Anda di halaman 1dari 10

Apa bedanya Forum, Asosiasi, dan Ikatan ???

Berdasarkan Wacana Asosiasi Teknisi Indonesia yg masih abu-abu kelanjutanya,


maka agar semangat kebersamaan yg diembannya tetap terjaga, dan agar
maksud&tujuannya dapat segera terlaksana, ada baiknya kita semua para Pengusaha
Perbaikan Ponsel maupun Para Teknisi Perbaikan Ponsel menyatukan diri dalam suatu
organisasi yg lebih sederhana dan mudah direalisasikan.

Namun mungkin diantara rekan2x semua terdapat suatu pertanyaan akan hal tersebut.

"Ah ... apa gunanya buat organisasi-organisasian segala, udah ada Forum ini ...."

"Wah, susah buat Asosiasi..... banyak hal yg tidak dimengerti"

"Apa bedanya itu Asosiasi atau Ikatan dengan Forum Ponsel yg uda ada ?!"

Oleh karenanya disini saya coba menguraikannya dengan bahasa yg sesederhana


mungkin, agar segala sesuatunya menjadi lebih jelas adanya.

Apakah Forum Ponsel atau Forum Perbaikan Ponsel itu ?

1. Adalah suatu wadah sosialisasi di dunia maya (internet) yg membahas berbagai


macam hal sesuai topik masing2x Forum, atau dibuat berdasarkan kebutuhan
suatu Website.
2. Aktifitas Sosial yang terjadi atau interaksi antar Anggota maupun pengunjung
dilakukan didalam website
3. Keanggotaannya bersifat sangat umum dan tidak dibatasi oleh wilayah tempat
tinggal anggotanya
4. Dapat didirikan oleh perusahaan atau oleh perorangan
5. Bukan merupakan suatu Organisasi

contoh-contoh Forum Ponsel/Forum Perbaikan Ponsel Indonesia:


Your a guest, please login or Register to see this link , Your a guest, please login or
Register to see this link , dll

Apakah Asosiasi (Asosiasi Profesi) itu ?

1. Adalah suatu Organisasi Profesi yg berbadan hukum dan di syahkan melalui Akta
Notaris maupun persyaratan legalitas lainnya sehingga kedudukannya diakui oleh
pemerintah dan masyarakat umum serta keberadaannya mencakup wilayah
seluruh Indonesia
2. Didirikan oleh orang-orang seprofesi utk mewadahi orang2x yg seprofesi
3. Keanggotaannya bersifat khusus, yg artinya memiliki persyaratan2x tertentu yg
harus dipenuhi oleh orang 2x seprofesi untuk menjadi anggotanya, dan dibatasi
oleh wilayah keberadaannya.
4. Memiliki Kode Etik Profesi, standar kompetensi yg sifatnya wajib dijalankan oleh
setiap anggotanya
5. Memiliki struktur organisasi (kepengurusan) yg sangat jelas dan pasti
6. Aktifitas kerja dan sosialnya dilakukan secara offline
7. Memiliki Kantor (Pusat, Cabang, dst)
8. Memiliki misi & visi, tujuan, agenda kerja, dan kegiatan2x organisasi lainnya,
yang sangat jelas
9. Bisa membuat atau memiliki Website beserta Forum di Internet
10. Berhak mengeluarkan/menerbitkan sertifikasi kompetensi atau sertifikasi
profesionalitas yg berlandaskan hukum sehingga sertifikasinya bersifat sangat
diakui oleh banyak pihak (Nasional maupun Internasional)

contoh-contoh Organisasi (Asosiasi) Profesi Indonesia :


Asosiasi Advokat Indonesia, Asosiasi Dokter Indonesia, Asosiasi Pengusaha Tembakau
Indonesia

Apakah Ikatan itu ?

