FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2010
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi....................................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................. 2
Tujuan........................................................................................... 2
Mekanisme Pelaksanaan.............................................................. 2
Susunan Panitia............................................................................ 4
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
3
Rapat Kerja dan Pekan Ilmiah Ke-2 Fakultas Pertanian
Universitas Palangka Raya
Latar belakang
Fakultas Pertanian merupakan salah satu fakultas yang mempunyai
potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Universitas
Palangka Raya. Fakultas ini memiliki sumberdaya manusia yang
rata-rata masih berusia muda dengan tingkat kualifikasi pendidikan
yang sangat baik di mana hampir 100% bergelar S-2, 12,5%
berpendidikan S-3 dan 5% telah mencapai jabatatan fungsional
tertinggi sebagai Guru Besar.
Dengan semakin berkembangnya kerjasama internasional di Unpar,
maka diperlukan revitalisasi suasana akademik dan kegiatan
penelitian terutama di Fakultas Pertanian. Pekan Ilmiah Fakultas
Pertanian 2010 merupakan implementasi dari salah satu rumusan
Rapat Kerja Fakultas Pertanian bulan Nopember 2009 berupa
peningkatan rasa kebersamaan dengan saling mengenal bidang
keahlian para dosen untuk menuju pembentukan kelompok-
kelompok peneliti di Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan pelaksanaan English Conversation
Club Fakultas Pertanian yang sudah dilaksanakan sejak awal
Nopember 2009.
Tujuan
Tujuan dari Rapat Kerja dan Pekan Ilmiah Ke-2 Fakultas Pertanian
tahun 2010 adalah:
1. Silahturahmi dan saling mengenal bidang keahlian serta
meningkatkan sinergi dan kebersamaan antar sesama dosen di
fakultas pertanian
2. Meningkatkan suasana akademik dan mendorong dosen fakultas
pertanian untuk meningkatkan prestasi di bidang penelitian
3. Meningkatkan kualitas bimbingan dan hubungan antara dosen dan
mahasiswa dalam pelaksanaan penelitian skripsi mahasiswa
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
4
4. Meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa untuk
mempublikasikan hasil penelitian dalam bahasa Inggris
5. Meningkatkan kapasitas dosen fakultas pertanian untuk
melakukan kerjasama penelitian internasional
6. Membantu angka kredit penelitian bagi dosen fakultas pertanian
dalam rangka menunjang kenaikan pangkat dan jabatan dan
mendukung program sertifikasi dosen.
Mekanisme Pelaksanaan
Rapat Kerja dan Pekan Ilmiah Fakultas Pertanian merupakan agenda
tahunan Fakultas Pertanian. Untuk tahun 2010, Rapat Kerja dan
Pekan Ilmiah Ke-2 akan dilaksanakan pada tanggal 20 dan 21
Desember 2010. Rapat Kerja dan Pekan Ilmiah ke-2 akan diisi
dengan kegiatan Kuliah Umum Informasi Terkini Perkebunan
Kelapa Sawit di Indonesia Pembicara Tamu dari Jakarta, Bimbingan
Teknis Perhitungan Beban Tugas Mengajar Dosen oleh Pembicara
Tamu dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya,
seminar ilmiah melalui oral presentasi hasil penelitian disertasi, tesis
dan hibah serta pemajangan poster hasil penelitian tugas akhir
mahasiswa dan dosen. Mengingat singkatnya masa persiapan dan
terbatasnya waktu pelaksanaan, dosen yang diundang untuk
melakukan presentasi pada tahun 2010 adalah mereka yang
memenuhi kriteria:
1. Dosen yang baru menyelesaikan gelar Doktor (S-3)
2. Dosen yang baru menyelesaikan gelar Master (S2)
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
5
mahasiswa pemenang Student Research Grant PHK I-Mhere
diwajibkan untuk menampilkan poster hasil penelitian mereka yang
akan dipajang selama kegiatan Pekan Ilmiah berlangsung.
Kepada setiap dosen dan mahasiswa yang akan mempresentasikan
hasil penelitiannya diminta untuk mengumpukan abstrak esktensi
berbahasa Inggris dengan format yang telah disediakan. Abstrak
penelitian dosen yang memenangkan hibah penelitian disarankan
mencantumkan semua nama tim penelitinya, sedangkan untuk
abstrak penelitian mahasiswa wajib untuk mencantumkan nama
Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II penelitian skripsinya.
Semua abstract yang masuk akan dipublikasikan dalam bentuk buku
kumpulan Abstrak.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
6
SUSUNAN PANITIA
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
7
J ADUAL ACARA RAPAT KERJ A DAN PEKAN ILMIAH FAPERT A 2010 (20 Desember 2010)
J ADUAL ACARA RAPAT KERJ A DAN PEKAN ILMIAH FAPERT A 2010 (21 Desember 2010)
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
8
ABSTRAK DISERTASI DOKTOR
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
9
FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI
DINAMIKA FITOPLANKTON DANAU DI KALIMANTAN
TENGAH, INDONESIA
Ardianor
Prodi MSP,Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas
Palangka Raya
Email: ardianor@gmail.com
ABSTRAK
Phytoplankton diteliti selama 29 bulan dari Februari 2004 –
Desember 2006 bersama dengan pengukuran kedalaman,
kecerahan air, suhu air, daya hantar listrik, pH dan oksigen
terlarut serta klorofil-a di Danau Tehang dan D. Batu daerah
limpasan banjir Sungai Kahayan. Penelitian bertujuan
melihat pengaruh faktor lingkungan terhadap dinamika
fitoplankton yang dianalisis dengan statistik multivariable
(korelasi dan regresi linier, serta redundancy analysis (RDA)
and canonical correspondence analysis (CCA)) yang diuji
dengan ANOVA-permutasi. Tahun 2004, distribusi vertikal
fitoplankton diobservasi untuk melihat migrasi harian dari
fitoplankton. Tahun 2008, survey pengaruh tumbuhan air
terhadap dinamika fitoplankton diteliti di Danau Lutan
dengan menambahkan beberapa parameter selain di atas
seperti intensitas cahaya matahari dan nutrient (N & P). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa fitoplankton teridentifikasi
sebanyak 96 spesies meliputi delapan klas yang didominasi
oleh Euglenophyceae (38%), Bacillariophyceae (31%) dan
Chlorophyceae (21%). Cryptomonas sp. and Trachelomonas
volvocina ditemukan melimpah pada ketiga danau.
Keragaman spesies lebih tinggi dan stabil di Danau Tehang
yang selalu mengalami ganguan oleh banjir sepanjang tahun
dibandingkan dengan D. Batu yang cederung dimonopoli
oleh spesies dominan mengidikasikan masih berlakunya teori
“intermediate disturbance hypothesis”. Survei 24 jam
memperlihatkan bahwa migrasi verikal fitoplankton sangat
aktif terjadi terutama oleh jenis fitoplankton berflagela
bahkan disaat terjadinya stratifikasi massa air. Faktor biologi
(klorofil-a, kelimpahan dan indeks diversitas fitoplankton)
dan fisika-kimia air berflustuasi sepanjang tahun. Berbeda
dengan fitoplankton pada danau berlintang tinggi (daerah
subtropis dan temperate), di wilayah ini total biomasa
fitoplankton tidak berkorelasi signifikan dengan klorofil-a.
