Anda di halaman 1dari 9

LO:

1. apa efek smping dr mngkonsumsi isotonik berlbihan?


2. mkanisme homeostasis?
3. organel apa yg trlibat dlam proses homeostasis?
4. mekanisme dehidrasi & berkeringat?
5. unsur ap yg kluar saat brkeringat?

LO dr TUTOR:
1. komposisi cairan tbuh
2.cairan yg paling bnyak di dlm tbuh(komposisix)
3. bgaimna regulasi cairan tubuh
4. sbutkan komponen slain cairan tubuh (komposisix)
5. fungsi dasar cairan tubuh
6. memhami bgmna kmponen internal homeostasis
7. funsi dsar cairan tubuh
8. memahami bgmna kmponen internal homeostasis
9. konsentrasi garam & elektrolit lain (normalx)
10. hormon yg mngatur kseimbangan
11. t4 mmproduksi unsur2 d dlm tubuh
12. temperatur yg mngatur regulasi?
13. apa yg mngatur tmperatur
14. fungsi suhu tubuh
15. cara transfer suhu
16. mekanisme suhu tubuh
1. komposisi cairan tbuh

Moh. Ubaidillah Faqih


STIKESNUTUBAN
S-1 Keperawat an Doc.
~ 10 ~

akibat pergerakan cairan dari daerah yang ditekan menuju jaringan sekitar (menjauhi lokasi tekanan). Umumnya,
edema jenis ini adalah edema yang disebabkan oleh gangguan natrium. Adapun edema yang disebabkan oleh retensi
cairan hanya menimbulkan edema non pitting.

Gangguan Cairan
 KETIDAKSEIMBANGAN ISOTONIK
PENYEBAB
TANDA DAN GEJALA
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN

Kehilangan cairan dari system gastro intestinal seperti diare, muntah / drainase atau rabas dari fistula/ selang

Kehilangan plasma atau darah utuh, seperti yang

terjadi pada luka bakar atau pendarahan

Keringat berlebihan

Demam

Penurunan asupan cairan peroral


Penggunaan obat- obatan diuretic
Pemeriksaan fisik: nadi cepat tetapi lemah,

kolaps vena, frekuensi nafas cepat, letargi,


oliguria, kulit dan membrane mukosa kering,
turgor kulit tidak elastic, kehilangan berat badan

yang cepat
Hasil pemeriksaan laboratorium: berat jenis

urine > 1,025, peningkatan semu hematokrit >


50%, peningkatan semu nitrogen urea darah
(BUN) > 25mg/ 100 ml

KELEBIHAN VOLUME CAIRAN


Gagal jantung kongestif

Gagal gi njal

Sirosis

Peningkatan kadar aldosteron dan streroid di

dalam serum
Asupan natrium berlebihan
Pemeriksaan fisik:denyut nadi kuat, pernafasan
cepat, hipertensi, distensi vena leher, peningkatan
tekanan vena, suara krakels di paru- paru,
peningkatan berat badan yang cepat
Hasil Pemeriksaan Laboratorium:p enur una n
semu BUN < 10 mg/ 100 ml
SINDROM RUAM KETIGA

Hipertensi portal

Obstruksi usus halus

Peritonitis

Luka bakar
Pemeriksaan Fisik:peningkatan lingkar perut
(yang disertai obstruksi usus halus, asites)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium:na t r iu m

serum menurun < 135 mEq/L dan albumin


menurun < 3,5 g/ 100 ml (hilang dalam cairan
yang terperangkap)

KETIDAK SEIMBANGAN HIPER OSMOLAR


PENYEBAB
TANDA DAN GEJALA
KETIDAK SEIMBANGAN HIPER
OSMOLAR
Diabetes isipidus
Pemeriksaan Fisik:penurunan berat badan,
membrane mukosa kering dan lengket, rasa haus,

http://www.scribd.com/doc/17059905/Cairan-Dan-Elektrolit-Dalam-Tubuh-Manusia

MEMBRAN SEL
Apr.10, 2010 in ARTICLES

Sel merupakan satuan kehidupan dari tubuh manusia. Setiap organ tubuh merupakan agregasi
dari banyak sel-sel berbeda yang oleh struktur penyangga antar sel. Seluruh tubuh manusia
terdiri atas sekitar 100 milyar sel. Setiap jenis sel beradaptasi untuk membentuk suatu fungsi
tertentu.

