekonomi baik dinilai oleh pendapatan, pendidikan, atau pekerjaan terkait
dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk di dalamnya bayi berat lahir rendah,
penyakit kardiovaskuler, hipertensi, arthritis, diabetes dan kanker.

Kejadian

DiabetesMelitus lebih tinggi dialami oleh individu yang berasal dari kondisis sosial
ekonomi yang baik. Hal ini kemungkinan dikaitkan dengan akses kesehatan,

pengetahuan dan obesitas yang terjadi karena ketidaksimbangan gizi dan.


Faktor kebudayaan juga dapat memicu timbulnya diabetes seperti pada budaya timur
yang cenderung banyak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi yang dapat
menaikan kadar gula darah seseorang. Pola makan berpengaruh pada risiko terkena
DM. Namun makan bukan hanya saja proses memasukan makanan ke dalam mulut,
tetapi juga merupakan peristiwa sosial yang penting. Pemilihan makanan dan akses
kepada makanan dapat berpengaruh kepada beberapa faktor.

2. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh
kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain
yang melekat pada dirinya.
Kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan Diabetes Melitus misalnya kesalahan
terhadap konsumsi makanan atau minuman, keadaan ini menimbulkan ketidakseimbangan
gizi dan beresiko obesitas. Berdasarkan beberapa teori menyebutkan bahwa obesitas
merupakan faktor predisposisi terjadinya resistensi insulin. Semakin banyak jaringan lemak
pada tubuh, maka tubuh semakin resisten terhadap kerja insulin, terutama bila lemak tubuh
atau kelebihan berat badan terkumpul didaerah sentral atau perut (central obesity). Lemak
dapat memblokir kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat diangkut kedalam sel dan
menumpuk dalam pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah.
Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya diabetes mellitus tipe 2 dimana sekitar 80-90%
penderita mengalami obesitas.4

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 7

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 8
Kebiasaan lainnya karena kurangnya aktivitas fisik atau tidak berolah raga, hal ini
membuat kadar gula dalam darah tetap karena tidak diubah menjadi energi. Aktivita fisik
adalah setiap gerakan tubuh dengan tujuan meningkatkan dan mengeluarkan tenaga dan
energi. Aktivitas fisik sangat berperan dalam mengontrol gula darah. Berdasarkan penelitian
bahwa aktifitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat menambah sensitifitas insulin.
Prevalensi diabetes mellitus mencapai 2-4 kali lipat terjadi pada individu yang kurang aktif
dibandingkan dengan individu yang aktif. Pada saat tubuh melakukan aktivitas fisik, maka
sejumlah glukosa akan diubah menjadi energi. Aktivtas fisik mengakibatkan insulin semakin
meningkat sehingga kadar gula dalam darah akan berkurang. Semakin kurang aktifitas fisik,
maka semakin mudah seseorang terkena diabetes. Pada orang yang jarang berolahraga atau
aktivitas fisik, zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dibakar tetapi ditimbun
menjadi lemak dan gula. Jika insulin tidak mencukupi untuk merubah glukosa menjadi
energi, maka dapat timbul diabetes mellitus. 4
3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan
pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta
kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas
dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga
kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas
dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan.
Faktor pelayanan kesehatan memilik peran dalam upaya preventif dan promotif dalam
terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2.
4. Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang
dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes melitus.2
Risiko seorang anak mendapat DM adalah 15% bila salah seorang tuanya menderita
DM dan kemungkinan 75% bilamana kedua-duanya menderita DM. Pada umumnya apabila
seseorang menderita DM maka saudara kandungnya mempunyai risiko DM sebanyak 10%
(KemenkesRI, 2008). Risiko untuk mendapatkan DM dari ibu lebih besar 10-30% dari pada
Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 8

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 9
ayah dengan DM. Hal ini dikarenakan penurunan gen sewaktu dalam kandungan lebih besar
dari ibu.4

Problem Solving Cycle (Putaran Pemecahan Masalah)

Problem Solving Cycle (Putaran Pemecahan Masalah) adalah

serangkaian

kegiatan terus-menerus dalam rangka pemecahan masalah. Metode ini umum digunakan
dalam pemecahan masalah kesehatan. Beberapa langkah utama PSC :