RDA mendeteksi bahwa faktor biologi berkorelasi signifikan
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
10
dengan kedalaman, suhu, daya hantar listrik dan oksigen
terlarut. CCA juga mendekteksi bahwa jenis fitoplankton
yang melimpah berkorelasi signifikan dengan kedalaman dan
suhu air. Selanjutnya pengaruhu tumbuhan air terhadap
dinamika fitoplankton akan dijelaskan pada waktu
presentasi. Secara keseluruhan walaupun flusktuasi suhu air
tahunan relatif kecil di danau wilayah tropis dibanding danau
berlintang tinggi, suhu dan kedalaman masih sangat
berpengaruh terhadap dinamika fitoplankton di Kalimantan
Tengah.
Kata kunci: dinamika fitoplankton, faktor lingkungan, danau
limpasan banjir
BUDIDAYA UBIKAYU PADA SISTEM AGROFORESTRI :
Apakah Jenis Pohon dan Naungan Tajuk Pohon
Penyebab Penurunan Hasil Ubikayu ?
Mofit Saptono
Program Studi Agroteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
e-mail : abahdika@yahoo.co.id
ABSTRAK
Tumpangsari ubikayu dengan pohon (agroforestri) adalah
satu pilihan untuk mengatasi permasalahan kesuburan tanah
ultisol. Penelitian ini akan menjawab beberapa pertanyaan,
yaitu : (1) apakah tanaman ubikayu toleran terhadap
naungan tajuk pohon pada sistem agroforestri ?, (2)
bagaimana mengatur tajuk pohon agar intensitas cahaya di
bawah pohon meningkat ?, (3) apakah seresah pohon
mahoni, sengon, karet dan kelapa sawit jumlahnya
memenuhi target untuk mempertahankan bahan organik
tanah ?, (4) berapa lama seresah pohon mahoni, sengon, dan
kelapa sawit mengalami dekomposisi. Tanaman ubikayu di
bawah pohon mengalami peningkatan luas daun spesifik
mencapai 19% dibandingkan pola monokultur. Rerata
kandungan klorofil a dan b ubikayu pada sistem agroforestri
berkurang 3,2% dan 10,7% dibandingkan pola monokultur.
Hasil ubi di bawah pohon mahoni, sengon karet dan kelapa
sawit berturut-turut hanya 7,7 ; 2,3 ; 6,1 dan 8,3 Mg ha-1.
Ubikayu monokultur yang mampu menghasilkan ubi 26,9 Mg
ha-1. Rerata intensitas cahaya di bawah pohon mahoni dan
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
11
jati 41% lebih tinggi di bandingkan di bawah pohon sengon
dan akasia, yaitu 423 µmol m-2 detik-1. Pangkasan 50% dan
75% tajuk pohon mampu meningkatkan intensitas cahaya
mencapai 10% dan 25%, dibandingkan di bawah pohon
tanpa pangkasan, yaitu 497 µmol m-2 detik-1. Pangkasan
tajuk pohon 50% dan 75% mampu meningkatkan laju
pertumbuhan relatif ubikayu berturut-turut 22% dan 36%,
dibandingkan tanaman di bawah pohon tanpa pangkasan,
yaitu 3,5 g m-2 hari-1. Harga satuan daun tanaman ubikayu
mencapai 0,2 ; 0,3 dan 0,4 mg cm-2 hari-1 berturut-turut pada
sistem agroforestri tanpa pangkasan tajuk, pangkasan tajuk
50 dan 75 %. Ubi yang dihasilkan di bawah pohon mahoni,
jati, sengon dan akasia pada berturut-turut adalah 5,4 ; 3,7 ;
3,2 ; 1,2 Mg ha-1. Rerata hasil ubi di bawah pohon tanpa
pangkasan tajuk adalah 2,6 Mg ha-1. Pangkasan tajuk 50%
dan 75% dapat meningkatkan hasil ubi menjadi 3,4 dan 4,2
Mg ha-1. Sengon menghasilkan seresah 4,7 Mg ha-1 tahun-1,
lebih banyak dibandingkan seresah mahoni dan karet (1,8
dan 2,1 Mg ha-1 tahun-1), sementara itu kelapa sawit
menghasilkan seresah, sekitar 0,02 Mg ha tahun-1. Laju
-1
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
12
PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO (ORYZA
SATIVA L.) DALAM SISTEM AGROFORESTRY SENGON
(PARASERIANTHES FALCATARIA L. FOSBERG) YANG
DIBERI PUPUK ORGANIK DAN FOSFAT PADA ULTISOLS
(Growth and Yield of Upland Rice (Oryza sativa L.) under
Sengon (Paraserianthes falcataria L. Fosberg) Agroforestry
System Fertilized with Organic and Phosphate Fertilizers on
Ultisols)
Sih Winarti1), Ukun Sastraprawira, Tjetje S. Hassan2), Aos M.
