Anda di halaman 1dari 10

Namaku Adi ( singkatan ) dan belum setahun ini aku kawin dengan Ina,

setelah dia menyelesaikan SMU nya. Ina adalah anak tunggal dan Ibunya
( mertuaku dan umurnya sekitar 40 an) telah cerai kira2 5 tahun yang lalu, tapi
sampai saat ini aku nggak tahu mengapa mereka sampai bercerai. Karena rumah
mertuaku cukup besar di daerah Bekasi dan apalagi Ina hanyalah anak satu2nya,
maka setelah kawin, aku dan Ina diminta tetap tinggal di rumah ini, karena Ibu
nggak mau ditinggal sendiri. Padahal, aku sudah punya rumah sendiri, walaupun
masih memcicil di KPR.

Untuk menyingkat cerita, baiklah kumulai cerita ini yang terjadi kira2 dua bulan
yang lalu.

Seperti biasanya, aku pulang dari kantor dan sampai di rumah kira2 jam 18.00 sore.
Ina dan ibunya selalu ngobrol di tetangga sebelah rumah, biasa
perempuan..ngerumpi kali. Sesampainya di rumah,

aku biasanya langsung mandi.

Suatu sore, saat aku lagi mandi dan kebetulan aku sedang menggosok kontolku
dengan sabun untuk membersihkan kotoran2 yang ada dan kontolku sedang berdiri
tegak karena gosokanku tadi.eeeehhhhhh, tiba2 pintu kamar mandinya terbuka
lebar dan Ibu mertuaku masuk terburu-buru sambil kedua tangannya mengangkat
roknya keatas.

Melihat aku ada didalam kamar mandi dan kebetulan aku menghadap ke arah
pintu... aaaahhhhkkkk..Adiiii

i..teriak mertuaku tertahan sambil menutupkan kedua tangannya ke arah mulut


nya, tapi matanya yang terbelalak kaget itu tetap tertuju ke arah kontolku.
Ad.Adiiii..., lanjutnya setelah kekagetannya sedikit hilang, lho.. kok...kamar mandi
nya nggak di kunci... Dan matanya masih tetap tetegun ke arah kontolku. Lho...Ibu
sih...masuknya nggak pakai ketok2 dulu...Ad.. adaaa.apa sih bu kok. keburu-
buru.???? Kalau sudah kebelet mau pi.pis.., ya. pipis aja deh.. bu, kataku,
tapi...Ina.dimana.bu .?? lanjutku, karena aku takut tiba2 Ina muncul juga, bisa2
tengsin. Ohh..Ina lagi ke warung dengan si Wati, katanya sih mau beli rujak.., kata
ibu.

Si..silahkan.deh ..bu.kencingnya.kala

u sudah kebelet...Tapi..kala

u Ina tahu bu.bisa berabe., lanjutku tanpa kuubah posisi berdiriku.


Nnggg..nggaaakk. apa2..nih..Di., kata ibu sambil kedua tangan nya mengangkat
roknya dan. iy.. ya.deh.Diii..ibu sudah kebelet niiihh..lanjut ibu sambil menurunkan
Cdnya. Terlihat sekelebat., sebelum ibu jongkok, memeknya yang ditumbuhi bulu2
hitam yang lebat dan membuat kontolku semakin tegang aja. Ad.adiii...tolong..d

ong ambilkan air di gayung..., kata ibu tiba2 sambil tangan kanannya mengarah ke
arahku.dan...entah disengaja apa tidak, tangan ibu telah menyentuh kontolku.
Ma.aaaff.yaaa.Diii.. keseng.gol., kata ibu setelah merasa tangannya menyenggol
kontolku. Sambil keluar dari kamar mandi, ibu masih sempat berucap pelan. Aaa..
diii., si Ina beruntung.ya... Untung gimana bu...tanyaku nggak jelas, sebelum ibu
menutup kamar mandi...Tapi nggak ada jawaban dari ibu dan kulanjutkan mandiku
sampai selesai.

Seminggu kemudian, tepatnya hari Jum'at pagi sewaktu aku sarapan bertiga
dengan Ina dan Ibu, Ina bilang..Maaass.nanti siang aku mau pergi ke rumahnya si
Sarah di Kebayoran Lama.mau ngebantuin dia...besok kan dia mau nikahan...waktu
kita nikah dulu, dia kan membantu kita disini..sampai nginep lagi. Jadi kamu mau
nginep juga.? Tanyaku sambil mataku tertuju ke arah ibu. Iya..dong Massss..nggak
enak kan ? Jadi Mas dan Ibu, datang saja kesana besok sore sambil sekalian
menghadiri resepsinya. Bolehh.kan...Mas...?

