Anda di halaman 1dari 23

1.

Dakwah kepada
ayahnya
2. Dakwah kepada
kaumnya
3. Dakwah kepada
Namrudz
4. Hijrah Nabi Ibrahim
LIMA RASUL ULUL AZMI

• 1. Nabi Nuh as
• 2. Nabi Ibrahim as
• 3. Nabi Musa as
• 4. Nabi Isa as
• 5. Nabi Muhammad saw
• Target :
• Mengetahui sejarah dakwah nabi Ibrahim as
• Mengetahui metode dakwah Nabi Ibrahim as
• Tabah menjalankan dakwah sebagaimana Nabi Ibrahim
Sejarah Nabi
Ibrahim as

Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau'
bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S.Ia
dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan
"Babylon" yang pada waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama
"Namrud bin Kan'aan."
Kerajaan Babylonia pada masa itu termasuk kerajaan yang makmur
rakyat hidup senang, sejahtera dalam keadaan serba cukup sandang
mahupun pangan serta sarana-sarana yang menjadi keperluan
pertumbuhan jasmani merrk. Akan tetapi tingkatan hidup rohani
mereka masih berada di tingkat jahiliyah. Mereka jatuh dalam
penyembahan berhala.
Kepala keluarga Ibrahim adalah salah seorang seniman yang
terbiasa memahat patung-patung sehingga profesi si ayah
mendapatkan kedudukan istimewa di tengah-tengah kaumnya
Keluarga Nabi Ibrahim sangat dihormati. Dalam bahasa kita saat
ini bisa saja ia disebut dengan keluarga aristokrat .
Ibrahim menentang sistem masyarakat yang rusak serta melawan
berbagai macam ramalan para dukun, dan menentang
penyembahan berhala dan bintang, serta segala bentuk
kesyirikan
Nabi Ibrahim mampu menundukkan mereka dengan argumentasi
dan logika berpikir yang sehat. Tetapi mereka membalasnya
dengan menetapkan akan membakarnya di dalam api.
Sungguh ini sangat mengherankan. Suatu mahkamah yang
mengerikan digelar di mana si tertuduh akan dihukum dengan
pembakaran.
• Al-Qur'an tidak menceritakan kepada kita tentang
usia Nabi Ibrahim saat menghancurkan berhala-
berhala kaumnya. Al-Qur'an juga tidak
menceritakan berapa usia beliau saat memikul
tanggung jawab dakwah dan menyeru di jalan
Allah SWT. Melalui pelacakan nas-nas dapat
diketahui bahwa Nabi Ibrahim saat itu masih
muda belia, ketika melakukan peristiwa besar itu.
Bukti hal itu adalah, ketika para kaumnya
mendengar penghancuran berhala, mereka
berkata:
• "Mereka berkata: "Kami mendengar ada seorang
pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang
bernama Ibrahim." (QS. al-Anbiya': 60)
Dakwah Nabi Ibrahim as

1. Dakwah Nabi Ibrahim kepada ayahnya


2. Dakwah Nabi Ibrahim kepada kaumnya
3. Dakwah Nabi Ibrahim kepada raja Namrud
4. Hijrah Nabi Ibrahim as
‫‪1 Dakwah kepada ayahnya‬‬

‫س ِو ًّيا‬ ‫اطا َ‬‫اءنِي مِنْ ا ْل ِع ْل ِم َما َل ْم َيأْ ِت َك َفا َّت ِب ْعنِي أَهْ ِد َك صِ َر ً‬ ‫َياأَ َب ِ‬
‫ت إِ ِّني َقدْ َج َ‬
‫ان َعصِ ًّيا‬ ‫ش ْي َطانَ َكانَ ل َّ‬
‫ِلر ْح َم ِ‬ ‫ش ْي َطانَ إِنَّ ال َّ‬ ‫ت اَل َت ْع ُبدْ ال َّ‬ ‫(مريم‪َ )43‬ياأَ َب ِ‬
‫ش ْي َط ِ‬
‫ان‬ ‫من َف َت ُكونَ لِل َّ‬ ‫الر ْح ِ‬ ‫اب مِنْ َّ‬ ‫س َك َع َذ ٌ‬ ‫اف أَنْ َي َم َّ‬ ‫ت إِ ِّني أَ َخ ُ‬ ‫(مريم‪َ )44‬ياأَ َب ِ‬
‫ب أَ ْن َت َعنْ آلِ َهتِي َياإِ ْبراهِي ُم َلئِنْ َل ْم َتن َت ِه أَل َ ْر ُج َم َّن َك‬ ‫َولِ ًّيا (مريم‪َ )45‬قال َ أَ َراغِ ٌ‬
‫سأ َ ْس َت ْغفِ ُر َل َك َر ِّبي إِ َّن ُه َكانَ ِبي‬ ‫ساَل ٌم َع َل ْي َك َ‬ ‫َواهْ ُج ْرنِي َملِ ًّيا (مريم‪َ )46‬قال َ َ‬
‫َحفِ ًّيا (مريم‪)47‬‬
َ ‫ص َنا ًما آلِ َه ًة إِ ِّني أَ َرا َك َو َق ْو َم َك فِي‬
ٍ ‫ضاَل ٍل ُم ِب‬
‫ين‬ َ ‫َوإِ ْذ َقال َ إِ ْب َراهِي ُم أِل َ ِبي ِه‬
ْ َ‫آز َر أَ َت َّت ِخ ُذ أ‬
(74X‫ام‬X‫ألنع‬X ‫ا‬