Data Collecting (Pengumpulan Data)

Data Analyse (Pengolahan Data)

Data Interpretation (Interpretasi Data) dan Data Presentation (Penyajian Data)

Problem Diagnosis (Diagnosis Masalah)

Planning Program (Perencanaan Program)

Program Implementation/ Intervention (Pelaksanaan Program)

Monitoring Evaluation (MONEV) dengan melaksanakan kembali pengumpulan data


untuk melihat kemajuan atau keberhasilan

B DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFI KECAMATAN PASAR


Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 9

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 1
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 0

REBO
B.1 DATA GEOGRAFI KECAMATAN PASAR REBO
Peta Batas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur
Sumber data : Laporan Tahunan Kecamatan Pasar Rebo 2013

Sebelah Utara Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur


Sebelah Selatan. Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Sebelah TimurKecamatan Ciracas, Jakarta Timur
Sebelah Barat....Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Tabel 1. Luas Kecamatan Pasar Rebo 2013
NO
1.

KELURAHAN
Gedong

LUAS ( Ha )
263.40 Ha

2.

Cijantung

238.57 Ha

3.

Baru

188.55 Ha

4.

Kalisari

289.45 Ha

5.

Pekayon
317.73 Ha
Jumlah
1.297.70 Ha
Sumber data : Laporan Tahunan Kecamatan Pasar Rebo 2013

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 10

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 1
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 1

B.2.
DATA DEMOGRAFI KECAMATAN PASAR REBO
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta
Timur Tahun 2013 berjumlah 204.599 jiwa, terdiri dari laki-laki 103.348 jiwa dan
perempuan 101.251 jiwa, sedangkan jumlah kepala keluarga 54.118 KK.
Tabel 2. Jumlah Penduduk di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo
No.

Kelurahan

Jumlah

1.

Pekayon

46.497

2.

Kalisari

44.861

3.

Baru

25.331

4.

Cijantung

46.252

5.

Gedong

41.658

JUMLAH

204.599

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013

2. Struktur Penduduk
Jumlah penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin di Wilayah Kecamatan
Pasar Rebo, Jakarta Timur pada akhir Tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3. Data Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Kecamatan Pasar Rebo.

NO
1
2
3
4

KELOMPOK

JUMLAH PENDUDUK

UMUR (Tahun)

LAKI-LAKI

04
59
10 14
15 19

10.399
9.158
7.675
7.117

PEREMPUA
N
10.046
8.886
7.456
7.384

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

LAKI-LAKI &
PEREMPUAN
20.445
18.044
15.131
14.501
Page 11

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 1
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 2
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

20 24
25 29
30 34
35 39
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
75+

JUMLAH

8.497
10.569
11.187
9.482
8.056
6.817
5.616
3.925
2.284
1.361
720
485

9.016
10.643
10.655
9.178
7.941
6.603
5.176
3.592
2.054
1.267
712
642

17.513
21.212
21.842
18.660
15.997
13.420
10.792
7.517
4.338
2.628
1.432
1.127

103.348

101.251

204.599

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013


Diagram 1. Piramida Penduduk Kecamatan Pasar Rebo Berdasarkan Usia & Jenis
Kelamin

PIRAMIDA PENDUDUK KECAMATAN PASAR REBO 2013


75+
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10-14
5-9
0-4
15000.0

485
642
720
712
1,361
1,267
2,054
2,284
3,592
3,925
5,176
5,616
6,603
6,817
7,941
8,056
9,178
9,482
10,655
11,187
10,643
10,569
9,016
8,497
7,384
7,117
7,456
7,675
8,886
9,158
10,046
10,399
10000.0

5000.0
JUMLAH Laki - Laki

0.0

5000.0

10000.0

15000.0

JUMLAH Perempuan

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013
Keterangan :
1
2

Sumbu vertikal untuk distribusi umur


Sumbu horizontal untuk jumlah penduduk (absolut maupun %)

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 12

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 1
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 3
3

Dasar piramida dimulai untuk umur muda (0-4) makin ke atas untuk penduduk yang lebih

4
5
6

tua
Puncak piramida dibuat open end interval. Mis: 75+
Bagian kiri untuk laki-laki, kanan untuk perempuan
Besarnya balok diagram untuk masing-masing kelompok harus sama