Sel dalam tubuh berada dalam media cairan yang disebut cairan ekstraseluler (extracellular
fluid).  Cairan ini merupakan lingkungan internal dalam tubuh, yang berisi ion-ion dan nutrisi
yang diperlukan untuk kelangsungan hidup sel. Ion-ion yang banyak terdapat dalam cairan
ekstraseluler adalah sodium (Na+), khlorid (Cl-), dan bikarbonat.

Sebuah sel terdiri atas cairan intraseluler dan organela-organela yang dibungkus oleh suatu
membran. Cairan intraseluler terdiri atas lima substansi dasar yaitu air, elektrolit, protein, lemak,
dan karbohidrat. Di dalam elektrolit terdapat berbagai macam ion, diantaranya yang sangat
penting adalah potasium, magnesium, fosfat, sulfat, bikarbonat, serta sejumlah kecil sodium,
khlorid, dan kalsium. Tabel 1 memperlihatkan komposisi elektrolit cairan intraseluler dan
ekstrseluler.

Tabel 1. Komposisi sebagian elektrolit cairan ekstraseluler dan intraseluler

Antara cairan intraseluler di dalam sel dan cairan ekstraseluler di luar sel dipisahkan oleh
membran sel. Membran sel adalah pembungkus sel yang berupa struktur yang lembut, lentur, dan
tipis, yaitu ketebalannya hanya 7,5 sampai 10 nm. Struktur dasar membran sel adalah berupa
“lipid bilayer” yang tipis, masing-masing layer hanya setebal satu molokul. Gambar 1
memperlihatkan struktur membran sel tersebut. Lipid bilayer dasar tersusun dari molokul-
molokul phospholipid. Salah satu ujung setiap molokul phospholipid yaitu ujung fosfat dapat
larut dalam air (“hydrophilic”), dan ujung lainnya yaitu fatty acid dapat larut hanya dalam lemak
(“hydrophobic”).

Bagian hydrophobic terletak di tengah membran dan bagian hydrophilic terletak di kedua sisi
membran yang berhubungan dengan cairan intraseluler dan ekstraseluler. Lapisan lipid di tengah
membran bersifat impermeabel (sukar ditembus) bagi substansi-substansi yang terlarut dalam air
yaitu ion, glukosa, dan urea. Sebaliknya, substansi-substansi yang larut dalam lemak yaitu
oksigen, karbondioksida, dan alkohol dapat dengan mudah menembus bagian membran ini
(bersifat permeabel bagi substansi yang larut dalam lemak).

Gambar 1. Struktur membran sel

Dalam Gambar 1 terlihat adanya gumpalan protein yang disebut protein membran, yang berupa
glycoprotein. Ada dua jenis protein membran yaitu protein integral dan protein periferal.
Perbedaan antara kedua protein tersebut adalah bahwa pada protein integral kedua ujungnya
menembus kedua sisi lipid bilayer, sedang protein periferal hanya mempel pada salah satu sisi
saja dan tidak menembus kedua sisi membran.

Protein integral banyak yang berfungsi sebagai kanal/“lubang” (“pore”) penghubung antara
cairan intraseluler dan ekstraseluler. Molokul air dan substansi-substansi yang larut dalam air
terutama ion dapat berdifusi melalui kanal tersebut. Kanal protein ini juga bersifat selektif, yaitu
lebih mengutamakan difusi ion tertentu dibandingkan ion lainnya.