 Ikuti Q.S al-An’am : 74-83


 Nabi Ibrahim menerima kemarahan ayahnya, pengusirannya dan
kata-kata kasarnya dengan sikap tenang, normal selaku anak
terhadap ayah seraya berkata: ” Oh ayahku! Semoga engkau
selamat, aku akan tetap memohonkan ampun bagimu dari Allah dan
akan tinggalkan kamu dengan persembahan selain kepada Allah.
Mudah-mudahan aku tidak menjadi orang yang celaka dan malang
dengan doaku utkmu.” Lalu keluarlah Nabi Ibrahim meninggalkan
rumah ayahnya dalam keadaan sedih dan prihatin karena tidak
berhasil mengangkatkan ayahnya dari lembah syirik dan kufur.
1 Dakwah kepada ayahnya
1. Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yang harus
ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain ialah
menyadarkan ayah kandungnya dulu orang yang terdekat
bahwa kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-
berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan bodoh.Beliau
merasakan bahawa kebaktian kepada ayahnya
mewajibkannya memberi penerangan kepadanya agar
melepaskan kepercayaan yang sesat itu dan mengikutinya
beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa.
2. Ia bertanya kepada ayahnya dengan lemah lembut gerangan
apakah yang mendorongnya untuk menyembah berhala
seperti lain-lain kaumnya padahal ia mengetahui bahwa
berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun tidak dpt
mendtgkan keuntungan bagi penyembahnya atau mencegah
kerugian atau musibah. Diterangkan pula kepada ayahnya
bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu adalah
semata-mata ajaran syaitan yang memang menjadi musuh
kepada manusia sejak Adam diturunkan ke bumi lagi. Ia
berseru kepada ayahnya agar merenungkan dan memikirkan
nasihat dan ajakannya berpaling dari berhala-berhala dan
kembali menyembah kepada Allah yang menciptakan
manusia dan semua makhluk yang dihidupkan
Aazar menjadi merah mukanya karena Ibrahim telah
berani mengecam dan menghina kepercayaan
ayahnya bahkan mengajakkannya untuk
meninggalkan kepercayaan itu dan menganut
kepercayaan dan agama yang ia bawa. Ia tidak
menyembunyikan murka dan marahnya tetapi
dinyatakannya dalam kata-kata yang kasar dan
dalam cacian seakan-akan tidak ada hunbungan
diantara mereka.
IA berkata kepada Nabi Ibrahim dengan nada gusar: ”
Hai Ibrahim! Berpalingkah engkau dari kepercayaan
dan persembahanku ? Dan kepercayaan apakah
yang engkau berikan kepadaku yang menganjurkan
agar aku mengikutinya? Janganlah engkau
membangkitkan amarahku dan mencoba
mendurhakaiku.Jika engkau tidak menghentikan
penyelewenganmu dari agama ayahmu tidak engkau
hentikan usahamu mengecam dan memburuk-
burukkan persembahanku, maka keluarlah engkau
dari rumahku ini.
Pengajaran dari dakwahnya kepada
bapaknya bagi dai
1. Menolak melakuan ibadah kepada selain
Allah bagi para hamba walaupun orang
yang dihadapi ayah atau ibunya sendiri.
2. Menggunankan sarana dan jurus yang
tepat dalam menghadapi mereka para
penyembah Tuhan selain Allah untuk
mengalahkan hujjah mereka
3. Yakin bahwa Allah selalu
membimbingnya dan memberi aspirasi
kebenaran.
2 Dakwah kepada kaumnya