1. Adalah istilah bagi salah satu bentuk keorganisasian tidak harus berdasarkan satu
profesi, dan dapat didirikan dengan atu tanpa berbadan hukum. Artinya bentuk
keorganisasian dapat berupa layaknya perhimpunan
2. Keberadaannya tidak harus mencakup wilayah seluruh Indonesia, namun dapat
didirikan dari masing-masing wilayah bagian Indonesia
3. Tidak harus didirikan oleh pihak2x yg seprofesi saja, namun biasanya didirikan
berdasarkan kesamaan tujuan, aktifitas, pekerjaan, hobi dll.
4. Anggotanya bisa saja merupakan perorangan atau bisa juga merupakan sebuah
organisasi.
5. Keanggotaanya bersifat khusus, yg artinya memiliki persyaratan2x tertentu yg
harus dipenuhi oleh orang2x yg ingin menjadi anggotanya
6. Dapat didirikan dengan struktur organisasi yg lebih sederhana atau secukupnya
namun tetap berdasarkan teori2x pembentukan dan pengurusan organisasi
7. Aktifitas kerja dan sosialnya lebih banyak dilakukan secara offline
8. Paling tidak memiliki tempat kerja yg pasti atau sebuah Kantor Sekretariat untuk
mengatur dan menjalankan fungsi keorganisasiannya
9. Memiliki misi & visi, tujuan, agenda kerja, dan kegiatan2x organisasi lainnya yg
lebih jelas dan terarah dibandingkan sebuah perkumpulan biasa
10. Bisa membuat atau memiliki Website beserta Forum di Internet

contoh-contoh Organisasi (Ikatan) Indonesia :


Ikatan Palang Merah Indonesia, Ikatan Motor Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia dll

Terbentuknya sebuah Asosiasi Profesi yg benar-benar Profesional, dibangun melalui


sejarah yg cukup panjang. Biasanya diawali dari hanya sekedar obrolan saja, berlanjut ke
sebuah himpunan, lantas berkembang menjadi sebuah Ikatan, dan seterusnya dan
selanjutnya, hingga pada akhirnya berdirilah Sebuah Asosiasi Profesi.
Oleh karenanya, dari uraian yg saya buat disini diharapkan tercipta gambaran yg lebih
jelas akan arti dan maksud serta tujuan wacana Asosiasi Teknisi Ponsel Indonesia,
dimana hal tersebut tidak berhenti dipikirkan oleh rekan2x semuanya, namun menjadi
suatu dorongan semangat bagi rekan2x semuanya sehingga berusaha bersama
mewujudkannya dengan diawali melalui bentuk keorganisasian yg sederhana.

Semoga apa yang saya terangkan disini dapat memompa rasa kebersamaan diantara kita
semua demi kemajuan Perbaikan Ponsel Indonesia.

Wassallam ...

gone_bdg@Djawir Forum-2009

Mahasiswa dan Buku

Merupakan hal yang sudah sangat umum jika pelajar/mahasiswa dan buku menjadi dua
hal yang tidak bisa dipisahkan. Sehingga dalam penyelenggaraan suatu lembaga
pendidikan keberadaan perpustakaan merupakan salah satu persyaratan mutlak.
Begitupun bagi para orang tua jika mereka menginginkan putra-putrinya menempuh
suatu jenjang pendidikan, maka pengeluaran yang berkaitan dengan buku merupakan
salah satu mata anggaran utama yang menjadi perhatian disetiap awal semester akademik.
Kebutuhan akan buku menjadi kebutuhan pokok seorang mahasiswa, dan diharapkan
dengan dukungan buku mahasiswa dapat lebih menguasai materi kuliah secara lebih baik.
Dengan kesadaran ini, kita mungkin belum pernah mendengar kejadian penulis/penerbit
menuntutkan suatu sweeping terhadap aktivitas pengcopyan secara terbatas dan
pembajakan buku-buku.
Mungkin yang ada berupa peringatan keberbagai warung fotocopy untuk tidak
melakukan penggandaan buku-buku secara mencolok.

Tidak mengherankan jika di sekitar universitas/perguruan tinggi selalu menjamur warung


fotocopy, yang selalu siap menggandakan buku teks.