Akyas2)
1)
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAR
2)
Program Doktor Universitas Padjadjaran
ABSTRAK
Telaah ekofisiologi mengenai kombinasi tanaman
agroforestry padi-sengon dengan pemupukan pupuk organik
dan fosfat serta residunya, dilakukan dalam upaya
mengubah sistem perladangan berpindah menjadi pertanian
menetap untuk menahan kerusakan dan mempertahankan
ekosistem hutan. Percobaan diawali dengan penentuan
waktu inkubasi pupuk organik terbaik. Tahap berikutnya
percobaan lapangan menggunakan Rancangan Petak-petak
Terpisah dengan tiga taraf kerapatan tanaman sengon ((3 x
1), (3 x 2), dan (3 x 3) m) sebagai petak utama, lima taraf
pupuk organik (0, 5, 10, 15, dan 20 t ha-1) sebagai anak
petak, dan lima taraf pupuk fosfat (0, 13.11, 26.22, 39.33,
dan 52.44 kg ha-1 P) sebagai anak anak-petak. Hasil
menunjukkan bahwa waktu inkubasi terbaik adalah 4,29
minggu. Kadar Air Relatif Daun meningkat dengan
meningkatnya takaran pupuk organik dan fosfat, Nisbah
Pupus Akar meningkat dengan meningkatnya residu takaran
pupuk fosfat. Konsentrasi P tanaman meningkat dengan
meningkatnya takaran pupuk organik dan fosfat, sedangkan
konsentrasi N cenderung lebih tinggi dengan makin rapatnya
tanaman sengon dan tingginya residu fosfat. ILD lebih tinggi
dan LAB dan LTT lebih cepat dengan lebih tingginya pupuk
fosfat pada setiap takaran pupuk organik dan kerapatan
tanaman sengon yang berbeda. Nisbah Kesetaraan Lahan
semakin meningkat dengan lebih rendahnya kerapatan
tanaman sengon dan lebih tingginya residu pupuk organik
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
13
dan fosfat. Laju pertambahan tinggi sengon meningkat
dengan meningkatnya kerapatan tanaman, sedangkan laju
pertambahan diameter menurun dengan lebih tingginya
kerapatan tanaman sengon. Hasil gabah tertinggi 3,90 t ha-1
diperoleh pada kerapatan sengon (3 x 3) m, takaran
optimum pupuk organik dan fosfat berturut-turut 16,53 t ha-1
dan 50,75 kg ha-1
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
14
RESPON KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN AMELIORAN
PADA TANAH GAMBUT
Zukilfi
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAR
ABSTRAK
Meningkatkan pH, menurunkan KTK dan meningkatkan KB,
menurunkan kadar polifenol agar tidak meracuni tanaman,
meningkatkan kuantitas dan kualitas unsur hara tersedia,
merupakan tujuan ameliorasi tanah gambut. Beragamnya
sifat yang perlu diperbaiki tersebut, tidak mungkin dapat
diperbaiki hanya dengan aplikasi satu atau dua jenis
amelioran saja, tetapi diperlukan perpaduan dari beberapa
amelioran yang saling bersinergi untuk memperbaiki kendala
budidaya tanaman pada tanah gambut. Abu vegetasi di atas
lahan gambut, kapur dolomit, dan empat unsur hara mikro
(Fe, Zn, Mn, dan Cu), diformulasikan dan diharapkan saling
bersinergi untuk memperbaiki sifat marginal tanah gambut,
dan perlu diteliti efeknya terhadap pertumbuhan dan hasil
beberapa varietas kedelai. Hasil penelitian menunjukkan: (1)
ameliorasi tanah gambut dengan abu vegetasi di atas lahan
gambut dan kapur dolomit yang diformulasi dengan empat
unsur hara mikro (Fe, Zn, Mn, dan Cu) efektif untuk
memperbaiki sifat kimia dan kesuburan tanah gambut, (2)
Kedelai varietas Baluran, Nanti dan Wilis memberikan respon
yang sama terhadap perlakuan formulasi amelioran pada
tanah gambut. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak
adanya interaksi antara varietas kedelai dengan perlakuan
formulasi amelioran, (3) perlakuan formulasi amelioran f8,
yaitu formulasi antara 1200 kg abu vegetasi di atas lahan
gambut ha-1 + 4 ton kapur dolomit ha-1 + empat unsur hara
mikro (Fe, Zn, Mn, dan Cu) merupakan formulasi amelioran
terbaik, karena dapat meningkatkan hasil kedelai sebesar
330,30%. Kandungan dan komposisi unsur hara yang
terdapat pada perlakuan formulasi f8 adalah: 63,34 kg N ha-1,
9,60 kg P ha-1, 12,68 kg K ha-1, 5,90 kg Na ha-1, 572,82 kg
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
15
Ca ha-1, 393,58 kg Mg ha-1, 25,05 kg Fe ha-1, 20,05 kg Zn
ha-1, 15,02 kg Mn ha-1, dan 10,01 kg Cu ha-1).
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
16
PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max L.
Merr.)
PADA ULTISOLS YANG DIBERI PUPUK HAYATI
MAJEMUK
DAN KOMPOS JERAMI PADI
Erina Riak Asie
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNPAR
ABSTRAK
Dua tahap percobaan dilaksanakan untuk meneliti respons
tanaman kedelai empat kultivar pada Ultisols terhadap
pemberian pupuk hayati majemuk dan bahan organik jerami
padi berbeda waktu pengomposan serta untuk menentukan
takaran optimum pupuk hayati majemuk dan kompos jerami
padi hasil pengomposan dalam waktu tertentu yang
memberikan hasil tertinggi kedelai kultivar terpilih.
Percobaan pertama berupa percobaan pot dengan
rancangan acak kelompok pola faktorial dengan tiga faktor,
yaitu (1) kultivar (Wilis, Slamet, Sindoro, Kawi); (2) pupuk
hayati majemuk (0, 5, 10, 15 g kg-1 benih); dan (3) bahan
organik jerami padi berbeda waktu pengomposan (15 hari
dan 30 hari). Percobaan kedua berupa percobaan lapang,
disusun berdasarkan rancangan acak kelompok pola faktorial
dengan dua faktor, yaitu (1) pupuk hayati majemuk (0, 5, 10,
15 g kg-1 benih); (2) kompos jerami padi (0, 5, 10, 15, 20 ton
ha-1). Hasil percobaan menunjukkan bahwa : (1) pada
pemberian pupuk hayati majemuk dengan takaran
meningkat dan pemberian bahan organik jerami padi dengan
waktu pengomposan 30 hari pada kultivar Wilis diperoleh
jumlah dan bobot bintil akar efektif serta bobot biji per
tanaman teringgi dibandingkan dengan kultivar Slamet,
Sindoro, dan Kawi ; (2) nisbah pupus akar dan konsentrasi N
dalam jaringan tanaman lebih tinggi dengan meningkatnya
takaran pupuk hayati majemuk dan kompos jerami padi yang
diberikan; (3) ILD, LAB, dan LTT meningkat akibat pemberian
pupuk hayati majemuk pada setiap takaran kompos jerami
padi ; (4) takaran optimum pupuk hayati majemuk dan
kompos jerami padi yang memberikan hasil maksimum
kedelai masing-masing 11,83 g kg-1 benih dan 14,13 ton ha-1
dengan hasil 721,99 g biji kering per petak.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
17
Kata kunci : kedelai, pupuk hayati majemuk, kompos jerami
padi, Ultisols.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
18
EFFECTIVENESS OF BUSINESS PARTNERSHIPS IN OIL PALM
NUCLEUS ESTATE AND SMALLHOLDER SCHEME
IN WEST AND CENTRAL KALIMANTAN PROVINCES
M. SALEH MOKHTAR
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah
Jl. G.Obos Km. 5 Palangka Raya
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
19
economic factors that had a significant total effect on the
effectiveness (EFES) were CAPL and PFER, and DIST; and the
social factors that had a significant total effect on EFES were
CCOM, CORS, OFRS, and OWNS. Five strategies were
recommended for improving the effectiveness of the
business partnership in a descending order of priority. They
are: (i) all parties involved, estate companies, government,
and smallholders, should be very committed in carrying out
their responsibilities and safeguarding their rights as stated
in the contract agreement and the relevant government
regulations, (ii) the government and estate companies
should provide empowerment programs for smallholders,
