Anda di halaman 1dari 3

METODE SURVEY AUDIENS

Metode ini bisa dibagi ke dalam dua tingkatan tipe:


survey deskriptif dan survey analitis. Baik di level deskriptif
maupun level analitis, dalam metode survey pendekatan
risetnya memakai pendekatan kuantitatif. Dalam survey
deskriptif, peneliti “hanya” mendeskripsikan satu variable,
yang dipecah ke dalam beberapa sub-variabel. Variable
yang dideskripsikan misalnya latar belakang audiens (Jns
kelamin, pendidikan, sosial ekonomi, etnis, hoby dsb.),
fenomena yang terjadi pada atau yang dialami oleh
audiens (frekuensi terpaan media, pilihan program teve),
dan sebagainya. Permasalahan-permasalahan berikut
termasuk contoh dalam survey deskriptif:
1.Siapa sajakah penonton-setia program tayangan
talkshow di televisi? Kata ‘siapa’ misalnya diartikan
sebagai ‘status’ pekerjaan serta usia dan jenis kelamin
audiens yang diteliti, dan yang memenuhi kriteria
‘penonton setia program tayangan itu’ (berdasar rutinitas
menonton?)
2.Seberapa besar jumlah waktu mahasiswa dipergunakan
untuk membaca suratkabar?
3.Seberapa tinggi derajat terpaan tabloid dan majalah
perempuan di kalangan mahasiswi? Kata ‘derajat
terpaan’ didefinisikan, begitu pula kata ‘tabloid dan
majalah perempuan’ didefinisikan.
4.Faktor-faktor apa saja yang mendorong para mahasiswa
mengikuti pemberitaan olahraga di media massa?
’Macamacam faktor’ masing-masing didefinisikan,
’pemberitaan olahraga’ didefinisikan, ’media massa’
didefinisikan.
Dalam survey analitis, peneliti tak hanya
mendeskripsikan sebuah variable, tapi peneliti
menganalisis hubungan antar beberapa variable, baik
hubungan antar variable-variabel itu merupakan hubungan
kausal, ataukah hubungan simetris atau asosiatif belaka.
Kalau dalam survey deskriptif tipe penelitiannya disebut
tipe deskriptif, maka dalam survey analitis tipe
penelitiannya disebut tipe eksplanatori. Contoh
permasalahan dalam survey analitis, antara lain:
1.Apakah jenis kelamin berkorelasi dengan jenis pilihan
program televisi? Program tayangan televisi dalam
penelitian itu dikelompokkan ke dalam beberapa macam
atau jenis program teve dan masing-masing jenis
didefinisikan.
2.Adakah korelasi antara terpaan rubrik gaya hidup di
media cetak dan tingkat konsumsi di kalangan ibu-ibu
rumahtangga? Jika ada, seberapa erat korelasi itu?
Konsep ‘terpaan rubrik gaya hidup di media cetak’
didefinisikan, konsep ‘tingkat konsumsi’ juga, begitu pula
konsep ‘ibu rumahtangga’.
3.Apakah terpaan berita-berita pilkada berpengaruh
terhadap keputusan memilih calon kepala daerah? Jika
berpengaruh, seberapa besar pengaruhnya? Konsep
‘terpaan berita pilkada’ didefinisikan, ’keputusan memilih
calon kepala daerah’, didefinisikan.

POPULASI DAN SAMPEL


Dalam pandangan kuantitatif, populasi diartikan
sebagai ”wilayah generalisasi” dari sample; sementara
sample diartikan sebagai bagian dari populasi yang ciri-
cirinya memiliki kemiripan dengan ciri-ciri populasi. Oleh
karena ciri-ciri sample dituntut mencerminkan ciri-ciri
populasi, persoalan penentuan teknik sampling
(pengambilan sample penelitian) merupakan persoalan
yang perlu dicermati. Ada 4 macam teknik sampling yang
dianggap layak dipertimbangkan, karena keempat teknik
tersebut merupakan teknik sampling yang memenuhi
prinsip probability, yakni kebenaran data sample
berpeluang benar sesuai data populasi dengan besaran
peluang yang dapat ditentukan. Keempat jenis teknik
tersebut adalah simple random, systematic random,
stratified random dan cluster random. Simpel random
mengasumsikan populasi relatif homogen, oleh
karenanya dirandom secara sederhana. Sistematik
random dipakai dengan memanfaatkan nomor urut daftar
anggota populasi yang tersedia (misal di pengurus RT).
Stratified random dipilih untuk mengoptimalkan
keterwakilan sample dengan memperhitungkan
keragaman anggota populasi dan dibagi ke dalam sub-
sub populasi berjumlah sesuai jumlah ragam anggota
populasi. Cluster random, kadang ada yang cocok juga
POPULASI
disebut sampling area, dipakai dengan memanfaatkan
anggota populasi yang tersebar ke dalam beberapa area
di wilayah populassi (misal: kelurahan, RW, RT). Untuk
menentukan pilihan di antara empat macam itu, perlu
pencermatan dahulu kondisi populasi, dalam hal
heterogenitas atau keragaman unsur-unsur yang ada di
dalam populasi. Misal audiens yang mau diteliti adalah
populasi dalam gambar berikut:

profesional profesional
PNS

IR IRT
IR T profesional
T
PN PN DAGANG PN
S S
IR
DAGANG T DAGANG IRT

karyaw DAGANG
karyaw IRT ati
ati
karyaw karyaw
DAGANG ati ati

Dengan karakteristik populasi yang mengandung keragaman


seperti itu, lantas teknik apa yang paling sesuai dengan kriteria
mutu penelitian?
POPULASI BERSTRATA

DAGANG Karyawati IR
T profesional PNS

DAGANG
IRT
Karyawati
PNS
DAGANG
IR
T profesional
Karyawati
IR PNS
DAGANG T IR
Karyawati T profesional
IR PNS
DAGAN
G T

POPULASI BERKELAS/BERKELOMPOK
(BERAREA)

profesional profesional profesional

karyawati karyawa kaaryawa


ti ti

karyawa
ti IRT IR
IR IRT
IRT T
T IRT
PNS PNS
PNS
PNS
DAGAN
DAGAN G
DAGANG G

DAGANG DAGANG

Anda mungkin juga menyukai