Jika direnungkan lebih dalam, memang buku menjadi salah satu sumber bagi mahasiswa
untuk mendapatkan pemahaman tentang ilmu. Pentingnya membaca buku, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Jika difikirkan secara sederhana, pada gambar tersebut terlihat betapa sedikitnya materi
ilmu yang mampu langsung diserap oleh mahasiswa ketika belajar di kelas.
Jika gambar diatas diresapi dan direnungkan lebih dalam, betapa dalam perkuliahan tidak
jarang mahasiswa tidak fokus pada perkuliahan yang disampaikan dosen. Sehingga pada
kasus yang umum mungkin materi yang diserap akan lebih kecil lagi, atau bahkan pada
keadaan tertentu jumlah yang mampu diserap NIHIL.

Untuk mendapatkan pemahaman yang memadai mengenai materi ilmu/matakuliah,


mahasiswa dituntut untuk mempelajari lebih dalam melalui buku, pengerjaan tugas,
praktikum dan menggali dari berbagai sumber lainnya.

Jika kita amati dengan jujur fenomena yang terjadi diberbagai perguruan tinggi, sering
sekali mahasiswa tidak memiliki buku yang memadai untuk melengkapi pemahamannya.
Mungkin karena keterbatasan anggaran untuk membeli buku, atau karena sulitnya
mendapatkan buku yang diperlukan. Namun hal ini mestinya bukan alasan yang dapat
diterima, karena jika tidak mampu mendapatkan buku asli, masih terdapat peluang untuk
memfotocopy. Mahasiswa tidak perlu khawatir akan dituntut karena tuduhan
pembajakan, karena sampai saat ini tidak ada seorangpun penulis dan penerbit yang
menuntut seoarang mahasiswa karena kedapatan memfotocopy buku teks. Bahkan
banyak penulis yang bersedia memberikan softcopy bukunya secara parsial melalui
berbagai situs internet.

Sebagai dosen, adalah suatu keprihatinan yang dalam, jika mahasiswa tidak pernah
menambah pemahamannya mengenai materi suatu matakuliah melalui membaca buku.

Pada suatu kesempatan penulis pernah bertanya kepada sekitar 50 orang


mahasiswa :

"Berapa subjek matakuliah yang kalian ikuti semester ini?"


"8 matakuliah..pak...."

"Setelah setengah semester berlangsung... berapa buku yang telah kalian baca untuk
setiap matakuliah?"
"belum ada ... pak..."

"dari 8 matakuliah tersebut... berapa buku teks yang sudah kalian miliki?"
"hanya 1 buku..pak.., buku Basis Data yang dibelikan kampus......."

"bukunya dibaca gak?"


"susah ..pak... bukunya berbahasa Inggris..."

???????

Kalaupun bukunya berbahasa Inggris, toh kosa-kata yang digunakan adalah kosa-kata IT
yang mestinya cukup mudah untuk ditangkap. Dan jika memang sulit mungkin ada
banyak buku berbahasa Indonesia yang dapat dibaca untuk mempermudah pemahaman....

and so?????????

..........................

Posted by Nixon Erzed at 11:45 PM 0 comments


Labels: opinion

Wednesday, October 10, 2007


Fraud Teknologi Informasi (IT)

Fraud IT ?
fraud --> kecurangan dalam IT tapi tidak tergolong crime sehingga tidak dapat dituntut
secara hukum

Contohnya :
1. Seorang konsultan merancang proyek yang secara teknis klien menjadi tergantung
pada konsultan tersebut.
2. Kehadiran bundel aplikasi office pada Microsoft menyebabkan kematian system
perangkat lunak lain
Kematian perangkat lunak (p/l) dapat disebabkan :
- p/l tidak mampu mengejar pesaing
- p/l tidak dapat lagi dikembangkan
- basis rancangan tidak dapat lagi mengakomodir kebutuhan lebih lanjut.
misal : wordstar --> pengolah kata berbasis teks --> kaku
amipro --> pengolah kata berbasis grafis --> boros space

3. Program Bina ISV (??) yang digulirkan Microsoft untuk masuk dan bersiap
mendominasi pasar aplikasi korporasi

4. ) manufactur perangkat jaringan. Menyelengerakan Cisco Academy◊Cisco (? untuk


sertifikasi keahlian jaringan dengan basis teknologi Cisco.