farmers’ organizations, and officials at various levels, (iii)
estate companies and smallholders should constantly
improve cooperation and place each other as valued
partners, (iv) estate companies and government should
ensure constant supply of production inputs/fertilizers to
smallholders, and (v) top management of NES scheme
should assist in strengthening capability of site management
and their supporting staffs.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
20
ABSTRAK TESIS MASTER
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
21
PEMANFAATAN AMPAS BUAH MERAH (PANDANUS
CONOIDEUS) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN AYAM
PEDAGING: PERFORMA DAN STATUS KESEHATAN
AYAM
IIS YUANITA
Prodi Peternakan Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian UNPAR
ABSTRAK
Pemberian pakan tambahan pada ayam harus memberikan
efisiensi penggunaan pakan yang lebih baik dan peningkatan
kesehatan serta tidak menimbulkan residu pada karkas
ayam. Penggunaan tanaman obat ternyata tidak
meninggalkan residu dan memiliki toksisitas yang rendah
dibandingkan bahan-bahan kimia organik yang lain. Buah
merah merupakan buah khas yang berasal dari Papua yang
kaya akan minyak, karotenoid dan vitamin E. Zat aktif
karotenoid dan vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang
mampu menangkal radikal bebas dan meningkatkan
kekebalan tubuh. Ampas buah merah (ABM) merupakan
produk samping dari proses ekstraksi buah merah. Penelitian
dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian
ampas buah merah terhadap performa dan status kesehatan
ayam broiler. DOC (day old chick) strain Ross sebanyak 200
ekor dibagi dalam 5 perlakuan dan 4 ulangan yang setiap
ulangan perlakuan terdiri atas 10 ekor. Ransum perlakuan
terdiri dari T0 (ransum basal sebagai kontrol), T1 (ransum
basal + ABM 0.5%), T2 (ransum basal + ABM 1.0%), T3
(ransum basal + ABM 1.5%) dan T4 (ransum basal + ABM
2.0%). Peubah yang diamati adalah data performa (konsumsi
ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot
badan akhir, persentase karkas, tingkat kematian dan indeks
performa), luas permukaan villi usus halus, jumlah sel darah
merah, hemoglobin, hematokrit, jumlah sel darah putih dan
diferensiasinya serta titer antibodi terhadap ND. Data yang
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
22
diperoleh dianalisis statistik dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan diuji lanjut
menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) bila
terdapat perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan terhadap performa
ayam dan status kesehatannya, kecuali pada luas
permukaan villi usus halus nyata lebih luas (P<0.05) pada
perlakuan ABM dibandingkan kontrol. Kesimpulan penelitian
ini bahwa perlakuan ransum basal ditambah ABM 1.5% (T3)
meningkatkan bobot badan, persentase karkas, indeks
performa dan menurunkan persentase kematian ayam,
tetapi tidak mempengaruhi profil darah dan titer antibodi
terhadap ND ayam. Penambahan ABM memperluas
permukaan villi usus halus, sehingga meningkatkan
pencernaan dan penyerapan bahan makanan untuk
pembentukan karkas.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
23
UJI EFEKTIVITAS TIGA BAHAN PENGHAMBAT API
PADA KAYU MERANTI MERAH
Mahdi Santoso1, Sutjipto Ahmad Hadikusumo2
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan sortimen kayu meranti merah
berukuran 6 cm x 15 cm x 500 cm. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah CRD yang disusun secara faktorial
dengan dua faktor yaitu jenis bahan penghambat api (seng
klorida, natrium silikat dan kombinasi boraks + asam borat
1:1) dan lama perlakuan (tekanan 1 jam, tekanan 2 jam dan
tekanan 3 jam ) dengan jumlah ulangan 5, ditambah kontrol
dengan jumlah ulangan yang sama. Konsentrasi bahan
penghambat api sebesar 7% dan besarnya tekanan sebesar
12 kg/cm2. Proses pengawetan yang dipergunakan adalah
metode sel kosong. Pengujian ketahanan terhadap degradasi
oleh api mengacu pada standar ASTM E 69-02 prosedur B,
sedangkan untuk pengujian ketahanan terhadap degradasi
oleh rayap kayu kering mengacu pada metode rayap makan
tanpa pilihan (no choice feeding test). Parameter yang
diamati untuk keperluan analisis antara lain: absorpsi,
retensi aktual, intensitas bakar, suhu pembakaran maksimal,
lama pembaraan, mortalitas rayap kayu kering, pengurangan
berat contoh uji, derajat kerusakan dan kenampakan fisik
contoh uji setelah uji bakar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ketiga jenis bahan penghambat api terbukti efektif
untuk meningkatkan sifat ketahanan kayu meranti merah
terhadap degradasi oleh api. Seng klorida dan kombinasi
boraks + asam borat 1:1 mempunyai tingkat efektivitas yang
sama dan keduanya lebih baik jika dibanding dengan
natrium silikat. Pada pengujian ketahanan kayu meranti
merah terhadap degradasi oleh rayap kayu kering, seng
klorida dan kombinasi boraks + asam borat 1:1 terbukti
sangat efektif untuk meningkatkan sifat ketahanan kayu
1
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
2
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
24
meranti merah terhadap degradasi oleh rayap kayu kering,
sedangkan natrium silikat kurang efektif.
Kata kunci: bahan penghambat api, seng klorida, natrium
silikat, boraks, asam borat, rayap kayu kering, kayu
meranti merah, metode sel kosong.
STUDI PEMATANGAN DAN PERKEMBANGAN GONAD
IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch) DENGAN
RANGSANGAN HORMON
(Study on Gonad Development and Final Maturation of
Climbing Perch (Anabas testusdineus Bloch) with the
Hormonal Stimulation)
Suriansyah, Agus Oman Sudradat, dan Muhammad Zairin
Junior
Email : suriansyah.basri@yahoo.com/surrofah@yahoo.co.id
ABSTRAK
Pemberian ovaprim merupakan premiks hormon yang
mengandung LHRHa dan anti dopamin, yang mempengaruhi
proses pematangan akhir gonad melalui kontrol release
GnRH dan LH. Pemberian 17α-metiltestosteron dalam emulsi
water in oil in water (w/o/w) berfungsi sebagai hormon
regulatur yang bekerja secara langsung mempengaruhi
organ target (hipotalumus-hipofisis-gonad) untuk
perkembangan gonad melalui kontrol release GnRH dan FSH.
Pemijahan ikan betok sekali setahun pada waktu musim
penghujan dan termasuk jenis ikan yang sangat sulit
dipijahkan secara alami pada lingkungan budidaya walaupun
dalam keadaan sudah matang gonad. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh LHRHa dan anti dopamin
(ovaprim) terhadap pematangan akhir gonad ikan betok dan
juga ingin mengetahui efek 17α-metiltestosteron dalam
emulsi w/o/w terhadap perkembangan gonad ikan betok.
Manfaat penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah
kesulitan ikan betok memijah dalam segala musim, sehingga
ketersdeiaan benih dapat dipenuhi secara kontinu sepanjang
tahun. Hasil penelitian pematangan akir gonad dengan
rangsangan LHRHa dan anti dopamin (ovaprim) dosis ¼
ml/kg per bobot tubuh dapat meningkatkan waktu mulai
percumbuan dan pemijahan (3.30 dan 4.30 jam),
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
25
meningkatkan nilai gonado somatik indeks (GSI) sebesar
2.72%, dan mempecepat peningkatan sebaran frekwensi
diameter telur akhir ikan betok 0.70 mm 67.50%.