Protein integral lainnya berperan sebagai protein pembawa (carrier protein) dan enzim. Protein
pembawa berfungsi untuk transportasi substansi yang tidak dapat menembus lipid bilayer.
Kadang-kadang transportasi substansi ini berlawanan arah dengan arah difusi alamiahnya,
sehingga disebut transport aktif.

Protein integral dapat juga bertindak sebagai reseptor substansi kimiawi yang larut dalam air,
misalnya hormon peptida, yang sulit menembus membran sel. Interaksi reseptor membran sel
dengan ligan tertentu yang terikat pada reseptor menyebabkan perubahan konformasi dalam
protein reseptor. Perubahan ini selanjutnya mengaktivasi bagian intraseluler protein secara
enzimatik, atau menginduksikan interaksi antara reseptor dan protein dalam sitoplasma yang
berperan sebagai second messenger. Dengan demikian, second messenger ini me-relay signal
dari bagian ekstraseluler reseptor ke bagian dalam sel. Jadi protein integral tersebut berfungsi
membawa informasi mengenai lingkungan sekitar sel ke bagian dalam sel.

Molokul protein periferal seringkali menempel pada protein integral. Protein periferal ini hampir
seluruhnya berfungsi sebagai enzim atau sebagai pengendali transportasi substansi melalui
“lubang” membran sel.

Dalam Gambar 1 juga terlihat adanya karbohidrat yang menjuntai ke luar permukaan sel.
Karbohidrat ini berperan sebagai substansi reseptor untuk mengikat hormon, misalnya insulin.
Bila ikatan ini terjadi, maka kombinasi ini akan mengaktivasi protein yang menempel di bagian
dalam sel, yang selanjutnya mengaktivasi kaskade (cascade) enzim internal.

http://biomeng.lecture.ub.ac.id/?p=20

Cairan Tubuh: Larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut

AIR
Komponen tunggal terbesar dari tubuh adalah air.Air tubuh total (TBW total body water) yaitu
presentase dari berat air dibanding dengan berat badan total. TBW ini bervariasi menurut jenis
kelamin,berat badan,umur dan kandungan lemak tubuh. Air membentuk sekitar 60% dari berat
badan pria dewasa.Semakin tinggi kandungan lemak tubuh semakit sedikit kandungan air
tubuh,karena lemak bebas air .Pada wanita dewasa kandungn lemak tinggi,air yang
membetuknya sekitar 50% dari berat badan.Pada bayi baru lahir, air membentuknya sekitar 75%
dari berat badannya.

Kompartemen-Kompartemen Cairan Tubuh

Seluruh cairan tubuh didistribusikan di antara dua kompartemen utama yaitu: cairan ekstraseluler
dan cairan intraseluler.Kemudaian cairan ekstraseluler di bagi lagi menjadi cairan intersisial dan
cairan plasma (intravaskular).Ada juga kompartemen cairan yang kecil yang disebut cairan
transeluler,meliputi cairan sinoval,peritonium,perikardial,intraokuler dan cairan
serebrospinal.Biasanya dipertimbangkan sebagai cairan ektraseluler. Cairan intraseluler
mengandung 40% dari beret badat total pria dewas.20% cairan menempati kompartemen
ekstraseluler,15% nya menempati intersisial dan 5% cairan plasma.Cairan transeluler sekitar 1%
dari beran badan total