1. Penolakan ayahnya terhadap dakwahnya dengan cara yang


kasar dan kejam itu tidak sedikit pun mempengaruhi
ketetapan hatinya dan melemahkan semangatnya untuk
berjalan terus memberi penerangan kepada kaumnya Nabi
Ibrahim tidak henti-henti dalam setiap kesempatan mengajak
kaumnya berdialog dan bermujadalah tentang kepercayaan
yang mrk anut dan ajaran yang ia bawa.
2. Nabi Ibrahim kemudian merancang akan membuktikan
kepada kaumnya dengan perbuatan yang nyata yang dapat
mrk lihat dengan mata kepala mrk sendiri bahwa berhala-
berhala dan patung-patung mrk betul-betul tidak berguna bagi
mrk dan bahkan tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
ُ ‫اجونِي فِي هَّللا ِ َو َقدْ هَدَ انِي َواَل أَ َخ‬
‫اف‬ ُّ ‫اج ُه َق ْو ُم ُه َقال َ أَ ُت َح‬َّ ‫َو َح‬
َّ ‫ش ْي ًئا َوسِ َع َر ِّبي ُكل‬ َ ‫ ِّبي‬X‫اء َر‬ َ ‫ ُكونَ ِب ِه إِاَّل أَنْ َي‬X‫ش ِر‬
‫شا َء‬ ْ ‫َما ُت‬
‫اف َما‬ ُ ‫ف أَ َخ‬ َ ‫) َو َك ْي‬80‫ش ْي ٍء ِعِع ْل ًما أَ َفاَل َت َت َذ َّك ُرونَ (األنعام‬ َ
‫ش َر ْك ُت ْم ِباهَّلل ِ َما لَ ْم ُي َن ِّزلْ ِب ِه‬
ْ َ‫ ْك ُت ْم َواَل َت َخافُونَ أَ َّن ُك ْم أ‬X‫ش َر‬ ْ َ‫أ‬
َ‫ي َق ْي ِن أَ َح ُّق ِباأْل َ ْم ِن إِنْ ُكن ُت ْم َت ْعلَ ُمون‬X‫ي ا ْل َف ِر‬ ُّ َ ‫س ْل َطا ًنا َفأ‬
ُ ‫َعلَ ْي ُك ْم‬
81‫(األنعام‬
80. Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak
membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah
memberi petunjuk kepadaku." Dan aku tidak takut kepada
(malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan
dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari
malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka
apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) ?“

81. Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu


persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak mempersekutukan
Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak
menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukanNya. Maka
manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh
keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui
” Inilah dia kesempatan yang ku nantikan,” kata hati Nabi
Ibrahim tatkala melihat kota sudah kosong dari penduduknya,
sunyi senyap tidak terdengar kecuali suara burung-burung
yang berkicau, suara daun-daun pohon yang gemerisik ditiup
angin kencang. Dengan membawa sebuah kapak ditangannya
ia pergi menuju tempat beribadatan kaumnya yang sudah
ditinggalkan tanpa penjaga, tanpa juru kunci dan hanya
deretan patung-patung yang terlihat diserambi tempat
peribadatan itu. Sambil menunjuk kepada semahan bunga-
bunga dan makanan yang berada di setiap kaki patung berkata
Nabi Ibrahim, mengejek:” Mengapa kamu tidak makan
makanan yang lazat yang disaljikan bagi kamu ini? Jawablah
aku dan berkata-katalah kamu.”Kemudian disepak,
ditamparlah patung-patung itu dan dihancurkannya berpotong-
potong dengan kapak yang berada di tangannya. Patung yang
besar ditinggalkannya utuh, tidak diganggu yang pada
lehernya dikalungkanlah kapak Nabi Ibrahim itu.
Simak surat al-Ambiya’ : 51-70
Nabi Ibrahim menghancurkan
patung-patung
Ibrah bagi Dai :
1. Para dai kepad Allah tidak akan mundur oleh
perlawanan apapun karena ia telah mempunyai
kesiapandan kemampuan untuk itu, kejeniusan,
ketajaman pemikiran dan bimbingan wahyu.
2. Mengemukakan masalah tauhid dan syirik iman dan
kekafiran secara terus terang kepada umat manusia.
3. Berusaha mengungkapkan yang hak dan batil dengan
argumentasi yang tidak terbantahkan semuanya
dijelaskan dengan tanpa rasa takut dan khawatir
4. Iman dan keyakinan yang kokoh kepada Allah sebab
dialah pelindung dari segala tipu daya penentangnya,
diselamatkan walaupun dibakar.
3. Dakwah kepada raja Namruz
‫ِي‬X‫اج إِ ْب َراهِي َم فِي َر ِّب ِه أَنْ آ َتاهُ هَّللا ُ ا ْل ُم ْل َك إِ ْذ َقال َ إِ ْب َراهِي ُم َر ِّبي ا َّلذ‬
َّ ‫أَ َل ْم َت َر إِ َلى الَّذِي َح‬
ْ ‫س مِنْ ا ْل َم‬
‫ش ِر ِق‬ ِ ‫ش ْم‬ َّ ‫ِيت َقال َ إِ ْب َراهِي ُم َفإِنَّ هَّللا َ َيأْتِي ِبال‬ ُ ‫ِيت َقال َ أَ َنا أ ُ ْح ِيي َوأُم‬ُ ‫ُي ْح ِيي َو ُيم‬
َ‫الظالِمِين‬ ‫ب َف ُب ِه َت ا َّلذِي َك َف َر َوهَّللا ُ اَل َي ْهدِي ا ْل َق ْو َم ال َّظ‬ ِ ْ‫َفأ‬
ِ ‫ت ِب َها مِنْ ا ْل َم ْغ ِر‬
AlBaqoroh : 258. Apakah kamu tidak memperhatikan orang
(Namrud) yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah)
karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan
(kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah
Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya
dapat menghidupkan dan mematikan."Ibrahim berkata:
"Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka
terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Maksudnya raja Namrudz dengan menghidupkan ialah
membiarkan hidup, dan yang dimaksudnya dengan mematikan
ialah membunuh. Perkataan itu untuk mengejek Nabi Ibrahim
a.s.
‫‪X‬ل َ ِبي ِه‪) X‬‬ ‫ا‪XX‬لم َِين(ا‪XX‬ألنبياء‪ )51‬إِ ْذ َق‪XX‬ا‪ َ X‬أِل‬ ‫شد َُه‪ْ X‬مِن َق‪ْ XX‬ب ُل َو ُك َّنا ِب‪ِ XX‬ه‪َ X‬ع ِ‬ ‫َولَ َقدْ آ‪َ X‬ت ْي َنا إِ‪ْ X‬ب َرا‪X‬هِي َم‪ُ X‬ر ْ‬
‫اء َن‪XX‬ا‬ ‫ون(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )52‬ق‪XX‬ا‪Xُ X‬لوا َو َجدْ َنا آ‪َ X‬ب َ‬ ‫ا‪XX‬لتِيأَ‪ْ X‬ن ُت ْم‪َ X‬ل‪َ X‬ه‪X‬ا َعا ِك ُف َ‬ ‫ِيل َّ‬ ‫َو َق ْو ِم ِه‪َ X‬ما َهذِه‪ ِX‬ا‪َّ XX‬لت َماث ُ‬
‫ض‪XX‬اَل ٍ ل ُم ِب ٍين‬ ‫ابد َِين(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )53‬ق‪XX‬ا‪Xَ X‬ل َل‪َ X‬قدْ ُك‪X‬ن ُت ْم‪ X‬أَ‪ْ X‬ن ُت ْم‪َ X‬وآ‪َ X‬باؤُ ُك ْم‪ِ X‬ف‪XXX‬ي َ‬ ‫َل‪َ X‬ه‪X‬ا َع ِ‬
‫ا‪XX‬ل ع ِِب َين(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )55‬ق‪XX‬ا‪Xَ X‬ل َب‪XX‬ل َر ُّب ُك ْم‪X‬‬ ‫ا‪XX‬ل َح ِّقأَ‪ْ X‬م‪ X‬أَ‪ْ X‬ن َت ْمِن اَّل‬
‫(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )54‬ق‪XX‬ا‪Xُ X‬لوا أَ‪ِ X‬ج ْئ َت َنا ِب‪ْ XX‬‬
‫شا ِهد َِين(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )56‬و َتا‪XX‬هَّلل ِ‬ ‫س َم َاوا ِ‪X‬ت َوا‪XX‬أْل َ ْر ِضا‪Xَّ X‬لذِي َف‪َ XXX‬ط َره َُّن َوأَ‪َ X‬نا َعلَى َذلِ ُك ْم‪ْ X‬مِنا‪XX‬ل َّ‬ ‫َر ُّبا‪XX‬ل َّ‬
‫يرا‬ ‫ص َنا َم ُك ْم‪َ X‬ب‪ْ XX‬ع‪َ X‬د أَ‪ْ X‬ن ُت‪َ XX‬ولُّوا ُمدْ ِب ِر َين(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )57‬ف‪َ XXX‬ج َع َل ُه ْم‪ُ X‬ج‪َ X‬ذا ًذا إِ‪XX‬اَّل َك‪ِ X‬ب ً‬ ‫أَل َ كِي َد َّنأَ‪ْ X‬‬
‫آ‪XX‬ل َه ِت َنا إِ‪َّ X‬ن ُه‪َ X‬ل‪X‬م ِْن‬‫ون(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )58‬ق‪XX‬ا‪Xُ X‬لوا َمْن َف‪َ XXX‬ع َل َه َذا ِب‪ِ XX‬‬ ‫إ‪ْ XX‬لي ِه‪َ X‬ي‪ْ XX‬ر ِج ُع‪َ X‬‬ ‫َل‪ُ X‬ه ْم‪َ X‬ل‪َ X‬علَّ ُه ْم‪َ ِ X‬‬
‫س‪XX‬م ِْع َنا َف‪ً XXX‬تى َي‪ْ XX‬ذ ُك ُر ُه ْم‪ُ X‬ي‪َ XX‬قا‪Xُ X‬ل َل‪ُ X‬ه‪ X‬إ‪ْ ِX‬ب َرا‪X‬هِي ُم‪X‬‬ ‫ا‪XX‬لم َِين(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )59‬ق‪XX‬ا‪Xُ X‬لوا َ‬ ‫ا‪XX‬ل َّظ ِ‬
‫ُون(ا‪XX‬ألنبياء‪)61‬‬ ‫ش َه‪X‬د َ‬ ‫اس َل‪َ X‬ع َّل ُه ْم‪َ X‬ي‪ْ XX‬‬ ‫(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )60‬ق‪XX‬ا‪Xُ X‬لوا َف‪XXX‬أْ ُتوا ِب‪ِ XX‬ه‪َ X‬ع َلىأَ‪ْ X‬ع ُي ِنا‪َّ XX‬لن ِ‬
‫آ‪XX‬ل َه ِت َنا َي‪XX‬اإ‪ْ ِX‬ب َرا‪X‬هِي ُم‪( X‬ا‪XX‬ألنبياء‪َ )62‬ق‪XX‬ا‪Xَ X‬ل َب‪ْ XX‬ل َف‪َ XXX‬ع َل ُه‪َ X‬ك‪ِ X‬بي ُر ُه ْم‪َ X‬ه َذا‬ ‫َق‪XX‬ا‪Xُ X‬لوا أَأَ‪ْ X‬ن َت َف‪َ XXX‬ع ْل َت َه َذ‪X‬ا ِب‪ِ XX‬‬