Pendorong munculnya Fraud IT :


- keinginan monopoli,
- untuk menjamin kelangsungan usaha

Contoh Bentuk-bentuk fraud IT


1. Penciptaan ketergantungan klien,
sehingga konsultan akan berada dalam posisi menentukan dalam komunikasi bisnis
konsultan-klien
2. Monopoli Teknologi
Posted by Nixon Erzed at 10:34 PM 0 comments
Labels: Sosio IT

Tuesday, October 9, 2007


Ekslusifitas Profesi

Syarat keahlian untuk seuatu kerja profesional merupakan hal yang mutlak. Misalnya
seorang profesional dalam pengelasan (welding), mestilah memiliki keahlian walding
tersebut, yang bersangkutan harus memiliki pemahaman keilmuan (teoritis) dan
penguasaan keahlian (praktis).

Penguasaan keahlian (praktis), dapat diraih melalui suatu pelatihan terstruktur atau
belajar langsung dalam suatu kerja nyata terbimbing (learning by doing). Pada beberapa
kasus seseorang mencapai keahlian karena belajar dan mencoba sendiri (otodidak).
Penilaian penguasaan keahlian, didasarkan pada kemampuan dalam melakukan kerja
teknis. Hal ini lebih bersifat kasat mata dan dapat dinilai dari baik atau tidaknya hasil
kerja yang dilakukan.

Sedangkan untuk mendapatkan pemahaman teoritis, harus dilalui dalam suatu jenjang
pendidikan formal sarjana. Pencapaian pemahaman teoritis mesti disahkan melalui
serangkaian ujian yang diujikan oleh dosen atau guru besar. Pada tahap akhir jenjang
pendidikan formal akan ditutup dengan suatu ujian umum yang bersifat komprehensif.
Ijazah sarjana adalah bukti pengakuan (sertifikasi) terhadap pemahaman teoritis dari
sebuah bidang ilmu.

Didasarkan pada kenyataan tersebut, pemahaman keilmuan dan penguasaan keahlian dari
seorang profesional mestinya hanya dapat diakui jika yang bersangkutan memiliki ijazah
sarjana pada bidang profesi dan bukti keahlian berupa suatu daftar pengalaman praktis.

Jika kita amati dunia kerja/profesi, terdapat beberapa profesi yang dengan ketat
mempersyaratkan pemahaman kelimuan dan penguasaan keahlian, antara lain :
- profesi dokter
- profesi apoteker
- profesi notariat
- profesi akuntan

Seorang mesti memiliki Ijazah Sarjana Kedokteran dan kerja magang (co-ass) dalam
suatu jangka waktu, untuk boleh menggunakan gelar dokter dan melakukan praktek
kedokteran. Misalkan anda memiliki kemampuan dan keahlian dalam pengobatan,
sampai kapanpun anda tidak akan pernah diizinkan menyatakan diri sebagai dokter, serta
tidak berhak membuat pernyataan tentang status medis.

Hal yang mirip juga berlaku pada profesi apoteker, notariat dan akuntan. Sekalipun anda
memiliki kemampuan matematis dan kebisaan dalam melakukan audit dan penyusunan
laporan keuangan, tapi anda tidak memiliki ijazah sarjana akuntansi, maka laporan
keuangan yang anda susun tidak akan berarti apa-apa, misalnya dalam suatu proposal
investasi. Perbankan hanya akan menerima laporan keuangan yang sudah diaudit dan
disusun oleh suatu akuntan publik. Walaupun bagi seorang insinyur, masalah matematis
keuangan dan tata laporannya bukanlah suatu yang terlalu sulit untuk diadaptasi, namun
mereka tidak akan pernah diizinkan dan diakui sebagai akuntan. Walaupun dengan suatu
persiapan mereka mungkin mampu melalui suatu ujian akuntan, namun kode etik profesi
akuntan tidak akan mengizinkannya.

Eklusifitas terhadap profesi dokter, akuntan, notariat, dan apoteker bersifat mutlak,
sehingga mereka yang tidak memiliki ijazah; sarjana dokter, sarjana akuntansi, sarjana
hukum dan sarjana farmasi; tidak dapat masuk kebidang profesi tersebut.