? OK.deh..kalau gitu,

kataku dan aku langsung berangkat ke kantor setelah pamitan dengan Ina dan Ibu.
Sore harinya ketika aku sampai didepan rumah, terlihat rumah Ibu tertutup dan
waktu kucoba membukanya, eh..nggak taunya terkunci. Aku jadi agak kesel juga ke
Ina, katanya mau pergi sendiri ke rumah si Sarah, tapi rumah kok di kunci.

Lalu kucoba mengetok pintu, siapa tau Ibu entah sedang mandi atau ketiduran.
Setelah beberapa kali pintu kuketok, terdengar suara ibu dari belakang...siapa
ya...??

Adiiiii.bu... , kataku dan sewaktu pintu dibuka terlihat pening kiri dan kanan ibu
telah di tempeli koyok. Lho...bu...kenapa...

? tanyaku...sakit..ya.

.bu, lanjutku.

Enggak...kok.diiii..

.ibu cuman agak pusing sedikit aja.dan.sekarang sudah agak mendingan


kok..setelah ditempelin koyok. Ohhh..., kataku sambil terus masuk rumah.

Adiiii...kata ibu sambil berjalan menuju kamarnya...nanti kamu makan sendirian


aja..ya., ibu kepingin tiduran dulu...masih berat..rasanya kepala ibu ini.
Nggak.apa..deh.bu., kataku sambil menuju kamarku yang letaknya nggak terlalu
jauh dari kamar ibu. Setelah mandi, kukenakan pakaian kesukaanku kalau lagi
dirumah yaitu kaos oblong dan sarung serta kulanjutkan makan malam sendirian.

Lagi enak2nya nonton warta berita TVRI, kudengar suara ibu dari kamarnya
memanggil namaku..Adiiii. adiiiii..sini dulu.diii.. Selama ini belum pernah masuk ke
kamar mertuaku, jadi kujawab panggilan ibu dari depan pintu kamarnya yang
terbuka tetapi tertutup korden.ada..ap..apaa

aa..bu...?? Kesini. dong. diiii...masuklah...d

an kubuka korden kamar ibu dan kulihat ibu lagi tiduran miring menghadap ke
arahku dan memakai pakaian tidur yang sangat tipis. Tapi baru saja aku akan
masuk kamar, tiba2 telepon berdering, sebentar..ya.bu.ada telepon masuk, kataku
pada ibu. Hallo..., kataku sambil mengangkat gagang telepon, Maasss.., oh.rupanya
si Ina dalam hatiku, lagi ngapain.maasss ? apa sudah makan...?? kata Ina lagi.
Biasa.., lagi nonton TV jawabku. Masss.., kelihatannya pesta kawinnya Sarah.akan
besar2an, aku lagi sibuk nih..dengan merangkai bunga, katanya dan kelihatannya
aku nggak bisa pulang, jadi besok seperti rencana aja deh Mas...lanjut Ina. Iya.deh
In...nggak apa2, jawabku. Eh...maasss., mana ibu..??? Aku pingin ngomong dong...,
lanjut Ina. Innn..Ibu dari tadi tiduran dikamarnya.. katanya lagi pusing...aku lihat
tadi.pelipisnya di tempelin koyok, kataku.

Massss.., tolong deh kepala ibu dipijitin...pasti deh.pusingnya ibu akan hilang.,
biasanya..ibu suka aku pijitin, kalau lagi pusing..dan..sebenta

r aja, katanya pusingnya hilang..tolong..ya..

.masss, dan sampaikan salamku buat ibu dan OK mas..sampai besok, cerocos Ina.

Sambil aku berjalan kembali kearah kamar ibu, kudengar suara ibu yang tidak
terlalu keras, Adiii...telepon dari siapa...?? Oh...dari Ina.bu... Sini...dong.. Diii.
tolongin.ibu.. Sambil membuka korden kamar ibu dan terlihat posisi tiduran ibu
masih seperti semula yaitu menghadap ke arahku, si.siniiii.diiii.tol

ongin..ibu..?? kata ibu sambil melambaikan tangannya dan kulihat ketek ibu yang
agak ditumbuhi bulu2 hitam lebat, sehingga membuat kontolku berdiri.