Informasi yang dapat diperoleh dari piramida penduduk di atas adalah :


1

Dependency ratio
= Usia non produktif : Usia produktif x 100 %
= 58.807 X 100 = 40,33 %
145.792
Interpretasi

: Penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Kecamatan Pasar Rebo

sebanyak 145.792, angka ini lebih tinggi daripada penduduk dengan usia tidak
produktif (usia 0-14 dan 65+ tahun) sebanyak 58.807. Komposisi tersebut
berimplikasi pada angka beban ketergantungan (dependency ratio) pada tahun 2013
yang masih signifikan besarannya yaitu 40,33%. Jadi, setiap 100 penduduk usia
produktif harus menanggung beban kehidupan sebanyak 41 jiwa penduduk tidak
produktif.
2

Sex ratio
= Jumlah laki-laki : Jumlah perempuan x 100
= 103.348 X 100 = 102
101.251
Interpretasi : Jumlah perempuan di Kecamatan Pasar Rebo lebih tinggi dibandingkan
jumlah laki-laki. Setiap 100 penduduk perempuan di kecamatan Pasar Rebo terdapat
102 laki-laki.

Rasio Penduduk Tua Muda


= Jumlah penduduk usia 65+ x 100
Jumlah penduduk usia 0-14
= 5187 x 100
53.620
= 9,67
Interpretasi :
Ada 3 pengelompokkan penduduk:
1 Kelompok penduduk usia muda penduduk umur 0-14 tahun
2 Kelompok penduduk usia produktif penduduk umur 15-64 tahun
3 Kelompok penduduk usia tua penduduk umur 65 tahun ke atas

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 13

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 1
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 4
Jadi, Rasio penduduk tua muda di Kecamatan Pasar Rebo sebesar 9,67 Penduduk
kecamatan Duren Sawit tergolong kelompok usia muda

3. FASILITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN


Tabel 4. Data Fasilitas Kesehatan Kecamatan Pasar Rebo
No

Sarana

Pekayon

Kalisari

Baru

Cijantung Gedong Jumlah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Rumah Sakit
Rumah Bersalin
Puskesmas
Pos Kesehatan
KIA
Apotik
Poliklinik
Praktek Dokter
Posyandu
Bidan

1
2
1
3
2
3
23
8

1
1
1
2
5
21
8

1
2
1
2
8
16
5

1
2
1
4
3
5
30
8

2
1
1
13
1
1
2
15
-

2
2
6
17
3
10
10
23
105
29

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013

Diagram 2. Jumlah Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 14

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 1
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 5
Sumber : Profil Kesehatan Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013

Tabel 5. Data Sekolah Kecamatan Pasar Rebo


No Nama Pendidikan
1
TK

Gedong
7

Cijantung
12

Baru
4

Kalisari
10

Pekayon
8

SD

14

16

13

18

SLTP

4
5
6

SLTA/SMU
SLB
UNIV/ST/Akademi

6
1

12
2
1

2
1

2
-

4
-

33

49

16

28

33

Jumlah

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013

KEADAAN SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA

Tabel 7. Jenis Mata Pencaharian di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo


N

Mata Pencaharian
O
1.
Pegawai Negeri/Abri/Polri
2.
Dagang
3.
Tani
4.
Wiraswasta / Pengusaha
5.
Buruh
6.
Jasa dan Lain-lain
Jumlah

Jumlah
30.719 Orang
15.428 Orang
3.460 Orang
8.375 Orang
1.974 Orang
52.913 Orang
112.869 Orang

Sumber : Profil Kesehatan Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013

Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo


Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 15

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 1
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 6
No

Kelurahan

Islam

Protestan

Katolik

Hindu

Budha

Pekayon

27.452

2.250

1.671

93

203

Cijantung

26.801

3.216

3.859

294

420

Baru

24.183

1.967

1.439

1.042

515

Kalisari

27.892

3.293

730

84

23

Gedong

41.152

1.858

1.189

1.145

679

147.480

12.584

8.888

2.605

1.840

Jumlah

Sumber : Profil Kesehatan Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013


Tabel 9. Fasilitas Peribadatan di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo
No

Sarana

Gedong

Kalisari Baru

Cijantun

Pekayon

Jml

17

69

Masjid

14

13

g
20

Mushollah 29

38

14

28

28

137

Gereja

14

Pure

Klenteng

Wihara

Sumber : Profil Kesehatan Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013

Tabel 10. Lingkungan Fisik& Biologis Perumahan Penduduk Kecamatan Pasar Rebo
No

Kelurahan

Permanen

Semi Permanen

Biasa

1.