Sedangkan hasil penelitian perkembangan gonad ikan betok
dengan menggunakan rangsangan 17α-metiltestosteron 200
μg/kg dalam emulsi w/o/w dapat meningkatan konsenrasi
testosteron dan estradiol-17β, mempercepat perkembangan
sebaran frekwensi diameter telur ≥0.20 mm 71.00%, dan
mempercepat perkembangan persentase posisi inti sel telur
keposisi germinal vesicle breakdown (GVBD) sebesar
17.50%.
Kata kunci: Ikan betok, Anabas testudineus, perkembangan
dan pematangan gonad, 17α-metiltestosteron,
ovaprim
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
26
ABSTRAK HIBAH PENELITIAN DOSEN
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
27
EKSPLORASI JAMUR KONSUMSI (Edible mushroom)
DAERAH GAMBUT,
PERBUKITAN DAN DAS KAHAYAN
Adrianson Agus Djaya, Yanetri Asi Nion, Evi Marlia Kadie,
Lunne, dan Sumarlan
Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta UNPAR
ABSTRAK
Eksplorasi jamur konsumsi daerah gambut, perbukitan dan
DAS Kahayan, di Kalimantan Tengah telah dilakukan pada
bulan April – November 2010. Daerah eksplorasi yaitu: 1).
Daerah arboretum Nyaru Menteng dan daerah perbukitan
Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya; 2).
hutan di Kalampangan zone adalah kawasan eks proyek
lahan gambut (PLG) 1 juta ha blok C yang merupakan lahan
bekas kebakaran dan bukan kebakaran; Kecamatan
Sabangau, Kota Palangka Raya, dan 3). daerah DAS Kahayan
yaitu di desa Bukit Rawi dan Bahu Palawa, Kecamatan
Kahayan Tengah, Kalimantan Tengah. Pengamatan dan
penelitian lanjutan dilaksanakan di laboratorium CIMTROP
Universitas Palangka Raya. Jamur konsumsi lokal yang
ditemukan adalah kulat kritip (S.commune), kulat puti
(Plerous sp), kulat danum (Pleurotus sp), kulat bitak
(Auricularia sp), kulat enyak (Oudemansiella sp no.1), kulat
nyamu (Lentinus sp), kulat siau (H. chloropana), kulat tapis
bajanyi 1, kulat tapis bajanyi 2 (Favolashia sp), kulat suli 1
(Oudemansiella sp no.2), kulat suli 2 (Campanella sp), kulat
bango dan jamur kuping agar (T. fuciformis).
Keanekaragaman hayati jamur (rata-rata di bawah 0,35) dan
indeks dominasi (rata-rata di bawah 0,50) pada daerah
tersebut masih rendah. Lokasi mempengaruhi jenis dan
jumlah jamur yang tumbuh. Jenis jamur konsumsi lebih
banyak di DAS Kahayan (Bukit Rawi) dan perbukitan
Tangkiling dibanding dari daerah Kalampangan. Jamur yang
selalu ada setiap bulan adalah kulat bitak dan kulat kritip,
sedangkan jamur yang jarang muncul yaitu kulat tapis
bajanyi 2 dan kulat suli 2. Jamur yang tumbuhnya sangat
sedikit yaitu jamur kuping agar, sedangkan jamur yang
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
28
tumbuh dominan yaitu tumbuh 5 sampai 100 kali lebih
banyak dibanding jenis jamur konsumsi lain yaitu kulat
kritip.Target riset tahun depan yaitu mengetahui kandungan
gizi jamur lokal, mendapatkan isolat jamur, mengetahui
teknik budidaya jamur tersebut dan potensi jamur sebagai
pengendali penyakit tanaman.
Key words: Eksplorasi, jamur konsumsi, gambut, perbukitan,
DAS Kahayan
Bagian dari penelitian Hibah Fundamental 2010, Dibiayai
oleh DP2M DIKTI,
No. Kontrak No. 021/SP2H/PP/DP2M/III/2010
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
29
EFEKTIVITAS ANTIFUNGI TUBUH BUAH BEBERAPA
JENIS POLYPORACEAE DARI WILAYAH DAS KAHAYAN
TERHADAP PATOGEN FUSARIUM OXYSPORUM
CUBENSE
ABSTRAK
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
30
dan kemungkinan formulasi senyawa tersebut sebagai
bahan aktif fungisida hayati yang lebih ramah lingkungan.
Kata Kunci : Jamur makro Polyporaceae, Antifungi,
Fusarium oxysporum cubense
1)
Jurusan BDP/PS Agroteknologi, Fak. Pertanian Unpar
2)
Jurusan Kehutanan Fak. Pertanian Unpar
DAMPAK KEMAMPUAN PEMBIBITAN JAMUR TIRAM
PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS) BAGI KELOMPOK
USAHA AGRIBISNIS JAMUR TIRAM PUTIH DI KOTA
PALANGKA RAYA, KALIMANTAN TENGAH
(Breeding Ability Impact White Oyster Mushroom (Pleurotus
ostreatus) for Agribusiness Group White Oyster Mushroom in
Palangka Raya, Central Kalimantan)
Siti Zubaidah1), Rahmawati Budi Mulyani 1), Abdul Mukti2)
1)Fakultas Pertanian, Prodi Agroteknologi, 2) Fakultas
Pertanian, Prodi Agribisnis
Universitas Palangkaraya, Jl. Yos Sudarso Palangka
Raya.73112
Telp./Faxs: (0536) 3222664. e_mail: zubaiyog@yahoo.com
ABSTRAK
Pengembangan budidaya jamur tiram putih di masyarakat,
tidak terlepas dari kemampuan masyarakat dalam
pembuatan bibit jamur tiram putih, karena bibit merupakan
salah satu komponen pokok dalam proses budidaya. Bibit
menjadi faktor produksi yang sangat menentukan
pendapatan, sementara itu kemampuan masyarakat untuk
membuat bibit sendiri diharapkan dapat menurunkan biaya
produksi. Pembibitan jamur tiram putih (Pleurotus
ostreatus) pada kelompok usaha agribisnis jamur tiram putih
di kota Palangkaraya telah dilaksanakan pada bulan Mei
tahun 2010. Pembibitan bertujuan untuk mempelajari teknik
pembuatan bibit jamur tiram putih F1, F2 dan F3 secara
mandiri. Bibit F1 menggunakan media PDA, bibit F2 dengan
media beras jagung dan media F3 menggunakan serbuk
gergaji dan dedak. Hasil pembibitan menunjukkan bahwa
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
31
tingkat keberhasilan pembuatan bibit F1 berkisar 10 %, bibit
F2 50 % dan F3 80%. Kemampuan petani dalam membuat
bibit jamur tiram putih mampu meningkatkan pendapatan.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
32
IbM KELOMPOK TANI SAYURAN
DI KELURAHAN TUMBANG TAHAI KOTA PALANGKA
RAYA
ABSTRAK
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
33
kompos bokashi (tanaman tumbuh merana dan tidak mampu
berproduksi).