Bagaimana dengan profesi IT (komputer)? Mestinya juga hanya diizinkan bagi sarjana
komputer. Karena bagaimanapun juga profesional "lintas pagar" tidak memiliki
pengakuan terhadap pemahaman teoritis. Sehingga tidak bisa dijamin bahwa aplikasi
yang dibangun oleh profesional lintas pagar memiliki keandalan yang memadai.

Barangkali suatu persyaratan untuk menjadi profesional IT/Komputer mesti disepakati


oleh asosiasi sarjana komputer. Misalnya seorang profesional IT/Komputer harus
memenuhi kriteria berikut :
1. pamahaman keilmuan dasar dengan bukti Ijazah S1 teknologi informasi (IF, MIF, SK)
2. penguasaan praktis :
- bukti project personal multi platform
- penguasaan tools (software, hardware, OS, DBMS, bahasa)
- wajib kerja sarjana

Andaikan asosiasinya belum terbentuk, mungkin langkah awal yang harus segera
dilakukan adalah membentuk asosiasi. Sehingga dimasa depan asosiasi dapat
memperjuangkan persyaratan profesional IT/komputer yang berpihak kepada sarjana
komputer.
Posted by Nixon Erzed at 10:41 PM 0 comments
Labels: Sosio IT
Tuesday, October 2, 2007
Generalism vs Specialism

Jurusan atau program studi yang diselenggarakan di perguruan tinggi, berdasarkan


keterbukaan ilmu-ilmu yang dipelajarinya dapat dibedakan menjadi :
- jurusan generalism
- jurusan specialism

Jurusan genaralism mempelajari banyak hal tapi hanya sedikit (secara umum), sebaliknya
jurusan specialism mempelajari sedikit hal tapi banyak (secara dalam).
Dalam bidang teknik termasuk dalam jurusan generalism adalah Teknik Industri. Jurusan
ini mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan ilmu-ilmu teknik, tapi tidak secara
dalam. Kurikulum Teknik Industri mempelajari semua ilmu dasar teknik, sehingga
lulusannya mengetahui banyak hal walaupun secara umum.
Dalam bidang ekonomi termasuk jurusan generalism adalah jurusan manajemen,
sedangkan jurusan Sistem Informasi adalah jurusan genaralism dalam bidang komputer.

Pada mulanya (dahulu) lulusan jurusan generalism memiliki kesempatan kerja yang
sangat luas, karena mereka dapat bekerja di berbagai bidang pekerjaan. Seorang lulusan
Teknik Industri dapat bekerja di industri permesinan, industri elektrikal, telekomunikasi,
industri kimia, konstruksi, dan juga di bidang ekonomi seperti perbankan, asuransi, dan
lain-lain. Peluang yang sama kurang lebih didapatkan oleh lulusan manajemen dan sistem
informasi.

Sementara itu lulusan jurusan specialism memiliki lapangan yang lebih terbatas.
Kelebihannya mereka memliki peluang menjadi spesialis dengan tingkat gaji yang relatif
tinggi.

Perkembangan ilmu dan teknologi telah menyebabkan bergesernya peluang tersebut.


Karena mereka yang berada di jurusan specialism melengkapi juga kurikulumnya dengan
ilmu manajerial dan materi "soft skill".
Berbagai bidang yang sifatnya general dimasuki oleh lulusan dari berbagai jurusan.
Ini diindikasikan oleh persyaratan jurusan yang sering dimuat dalam iklan lowongan
kerja. Misalnya untuk posisi general affair akan terbuka bagi banyak jurusan, tidak
sepesifik bagi lulusan Manajamen atau Teknik Industri. Sementara untuk lowongan
pembukuan, hanya bagi lulusan Akuntansi.