Pekayon

4.966

2.

Kalisari

3.406

1.565

3.

Cijantung

3.997

166

1.177

4.

Baru

839

1.989

1.412

5.

Gedong
Jumlah

2.875
16.083

2.698
6.418

1.756
4.345

Sumber : Profil Kesehatan Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013


B.3.

DATA GEOGRAFI KELURAHAN GEDONG

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 16

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 1
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 7
KELURAHAN GEDONG
Kelurahan Gedong adalah salah satu dari lima kelurahan di wilayah kecamatan Pasar
Rebo kota administrasi Jakarta Timur dengan batasan-batasan wilayah berdasarkan SK
Gubernur DKI Jakarta no. 1251 tahun 1986 perihal : Pembagian wilayah.Luas wilayah
Kelurahan Gedong adalah 263,4 Ha.
Batas Wilayah Kelurahan Gedong
Utara
Selatan
Barat
Timur

: Kelurahan Tengah, Kelurahan Batu Ampar dan Kelurahan Bale Kambang


: Kelurahan Cijantung
: Kali Ciliwung
: Kali Baru

B.4.

DATA DEMOGRAFI KELURAHAN GEDONG

Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Gedong Tahun 2014 adalah 39.457
jiwa, terdiri dari 20.028 laki-laki; dan 19429 perempuan, dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Umur & Jenis Kelamin di Kelurahan Gedong

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 17

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 1
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 8

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Gedong Tahun 2014

Tabel 12. Jumlah Penduduk di Tiap RW


Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 18

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 1
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 9

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Gedong Tahun 2014

Tabel 13. Data Sekolah di Kelurahan Gedong


No

Nama Pendidikan

1
2
3
4

TK
SD
SMP
SMU

5
Perguruan Tinggi
Jumlah

Jumlah
7
12
3
3
1
26

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Gedong Tahun 2014

Tabel 14. Data Fasilitas Kesehatan Kelurahan Gedong


No

Sarana

Jumlah

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 19

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Rumah Sakit
Puskesmas
Klinik Swasta
Bidan Swasta
Balai Pengobatan umum
Praktek Dokter Umum
Praktek Dokter Gigi
RB
Posyandu Balita
Posyandu Lansia

2
1
1
5
2
8
0
1
19
10

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Gedong Tahun 2014

Pola Penyakit
Pola penyakit terpilih di wilayah kelurahan Gedong berdasarkan pasien yang berkunjung ke
Puskesmas, yaitu 10 penyakit terbanyak sebagai berikut :
Tabel 15. Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Gedong
No

Nama Penyakit

Jumlah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

ISPA
Penyakit lainnya
Penyakit sistem otot dan jaringan pengikat
Darah Tinggi
Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal
Penyakit Kulit Alergi
Iritatio Pulpa,Pulpitis
Diare
Diabetes Melitus
Gastritis dan Duodenitis

2884
1261
1070
1045
948
576
443
415
375
35

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Gedong tahun 2014


Diagram 3. Data 10 Penyakit Terbanyak di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur Tahun
2014

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 20

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 1

ISPA
4%
5%

4% 4%

Penyakit Lainnya
31%

Penyakit Sistem Otot dan


Jaringan Pengikat
Darah Tinggi

6%

Penyakit Pulpa dan Jaringan


Periapikal

10%

Penyakit Kulit Alergi


Iritatio Pulpa, Pulpitis
13%

11%
11%

Diare
Diabetes Melitus
Gastritis dan duodenitis

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Gedong tahun 2014

II. DIAGNOSIS MASALAH

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 21

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 2
A.

Masalah

: Diabetes Melitus tipe 2

B.

Wilayah Masalah

: RT04/RW01 Kelurahan Gedong, Jakarta


Timur

C.

Sasaran

: Warga RT 04/RW 01 yang berusia > 40 tahun


di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur

D.