Pertukaran antara cairan ekstraseluler dan intraseluler

Pertukaran antar cairan ektraseluler dan cairan intraseluler terutama ditentukan oleh efek osmotik
dari zat terlarut ( natrium,klorida,dan elektrolit lainnya)..
Osmosis adalah besar difusi cairan dari tempat yang konsentrasi tinggi ketempat konsentrasi
rendah. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut dalam larut,semakin rendah konsentrasi air dalam
larutan itu.Membran sel relatif inpermeabel terhadap zat terlarut tapi sangat permeabel terhadap
air,maka air berdifusi melintasi membran sel menuju daerah dengan kensentrasi zat terlarut
tinggi.jika satu zat terlarut seperti natrium atau klorida di tambahkan kadalam cairan
ekstraseluler,maka air akan berdifusi dari dalam sel ke ruang ekstraseluler.Besar tekanan yang
dibutuhkan untuk mencegah osmosis disebut dengan tekanan osmotik.tekanan osmotik bukan
merupakan tekanan yang menimbulkan difusi akhir air melalui membran.Sebaliknya tekan
osmotik sama dengan besar tekanan yang harus diberikan untuk mencegah difusi akhir melalui
membran. Semakin tinggi tekanan osmotik suatu larutan konsentrasi zat terlarut semakin tinggi
dan konsentrasi air semakin rendah. Jadi tekanan osmotik berbanding langsung terhadap
konsentrasi partikel yang aktif secara osmotik dalam cairan dan berbanding terbalik terhadap
konsrntrasi air
KONSENTRASI. Konsentrasi adalah jumlah partikel zat terlarut dalam larutan,jumlah partikel
ini diukur dalam istilah osmol. 1 osmol sama dengan 1 mol zat terlarut. Jika suatu larutan
mengandung 1 mol glukose dalam setiap liter mempunyai konsentrasi 1 osmol.jika suatu
molekol berdiosiasi menjadi dua ion ( KaCl berdiosisasi menjadi Ka dan Cl ) dan jika larutan itu
mengandung 1 mol/liter,maka akan memberikan konsentrasi osmotik 2 osmol/liter.
Pada umumnya,istilah osmol terlalu besar untuk menyatakan satuan aktivitas osmotik zat terlarut
dalam cairan tubuh. Karenanya,istilah miliosmol (mOsm),yang sama dengan 1/1000 osmol,lebih
sering dipakai.
OSMOLALITAS DAN OSMOLARITAS. Osmolalitas adalah menyatakan jumlah partikel zat
terlarut per kilogram air dan osmolaritas menyatakan jumlah partikel zat terlarut per liter
larutan.Pada larutan encer seperti cairan tubuh, kedua istilah ini dapat di gunakan hampir secara
sinonim karena perbedaannya kecil.Pada kebanyakan kasus, lebih mudah menyatakan cairan
tubuh dalam liter dari pada dalam kilogram air.Karenanya, kebanyakan perhitungan yang dipakai
secara klinis lebih didasarkan pada osmolaritas dari pada osmolalitas.

KESEIMBANGAN OSMOTIK ANTARA CARIAN EKSTRASELULER DAN CAIRAN


INTRASELULER.

Perpindahan cairan yang melintasi membran sel terjadi sedemikan cepat sehingga setiap
perbedaan osmolaritas antara kedua kompartemen ini akan dikoreksi dalam waktu detik atau
menit untuk mencapai keseimbangan osmotik. Perubahan konsentrasi yang relatif kecil pada zat
terlarut dalam cairan ekstraseluler, maka dapat timbul tekanan osmotik yang besar. Ini
dibutuhkan kekuatan yang besar untuk memindahkan air agar dapat melintasi membran sel bila
cairan ekstraseluler dan intraseluler tidak dalam keadaan keseimbangan osmotik.

Cairan Isotonik,Hipotonik dan Hipertonik

Istilah isotonik,hipotonik dan hipertonik menunjukan efek perbedaan konsentrasi zat terlarut
impermeabel dalam cairan ekstraseluler terhadap volume sel. Isotonik menunjukan zat terlarut
dalam larutan yang memiliki osmolaritas sama dengan cairan tubuh. Hipotoni zat terlarut dalam
larutan yang memiliki osmolaritas lebih rendah dari osmolaritas cairan tubuh.Hipertonik zat
terlarut dalam larutan yang memiliki osmolaritas lebih tinggi dari osmolaritas cairan tubuh.
Penambahan cairan-cairan ini kedalam kedalam cairan tubuh akan menyebabkan perubahan
volume cairan ekstraseluler maupun cairan intraseluler dan tekanan osmotik.Istilah
isoosmotik,hipoosmotik dan hiperosmotik merujuk pada larutan yang mempunyai osmolaritas
(kekental ) yang sama,lebih rendah dan tinggi dengan sel.
Pertukaran Antara Cairan Plasma dan Cairan Intersisial