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
34
PENINGKATAN PENGETAHUAN PETANI TENTANG
BAHAYA PIRIT (FeS2) DAN UPAYA
PENANGGULANGANNYA PADA USAHA PERTANIAN
PASANG SURUT DI DAERAH MENTAREN KALIMANTAN
TENGAH
(Improvement of farmer’s knowledge on the dangerous of
pirite (FeS2) and its preventive efforts on agriculture activity
in tidal area in Mentaren Central Kalimantan)
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
35
terjadinya oksidasi pirit adalah dengan melakukan
pengolahan tanah secara minimal (minimum tillage) yakni
dengan menggunakan herbisida,
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
36
PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN TAMBAHAN PADA
PAKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA
(Oreochromis sp.) 1)
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
37
KAJIAN PENGEMBANGAN BIJI KAMANDRAH (Croton
tiglium L.)
SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL
Saputera, Muliansyah dan Titin Apung Atikah
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
UNPAR
ABSTRAK
Tumbuhan kamandrah (Croton tiglium L) merupakan
tumbuhan lokal yang banyak terdapat di Kalimantan Tengah.
Berdasarkan uji proksimat biji kamandrah berpotensi sebagai
bahan baku biodiesel. Penelitian lanjutan dilakukan dalam
beberapa tahap yang meliputi evaluasi taksonomi,
pengeringan, ekstraksi dan trans-esterifikasi. Memperoleh
minyak dari biji kamandrah dilakukan menggunakan metode
bertingkat yaitu pengepresan dan maserasi. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan RSM (Response Surface
Method). Kajian pengembangan biji kamandrah sebagai
bahan baku biodiesel sangat menjanjikan. Hal ini terbukti
dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode
pengeringan biji kamandrah menggunakan Compartmen
Dryer merupakan metode yang terbaik menghasilkan ekstrak
minyak kasar tertinggi 26,76 %. Berdasarkan hasil
pemurnian menggunakan metode trans-esterifikasi
menghasilkan produk biodiesel berwarna jernih dengan
massa jenis pada 40oC (879 kg/m3) berada pada batas nilai
850-890 kg/m3, viskositas kinematik pada 40oC (4,562
mm2/s) berada pada batas nilai 2,3 – 6,0 mm2/s, gliserin total
0,099 %-massa berada pada batas nilai maks. 0,24 %-massa,
angka Iodium 108,77 5-massa berada pada batas nilai maks.
115 %-massa dan angka penyabunan 188,5 mg KOH/gr.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
38
Kata Kunci : Kamandrah, ekstraksi, trans-esterifikasi,
biodiesel
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
39
Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran secara
Vertikultur di Desa Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren
Raya Kabupaten Pulang Pisau
ABSTRAK
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
40
IbM KELOMPOK TANI SAYURAN DI KELURAHAN
KALAMPANGAN KOTA PALANGKA RAYA (SOSIALISASI
PELATIHAN PEMBUATAN INSEKTISIDA NABATI DENGAN
TEKNOLOGI EM4 DAN APLIKASINYA KEPADA
KELOMPOK TANI SAYURAN DI KALAMPANGAN)
ABSTRAK
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
41
usahatani yang berwawasan lingkungan atau pertanian
organik
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
42
ABSTRAK HIBAH MAHASISWA
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
43
PENGARUH PEMBERIAN HASIL PAKET BIOTEKNOLOGI
PUPUK ORGANIK JERAMI PADI BERBASIS DEKOMPOSER
EM4 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN
TANAMAN PADI
Leny Widya, Yustinus Sulistiyanto dan Gusti Irya Ichriani
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAR
ABSTRAK
Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh
pemberian hasil paket bioteknologi pupuk organik jerami
padi berbasis dekomposer EM4 terhadap pertumbuhan dan
hasil panen tanaman padi. Percobaan ini menggunakan
rancangan acak lengkap non faktorial yang terdiri dari 3 taraf
yaitu kontrol E0, jerami padi tanpa dekomposer EM4 (E1) dan
jerami padi dengan dekomposer EM4 (E2). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada perlakuan jerami padi dengan
decomposer EM4 (E2) memberikan pengaruh yang berbeda
nyata terhadap kontrol (E0) pada tinggi tanaman, bobot
gabah basah dan kering serta bobot jerami padi. Tetapi jika
dibandingkan dengan perlakuan jerami padi tanpa
dekomposer (E1) tidak berpengaruh terhadap semua
parameter. Perbandingan antara jerami padi tanpa
dekomposer EM4 (E1) dan kontrol (E0) secara statistik tidak
menunjukkan berbeda nyata untuk semua parameter yang
diamati.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
44
RESPON HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum frutescens
l. ) ATAS PEMBERIAN JERAMI PADI DAN BOKASI JERAMI
PADI
Tri mud’zalifah, Yustinus Sulistiyanto dan Sustiyah
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Palangka Raya, dibawah bimbingan
ABSTRAK
Melimpahnya jerami padi pada saat panen dan unsur hara
yang baik untuk tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh dari pemberian jerami dan bokasi
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Percobaan
ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial yang
terdiri dari 3 taraf yaitu kontrol E0, jerami padi tanpa
dekomposer EM4 (E1) dan jerami padi dengan dekomposer
EM4 (E2). Dari hasil penelitian, diantara 3 perlakuan,
perlakuan yang menggunakan dekomposer EM4 pada jerami
padi dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
cabai dibandingkan dengan perlakuan yang tidak
menggunakan dekomposer dan tanpa perlakuan.
Penggunaan dekomposer EM4 dengan mikroorganisme
perombak, mampu menyediakan unsur hara lebih cepat
dibandingkan dengan tanpa adanya mikroorganisme
perombak.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
45
ABSTRAK POSTER MAHASISWA
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
46
POTENSI TEGAKAN TINGGAL TINGKAT POHON FAMILI
Dipterocarpaceae Pada IUPHHK PT. DWIMAJAYA
UTAMA KABUPATEN KATINGAN KALIMANTAN TENGAH
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
47
m³/ha. Untuk rotasi tebang berikutnya setelah 35 tahun
dengan asumsi riab 1 m³/ha/thn diperkirakan volume yang
akan diperoleh antara 44,57355 – 45,30845 m³/ha/thn.
Kata Kunci : Potensial, Tegakan Tinggal, Dipterocarpaceae
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
48
PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias
fuscus), BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DAN
BENIH IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch ) DI
DALAM AKUARIUM
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
49
penelitian meliputi suhu, oksigen terlarut (O₂),
karbondioksida (CO₂), dan derajat keasaman (pH) masih
berbeda dalam batas yang dapat ditolerir tidak berpengaruh
negatif terhadap kelangsungan hidup benih ikan selama
masa pemeliharaan.