Jumlah Penduduk

: 282 orang

E.

Jumlah KK

: 72 Kepala Keluarga

F.

Jumlah sasaran

: 282 orang

G.

Target Peserta

: 30 orang

H.

Peserta yang Hadir

: 23 orang

Sebelum penyuluhan

kesehatan, terlebih dahulu dilakukan pre-test tentang pengetahuan

warga RT 04/RW 01, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai
Diabetes Melitus. Setiap orang diberikan 10 (sepuluh) pertanyaan yang sama, dan hasilnya
akan dievaluasi.
I.Tabel Orang Yang Menjawab Benar
Tabel 2.1 Pengetahuan Kesehatan
NO
1
2
3
4
5
6
7

Pertanyaan
Yang mengetahui nama lain Diabetes Melitus
Yang mengetahui tipe diabetes melitus
Yang mengetahui sifat penyakit diabetes
melitus
Yang mengetahui gejala umum diabetes
melitus
Yang mengetahui faktor risiko diabetes
melitus
Yang mengetahui kadar gula darah normal
Yang mengetahui pola makan untuk
penderita DM

Sebelum Intervensi
N
%
16
69,5
9
39,1
15

65,2

13,0

26,0

11

47,8

10

43,4

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 22

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 3
8
9
10

Yang mengetahui fungsi pengaturan pola


makan pada DM
Yang mengetahui pemeriksaan DM
Yang mengetahui penatalakasanaan DM

21,7

16
18

69,5
78,2

Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

(16) dari (23) responden (69,5%) mengetahui tentang nama lain Diabetes Melitus.
(9) dari (23) responden (39,1%) mengetahui tentang tipe Diabetes Melitus.
(15) dari (23) responden (65,3%) mengetahui sifat Diabetes Melitus.
(3) dari (23) responden (13.0%) mengetahui gejala umum Diabetes Melitus.
(6) dari (23) responden (69,5%) mengetahui faktor risiko Diabetes Melitus.
(11) dari (23) responden (47,8%) mengetahui kadar gula darah normal.
(10) dari (23) responden (43,4%) mengetahui pola makan untuk penderita Diabetes

8.

Melitus.
(5) dari (23) responden (21,7%) mengetahui fungsi pengaturan pola makan Diabetes

9.
10.

Melitus.
(16) dari (23) responden (26,0%) mengetahui pemeriksaan Diabetes Melitus.
(18) dari (23) responden (78,2%) mengetahui penatalaksanaan Diabetes Melitus.

Tabel 2.2 Nilai Pengetahuan dari Data Primer

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 23

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 4

Keterangan :

No.

Nilai

60

30

50

70

70

50

60

30

50

10

40

11

40

12

60

13

20

14

30

15

30

16

50

17

60

18

40

19

40

20

40

21

30

22

80

23

30

Jumlah

1060

Rata-rata

46,08

Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata rata responden


Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 24

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 5
nilai Ratarata=

Jumlah Nilai Responden


Jumlah Responden

nilai Ratarata=

1 ( 80 )+ 2 ( 70 ) + 4 ( 60 ) + 4 ( 50 ) +5 ( 40 ) +6 ( 30 )+1(20)
23
nilai Ratarata=46,08

Tabel 2.3 Kriteria Penilaian


No.
Nilai
Kategori
1.
0-50
Kurang
2.
51-70
Cukup
3.
71-100
Baik
Keterangan : Pengetahuan warga yang berusia 40 tahun di RT04/RW01 Kelurahan Gedong,
Kecamatan Pasar Rebo mengenai Diabetes Melitus masuk dalam kategori kurang.

III. PERUMUSAN MASALAH


Pengetahuan warga di RT04/RW01 Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo mengenai
Diabetes Melitus tipe 2 masih kurang.
IV.