Distribusi air diantara kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang diasilkan oleh darah
kapiler,terutama akibat pompa jantung dan tekanan osmotik keloid yang terutama diakibatkan
oleh albumin serum.Albumin bekerja sebagai osmol efektif yang tidak mudah melewati
membran kapiler. Pada ujung arteri dari kapiler tekan hidrostatik lebih tinggi dari tekanan
osmotik keloid sehigga air berpidah keruang intersisial.Pada ujung vena kapiler cairan berpindah
dari intersisial ke ruang intravaskuler,karana pada ujung vena kapiler tekanan osmotik keloid
melebihi tekanan hidrostatik ( hukum Starling). Proses perpindahan cairan dari kapiler ke
intersisial disebut ultrafiltrasi,karena air elektrolit dan zat terlarut lainnya ( kecuali protein)
dengan mudah menembus membran kapiler.
Pada keadaan tertentu dapat terjadi kebocoran protein plasma keruang intersisial tekanan
osmotik jaringan akan meningkat cukup tinngi,sistem limfatik secara normal akan
mengembalikan kelebihan cairan dan proterin kesirkulasi umum.
Penimbunan cairan yang berlebihan pada ruang intersisial disebut edema,ada empat faktor yang
menyebabkan edema
1. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler (gagal jantung)
2. Penurunan tekanan osmotik plasma ( serosis dan sindroma nifrotik)
3. Peningkatan permeabilitas membran ( inflamasi)
4. Obstruksi limfe (operasi)

ZAT TERLARUT

Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.
Nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik.
Nonelektrolit terdiri dari protein,glukose,karbondioksida. Elektrolit (ion) adalah zat terlarut yang
dalam larutan dan bermuatan listrik.Elektrolit tubuh mencakup natrium ( Na + ), kalium ( K + ),
kalsium (Ca + ), magnesium ( Mg ++ ), klorida ( Cl - ), bikarbonat ( HCO3 - ), fosfat ( HPO4 - )
dan sulfat ( SO4 - ). Ion-ion yang bermuatan positif disebut kation dan yang bermuatan negatif
disebut anion.
Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian lainnya,dan
dalam keadaan sehat mereka harus berada pada bagian yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.
Kation utama pada cairan ekstrseluler adalah Natrium dan anion utama adalah klorida dan
bikarbonat,konsenrasi ini rendah pada cairan intraseluler. Pada cairan intraseluler kalium adalah
kation utama dan fosfat adalah anion utama,dan sebaliknya konsentrasi elektrolit ini rendah pada
cairan ekstraseluler.Natrium sebagai partikel terbanyak pada cairan ektraseluler memegang
peranan penting dalam mengendalikan volume cairan tubuh total.Sedangkan kalium penting
dalam pengendalian volume sel.Perbedaan mutan listrik di luar dan di dalam mebran penting
untuk menghasilkan kerja otot dan saraf,perbedaan konsentrasi kalium dan natrium di dalam dan
di luar membran sel penting untuk mempertahankan perbedaan muatan listrik.

Hemoestasis
Hemoestasis atau keseimbangan dinamis adalah proses pertukaran atau pergantian cairan yang
terus menerus namun komposisi volume cairan relatif stabil. Istilah hemoestasis dipergunakan
untuk menjelaskan pengaturan kondisi-kondisi statis atau konstan dalam lingkungan dalam.
Karena pada dasarnya semua organ dan jaringan tubuh berfungsi untuk membantu
mempertahankan kondisi-kondisi yang tetap ini.
Diposkan oleh dr.Gede Eka Wijaya di 01:19

Anda mungkin juga menyukai