Sini...diii..tolongi

n.ibu, kata ibu sambil menepuk tempat tidur tepat dimukanya dan menggeser
badannya sedikit kearah belakang. Waktu badannya bergeser, kulihat teteknya
bergerak-
gerak dan setelah kuperhatikan rupanya ibu nggak memakai Bh,

sehingga kontolku semakin tegang saja, untungnya nggak kelihatan karena aku
pakai sarung. Tol.tolongiinn.apa.b

u..?? Kataku setelah aku berdiri tepat dimuka ibu dan Ibu...masih pusing...ya..??
lanjutkan. Eeeemmm.diii..dudukl

ah disini..kata ibu sambil menepuk kasur dimukanya dan menggeser badannya lagi
sedikit kearah belakang dan sepertinya memberi tempat aku buat duduk,
tolong..ke.pala ibu dipijitin..sebentar.

ya..diii, kepala..ibu...kok tambah.berat aja.

Lalu aku duduk tepat dimuka ibu dan kupegang kepala ibu dengan kedua tanganku
sambil kupijat-pijat. Kulihat mata ibu memejam ketika kepalanya kupijiti, mungkin
lagi menikmati enaknya pijitanku. Dari jarak yang begitu dekat, terlihat tetek ibu
yang nggak terlalu besar samar-samar dibalik daster yang tipis itu dan ini membuat
kontolku semakin tegang saja dan mulai kelihatan menonjol dari balik sarungku.

Diii.., kata ibu sambil matanya masih tetap terpejam, In.Ina..bilang.apa..

?? Anu.bu...pestanya si Sarah.kelihatannya akan besar2an, kataku. Terus...,lanjut


ibu, Iya..bu..saya bilang ibu lagi tiduran karena pusing dan sa...saya diminta untuk
memijiti kepala ibu..., jawabku. Lalu kami berdua diam dan tetap kulanjutkan pijitan
dikepala ibu.

Karena nggak tahan diam terus dan yang terdengar hanya suara napas ibu, maka
aku mencoba untuk menanyakan kata2 ibu kemarin sewaktu di kamar mandi.

Buuu...,kataku pelan2. Ya...diii..ada.apa.?


? sahut ibu dan matanya melek sedikit dan memandangku tapi lalu merem lagi.
Itu...lo..buuu.., kemarin kan ibu bil.bilang..kalau Ina beruntung..apa sih itu..bu.???
Ibu nggak langsung menjawab, tapi tiba2 ibu sambil membuka matanya sedikit
melihat arah sarungku dan dengan cepat tangannya bergerak menggenggam dan
memijat pelan kontolku yang terlihat menonjol dari luar sarung sambil
mengucap..In..ini..l

ho..diii...

Memang..nya.kenapa..

buuuuu, tanyaku pingin tahu lebih jauh jawaban ibu. Ahhh. kamu.ini.., jawab ibu
sambil memijit lagi kontolku, be...saaarrr...diiii

i, lanjut ibu sambil melepas pijitannya dan menggeser tangannya dari sarungku.

Setelah itu, nggak ada lagi pembicaraan,

tapi napas ibu semakin tidak teratur dan makin keras dan kontolku semakin tegang
saja setelah di pijit ibu.

Perasaanku makin nggak karu2an dan kulihat ibu masih saja tetap memejamkan
matanya, hanya nafasnya semakin kencang. Lalu sambil tetap kupijiti kepalanya,
pelan2 kudekati bibir ibu dan....kucium bibir ibu lembut. Kulihat ibu agak kaget tapi
matanya masih tertutup dan berguman pelan..Adiiiiii..aaa

hhhhh.. kam.. kamu..nakaaal.ya. Karena nggak ada reaksi negatif dari ibu, maka
keberanian dan nafsuku semakin bertambah, pelan2 kuangkat sarungku dan
kupegang batang kontolku lalu kubawa maju menuju mulut ibu yang agak terbuka
sedikit itu. Adiiii...seru ibu lirih ketika kontolku kudorong masuk ke mulut ibu dan
hhhhmmm...hhhhmmm. ,suara ibu yang nggak bisa meneruskan kata2nya karena
kontolku sudah ½ nya masuk ke mulutnya. Buuu..bbuuu.enaaaaaa

kkk.bu...bu, gumanku ketika lidah ibu terasa sedang dipermainkan di kepala


kontoku dan terus di sedot2, sedang ibu hanya ber suara..
hhhmmmm...hmmmm.hhmm
m.. Pelan2 aku majukan badanku kearah muka ibu, sehingga sumua kontolku
sekarang masuk semua kedalam mulut ibu, sambil kulepaskan kedua tanganku dari
kepala ibu dan kupindahkan ke tetek ibu yang cukup lembut serta kuremas-remas.
Setelah beberapa saat kontolku di sedot2 ibu, rangsangan ditubuhku makin panas,
lalu kuangkat daster ibu dari bawah dan..rupanya ..ibu sudah nggak pake Cd,
sehingga terlihat badannya yang putih bersih ibu dan sekeliling memeknya
ditumbuhi bulu2 hitam halus yang lebat. Kurebahkan badanku ke arah perut ibu,
lalu kujilati dan kucucup perut dan sekitarnya, sedangkan ibu semakin keras
menyedot-nyedot kontolku sambil maju-

