Anda di halaman 1dari 7

MAKNA TAUBAT

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah


menerangkan, “makna taubat secara bahasa adalah kembali,
sedangkan menurut perngertian syar’i taubat adalah kembali dari
maksiat kepada Allah Ta’ala menuju ketaatan kepada-Nya. Dan
taubat yang paling agung serta paling wajib adalah taubat dari
kekafiran kepada keimanan.

Allah Ta’ala berfirman:

‫قُ ْللِ لَّ ِذ َين َك فَرُوا إِ ْنيَ ْنتَهُوا يُ ْغفَرْ لَ ه ُْم َما قَ ْد َس لَف‬

“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, Jika mereka


berhenti (bertaubat dari kekafirannya), niscaya Allah akan
mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu.” (Al-Anfal: 38)
1.Firman Allah swt :
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah. Hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beuntung.” (Q.S. An Nur: 31)

2. Firman Allah swt :


“Dan mohonlah ampun dan Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya.
Sungguh, Tuhanku Maha Penyayang penuh kecintaan. ” (OS. Hud : 90)

3. Firman Allah swt :


“Hai orang-orang yang her/man / bertaubatlah kepada Allah dengan taubat
yang sesungguhnya. Semoga Tuhanmu memperbaiki kesalahanmu. Dan
memasukkan ke taman-taman yang mengalir, sungai-sungai di dalamnya.....”
(Q.S at-Tahrim : 8)
DALIL-DALIL
TENTANG DISYARIATKANNYA TAUBAT
(Hadits)
 “Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kamu sekalian kepada. Allah
karena sesungguhnya saya bertaubat seratus kali seharinya“.
(HR. Muslim).

 “Sesungguhnya Allah lebih bergembira untuk menerima taubat


hamba-Nya melebihi dari kegembiraan seseorang di antara kamu
sekalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang dipadang
Sahara.” (H.R. Bukhari - Muslim).

 “Sesungguhnya Allah SWT membentangkan kekuasaannya pada


waktu malam, untuk menerima taubat orang yang berbuat jahat pada
siang harinya. Dan membentangkan kekuasaannya pada waktu siang,
untuk menerima taubatnya orang yang jahat pada lama harinya. Yang
demikian itu terus berlangsung sampai matahari terbit dari sebelah
Barat, Kiamat” (H.R. Muslim)
 Apabila perbuatan dosa itu tidak bersangkutan dengan manusia, maksudnya
hanya dosa antara makhluq dengan khaliqnya, maka ada tiga syarat yang harus
dipenuhi. Tiga syarat itu adalah :
 Pertama, menghentikan perbuatan dosa itu.
 Kedua, menyesali atas perbuatan dosa tersebut.
 Ketiga, berketeguhan hati untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa itu
untuk selama-lamanya.
 Tiga persyaratan di atas mutlak adanya, tanpa tiga syarat ini, maka tidak
diterima taubat seseorang itu. Namun apabila perbuatan dosa itu menyangkut
dengan manusia, maka pelaksanaan tobatnya harus terpenuhi empat syarat.
Tiga syarat seperti telah tersebut di atas, dan satu syarat lagi harus
menyelesaikan urusan tersebut kepada orang yang bersangkutan. Jika urusan
itu ada kaitannya dengan utang piutang, ia harus mengembalikannya. Dan jika
itu ada kaitannya dengan sumpah dan tuduhan serta yang serupa dengan itu, ia
harus meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Begitu pula jika hal itu
ada kaitannya dengan umpat mengumpat, ia harus meminta dihalalkannya.
SIFAT RUBUBIYAH
SIFAT SYAITHANIYAH
( KETUHANAN )
( SETAN )

SIFAT BAHIMIYAH SIFAT SABU’IYYAH


( KEBINATANGAN ) ( BINATANG BUAS )

5
Ditinjau dari Ditinjau dari
Keterkaitan dengan Aspek kwantitas
pihak lain
Berkaitan dengan .1 Dosa besar .1
hak manusia
Berkaitan dengan .2 Dosa kecil .2
hak Allah
6
 Dilakukan terus menerus
 Menganggap enteng dosa kecil
 Merasa senang melakukannya
 Membeberkan dihadapan publik
 Menganggap ringan karena diampuni
 Pelakunya berilmu dan menjadi panutan orang banyak

Anda mungkin juga menyukai