Kata Kunci : Benih Ikan, Clarias fuscus, Oreochromis
niloticus, Anabas testudineus Bloch, Aquarium
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
50
DUGAAN POPULASI ORANGUTAN (Pongo pygmaeus) DI
KAWASAN HUTAN DESA TAHAWA KABUPATEN PULANG
PISAU KALIMANTAN TENGAH
Aprie, Fouad Fauzi, Hendra Toni
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR
ABSTRAK
Salah satu sumber daya alam hayati yang perlu dijaga
kelestariannya adalah satwa orangutan. Orangutan hanya
ditemukan di pulau Kalimantan dan Sumatera. Indonesia
mempunyai tanggung jawab besar untuk kelestarian
orangutan sebagai satwa. Sebagai langkah awal dalam
upaya pelestarian terhadap satwa orangutan adalah
melakukan kegiatan inventarisasi terhadap potensi jenis
satwa ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi
orangutan (Pongo pygmaeus) yang terdapat di hutan desa
Tahawa. Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini selama
2 bulan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode transek garis (Line Transect) yang langsung
mencatat jumlah satwa dan sarang yang dijumpai. Jumlah
jalur pengamatan sebanyak 4 jalur dengan ukuran penjang
3 km dan pengambilan titik jalur pengamatan ditentukan
dimana populasi itu berada. Arah jalur dibuat tegak lurus
dengan tepi sungai sebagai awal jalur. Pelaksanaan kegiatan
ini dilakukan dengan metode transek garis adalah sebagai
berikut : Menentukan letak/penyebaran dan arah jalur
pergerakan pengamatan,menetukan panjang garis transek
(jalan) sebagai jalur pengamatan,menentukan titik pasti
permulaan jalur.Setiap perjumpaan dengan satwa yang
disensus harus diukur jarak pertama kali melihat dan jumlah
satwanya. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dengan
menggunakan garis transek sepanjang 12 km secara
langsung, maka ditemukan hanya 1 (satu) ekor orangutan
betina muda dan 35 sarang. Kemudia dari data tersebut
dianalisis dengan Metode Sarang (Nest Count) dan metode
survey sarang, maka dapat diketahui bahwa potensi
daripada populasi orangutan yang menempati kawasan
tersebut diperkirakan 97 ekor dengan kepadatan orangutan
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
51
sebesar 0,97/km². Sedangkan jumlah sarang pada kawasan
tersebut diperkirakan sebanyak 5.401 sarang dengan
kerapatan 54 sarang/km² di kawasan hutan di desa Tahawa.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
52
EFEKTIFITAS PEKERJA PADA KEGIATAN PERSEMAIAN CV.
TRITALA SAKTI TANGKILING KOTA PALANGKA RAYA
ABSTRAK
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
53
kegiatan pengisian polybag yaitu 645,79 HOK. Dan kegiatan
penyapihan bibit yaitu 362,64 HOK.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
54
KEANEKARAGAMAN JENIS JAMUR PELAPUK KAYU DI
ARBORETUM NYARU MENTENG PALANGKA RAYA
Sukijarsono, Patricia E. Putir, Eritha K. Firdara
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR
ABSTRAK
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
55
Trametes sp (Polyporaceae), Pcynoporus sp (Polyporaceae)
dan Typhulla sp (Typhullaceae). Serta jamur yang bersifat
saprofit adalah Auricularia auricula (Auriculariaceae),
Ganoderma sp (Ganodermataceae), Pleurotus ostreatus
(Pleurotaceae).
Kata Kunci : Diameter, Keanekaragaman, Jamur Pelapuk,
Arboretum.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
56
ANALISIS BIAYA PENGADAAN BIBIT DI PERSEMAIAN
CV. TRITALA SAKTI TANGKILING
KOTA PALANGKA RAYA
Aditya Pradana Ramadhani , Jumri Dulamin, Fouad Fauzi
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya Biaya,
Pendapatan dan Keuntungan yang diperoleh pihak proyek
pada masing-masing jenis bibit yang diusahakan. Manfaat
Penelitian ini adalah memberikan gambaran atau informasi
mengenai biaya yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengadaan bibit dalam rangka
menunjang kegiatan pelestarian hutan. Objek penelitian ini
adalah kegiatan pengadaan bibit tahun anggaran 2009,
terutama pada komponen biaya dan pendapatan.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
Observasi/Pengamatan langsung kelapangan terhadap objek
penelitian yaitu wawancara dengan pihak pengelola
persemaian. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui
tingkat keuntungan yang diperoleh dan dilakukan dengan
menghitung nilai Keuntungan Absolut (Total Profit), Break
Even Point (BEP) dan Revenue Cost Ratio (RCR). Komponen-
komponen biaya yang diamati adalah gaji tenaga pengelola,
penyusutan peralatan dan bangunan, biaya pemeliharaan
peralatan dan bangunan, biaya lain-lain yang semuanya
termasuk biaya tetap (Fixed Cost). Sedangkan Biaya Tidak
Tetap (Variable Cost) adalah Biaya bahan / Material, biaya
tenaga lapangan, biaya minyak dan pelumas serta biaya
listrik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa biaya
total pengadaan bibit sebesar Rp. 412.065.000,- yang terdiri
dari Biaya tetap sebesar Rp. 86.680.000,- dan Biaya Tidak
Tetap Rp. 325.385.000,-, maka diperoleh keuntungan absolut
sebesar Rp. 2.326.685.000,-, perhitungan Break Even Point
sebesar Rp. 98.500.000,- dan Revenue Cost Ratio sebesar
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
57
6,64 ini menunjukkan bahwa pengadaan bibit di persemaian
CV. Tritala Sakti secara finansial menguntungkan.
Kata Kunci : Analisis Biaya, Persemaian, Pelestarian Hutan.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
58
PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. KARYA MANUNGGAL
BERSAMA DALAM KEGIATAN PERSEMAIAN
Amrollah Hadi, I Nyoman Surasana, Yosep R
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR
ABSTRAK
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam
kegiatan persemaian dan pembibitan. Waktu kerja yang
efektif dapat memberikan prestasi kerja yang maksimal
sehingga mendatangkan keuntungan bagi pihak perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan
penelitian terhadap waktu kerja dan prestasi kerja pada
kegiatan pengisian polybag dan penyapihan bibit. Pada
penelitian ini waktu efektif dan prestasi pekerja yang sedang
melakukan kegiatan pengisian polybag dan penyapihan bibit
dihitung dengan menggunakan alat pengukur waktu
stopwatch. Objek dari penelitian ini adalah pekerja yang
sedang melakukan kegiatan pengisian polybag dengan
media berupa tanah subur dan kegiatan penyapihan bibit
pada bedeng sapih. Analisis data yang digunakan pada
penelitian ini antara lain waktu kerja, prestasi kerja,
kebutuhan hari orang kerja, biaya tenaga kerja, dan
perbedaan prestasi kerja sebelum istirahat dan sesudah
istirahat siang yang diketahui dengan menggunakan analisis
uji-t pada taraf 95%. Hasil pengamatan pada kegiatan
pengisian polybag menunjukkan rata-rata waktu efektif kerja
murni sebesar 95,68 % kemudian rata-rata prestasi kerja
yang dihasilkan berjumlah 207 polybag. Pada kegiatan
penyapihah bibit rata-rata waktu efektif kerja murni sebesar
96,38% kemudian rata-rata prestasi kerja yang dihasilkan
berjumlah 277 polybag. Berdasarkan analisis pada kegiatan
pengisian polybag di dapat t hitung 7,6385 > t tabel 2,576 Hal ini
menunjukkan bahwa ada beda prestasi kerja antara
sebelum dan sesudah istirahat siang dan penyapihan bibit t
hitung 0,1576 < t tabel 2,000 berarti sebelum istirahat siang
prestasi kerjanya tidak berbeda dengan setelah istirahat
siang. Kebutuhan hari orang kerja pada kegiatan pengisian
polybag yaitu 208,04 HOK. Dan kegiatan penyapihan bibit
yaitu 154,71 HOK.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
59
Kata Kunci : Prestasi, Polybag, stop, F hitung, t tabel
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
60
PENGARUH SUHU PENYIMPANAN KULIT BUAH
KAMANDRAH (Croton tiglium L.)
TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA KOMPOS YANG
DIHASILKAN
(Study Effect of Temperature Storage Pods Kamandrah
(Croton tiglium L)
on the Properties Physico - Chemical Compost Produced)
ABSTRAK
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
61
kompos kulit buah kamandrah lebih tinggi dibandingkan
dengan angka pada data pembanding.
Kata kunci : suhu, kamandrah, sifat fisiko-kimia, kompos
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi
insektisida nimbo terhadap intensitas serangan hama ulat
buah (Helicoverpa armigera Hubner). Penelitian ini
Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana
dengan 5 taraf perlakuan konsentrasi insektisida Nimbo (N)
yaitu : N0 = tanpa insektisida Nimbo (kontrol); N1 = Nimbo
dengan konsentrasi 2,0 ml/L; N2 = Nimbo dengan
konsentrasi 4,0 ml/L; N3 = Nimbo dengan konsentrasi 6,0
ml/L dan N4 = Nimbo dengan konsentrasi 8,0 ml/L. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan N4 pada varietas
Ratna dan Permata memiliki intensitas serangan dan
populasi larva terendah dari perlakuan yang lainnya. Efikasi
insektisida nabati Nimbo mampu menekan intensitas
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
62
serangan dan populasi larva hama ulat buah (Helicoverpa
armigera Hubner).
Kata Kunci: Efikasi, Hama Ulat Buah, Insektisida Nimbo,
Varietas Toma
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
63
SIKAP MASYARAKAT DALAM UPAYA KONSERVASI
KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BUKIT TANGKILING
KELURAHAN BANTURUNG KECAMATAN BUKIT BATU
KOTA PALANGKA RAYA
RINGKASAN
Edi Muliyono, Moh. Rizal, Fouad Fauzi.
Jurusan Kehutanan Fakultan Pertanian UNPAR
ABSTRAK
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor 046/Kpts/Um/I/1997 pada tanggal 25
Januari 1977, Bukit Tangkiling ditetapkan sebagai Taman
Wisata Alam, dengan luas 533 Ha. Kawasan ini terletak di
Banturung Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya.
Pengembangan dan pengelolaan kawasan konservasi Taman
Wisata Alam Bukit Tangkiling hendaknya juga
memperhatikan aspirasi masyarakat di sekitar kawasan,
karena bagaimanapun peran serta mereka sangat penting
dalam kelangsungan suatu kawasan konservasi. Kerjasama
yang baik perlu dibina termasuk mempertimbangkan
peningkatan taraf hidup masyarakat agar dapat berperan
aktif dalam menjaga dan mempertahankan kelangsungan
kawasan konsevasi. Masyarakat sebagai pengunjung yang
datang ke Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling tersebut,
dapat juga berakibat bertambahnya aktifitas - aktifitas yang
dilakukan, yang berarti hal ini sangat berpengaruh terhadap
pengelolaan dan pengembangannya. Penelitian ini
dilaksanakan di kawasan Taman Wisata Alam Bukit
Tangkiling yang dilaksanakan selama 2 (dua) bulan. Objek
penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang
berdomisili di sekitar kawasan Taman Wisata Alam Bukit
Tangkiling Kelurahan Banturung Kecamatan Bukit Batu Kota
Palangka Raya yang merupakan populasi penelitian.
Parameter yang diamati adalah sosial ekonomi, meliputi
kelas umur, tingkat pendidikan, mata
pencaharian/pekerjaan, pendapatan serta tanggapan
masyarakat yaitu perlindungan dan pelestarian hutan,
pengawetan plasma nutfah, pemanfaatan dan pelestarian
kawasan hutan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling. Dari
hasil penelitian kuesioner terdapat 87 orang responden yang
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
64
terbagi dalam kategori kelas umur, tingkat pendidikan, mata
pencaharian/pekerjaan dan tingkat pendapatan hasil juga
sama diketahui bahwa yang bersikap positif sebanyak 94,25
%, bersikap netral sebanyak 3,44 % dan bersikap negatif
sebanyak 2,29 %. Sedangkan hasil penelitian keseluruh
responden menunjukan sikap positif terhadap upaya
perlindungan dan pelestarian hutan, pengawetan plasma
nutfah, pemanfaatan dan pelestarian kawasan hutan.
Kata Kunci : Konsrvasi, Taman Alam.
KERAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes sp)
DI HUTAN PENDIDIKAN HAMPANGEN KECAMATAN
TASIK PAYAWAN KABUPATEN KATINGAN KALIMANTAN
TENGAH
Ira Kasmiwanto, Hendra Toni Yosep
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR
ABSTRAK
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
65
antar jalur 20 m dan lebar jalur 20 m. Jenis Nepenthes yang
ditemukan pada lokasi penelitian ada 4 (empat) jenis, yaitu
(1) Nepenthes reinwardtiana, (2) Nepenthes ampullaria, (3)
Nepenthes rafflesiana, dan (4) Nepenthes mirabilis.
Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Nilai Penting (INP)
secara berurutan dari yang tertinggi terdapat pada
Nepenthes reinwardtiana, Nepenthes ampullaria, Nepenthes
rafflesiana dan Nepenthes mirabilis. Nilai dari ketiga indeks,
keanekaragaman (H’), kekayaan (R), dan kemerataan (E)
jenis Nepenthes tergolong rendah, masing-masing dengan
nilai H’ (1,21), R (0,44) dan E (0,87).
Kata Kunci : Kantong Semar, Hutan Pendidikan.
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
66
PENGGUNAAN AIR EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale
Rosc)
DAN LENGKUAS (Alpinia galangal) DALAM PAKAN
FENGLIE
TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS (Cyprinus
carpio)
ABSTRAK
Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 2010
67