Anda di halaman 1dari 3

Mengembangkan Semangat Corporate Social Responsibility di Perguruan

Tinggi
oleh Jhanghiz Syahrivar

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep bahwa setiap organisasi
memiliki suatu tanggung jawab sosial terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasionalnya. CSR berhubungan erat dengan
konsep "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu organisasi dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor
keuangan, misalnya keuntungan atau dividen melainkan juga pada konsekuensi sosial dan
lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

CSR sendiri terdiri atas 3 tahapan: tahap terendah berupa kegiatan amal (philanthropy) berupa
pemberian sumbangan dan pengembangan ketrampilan komunitas sekitar. Tahap kedua adalah
manajemen resiko (risk management) berupa pengendalian resiko/dampak (negatif) operasional
organisasi terhadap lingkungan dan komunitas sekitar. Tahap terakhir adalah penciptaan nilai
(value creation) berupa integrasi kegiatan operasional dengan komunitas sekitar dan
pembangunan berkelanjutan dari organisasi itu sendiri.

Konsep CSR yang dikenal masyarakat awam identik dengan kegiatan sosial yang dilakukan oleh
organisasi berorientasi laba (profit organization), namun pada kenyataannya, organisasi nir laba
(non-profit organization) pun seperti perguruan tinggi juga sangat disarankan untuk turut
berpartisipasi mensejahterakan komunitas di sekitarnya dan menjaga lingkungan dimana
perguruan tinggi tersebut beroperasi, meskipun istilah yang tepat digunakan dalam hal ini adalah
community service alih-alih CSR.

Salah satu universitas swasta top di Indonesia, President University, kerap melakukan kegiatan
CSR untuk mensejahterakan komunitas sekitar dan melestrasikan lingkungan. Dalam tahap
philantrophy, beberapa kegiatan CSR yang pernah dilakukan adalah melalui pendirian Unit Kerja
Masyarakat (UKM) untuk pengembangan ketrampilan di bidang komputer dan teknologi
informasi. UKM tersebut merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan President University
terhadap kurangnya tingkat penguasaan dasar komputer oleh masyarakat Cikarang.
President University juga kerap mengadakan workshop bertemakan entrepreneurship yang
dipandu oleh wirausahawan dan dosen untuk melatih masyarakat sekitar untuk memupuk
semangat kewirausahaan dan menggali potensi usaha baru yang dapat dikembangan di daerah
Cikarang. Workshop entrepreneurship ini terkadang diselingi atau diikuti dengan acara
sosialisasi penanaman modal di bursa saham untuk menambah wawasan masyarakat sekitar.
Untuk sosilasi tersebut, President University bekerja sama dengan Reliance juga menyediakan
fasilitas Stock Exchange Corner yang dapat digunakan secara gratis oleh mahasiswa dan
masyarakat sekitar untuk belajar bermain saham maupun melakukan perdagangan saham secara
online.

Kunjungan Sosial dan pemberian santunan ke rumah yatim piatu dan panti jompo pun
merupakan acara regular setiap tahunnya dan dikelola langsung oleh salah satu badan
mahasiswa, President University Charity Club (PUCC). Selanjutnya, President University
Student Affairs Department (PUSAD) bekerjasama dengan Perhimpunan Donor Darah Indonesia
(PDDI) melakukan kegiatan donor darah sekali dalam setahun.

Setiap tahunnya, ada sekitar 100 bangku disisihkan bagi siswa/i dari golongan ekonomi lemah
namun secara akademik atau non akademik berprestasi ketika mengecap pendidikan di SMA.
Ratusan siswa/i ini mendapatkan bantuan dana dari President University dan pihak sponsor
secara bersama-sama yang akan digunakan untuk membiayai biaya pendidikan mereka selama
berkuliah di President University. Menariknya lagi adalah bantuan dana ini tidak diiringi dengan
kewajiban apa pun selain si penerima beasiswa diharapkan untuk mempertahankan min. IPK
sebesar 3 tiap semesternya.

Kegiatan CSR dalam tahap risk management yang kerap dilakukan oleh President University
berupa Penanaman Seribu Pohon dimana President University bekerjasama dengan LPPM-C
(Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Cikarang) dan Jababeka Botanical
Garden menanam pohon dan berbagai variasi tumbuhan lainnya untuk mengasrikan daerah
Cikarang yang kerap diasosiakan masyarakat umum sebagai daerah gersang karena dekat dengan
kawasan industri dimana ada 1,500 perusahaan lebih dari 32 negara yang beroperasi di
dalamnya.
President University juga mengajak ribuan mahasiswa nya untuk menggunakan sepeda dalam
lingkungan kampus untuk meminimalisir dampak polusi lingkungan. Beberapa kali President
University mengajak mahasiswa dan masyarakat sekitar untuk bersepeda bersama dalam acara
Fun Bike yang diadakan setiap tahun. Kegiatan Penanaman Seribu Pohon dan Bersepeda
Bersama (Fun Bike) merupakan dua rangkaian kegiatan CSR yang memenangkan President
University dan 9 universitas lainnya di Indonesia dalam penghargaan bergengsi Green Peace
Awards 2011.

Dalam tahapan terakhir, yakni value creation, kegiatan pengajaran di President University benar-
benar ditujukan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tepat guna dan mampu
menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Hal ini dilakukan melalui kegiatan wajib magang
(internship) selama 8 bulan sampai 1 tahun di 1,500 perusahaan afiliasi President University.
Uniknya lagi, kegiatan magang ini merupakan bagian dari semester di President University
sehingga mahasiswa tidak perlu menambah waktu kuliah. Selain program wajib magang yang
dapat memberikan kemampuan praktis pada lulusan President University, universitas yang
diakui Nuffic NESO (Netherland Education Support Office) sebagai satu dari 8 perguruan tinggi
di Indonesia yang berkualifikasi internasional ini juga membekali mahasiswanya dengan
program entrepreneurship sehingga mampu menumbuhkan semangat wirausaha bagi lulusannya.

Jhanghiz Syahrivar adalah Pengamat Pendidikan dan Ass. Dosen Fakultas Ekonomi President University

Anda mungkin juga menyukai