PERENCANAAN PERUMUSAN MASALAH

1. Masalah
2. Rencana Intervensi
3. Tujuan Umum

: Diabetes Melitus Tipe 2


: Penyuluhan Tentang Diabetes Melitus Tipe 2
:

1. Meningkatkan pengetahuan warga RT04/ RW01 Kelurahan Gedong, Kecamatan


Pasar Rebo terhadap penyakit Diabetes Melitus Tipe 2.
Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pengetahuan warga RT04/ RW01 Kelurahan Gedong, Kecamatan


Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai pengertian dan faktor penyebab Diabetes
Melitus Tipe 2.
2. Meningkatkan pengetahuan warga RT04/ RW01 Kelurahan Gedong, Kecamatan
Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai gejala Diabetes Melitus Tipe 2
3. Meningkatkan pengetahuan warga RT04/ RW01 Kelurahan Gedong, Kecamatan
Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai cara mencegah Diabetes Melitus Tipe 2
Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 25

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 6
4. Menambah pengetahuan warga RT04/ RW01 Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar
Rebo, Jakarta Timur mengenai pengobatan pada Diabetes Melitus Tipe 2.
4. Sasaran

: Warga RT 04/RW 01 Kelurahan Gedong, Jakarta Timur.

5. Jumlah Sasaran

: 282 Orang

6. Rencana Kegiatan

Hari/Tanggal

: Jumat, 5 Juni 2015

Waktu

: 09.00 11.00 WIB

Tempat

: Rumah Ibu RT, RT 04/ RW 01 Kelurahan Gedong

SumberDaya Manusia
Dokter Muda

: 1 Orang

Petugas Kesehatan

: 1 Orang

Material dan peralatan

: Laptop, LCD proyektor, kuisioner, alat tulis

Evaluasi

: Membandingkan hasil pretest dan posttest setelah intervensi


BIAYA OPERASIONAL
Keterangan
Fotocopy Pre &

Quantitas
60

IDR 500.00

IDR 30,000.00

Post Test 2 Halaman


Alat Tulis

40

IDR 1,500.00

IDR 60,000.00

Snack

30

IDR 10,000.00

IDR 300,000.00

NO
1

Harga

Jumlah

IDR 390,000.00

V.

PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH

1. Pelaksanaan Intervensi
Hari/Tanggal

: Jumat, 5 Juni 2015

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 26

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 7
Waktu

: 09.00 11.00 WIB

Tempat

: Rumah Ibu RT, RT 04/ RW 01 Kelurahan Gedong

Target Peserta

: 30 orang

Peserta yang Hadir

: 23 orang

2. Sumber Daya Manusia

NO
1
2
3

Dokter Muda

: 1 orang

Petugas Kesehatan

: 1 orang

Material

: Laptop, LCD proyektor. kuisioner, alat tulis

Peralatan presentasi

: Laptop, LCD proyektor.

Biaya operasional

Keterangan

Quantitas

Fotocopy Pre&Post Test 2hlmn


Alat Tulis
Snack

Harga

Jumlah

60

IDR 500.00 IDR 30,000.00

30

IDR 1,500.00 IDR 45,000.00

30

IDR 5,000.00

IDR 150,000.00
IDR 225,000.00

3. Materi yang disampaikan:


1. Pengertian tentang Diabetes Melitus tipe 2
2. Kadar gula darah normal
3. Penyebab Diabetes Melitus tipe 2
4. Faktor risiko Diabetes Melitus tipe 2
5. Gejala Diabetes Melitus t ipe 2
Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 27

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 8
6. Pemeriksaan Diabetes Melitus t ipe 2
7. Pencegahan Diabetes Melitus t ipe 2
8. Penatalaksanaan Diabetes Melitus t ipe 2

VI. EVALUASI
INPUT
SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Kharisma Pertiwi, S.Ked sebagai
presenter dan narasumber, dibantu 1 orang petugas puskemas yang mendampingi sebagai
pengawas dan dokumentasi,sesuai dengan perencanaan.
Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 28

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 9
Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan terdapat perbedaan biaya karena
harga yang lebih rendah dari perencanaan. Penyuluhan diberikan dengan menggunakan
sarana Laptop dan LCD proyektor.
Telah ditentukan diagnosis masalah kesehatan melalui kuesioner pretest-postest yaitu
Diabete Melitus tipe 2 sesuai dengan perencanaan.
PROSES
Kegiatan pemberian pretest dan post test selesai dari waktu yang dijadwalkan,
kegiatan penyuluhan yang dimulai pukul 09.10 terlambat 10 menit dari perencanaan awal
dikarenakan pengumpulan peserta peserta yang belum hadir.
Jumlah peserta lebih sedikit dibanding target peserta yang direncanakan. Masalah
yang terjadi adalah adanya peserta yang kurang memperhatikan penyuluhan.
Pemecahan masalah : dokter muda berusaha menarik perhatian peserta dan untuk
menangani masalah keadaan yang kurang memperhatikan dengan menanyakan mengenai
Diabetes Melitus kepada peserta.

