Cinta kepada-Nya
2
Mengakui Ni’mat-Nya
3
Memuji atas ni’mat-Nya
4
Tidak mempergunakan untuk sesuatu yang
5 tidak disukai-Nya
KEUTAMAAN SYUKUR
• Allah menggabungkan kata syukur dengan iman
(4 : 147)
• Orang yang syukur adalah orang yang sukses (6 :
53)
• Allah akan menimbah nikmat hambanya yang
selalu bersyukur (14 : 7)
• Klasifikasi manusia menjadi syakir dan kafuur, dan
Allah mencintai orang yang bersyukur (al-Insan : 3)
(az-Zumar : 7)
• Orang-orang yang bersyukurlah yang memiliki
komitmen ibadah maksimal (2 : 172)
1. Syukur Qolbi
Syukur Qolbi yaitu menggambarkan dan selalu merasakan Kurnia Allah Subhanahu wa Ta’ala,
kemahamurahan dan anugerah-Nya. Serta merealisasikan perasaan tersebut menjadi perasaan cinta
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Kitab suci-Nya dan Rasul Nya Shallahu ’Alayhi wa Sallam.
Rasulullah Shallahu ’Alayhi wa Sallam bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Dunya ;
” Empat perkara, barang siapa di beri keempatnya berrti ia telah mendapatkan kebaikan dunia
akhirat : hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, diri yang selalu bersabar menghadapi
bala’ dan istri yang tidak berkhianat pada dirinya dan pada harta suaminya. (’Ash-Shabru wats
Tsawabu’alaihi, tulisan Ibnu Abi Dunya hai. 36).
Yaitu membalas nikmat dengan balasan yang setimpal. Ini merupakan jenis syukur yang paling agung
dan paling benar. Yaitu pujian dan syukur yang terdetak dalam hati, diucapkan oleh lisan dan
dituangkan dalam kenyataan. Dan sebagian besar perkara agama apabila tidak di wujudkan menjadi
prakteknya tidaklah dianggap mempunyai nilai dalm timbangan syariat. Banyak sekali ayat Al-Qur’an
yang menggandengkan antara iman dengan amal shaleh atau sifat-sifat lain yang harus dimiliki. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh bagi merka adalah surga firdaus
menjadi tempat tinggal. (QS. Alkahfi : 107).
Telah diriwayatkan dari Al-Hasan Rodhiyallahu ’Anhu ucapan beliau : ” iman bukanlah digapai
dengan mimpi dan angan-angan akan tetapi iman adalah yang tertanam dlam hati dan diwujudkan
dalm bentuk amal”.
Syukur dengan perbuatan termasuk jenis syukur yang paling mulia dan paling agung serta yang
paling banyak diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. penggunaan anggota tubuh sebagai
ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah dan karunia-Nya mencakup segala amal kebaikan dan
ketaatan serta meninggalkan perbuatan maksiat dan kemungkaran.
Syukur lisan yaitu pujian kepada yang memberikan nikmat yaitu Allah Subhanahu
wa Ta’ala. serta menyebut-nyebutkan nikmat-nikmat Allah dan nikmat-Nya yang
tiada terhitung dan terhingga. Rukun ini ibarat wasilah yang mengantarkan
seseorang untuk mengungkapan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari
dalam hatinya keluar dengan menyebut-nyebutnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala
menyebutkan syukur ini dalam firmannya :
Dan terhadap nikmat Rabb-mu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya
dengan bersyukur (dengan bersyukur)”. (QS. Adh-dhuhaa : 11
iriwayatkan dari Muadz bin Jabal Rodhiyallahu ’Anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu ’Alayhi wa Sallam memegang tangannya lalu bersabda :
Ya Allah, bantulah aku agar selalu mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu dan
beribadah dengan baik kepada-Mu. (Sunan Abi Daud no. (1522) hal. (225) dan di
riwayatkan juga oleh Ahmad, At-Tirmidzu dan An-Nasa’i).
3. SYUKUR ANGGOTA BADAN
. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh bagi
merka adalah surga firdaus menjadi tempat tinggal. (QS. Alkahfi : 107).
Telah diriwayatkan dari Al-Hasan Rodhiyallahu ’Anhu ucapan beliau : ” iman
bukanlah digapai dengan mimpi dan angan-angan akan tetapi iman adalah
yang tertanam dlam hati dan diwujudkan dalm bentuk amal”.
Syukur dengan perbuatan termasuk jenis syukur yang paling mulia dan paling
agung serta yang paling banyak diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
penggunaan anggota tubuh sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah
dan karunia-Nya mencakup segala amal kebaikan dan ketaatan serta
meninggalkan perbuatan maksiat dan kemungkaran.
Tingkatan Syukur