Specialism tersebut juga mulai disadari oleh para lulusan SMA/SMK, sehingga peminat
jurusan generalism menurun sementara jurusan specialism meningkat.
aso·si·a·si n 1 persatuan antara rekan usaha; persekutuan dagang; 2 perkumpulan orang
yg mempunyai kepentingan bersama; 3 tautan dl ingatan pd orang atau barang
lain; pembentukan hubungan atau pertalian antara gagasan, ingatan, atau kegiatan
pancaindra;
-- tanah sekelompok tanah, terutama yg berbeda dl tingkat drainase alamiah, dan
secara geografis bersatu krn bahan induk yg relatif seragam sifatnya;
ber·a·so·si·a·si v bergabung, berhubungan (antara cita-cita, gambar, angan-angan,
dsb);
meng·a·so·si·a·si·kan v menautkan sesuatu pd orang, barang lain;
peng·a·so·si·a·si·an n proses, cara, perbuatan mengasosiasikan

in·dus·tri n kegiatan memproses atau mengolah barang dng menggunakan sarana dan
peralatan, msl mesin;
-- berat industri yg seluruhnya menggunakan tenaga mesin berukuran besar, spt
pabrik besi dan baja; -- dasar industri yg mengolah barang-barang modal spt
mesin, bahan kimia, yg akan digunakan dl industri lainnya; -- hilir industri yg
memproduksi barang yg siap dipakai oleh konsumen; -- hulu industri yg
memproduksi bahan baku dan bahan penolong (besi, baja lembaran, dsb); -- jasa
industri dl bidang jasa (spt perhotelan, perjalanan wisata, dsb); -- jasa pangan
industri yg memberikan jasa dl hal pangan; -- konstruksi industri yg
berhubungan dng rancang bangun (bangunan, gedung, dsb); -- manufaktur
industri yg memproduksi barang dng menggunakan tangan atau mesin; --
otomotif industri yg memproduksi barang yg menggunakan motor (spt mobil
dsb); -- pariwisata usaha di bidang pariwisata (spt hotel, biro perjalanan,
restoran); -- pelopor industri yg menjadi awal munculnya industri lain yg serupa;
-- perdesaan usaha mengolah barang-barang (keperluan hidup) di daerah per-
desaan, biasanya dilakukan dng tangan; kerajinan tangan; -- perintis industri
pelopor; -- ringan usaha pembuatan barang-barang yg bahannya dr kertas, kayu,
rotan, dsb (bukan dr besi atau baja); -- wisata kegiatan usaha dng penyediaan atau
penyelenggaraan fasilitas perjalanan, akomodasi, makanan, rekreasi dan hiburan,
atraksi kebudayaan, serta fasilitas lain yg diperlukan wisatawan;
meng·in·dus·tri·kan v menjadikan industri;
per·in·dus·tri·an n urusan atau segala sesuatu yg bertalian dng industri

AEA, ITAA, GEIA dan CSIA telah bergabung untuk membentuk TechAmerica, suara
terbesar dan terkuat dan sumber daya untuk teknologi di Amerika Serikat.
Together, we are the industry's leading trade association, giving the tech sector a
strong voice and offering companies a broad array of exceptional programs and
services. Bersama, kita asosiasi perdagangan industri terkemuka, memberikan
sektor teknologi suara yang kuat dan perusahaan menawarkan sejumlah jajaran
program khusus dan layanan.
TechAmerica: Overview
TechAmerica adalah suara terkemuka untuk industri teknologi AS, kekuatan pendorong
di belakang pertumbuhan produktivitas dan penciptaan pekerjaan di Amerika Serikat dan
landasan ekonomi inovasi global.

Mewakili perusahaan hampir 1.200 anggota dari semua ukuran dari sektor publik dan
komersial ekonomi, TechAmerica adalah organisasi advokasi industri terbesar dan
didedikasikan untuk membantu garis anggota atas dan bawah. It is also the technology
industry's only grassroots-to-global advocacy network, with offices and partnerships in
state capitals across the country, Washington DC, Europe (Brussels) and Asia (Beijing)
and around the world. Hal ini juga jaringan advokasi akar rumput hanya-untuk-industri
teknologi global, dengan kantor dan kemitraan di ibukota negara di seluruh negeri,
Washington DC, Eropa (Brussels) dan Asia (Beijing) dan di seluruh dunia.

TechAmerica dibentuk oleh penggabungan AEA (sebelumnya American Electronics


Association), Cyber Security Industry Alliance (CSIA), Teknologi Informasi Association
of America (ITAA) dan Elektronik Pemerintah & Asosiasi Teknologi Informasi (GEIA).

Anda mungkin juga menyukai