OUTPUT
Tabel 6.1 Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No
1
2

Pre-Test
Nilai
60

Post-Test
Nilai

30

60

90

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 29

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 3
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 0

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Nilai RataRata=

Nilai RataRata=

50

70

70

80

70

90

50

70

60

80

30

60

50

80

40

70

40

80

60

80

20

60

30

70

30

60

50

80

60

90

40

70

40

70

40

80

30

60

80

90

30

60

Jumlah Nilai Responden


Jumlah Responden

4 ( 90 ) +7 ( 80 )+ 6 (70 )+ 6 ( 60 ) +0 ( 50 ) +0 ( 40 )+ 0 ( 30 )+ 0 (20 )+ 0 ( 10 )
23

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 30

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 3
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 1
Nilai RataRata=73,91
Presentase Kenaikan Nilai=

Post Test PreTest


100
PreTest

Presentase Kenaikan Nilai=

73,9146,08
100
46,08

Presentase Kenaikan Nilai= 60,39%

Keterangan :
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai HASIL pretest rata - rata dari 23 responden
adalah 46,08. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 23
responden adalah 73,91. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden
sebesar 27,83 poin (60,39%). Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Diabetes Melitus
tipe 2 yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Selisih nilai pretest
dan post test warga RT04/RW01 Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo sebesar 27,83
poin (60,39%).

Tabel 6.2 Peningkatan Pengetahuan Berdasarkan Pertanyaan


N
O

Pertanyaan

Sebelum
Intervensi

Setelah
Intervens
i

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Kenaika
n
Page 31

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 3
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 2
N

Nama lain Diabetes Melitus

16

69,5

23

100

30,5

Tipe diabetes melitus

39,1

17

73,9 8

34,8

Sifat penyakit diabetes melitus

15

65,2

22

95,6 7

30,4

Gejala umum diabetes melitus

13,0

13

56,5 10

43,5

Faktor risiko diabetes melitus

26,0

18

78,2 12

52,2

Kadar gula darah normal

11

47,8

20

86,9 9

39,1

Pola makan untuk penderita DM

10

43,4

16

69,5 6

26,1

Fungsi pengaturan pola makan pada


DM

21,7

17

73,9 12

30,5

Pemeriksaan DM

16

69,5

23

100

52,2

10

Penatalakasanaan DM

18

78,2

23

100

21,8

VII.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 32

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 3
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 3
Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat RT04/RW01 Kelurahan
Gedong, Kecamatan Pasar Rebo mengenai Diabetes Melitus tipe 2 masuk dalam kategori
Kurang baik (46,08). sedangkan setelah dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat
meningkat menjadi kategori baik (73,91). Hal ini menandakan penyuluhan mengenai
Diabetes Melitus tipe 2 yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.
Saran

Kepada Masyarakat RT04/RW01, Jakarta Timur :


Agar dapat membagi informasi yang telah didapat kepada warga lain ataupun Kepada

anggota keluarga yang beresiko terkena Diabetes Melitus tipe 2.


Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan pengaturan pola makan yang
tepat sesuai dengan penyuluhan yang sudah disampaikan.

Kepada Petugas Kesehatan :


Supaya lebih memahami tentang faktor resiko yang dapat menimbulkan Diabetes

Melitus tipe 2 dan mengingatkan masyarakat agar memiliki pola hidup yang lebih baik.
Supaya lebih memahami tentang Diabetes Melitus tipe 2 dan pentingnya pengaturan
pola makan yang tepat sehingga bisa selalu mengingatkan masyarakat mengenai hal-hal apa
saja yang perlu dilakukan untuk mencegah dan menangani Diabetes Melitus tipe 2.
Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara teratur mengenai Diabetes Melitus tipe
2 dalam setiap kesempatan, misalnya saat Posyandu lansia ataupun Posbindu, sehingga
masyarakat semakin memahami mengenai Diabetes Melitus tipe 2 dan agar para petugas
dapat selalu mengingatkan tentang pentingnya keteraturan berolahraga, dan cara bekerja yang
baik dan benar.