mundurkan mulutnya. Setelah beberapa saat jilatanku hanya disekitar perut ibu,
sekarang secara perlahan-lahan kuselusuri jilatanku kearah memek ibu.
Sesampainya mulutku di sekitar bibir memek ibu, kujepit bibirnya yang sudah basah
oleh cairan ibu yang asin2 enak, sambil kupermainkan ludahku dan badan ibu
menggelinjang sambil berguman. Ad..adiii..lalu suara ibu menghilang dan hanya
terdengar bunyi .. hhmmmm. hhmm ..hhmmm.karena kembali kontolku ketekan
masuk kemulut ibu. Kemudian lidahku menjalar terus ke arah kelentit ibu dan ku
main2kan dengan lidahku dan sesekali kusedot agak kuat, sehingga tubuh ibu
menggelinjang keras sambil menaik-

turunkan pantatnya dan kedua tangannya berusaha menekan kepalaku kedalam


memeknya dan pantatku tetap ku naik-turunkan sehingga kontolku keluar masuk
mulut ibu dan yang kudengar hanya bunyi ..hhhmmmm.. hhhmmm.hhhmm..dari
mulut ibu. Setelah cukup lama seluruh bagian memek ibu yang sangat basah itu ku
sedot dan jilat itu, tiba2...ibu melepaskan kontolku dari mulutnya dan...Addiiiii..,
teriak ibu agak keras..amm...puunnn.

diiiii, ibu nggak..tah.tahaaaann

nnn..ib.bu..kel..uaa

aaaaaarrrr..arccchhh

hh, sambil kedua tangannya menekan kepalaku kuat2 ke memeknya dan pantatnya
naik-turun dengan cepat, lalu ..terdiam...dan hanya nafas ibu yang terdengar
terengah-

engah. Setelah nafas ibu terdengar agak teratur..Adiiiii.. sin.siniiii... sayaaaaang,


kata ibu sambil berusaha menarik badanku kearahnya dan kulepaskan mulutku dari
memek ibu yang penuh dengan cairannya serta kuputar badanku dan kucium mulut
ibu dengan bibirku yang masih basah dengan cairan ibu dan badannya kupeluk
erat.
Adiiiiii..., terdengar bisikan halus ibu ditelingaku.pusss.in

g..ibu. sudah hilang..say...aanng, sud..aaahh lamaaaa..ibu merindukan..ini.diii

ii, dan aku nggak memberikan jawaban apapun hanya kukecup bibir ibu dengan
lembut serta disambutnya ciumanku itu dengan mesra.

Kontolku tetap masih sangat tegang karena sampai saat ini yang kupentingkan ibu
supaya bisa orgasme lebih dulu dan sekarang posisiku sudah berada diatas badan
ibu yang sedang terlentang, sambil kami tetap berpelukan dan berciuman.

Sambil kukecup pipi ibu, kubisiki telinga ibu..buuuu..,

boo..leeehh. sayaaa..?? belum sampai kata2 yang aku ucapkan itu selesai, terasa
ibu telah berusaha merenggangkan ke dua kakinya pelan2 dan kulihat ibu tidak
berusaha menjawab, tapi terus menutup matanya. Dengan tanpa melihat,

kucari lubang memek ibu dengan kontolku dan ibu menggeser pantatnya sedikit
saat kontolku sudah menempel memeknya, sepertinya ibu sedang berusaha
menempatkan lobang memeknya agar kontolku mudah masuk. Setelah kurasa pas,
kutekan kontolku pelan2 ke memek ibu, tapi sepertinya nggak ada tanda2 kepala
kontolku mulai masuk, walau memek ibu sudah basah sekali. Yang kuperhatikan
diwajah ibu yang lagi merem itu, sepertinya ibu menyeringai agak menahan rasa
sewaktu kontolku kutekan ke memeknya.. peel.. laaan.. pelaaan.diiii.. saaa...kiitt,
kudengar bisik ibu dan lanjutnya ..iibu.. sudah lama..nggak.. pernah begini, sejak
bapak kawin lagi.diii. Karena kasihan mendengar suara ibu itu, kuangkat pelan2
kontolku tapi tangan ibu yang dari tadi ada di pantatku berusaha menahannya.
Jaa...ngaaann..dicab