‫إ‪XX‬لىأَ‪X‬نفُسِ ِه ْم‪َ X‬ف‪َ XXX‬قا‪Xُ X‬لوا إِ‪َّ X‬ن ُك ْم‪X‬‬ ‫ون(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )63‬ف‪َ XXX‬ر َج ُع‪X‬وا ِ َ‬ ‫اسأ َ‪ُXX‬لو ُه ْم‪ X‬إِ‪ْ X‬ن َك‪X‬ا ُنوا َي‪XX‬نطِ ُق َ‬ ‫َف‪ْ XXX‬‬
‫ون‬ ‫سوا َعلَى ُر ُءوسِ ِه ْم‪َ X‬ل‪َ X‬قدْ َع ِل ْمِم َت َما َهؤُ اَل ِء َي‪XX‬نطِ ُق َ‬ ‫ون(ا‪XX‬ألنبياء‪ُ )64‬ث‪َّ XX‬م‪ُ X‬ن‪ِ XX‬ك ُ‬ ‫أَ‪ْ X‬ن ُت ْم‪ X‬ا‪XX‬ل َّظ ِ‬
‫ا‪XX‬ل ُم َ‬
‫ض ُّر ُك ْم‪X‬‬ ‫ش‪ْ XX‬ي ًئا َواَل َي‪ُ XX‬‬ ‫ُونهَّللا ِ َما اَل َي‪XX‬ن َف ُع ُك ْم‪َ X‬‬ ‫ُون ْمِند ِ‬ ‫(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )65‬ق‪XX‬ا‪Xَ X‬لأَ‪َ X‬ف‪َ X‬ت ْع ُبد َ‬
‫ون(ا‪XX‬ألنبياء‪َ )67‬ق‪XX‬ا‪Xُ X‬لوا‬ ‫ُونهَّللا ِ أَ‪َ X‬ف‪X‬اَل َت‪ْ XX‬عقِل ُ َ‬ ‫ُون ْمِند ِ‬ ‫(ا‪XX‬ألنبياء‪ )66‬أ‪ٍّ ُX‬ف َل‪ُ X‬ك ْم‪َ X‬ولِ َما َت‪ْ XX‬ع ُبد َ‬
‫آ‪XX‬ل َه َت ُك ْم‪ X‬إ‪ْ ِX‬ن ُك‪X‬ن ُت ْم‪َ X‬ف‪ِ XXX‬اعل َِين(ا‪XX‬ألنبياء‪ُ )68‬ق‪ْ XX‬ل َنا َي‪XX‬ا َنا ُر ُك‪X‬ونِي َب‪ْ XX‬ردًا‬ ‫ص ُروا ِ‬ ‫وه‪َ X‬وا‪X‬ن ُ‬ ‫َح‪ِّ X‬رقُ ُ‬
‫ساَل ًما َعلَىإ‪ْ ِX‬ب َرا‪X‬هِي َم‪( X‬ا‪XX‬ألنبياء‪)69‬‬ ‫َو َ‬
Ibroh dakwah kepada namrudz
1. Dai mendapatkan perlawanan pertama dari para raja yang kafir, mereka
cenderung lupa diri sombong dan takut kehilangan kekuasaan. Namrud,
Fir’aun, Abu Jahal, Heraklius, Kisra dll
2. Untuk mendapatkan argumen yang kuat seorang dai dai harus terus
belajar dan menambah ilmu, sehingga setiap masalah dapat dimengerti
dan diselesaikan
3. Allah selalu bersama dengan kebenaran dan akan membungkam mulut
musuh-musuhnya
4. Hijrah Nabi Ibrahim
‫سى أَاَّل‬ َ ‫ُون هَّللا ِ َوأَدْ ُعو َر ِّبي َع‬ِ ‫د‬ ْ‫ن‬
ْ‫ِن‬‫م‬ِ َ‫ون‬ ‫ع‬ُ ْ‫د‬‫ت‬َ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫و‬َ ‫م‬
ْ ُ
‫ك‬ ُ ‫ل‬ ‫ز‬ َ
ِ ‫ََوأ‬
‫ت‬ ‫ع‬
ْ َ
ْ ‫) َف َل َّما‬48‫يم‬X‫شقِ ًّيا (مر‬
‫اع َت َز َل ُه ْم َو َما‬ َ ‫اء َر ِّبي‬ َ ‫أ ُكونَ ِبد‬
ِ ‫ُع‬
‫وب َو ُكاًّل‬
َ ُ‫اق َو َي ْعق‬َ ‫ُون هَّللا ِ َو َه ْب َنا لَ ُه إِ ْس َح‬
ِ ‫َي ْع ُبدُونَ ِمِنْنْ د‬
49‫َج َع ْل َنا َن ِب ًّيا (مريم‬
48. Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang
kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku,
mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa
kepada Tuhanku."
49. Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka
dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami
anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. Dan masing-
masingnya Kami angkat menjadi nabi.
Kesimpulan

 Jelaslah kita bahwa yang dakwah merupakan


kewajiban syar’ie bagi setiap individu muslim sesuai
dengan kafaah ilmu yang dimilikinya.
 Dakwah juga merupakan kebutuhan yang mendesak
bagi masyarakat, karena kemungkaran yang
beraneka ragam disekitar kita merupakan penyakit
yang harus dilenyapkan, maka kewajiban kita adalah
menyelamatkan masyarakat dari serangan penyakit-
penyakit tersebut.
‫والحمــــدهلل رب العالمين‬

Anda mungkin juga menyukai