V. DAFTAR PUSTAKA

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 33

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 3
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 4
1. Paruntu OL. Asupan Gizi dengan Pengendalian Diabetes pada Diabetes Tipe II Rawan
Jalan di Blu Prof.DR.D.Kandou Manado. GIZIDO. Vol. 4 . 2012
2. Juwitaningtyas. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan
dan Sikap Penderita Diabetes Melitus dalam Pencegahan Luka Kaki Diabetik di Desa
Mranggen Polokarto Sukoharjo. [Thesis ] Surakarta : Universitas Muhammadiyah
Surakarta; 2014
3. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Katalog dalam
Terbitan Kementerian Kersehatan RI; 2014
Available
from
:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf\
4. Fitriyani. Faktor Risiko Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Citangkil dan
Puskesmas Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon. [Skripsi] Universitas Indonesia;
2012
5. Trisnawati SK, Setyorogo S. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di
Puskesmas Kecamatan Cengkareng, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Ilmiah, 5(1); 2013
6. Fatmawati, Ari. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Pasien Rawat Jalan
(Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak. Tesis Universitas
Negeri Semarang. 2010. [http://lib.unnes.ac.id/2428]
7. Fatimah RN. Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority, vol 4. 2015
8. Laporan Kesehatan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2013.
9. Laporan Kesehatan Puskesmas Kelurahan Gedong tahun 2014.

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 34

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 3
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 5
LAMPIRAN I
SOAL PRETEST & POSTTEST
PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI DIABETES MELITUS RT 04/ RW 01
KELURAHAN GEDONG KECAMATAN PASAR REBO, JAKARTA TIMUR 2015
Nama

Umur

Alamat

1. Apa nama lain dari diabetes melitus ?


a. Kencing batu
b. Kencing manis
c. Darah tinggi

2. Ada berapakah tipe diabetes mellitus yang anda ketahui ?


a. 3 macam
b. 2 macam
c. 4 macam

3. Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang bersifat ?


a. Menular dan sangat berbahaya
b. Tidak menular dan dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat
c. Bersifat ganas dan dikarenakan gigitan binatang

4. Apakah gejala gejala umum pada diabetes mellitus ?


a. Banyak makan, banyak minum, banyak kencing
Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 35

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 3
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 6
b. Sedikit makan,sedikit minum,sedikit kencing
c. Diare, demam

5. Apa saja faktor risiko yang dapat menyebabkan diabetes mellitus ?


a. Obesitas, keturunan, dan jamur
b. Keturunan, pola makan dan obesitas
c. Konsumsi lemak berlebih dan infeksi

6. Berapakah seharusnya kadar gula darah yang normal ?


a. <126 mg/dl saat puasa dan <200 mg/dl sewaktu
b. Kadar gula darah normal tergantung padamasing-masing individu
c. >126mg/dl saat puasa dan >200mg/dl sewaktu

7. Bagaimana pengaturan pola makan yang baik untuk penderita diabetes melitus?
a. Dengan memakan makanan apa saja
b. Dengan memakan makanan menu diet dm saat kadar gula darah tidak normal
c. Dengan menerapkan menu diet diabetes sesuai dengan jumlah, jenis, serta
jadwal makan yang baik.

8. Fungsi pengaturan pola makan pada diabetes melitus ?


a. Menurunkan berat badan

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 36

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 3
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 7
b. Untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah terjadinya komplikasi akut
maupun kronis
c. Meningkatkan kadar gula darah

9. Bagaimana cara mengetahui seseorang menderita diabetes melitus ?


a. Memeriksa kadar gula darah puasa dan sewaktu
b. Memeriksa kadar kolesterol
c. Memeriksa kadar kolesterol dan asam urat

10. Bagaimana menanggulangi penyakit diabetes melitus ?


a. Pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan
petugas kesehatan
b. Mengatur diet / pola makan sendiri
c. Pengobatan saja
LAMPIRAN II
Dokumentasi

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 37

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 3
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 8

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 38

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 3
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650 9

Status Ujian Diabetes Melitus Tipe 2 Kelurahan Gedong

Page 39

Anda mungkin juga menyukai