uuuutt..diii.. kedengar bisik ibu lagi. Aku nggak menjawab apa2, tapi kutusukkan
lagi kontolku pelan2 ke memek ibu dan..ttrrretttt..ter

asa kepala kontolku seperti menguak sesuatu yang tadinya tertutup dan kuhentikan
tusukan kontolku karena kudengar lagi ibu seperti merintih.Adiiiiii..s

ambil kedua tangannya menahan pantatku dan wajahnya menyeringai menahan


sakit. Beberapa detik kemudian, kurasakan kedua tangan ibu menekan pantatku
pelan2, aku langsung menekan kontolku lagi pelan2 dan.. ttrrreeett.bleessss.

.. terasa kontolku masuk setengahnya ke memek ibu...aadiiiiiii....


kata ibu seperti berbisik, suu..daaahh... maaasukk..sa.. yaang..., lanjutnya sambil
melepas nafas panjang tapi tangan ibu menahan laju tekanan pantatku. Aku
diamkan sebentar pergerakan kontolku sambil menunggu reaksi ibu lebih lanjut,
tapi...dalam keadaan diam seperti ini, aku merasa kontolku sedang terhisap kuat di
dalam memek ibu dan secara nggak sadar terucap dari mulutku..
buuu..ibuuu.ennaaakk

..sekali..buu..terr.

usss..buu. Saking enaknya.aku sudah nggak perhatikan tangan atau wajah ibu lagi,
lalu kegerakkan pantatku naik turun pelan2 dan makin lama makin cepat, dan ibu
mengimbanginya dengan mengerakkan pantatnya seperti berputar-putar.
Addiii...diii..tee..

ruuus. diiii..enaaakk..aduu

uhhh...enakkk..ddiii

.., kudengar kata2 ibu terbata-bata dan terucap dari mulutku secara tanpa
sadar...bbuuuuu..buu

uu..iy. ya...saa. yyaaa. jugaaa..eenaakkkk, dan kubungkam bibir ibu dengan


mulutku sambil lidahku kuputar didalam mulut ibu, serta kedua tanganku
mencengkeram kuat wajah ibu. Sedang kan kedua tangan ibu masih tetap di posisi
pantatku dan menekan pantatku apabila pantatku lagi naik. Goyangan dan gerakan
aku dan ibu semakin cepat dan kudengar bunyi.crreeettt...cr

eeettt..creeetttt.se

cara teratur sesuai dengan gerakan naik-

turunnya pantatku serta bunyi suara ibu ..hhmmm...aaaahhhh.. aaahhh.yang nggak


keluar karena bibirnya tertutup bibirku. Nggak lama kemudian gerakan pantat ibu
yang berputar itu semakin cepat dan kedua tangannya mencengkeram kuat2 di
pantatku dan...tiba2 ibu melepas ciumanku serta berkata tersendat sendat agak
keras..Adiii..diiii.

..ddii..ibuuuu..ibuu

..haam. piirr..ddiiii.aa...y

yoooo..diiii.., moment ini nggak kusia siakan, karena aku sudah nggak kuat
menahan desakan pejuku yang akan keluar.buuu.tuung.. guuu.saa..maaa.samaa

a..sek..aaarangggg..
.arrcchhhhhh.., sambil kutekan kontolku kuat2 kedalam memek ibu dan kurasakan
cengkeraman kedua tangan ibu di pantatku makin keras dan agak sakit seakan ada
kukunya yang menusuk pantatku.

Kuperhatikan ibu dengan nafas yang masih ter engah2 terdiam lemas seperti tanpa
tenaga dan kedua tangannya walau terkulai tapi masih dalam posisi memelukku,
sedangkan posisiku yang masih diatas tubuh ibu dengan kontolku masih nancep
semuanya didalam memek ibu. Karena Ibu diam saja tapi nafasnya mulai agar
teratur, aku berpikir ibu mau istirahat atau lansung tidur, lalu kuangkat pantatku
pelan2 untuk mencabut kontolku yang masih ada di dalam memek ibu,
eeehh...nggak tahunya ibu dengan kedua tangannya yang mash tetap di
punggungku dan memiringkan badannya sehingga aku tergeletak disampingnya
lalu dengan matanya masih terpejam dia berguman pelan...Adiii...bii.

aarkan..diii.biarkan dida..laaamm...ibuuu

u. rasanya..enak.ada yang mengganjel didalam...sambil mencium bibirku mesra


sekali dan...kami terus ketiduran sampai pagi.

Anda mungkin juga menyukai